Jika Saja Ku Tolak Cintanya [...

By LadyHong_

174K 10.9K 885

Noted : sebagian cerita merupakan kisah nyata. Rate age : 18+ terdapat adegan kekerasan yang tidak patut diti... More

1.
2.
3.
4.
5
7.
8.
9
10.
11
12.
13.
14.
15
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31
32.
33
34.
35
36.
37.
38.
39.
40.
JSKTC SEASON II
⚠️Pengumuman⚠️

6.

5.4K 362 18
By LadyHong_

 


Candra mendadak hilang setelah ia mengungkapkan pada Sephia bahwa ia akan mundur, tanpa memberitahu alasannya. Pertemuan mereka hanyalah pada saat eskul theater yang hanya berlangsung sekitar dua jam, selebihnya Sephia sangat jarang sekali melihat Candra di kantin ataupun hanya di koridor sekolah. Sephia sadar bahwa sikap perubahan Candra adalah karena perbincangan dengan Musa yang ia sendiri tak tahu membahas apa, rahasia diantara keduanya begitu menggiurkan Sephia sehingga membuatnya penasaran.

Dan dari semenjak itulah Musa tiba-tiba kembali menjadi nyata lagi memasuki dunia Sephia yang sebenarnya tak ingin ia buka untuk siapa pun.

"Sephia, malam ini ku akan pu..lang..." Musa bernyanyi sepenggal lirik dari lagu berjudul Sephia yang dipopulerkan oleh Sheila on 7 dengan mengganti liriknya.

Baru sekitar sepuluh menit, Sephia menunggu bus di halte seperti biasanya. lalu suasana sunyi penantiannya itu dirusak oleh suara Musa yang payah membuat kedua tangannya refleks menutup telinga.

"Sephia...malam ini ku akan da..tang.."

Sephia menghentakkan kakinya kesal, dan melengos pergi ke tempat duduk yang lain meninggalkan Musa yang masih bernyanyi.

"Sephia, kemarin selama hampir dua Minggu itu gue fokus belajar buat olimpiade matematika. Jadi gue belum sempet nemuin Lo lagi."

Musa ikut beralih ke tempat duduk yang sama dengan Sephia.

"Bodo amat!"

"Gue gak bohong, sumpah. Kalo Lo gak percaya, Senin depan gue bakal di suruh maju ke depan saat upacara buat pemberian piala."

"Iya, Musa. Gue gak peduli." Sephia agak mempertajam pandangannya karena kesal.

"Sebenernya kemarin gue masih ada latihan, tapi saat gue liat Lo akrab banget sama Candra. Gue gatel pengen labrak, takut inceran gue diambil lagi." Musa menaruh dagunya di bahu Sephia membuat jarak pandang keduanya sangatlah dekat. Sementara Sephia yang tiba-tiba menjadi kaku tak ingin menggerakkan kepalanya takut akan tercium oleh Musa saking dekat jarak mereka.

"Sephia, gue gak takut siapapun, atau apapun. Gue cuman takut kehilangan Lo bahkan sebelum gue milikin Lo." Suara bisikan Musa begitu mendengung di telinga Sephia yang membuat detak jantungnya membuncah.

"Lo aneh," ucap Sephia menggerakkan bahunya agar dagu Musa beranjak dari sana.

"Lo gak mau kehilangan gue, tapi Lo gak pegang tangan gue?"

Musa menjilat bibirnya yang kering, "mulai sekarang gue bakal pegang tangan Lo."

"Gue gak mau!"

"Sephia inget, kita udah ada perjanjian dua bulan kan. Kasih gue kesempatan untuk membuktikan, dan pada saat dua bulan itu gue akan tembak Lo. Dan sisanya terserah Lo."

"Satu bulan dua Minggu," sanggah Sephia.

"Apanya?"

"Kesempatan Lo, kan dua Minggu kemarin udah Lo pake buat latihan olimpiade. Itu Udah termasuk gue itung, jadi gue harap kedepannya Lo gak bakal sia-sia in lagi waktu Lo."

"Oke!" Musa beranjak dari duduknya sambil mengedipkan mata dan menjentikan jarinya, "sampai ketemu besok."

Melihat kepergian yang mantap itu membuat Sephia menganga bukan main, jika Candra pastinya dia sudah menawarkan untuk mengantar pulang. Tapi Musa? dia pulang duluan? serius dia pulang?

****

"Pi, gue boleh minta?" Shawn yang tampak kehausan karena baru saja tes kebugaran meminta minuman botol yang sedang Sephia teguk.

