Born For This (Now, you know)...

By nelsnkestrl

305K 18.2K 378

Leia Gwyneth Gedeon, seorang remaja berusia 16 tahun yang baru saja terbangun dari komanya. Keluarganya pun m... More

Prolog
Bab 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 26-
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Akhir Yang Belum Berakhir
The Last
INFO

Chapter 25

6.8K 405 4
By nelsnkestrl


"Ahhhhhhh!!!". Aku terpekik kaget.

Karena refleks aku langsung melemparkan buku yang aku genggam ke arah makluk itu, namun sayang buku itu tembus dan tidak melukai makhluk itu sedikit pun.

Aku langsung berlari menuju pintu dan berusaha mendorong meja yang aku gunakkan untuk menahan pintu tersebut.

Kakiku sudah terasa lemas akibat ketakutanku sendiri dan karena panik.

DUGH!

Kakiku tersandung oleh suatu benda dan akhirnya aku terjatuh tepat mengenai ujung meja dan melukai pelipis kananku. Aku melihat darah di tangan yang aku gunakan untuk memegang luka tersebut dan sepertinya pelipisku sobek. Aku akui memang unjung meja itu tajam karena ada besi disetiap sisinya.

Ya Tuhan, aku beruntung karena meja itu hanya melukai pelipisku, kalau meleset sedikit saja mungkin akan menusuk bola mataku dan akhirnya pecah.

Dengan susah payah, akhirnya aku berhasil mendorong meja itu dengan satu tanganku. Ketika aku membuka pintu aku lebih terkejut lagi. Ada seseorang yang menatapku namun pandangan itu datar. Tapi sepertinya...

"H..he..hey, se..sepertinya aku mengenalmu?". Aku lupa, sungguh lupa. Aku tidak bisa mengingat dengan baik saat  keadaanku yang seperti ini.

"Aku yang menemuimu di dalam kamar mandi". Suaranya bergema dan terdengar parau.

"Be..benar, a..aku ingat. Ka..kau?

ka..kau?

Tunggu?

KAU KAN SUDAH MATI!".

DEG!!

Seketika, jantungku berhenti berdetak karena menelaah ucapanku yang baru saja aku katakan. Mungkin kalian akan tahu rasanya jika kalian pernah melihat hantu secara langsung dan JELAS.

Tanpa pikir panjang, aku langsung pergi meninggalkan hantu anak itu. Aku baru ingat sekarang, anak itu adalah anak yang dibunuh oleh bibi Lamia.

"HEY! I WANT TO TALK WITH YOU!!"

BRAAKKKK

"Ah!"

Seketika tubuhku terlempar keras ke dinding dan anak itu langsung memunculkan wajahnya di depan mukaku.

Aku ingin lari, tapi karena punggungku masih terasa sakit, sepertinya aku tidak bisa berbuat banyak dan hanya bisa menutup kedua mataku agar aku bisa bangun dari mimpi buruk ini. Aku yakin ini hanya mimpi seperti malam yang sebelumnya.
Aku yakin!

Eh? Bagian telinga dan pipiku mengapa terasa dingin. Aku coba untuk mengintip sedikit. Ternyata anak itu sedang berusaha mendekatkan bibirnya ke telingaku.

Dan dia membisikan sesuatu ke telingaku...

"HAH? Benarkah?!". Tanyaku. Aku langsung membuka kedua  mataku ketika mendengar ucapannya barusan. Namun, sial  anak itu sudah menghilang terlebih dulu.

Aku tidak mengerti apakah yang dikatakan anak itu benar atau tidak. Mungkin, aku akan cobanya nanti.

Dan sekarang, aku harus ke kamar ayah dan membawanya keluar dari rumah ini. Aku sedikit lega karena kak Dylan tidak ada di rumah ini.

Oh ya, lebih baik aku tidak menggunakan senter ini karena bibi Lamia pasti akan mudah menemuiku melalui cahaya yang aku timbulkan.

Kamar ayah terletak di lantai  bawah, tepatnya disamping kamar bibi Lamia. Aku hanya berdoa semoga aku tidak bertemu dengannya disaat keadaanku yang seperti ini.

Aku berjalan tertatih tatih sambil menahan rasa sakit yang ada di pelipisku tapi untungnya darahnya sudah berhenti keluar.

Akhirnya aku sampai di depan pintu kamarku dan di depan sana adalah tangga menuju ke bawah.

Aku akan mengambil foto ibu dan membawa Jacob ikut bersamaku. Aku tidak mau meninggalkan foto ibuku yang selalu aku cintai ada di dalam rumah yang seperti neraka ini.

