Happy Reading
Bel istirahat telah berbunyi hari ini Ayla harus ke kantin sendirian karena Tania dan Dina tidak masuk sekolah. "Mereka berdua janjian apa gimana sih?!" Gumam nya melangkah keluar kelas dan menelusuri koridor menuju kantin.
"Cewek uhuy" lelaki itu bersiul dan berlari ke arah Ayla. "Mau ke kantin ya? Bareng!!" Lanjut lelaki itu.
Ayla menatap sinis ke arah lelaki tersebut. "Lo jelangkung?" tanya nya
"Bangsat Lo!! Ganteng gini di bilang jelangkung" Ayla tertawa bahagia
Ayla memberhentikan langkah nya di depan laki laki itu, memperhatikan wajah lelaki tersebut. "Wajah Lo-"
"Kenapa?" tanya lelaki itu memegang wajah nya
"Mirip badut ancol" Ayla berlari sekencang kencangnya meninggalkan Aldo
"Anjing Lo ya" Aldo mengejar Ayla dengan segala kekuatan super nya
Ayla berhenti berlari dengan nafas yang masih belum teratur. "Udah udah gue capek" pinta nya
"Enak aja! Lo udah ngatain gue jelangkung sama badut ancol" Aldo tak terima wajah tampan nya di bilang yang tidak tidak. "Sekarang ikut gue ke kantin" Aldo menarik tangan Ayla
Kini mereka sedang menikmati jajanan di kantin. Aldo mengajak Ayla duduk bersama dengan teman teman nya tentu ada Leon dan tidak lupa ada Alice dan kedua teman nya.
Ayla berdecak kesal saat Aldo mengajak nya untuk duduk semeja dengan Alice. Bukan karena Ayla takut tetapi Ayla malas berurusan dengan Alice.
"Nomer Lo dong" Farel mengulurkan handphone nya kepada Ayla.
Ayla tersenyum lalu mengetik nomer nya di handphone farel. "Udah" lalu dia mengembalikan handphone kepada pemilik nya.
"Nanti malam bisa sleepcall nih" farel menggoda Dewa.
"Gue juga dong" tidak mau kalah Dewa mengeluarkan handphone dari saku celananya lalu memberikan nya kepada Ayla.
"Modus modus" Aldo merebut handphone dari tangan Ayla lalu mengetik nomer seseorang di handphone Dewa. "Nih udah" Aldo memberikan handphone nya kembali kepada Dewa.
"Ck brisik banget sih" Alice menatap kesal ke arah Ayla
"Tau tuh alay banget" sambung Saskia
Karena mulai terasa tidak nyaman Ayla memikirkan cara agar bisa segera meninggalkan kantin.
"Aldo gue ada urusan" ucap nya berbisik
Aldo sangat mengerti Ayla, pasti saat ini Ayla merasa sangat tidak nyaman. "Gue antar" Ayla mengangguk
"Bro gue ke kelas duluan" Aldo berdiri sembari memegang tangan Ayla
"Ets tunggu dulu" ucap farel berjalan ke belakang Aldo. "Tangan nya jangan nakal mas bro" Farel melepaskan tangan Aldo dan Ayla
Mendengar ucapan temannya, Leon langsung mendongak melihat Aldo dan Ayla.
"Silahkan pergi" Farel mempersilahkan sembari tersenyum
****
Aldo merogoh saku celananya dan juga baju nya terlihat seperti sedang mencari sesuatu. "Cari apa?" tanya Ayla penasaran
"Ck, rokok gue ketinggalan di kantin" Aldo menepuk jidatnya mengapa dirinya menjadi pelupa
"Lo balik lagi aja ke kantin lagi pula kelas gue udah dekat" Ayla melihat ke arah kelas nya
"Kalau gitu gue pergi dulu" Ayla menggelengkan kepala melihat kelakuan sahabat nya yang satu ini.
Aldo berlari secepat kilat karena jika telat sedetik rokok nya akan hilang di ambil teman teman nya.
Ayla kembali berjalan menelusuri koridor kelas yang sangat ramai karena masih jam istirahat.
****
"Caroline Ayla Agatha, Caroline Ayla Agatha" Leon terus menghafal nama itu untuk ijab qabul
Leon mengambil satu batang rokok lalu membakar ujung rokok itu. Asap asap rokok keluar dari mulut Leon yang sedang terduduk santai di balkon. "Lusa gue nikah sama cewek itu" gumam nya menatap langit biru
Leon memijat pelipisnya karena sangat pusing memikirkan cara untuk membatalkan perjodohan itu. Tetapi Leon kembali berpikir, sia sia jika dia hanya memikirkan cara membatalkan nya karena itu tidak mungkin.
Suara handphone membuat Leon tersadar dari lamunannya dia berjalan menuju kasur dimana dia meletakkan handphone nya.
"Oke, habis magrib gue kesana" ucap nya
Setelah mengangkat telepon Leon membuang puntung rokok ke tong sampah yang berada di kamar nya lalu berjalan memasuki kamar mandi.
****
"Wih wih wih bagus banget" Rayan membuka jaket yang tadi masih terbungkus oleh plastik
Leon memesan jaket untuk teman teman nya. Jaket itu berlogo ular di bagian belakang dengan tulisan venom.
"Thanks pak bos" Dewa memakai jaket itu dia terlihat senang karena jaket itu membuat nya semakin keren
"Gue bukan bapak Lo" Leon menatap sinis, nampaknya dia tidak suka di panggil bapak
"Aduh" Semua yang berada disana melihat ke arah Farel yang baru saja keluar dari toilet.
"Lo kenapa?" tanya Devan
"Biasa lah habis nabung di WC" Farel mengelus elus perut nya yang terasa lega
Saat sedang mengobrol Dewa mengingat sesuatu. Ah iya dia baru ingat bahwa tadi siang Aldo memberikan nomer telpon Ayla.
Suara handphone yang sedang memanggil seseorang membuat perhatian mereka menuju ke arah Dewa. "Telepon siapa tuh?" tanya Aldo
"Ayla" jawab dewa
"Speaker speaker" dengan bodoh nya Dewa menuruti perintah Farel.
Halo sayang
Terdengar seperti suara laki laki yang menyerupai perempuan. Dewa menatap ke arah teman teman nya.
Ayo mas boongking aku ahh
Aldo sudah tidak bisa menahan tawanya dia tertawa kencang dan teman teman nya pun ikut tertawa.
Dewa memutuskan sambungan telepon itu lalu menatap penuh dendam ke arah Aldo. "Bangsat ya Lo!" Dewa menaruh handphone nya di meja yang ada disana dengan wajah yang masam
"Lo bego banget sih, Lo percaya sama Aldo?" Farel tertawa terus menerus
Leon dan Devan pun ikut tertawa sedangkan Rayan pria itu sudah tertawa sembari berguling guling di lantai.
"Yang ini nih yang asli yang ada badak nya" Farel menunjukan nomer Ayla di handphone nya kepada Dewa.
Farel menekan tombol telepon di layar handphone nya tetapi sudah sepuluh menit berusaha menelpon Ayla tidak di jawab.
"Kasihan" Devan tertawa mengejek
Pantas saja Ayla tidak menjawab telepon dari Farel karena Farel menelpon Ayla jam setengah sebelas malam tentu saja Ayla sudah tertidur pulas.
To be continued
Jangan lupa vote dan komen guys
Terimakasih yang sudah vote dan komen ❤️
See you di bab selanjutnya 👋