My Teacher Is My Soul Mate

By AnikaMala24

3.1K 252 20

Dina kesal dengan guru barunya di sekolah yang mengajar bahasa Indonesia. Sebab karenanya Dina hampir tertabr... More

Prolog
Bab 1 Guru Baru
Bab 2 Guru Nyebelin
Bab 3 Dina & Rifqi
Bab 4 Hari Minggu kemana?
Bab 5 Makan Siang Bersama
Bab 6 Guru Nyebelin part 2
Bab 7 Kembalinya Dion membuat Hati Dina Hancur
Bab 8 Penjelasan
Bab 9 Pasar Malam
Bab 10 Di Hukum
Bab 11 Jadi Guru Les
Bab 12 Guru Les Dina
Bab 13 Abang ku Guru Privat Pacar ku
Bab 14
Bab 15 Pergi Ke Pekan Raya
Bab 16 Pertandingan Futsal
Bab 17 Menang Futsal
Bab 19 Tumbuh Rasa Cinta
Bab 20 Mendaftarkan Lomba
Bab 21 Latihan-Menang
Bab 22 Pak Rizal??
Bab 23 Dina Itu Pacar Gue!
Bab 24 Prasaan Apa Ini?
Bab 25 Siapa mawar?
Bab 26 Apakah Ini Cinta?
27 Liburan
Bab 28 Kakak Di Lamar
Bab 29 Kerumahnya
Bab 30 Pernyataan
31 Putus
32 Tunangan/Gagal Tuangan
33 RD Rizal&Dina
Bab 34 Sah!!!
35 Lulus
Bab 36 Teman Baru
Bab 37 Wisata Korea
Bab 38 Axel Suka Sama Dina
39 Ini Bukan Tentang Cemburu Tapi Ini Tentang Masa Lalu
40 OTW Korea
41 Berantem di Tempat Kerja Dina
Bab 42 Rizal pulang ke Indo
43 INI SEMUA TERPAKSA
44 Pulang Indo langsung di Lamar
45 Ending

Bab 18 Kota Tua Jakarta

48 6 0
By AnikaMala24

Setelah makan siang bersama, Rifqi menghantarkan Dina sampai ke halte lalu ia pulang kerumah. Di rumah sudah ada Rizal dan Mamah sedang bersantai di ruang tv.

"Selamat ya sayang!" Mamah memeluk Rifqi.

"Makasih, Mah."

"Gue bangga sama lo," ucap Rizal memberi pelukan untuk Rifqi.

"Makasih Bang."

"Nih ada hadiah buat lo," ujar Rizal memberikan paper beg itu.

Lalu Rifqi membukanya, isinya ialah sepatu futsa yang Rifqi inginkan selama ini.

"Wah, makasih Bang." Rifqi kegirangan.

"Semoga anak-anak Mamah pada akur terus ya." Mamah memeluk keduanya.

Esok harinya ...

Hari ahad jalan-jalan kemana ya? Di hari libur ini pastinya anak-anak sekolah berjalan-jalan dengan sahabat, pacar ataupun keluarga. Namun tidak dengan Dina, ia malah belajar lagi dengan Rizal. Kali ini mereka ini belajar di taman dekat rumah Dina.

Pak Rizal melihat Dina seperti tidak serius belajar, wajah Dina selalu di tekut cemberut.

"Ada apa, Din? Kenapa muka kamu cemberut gitu?" tanya Pak Rizal.

"Ya gimana nggak cemberut ya Pak, seharusnya saya itu jalan-jalan hari libur ginikah harusnya jalan-jalan, ini malah belajar," ungkap Dina.

"Oh jadi kamu mau jalan-jalan. Baik kalau giti."

Muka Dina yang tadinya cemburut menjadi sumringa seperti mendapatkan kesempatakan untuk tidak belajar.

"Bapak bolehin saya nggak belajar?"

"Enak aja, rugi dong saya. Maksudnya kamu harus ngerjain tugas dulu baru kamu boleh lakukan sesuatu yang kamu suka," jelas Rizal.

Wajah Dina yang tadinya berserih-serih berubahlagi menjadi cemberut.

"Mau nggak?" tanya Pak Rizal.