Guk..Guk..Ggrrrr..Guk..Guk

Jacob? Aku mendengar suara Jacob dari dalam kamar. Sepertinya dia tau apa yang sedang menimpaku saat ini.

Krrriieeeetttt...et
(Pintu terbuka dengan sendirinya)

Aku melihat mulai dari bawah seseorang sedang berdiri di dalam kamarku dengan gaun tidur berwarna merah menyala. Dan dia itu ternyata...

"BIBI LAMIA!!".

Oh tidak, aku terlambat.. Dia sedang menggendong Jacob dan sekarang dia sudah berhasil  menemukanku.

"LEIA! KEMBALI KE DALAM! JANGAN LARI!". Dia berteriak.

Hah? Jangan lari dia bilang? Supaya apa? Supaya dia dapat membunuhku dengan mudah? Kau fikir aku bodoh bibi Lamia.

"Leia, buru-buru sekali kau anak manis? Kau tidak ingin mengucapkan kata-kata terakhir?".

Kalimat itu refleks membuatku berhenti melangkahkan kakiku yang sedang menuruni anak tangga. Otomatis aku langsung menengadahkan kepalaku ke atas untuk melihat orang yang sedang berbicara kepadaku.

Ya Tuhan, aku tidak bisa berkata kata lagi sekarang dan aku tidak percaya kalau ternyata bibi Lamia itu ada 2 !? Bahkan yang sekarang matanya mengeluarkan cahaya. Dia menggunakan gaun putih bukan merah dan di tangannya masih terdapat botol yang sudah dipecahkannya tadi.

"Kenapa? Kau kaget bukan?". Ucapnya kemudian disusul dengan suara tawa yang menyeramkan.

"Aa..pa yang ma..mau kau lakukan?" Ucapku terbata bata.

"BERISIK!! KAU!!"

CRASSSSHH
(Suara orang tertusuk)

Yang terakhir aku lihat, wanita itu melompat terbang kearahku dan sepertinya ia menusukkan botolnya ke punggungku. Tapi, kenapa tidak sakit?

Apa ini rasanya mati?

Tunggu? Kenapa seperti ada orang yang memelukku?

Karena merasa ada yang tidak beres aku langsung membuka mataku.

"KAK DYLAANNNNN!!!".

Teriakku histeris ketika melihat seseorang yang sedang tersenyum kepadaku.

Ternyata dia sudah melindungiku dan sebagai gantinya dia yang tertusuk oleh botol itu. Kami berdua jatuh terguling dari tangga dan  gerakan tersebut otomatis membuat botol itu semakin tertancap lebih dalam di tubuh kakakku.

Aku menatapnya sambil menangis, dia tetap tersenyum ke arahku tanpa melepaskan pelukannya sedikitpun walaupun mulutnya mulai mengeluarkan banyak darah.

"Kakak, kenapa kau malah menolongku kak? Tolong kau  jangan memasang wajah yang sedang tersenyum seperti itu kak. Kakak! Maafkan Leia kak...".

"Kakak!".

Teriakanku mulai terisak dan semakin histeris ketika melihat kak Dylan tidak bisa berbicara lagi. Bibirnya bergetar dan dia sedang mencoba untuk mencium keningku dengan susah payah. Dia mengangkat kepalanya sambil meringis menahan sakit dan..

Cup

Dia berhasil mencium keningku dan darahnya juga ikut menempel disana. Namun, pria itu langsung menjatuhkan kepalanya dengan keras.

"KAK?"

"KAK DYLAN BANGUN KAK!"

"KAKAK!"

"KAK!"

Matanya sudah terpejam dan

Tes..

Air mata kak Dylan mengalir keluar untuk terakhir kalinya.

Kakak, kau menangis untukku..

To be continued...

Continue Reading

You'll Also Like

33.7K 3.1K 51
Ini cerita pertamaku jadi maklumi jika ada yang salah. dan mohon dukungannya agar aku dapat menulis dengan lebih baik. _Disaat kehadiranmu tidak kusa...
3.7K 392 11
˗ˏˋ𖧷Attention! Gojo Satoru 𝐱 Iori Utahime ˚ ◠̟ ✦ ⊹ ────────── ⊹ ✦ ◠̟ ˚ ❝Sela...
87.1K 6.8K 22
Sakura diterima kerja disebuah perusahaan IT setelah menganggur selama hampir 6 bulan. Dikantor barunya Sakura bertemu kembali dengan laki-laki yang...
7.1K 752 13
An unexpected love story between a Black Shadow's top agent, Thomas Sangster, the 002, who accidentally met an ordinary girl named Ava Watson. Writte...