[✔] 1. HIS LAST STOP

De aeraxiee

90.8K 10.8K 1.1K

"Gue ngantuk, tapi kalau tidur takut gak bangun lagi" "Lo ngomong apaan sih Lin?!" Halilintar Gadeon Fernande... Mais

001.My morning routine
002. Because of the ball
003. Like not Halilintar
004. Not childcare
005. Unconcious
006. Just asking
007. Knife cut
008. Fight
009. I'm going home dad
010. Taufan was crying
011. Son of devil
012. Hugs for Shireen
013. Don't want to hug
014. Bullying
015. Small punishment
016. Mama?
017. Some time
018. Roftoop
019. Don't believe
020. Sick Mama
021. Does not matter
022. Hold on
023. Apology
024. Looking for evidence
025. Startled
026. Truth
027.Pain
028. Papa?
029. I wanna die
030. wake up
031. When will I die?
032. Lost
033. Failed assassination
035. Dream?
036. End of year exam
037. To the hospital
038. Cats understand better
039. Tired
040. Angeline's talk
041. Who is sick?
042. Don't cry it's ugly
043. Insect repellent
044. Apologies from Beliung
045. End of it all (END)
Info sequel
Satu Tahun Setelah Kamu Pergi

034. Canteen

1.4K 185 12
De aeraxiee

HAPPY READING


───────🧚‍♀☁───────

Hari ini adalah Hari pertama Halilintar memasuki sekolah setelah sebulan penuh menjalani masa skorsing karena kesalahan yang tidak pernah dia perbuat.

Dan entah hanya perasaan Halilintar atau apa, semua orang yang dia temui didepan gerbang masuk seolah sedang menatap benci dirinya.

Hingga Halilintar merasa jika dirinya sedang berada ditengah–tengah kawanan serigala.

"Dasar gak tau malu"

"Udah gak punya muka kali, makanya masih berani nampakin dirinya disini"

Langkah Halilintar terhenti saat mendengar pembicaraan dari dua orang siswi yang berjarak 3 meter dengan Halilintar.

Bukan merasa tersinggung atau apa tapi Halilintar yakin kalau mereka sedang membicarakannya sekarang.

"Cowok gila ini emang udah gak punya muka, Leora, Leara".

Halilintar menatap datar Beliung yang baru saja berucap, pemuda itu baru saja sampai 1 menitan yang lalu.

Beliung kini berdiri disamping Halilintar yang memiliki tinggi tubuh yang sama dengannya, "makanya dia masih berani sekolah disini" lanjut Beliung sambil menatap Halilintar.

Dua gadis kembar bernama Leora dan Leara itu menatap Halilintar, "cowok gila? Sekolah ini bukan buat orang gila kayak lo" ujar Leora.

"Seharusnya lo ada dirumah sakit jiwa, bukan disini" sambung Leara.

Beliung terkekeh ringan, "dan seharusnya lo mati, Halilintar" bisik Beliung tepat ditelinga kanan Halilintar.

"Berisik" desis Halilintar lalu dia melenggang pergi dari sana dengan perasaan campur aduk.

Beliung menatap Leora dan Leara, "saran dari gue jangan pernah deketin Halilintar lagi, kalau kalian nggak mau sesuatu buruk terjadi sama kalian" ucap Beliung.

"Why Bel?" tanya Leora.

Beliung mendengus, "dia gila, gak waras, sinting" cetus Beliung lalu dia melenggang pergi dari sana.


𓏲ּ ֶָ

Halilintar membanting pintu kelasnya dengan keras hingga engsel bagian atas pasa pintu itu rusak, salahkan saja moodnya yang tiba–tiba buruk.

"Lintar lo apa–apaan sih? Kalau pintunya rusak gimana?!" bentak Ying kesal, gadis itu sedang membersihkan papan tulis omong–omong.

"Kan emang udah rusak" sahut Sea yang sedang duduk di meja guru dan Kallea yang duduk dibangku nya, jangan ditiru.

"Berisik" ketus Halilintar lalu dia melangkahkan kakinya menuju bangkunya yang berada di pojok kiri jelas, paling belakang.

Halilintar membanting tasnya keatas meja lalu mendudukkan dirinya ke bangku, tangan kirinya merogoh saku blazer nya untuk mengambil benda pipih persegi kesayangannya.

Satu notifikasi muncul saat Halilintar mengaktifkan mode data seluler pada hpnya.

Mama

|Jangan membuat keributan dihari
|pertama masuk sekolah kamu

07.32

Y|

07.46

Setelah membaca pesan dari Aurora, Halilintar meletakan hpnya diatas meja, disamping tasnya.

Lalu Halilintar menatap keluar jendela, dan jauh dibawah sana, di sebuah lapangan outdoor terlihat Taufan yang sedang duduk di pinggir lapangan.

"Dia kenapa lagi?".


𓏲ּ ֶָ

"Fan!" panggil Blaze sambil berlari menghampiri Taufan yang sejak tadi hanya diam saja bagaikan patung maskot.

Taufan mengangkat kepalanya lalu menatap Blaze, "apa?" tanya Taufan.

Blaze menggeleng lalu duduk disamping kanan Taufan.

"Gak jelas" cetus Taufan.

Blaze menatap sekilas Taufan, kalau dingat lagi semenjak kecelakaan dua minggu lalu pemuda itu menjadi lebih pendiam dari biasanya.

Kalau kata Blaze beberapa hari lalu sih "jiwa Taufan ketuker sama makhluk kayak Halilintar, jadinya kayak gini" saat itu Blaze sedang main kerumah Taufan untuk mengajak sahabatnya itu ke warnet.