Awalnya Sephia agak kaget, karena minuman yang ia pegang sudah bekas bibirnya. Tapi Shawn yang tampak tidak masalah akhirnya mengambil botol itu dan berniat langsung meneguknya, namun sebuah tangan berhasil merebutnya dan langsung meneguknya duluan. Ya, orang itu adalah Musa yang tidak tahu darimana tiba-tiba ada di lapangan, padahal kelasnya sedang ada guru.

"Gue juga haus," gumamnya saat selesai meneguk minuman itu dan barulah memberikan kepada Shawn yang tampak kecewa.

Setelah Shawn meneguknya juga ia kembalikan pada Sephia yang langsung direbut kembali oleh Musa dan sekali lagi ia meneguknya, "barangkali Lo jijik minum bekas Shawn."

Sephia mengerutkan alisnya tak paham dengan perilaku Musa, "artinya Musa gak mau Lo minum dibekas bibir Shawn, dan Sebaliknya." Joly tampak mengerti atas kerutan alis Sephia yang bertanya-tanya.

"Betul!" ucap Musa menunjuk kearah Joly.

"Sephia kan bukan pacar Lo, ngatur banget jadi orang," sindir Shawn.

"Kalo gitu, apa gue harus ngatur Lo dulu?" Musa memasukan kedua tangannya ke saku celana dengan lagak menyerang.

Shawn tidak banyak berbicara, ia lalu melengos berjalan mengarah geng nya di sisi lapangan yang lain.

Joly bertepuk tangan,"kemana aja Lo selama ini? Sephia hampir mau ditikung Kak Candra loh."

Sephia menyenggol pinggang Joly karena tak mau ada masalah baru.

"Gue tahu, mangkanya gue dateng. Ternyata baru ditinggal beberapa hari aja udah hampir kecolongan gue." Musa menatap wajah Sephia yang saat itu sedang memakai jepit rambut bunga mawar.

"Apaansih."

"Saingan baru tuh," ucap Joly menekankan pandangan pada Shawn yang jauh Disana.

Musa ikut menatap kearah pandangan Joly, lalu menatap Sephia kembali,"inget Sephia, gue gak takut siapapun dan apapun."

Tanpa sebait jawaban dari Sephia, Pria gondrong yang kini rambutnya dicat putih itu berlalu meninggalkan lapangan menuju kelasnya yang ternyata sedari tadi sedang free class.

*****

Musa membuktikan ucapannya di halte, Senin itu ketika upacara selesai. Kepala sekolah mengumumkan kabar membanggakan, bahwa sekolah mereka telah berhasil mengalahkan sekolah unggulan lain di olimpiade matematika kemarin. Musa melangkah ke depan dengan semua tatapan menatap kearahnya sambil bertepuk tangan, ia meraih piala dan juga tak lupa berfoto yang akan diabadikan oleh eskul jurnalis.

"Musa, di cat lagi rambutnya?" kepala sekolah menegur dihadapan ratusan siswa, karena sebelum ini Musa pernah juga di cat warna merah dan biru.

"Ia, bagus kan, Pak?" Musa mengangkat alisnya dengan percaya diri.

"Inikan fotonya mau ditaruh di ruang guru, nanti jadi contoh tidak baik bagi siswa lain kalo melihat ada siswa yang dicat rambutnya."

"Oh itu, gampang, Pak. Nanti Bapak kasih tulisan saja difotonya anak ini albino."

Seketika gelak tawa memecah hari yang terik itu karena jawaban Musa.

"Yasudah kembali ke tempat kamu."

Ketika upacara sudah selesai dengan bukti tampak siswa yang berhamburan menuju kelasnya masing-masing seperti ratusan burung di langit jika dilihat dari ketinggian. Sementara Musa yang tampak berlari menyusul langkah Sephia, "gue gak bohong kan."

Musa menunjukan piagamnya untuk memperkuat, "mulai sekarang gue bakal pegang tangan Lo, dan gue pastiin gak ada tangan lain."



Terimakasih sudah membaca Jsktc, dukung aku dengan voted juga komennya ya. See you next chapter

Ig: Acha.nuralbi





Musa Mahesa, yang ditakuti tanpa harus dikenal jago berantem. Ia punya caranya sendiri untuk menakuti orang, salah satunya dengan otak dan uang.


Continue Reading

You'll Also Like

228K 28.1K 28
• Dark Romance series • [ SELAMAT MEMBACA ] Menjadi istri dari seorang pria pemarah seperti Altheo adalah neraka bagi Kalea. ******* Demi satu alasan...
553 122 38
Yuk mampir kesini dulu
815K 77.1K 51
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...
1M 93.2K 47
Elios Lison Adalah seorang pria buruk rupa yang jauh dari kata sempurna. Hari hari yang ia lalui selalu bertemankan penderitaan dan kesepian. Ada saj...