"Mau deh."

"Kamu kerjakan halaman 125-127, setelah selesai kamu stor ke saya baru deh kamu boleh jalan-jalan sesuka hati," jelas Pak Rizal.

Dina pun mengerjakan tugas yang di perintah oleh Pak Rizal, kali ini Dina harus benar-benar fokus.

Setelah selesai mengerjakan tugas selama 20 menit, Pak Rizal mengireksi tugasnya, setelah itu membolehkan Dina untuk berjalan-jalan.

Pak Rizal mengajak Dina di kota tua Jakarta, awalnya Dina sangat senang namun ternyata Pak Rizal mengajak Dina kesana ada tujuan yang lain, Pak Rizal mengajak Dina ke kota tua jakarta bukan hanga untuk berjalan-jalan saja, namun ingin mengamati musium yang ada disana, sama halnya Pak Rizal menyontohkan kepada Dina tentang teks observasi mengenai pengamatan.

Disana mereka melihat pertunjukan ondel-ondel Ondel-ondel adalah bentuk pertunjukan seni khas Betawi yang sering ditampilkan dalam pesta rakyat, tapi ondel-ondel juga sering kita lihat di acara pertunjukan di pinggir jalan ataupun di tempat-tempat wisata contohnya di kota tua.

"Dina, kamu tau nggak ini dinamainnya ondel-ondel?" tanya Pak Rizal.

"Mungkin lucu jadi di namainnya ondel-omdel," jawab Dina asal.

"Salah, berawal dari ukuran boneka orang-orangan yang sangat besar. Untuk membawa orang-orangan ini, tentunya perlu dipikul oleh beberapa orang yang mengakibatkan boneka seakan berjalan dengan menggeleng-gelengkan kepala," jelas Pak Rizal.

"Jadi maksudnya ondel-ondel ini raksasa?" tanya Dina.

"Bisa jadi."

Bukan hanya ondel-ondel mereka juga masuk kedalam musium nya. Terdapat di dalamnya seni rupa, wayang dan lain sebaginya.

Pak Rizal menyuruh Dina untuk mengamati benda-benda sejarah lalu Dina memfotonya sebagai dokomentasi.

Setelah melihat benda-bemda di dalam, mereka mensewa sepeda untuk berjalan-jalan di kota tua jakarta.


Saat mereka berjalan-jalan, Clarissa dan kawan-kawan yang julid itu melihat Pak Rizal dan Dina.

"Clarissa, lo liat deh, itu Pak Rizal bukan sih?" tanya Eva.

"Iyah bener itu Pak Rizal, kok dia sama Dina sih?" sambung Vania.

"Dina siapa sih?" tanya Clarissa.

"Itulah Dina, anak Ips yang jago dance itu," jelas Eva.

"Oh, ada hubungan apa ya dia sama Pak Rizal."

"Ini nggak bisa di biarin, kit harus beri belajaran sama Dina biar ia tau rasa, berani-beraninya dia deketin Pak Rizal incara gue selama ini," ucap Clarissa.

Setelah asyik mengunjungi kota tua Jakarta mereka mencari makan, mereka berdua makan bakso yang ada di pinggir jalan dekat kota tua Jakarta.

"Bang pesen Baksonya dua ya!"

"Baik Mas."

Continue Reading

You'll Also Like

2.2K 107 14
" Akila Balqis Calista " "dalem mas , ehh..." seketika seluruh penghuni kelas menatap ku dengan wajah cengo " heh Kila jangan kebanyakan halu , kamu...
1.8M 58.6K 69
Cinta atau Obsesi? Siapa sangka, Kebaikan dan ketulusan hati, ternyata malah mengantarkannya pada gerbang kesengsaraan, dan harus terjebak Di dalam n...
743K 3.2K 12
Hts dengan om-om? bukan hanya sekedar chatan pada malam hari, namun mereka sampai tinggal bersama tanpa ada hubungan yang jelas. 🔛🔝 my storys by m...
208K 6.4K 57
Pertemuan pertama saat di kejar preman dan di tolong oleh om-om, pertemuan kedua saat berada di Cafe dan mengadakan sebuah tantangan untuk mengajak n...