Namun yang dia temukan bukanlah Taufan si hiperaktif, melainkan Taufan si kulkas berjalan.

Si aneh kalau menurut Blaze.

"Lo kenapa sih? Gue gak like lo yang sekarang tau gak" kata Blaze.

"I hate myself" balas Taufan tanpa mengalihkan pandangannya pada Blaze.

Blaze menghela napas lelah, "lo harusnya bersyukur karena masih bisa liat pake sebelah mata lo, diluar sana banyak orang yang udah gak bisa pake kedua matanya" ucap Blaze menasihati Taufan.

Hingga sebuah bola melambung kearah mereka berdua dari sisi kiri Taufan, tanpa mereka berdua sadari.


Jatuh tepat mengenai kepala Taufan.

Taufan mengusap kepalanya yang berdenyut sakit karena kerasnya hantaman bola, "bahkan gue gak bisa liat sesuatu dari arah kiri gue" ucap Taufan.

"Sorry, gak sengaja sumpah" kata Ice sambil tersenyum gusi dari di sisi lain lapangan, memang ya pemuda satu itu sukanya melempar orang dengan bola.

Ingat saat Halilintar terkena bola voli yang di smash oleh Ice? Dan sekarang Taufan yang terkena bola basket yang Ice lemparkan, tadinya sih akan dia lempar pada Barat yang sedang berdiri di pojok lapangan tapi malah salah sasaran.

"Maafin nggak?" tanya Ice yang sekarang sudah berada didepan Taufan.

"Nggak".

"Maafin don Fan" kata Ice lagi.

"Nggak".

"Maafin".

"Nggak".

"Mending kalian diem deh daripada ngebacot gak jelas terus" ucap Blaze menengahi.

"Gak jelas lo bilang?!" tanya Ice sambil menatap kesal Blaze, dan Blaze mengangguk, "emang minta dicincang" ketus Ice.

"Nggak" balas Blaze.


𓏲ּ ֶָ

Halilintar dan kedua temannya berjalan menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah kosong.

Kini mereka sudah sampai dikantin, dan membuat semua atensi tertuju pada mereka, maksudnya pada Halilintar.

Dan disana juga ada Beliung dan beberapa anggota Belrz yang sekolah disini, karena kebanyakan anggota Belrz sekolah disekolah musuh.

"Tch, liat wajahnya, songong banget" ketus Beliung yang sekarang sedang duduk di salah satu meja dikantin, "padahal gak punya kuasa apa–apa disekolah" lanjutnya.

Beliung tersenyum miring sambil menatap Halilintar, "gue udah nyiapin pesta penyambutan buat lo, Lintar" ujar Beliung, lalu kemudian dia menatap seluruh orang yang berada dikantin.

Hingga kemudian banyak tomat busuk dan telur yang dilempar oleh siswa maupun siswi pada Halilintar.


Satu tomat lolos mengenai wajah putih mulusnya, dia mengusap wajahnya kasar.

Satu persatu tomat dan telur jatuh mengenai tubuhnya hingga mengakibatkan bau tak sedap tercium.

"Li," panggil Solar saat melihat Halilintar diam saja sejak tadi, dia tau apa yang terjadi pada Halilintar jika pemuda itu diam.

Halilintar sedang marah, tapi dia sedang mencoba untuk meredam amarahnya.

Halilintar menatap tajam semua orang yang ada disana, lalu...


Halilintar menendang meja yang berada paling dekat dengannya hingga meja itu jatuh hingga mengakibatkan suara keras.

"Li–".

"Diam Solar" ujar Fang memotong ucapan Solar.

Halilintar berjalan menghampiri Beliung yang sejak tadi duduk diatas meja, lalu Halilintar mencengkram kerah seragam Beliung hingga membuat pemuda itu tercekik.

Lalu Halilintar tersenyum miring, "makasih gue suka pesta menyambutan ini" ujar Halilintar sambil menatap kedua mata Beliung.


Halilintar mendorong tubuh Beliung hingga membuat pemuda itu jatuh terjengkang kelantai dingin kantin.

Beliung dalam posisi terbaring nya menatap Halilintar tanpa ekspresi, "gue seneng kalau lo suka" balas Beliung sambil tersenyum.

Halilintar mendengus lalu dia mengelap noda tomat dan telur dari jas blazer nya dan dia berjongkok untuk menyamai tinggi tubuhnya dengan Beliung.

Halilintar mengelapkan noda busuk itu pada wajah Beliung sehingga membuat Beliung melotot, tak percaya dengan apa yang dilakukan Halilintar padanya.

Halilintar terkekeh pelan lalu dia berdiri, "nggak ada yang gratis didunia ini, ingat itu Beliung" ucap Halilintar sebelum pergi dari kantin.

"Brengs*k lo Halilintar" maki Beliung.

─────── ໒꒰ྀི⸝⸝․ ․⸝⸝꒱ྀིა ───────

Continue lendo

Você também vai gostar

My Sexy Neighbor De F.R

Ficção Adolescente

870K 12.3K 26
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
2.7K 280 7
"berdikarilah anak- anakku." Dia menyembunyikan identitas nya dari adik kembarnya, sahabat, begitu juga dengan rekan-rekan nya dan hari di mana semua...
764 182 5
cahaya kecil itu membutuhkan kegelapan untuk bersinar "Bunda surga itu dimana?" ••• "Tsumu papa benci sama aku ya? Jadinya dia disurga terus, dia eng...
1.4K 232 10
Hidup lah seperti air yang mengalir. Walau banyaknya bebatuan yang harus dilalui, aliran air itu tetap mengalir tanpa memperdulikan banyaknya bebatua...