Jika Saja Ku Tolak Cintanya [...

By LadyHong_

181K 11.4K 888

Noted : sebagian cerita merupakan kisah nyata. Rate age : 18+ terdapat adegan kekerasan yang tidak patut diti... More

2.
3.
4.
5
6.
7.
8.
9
10.
11
12.
13.
14.
15
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31
32.
33
34.
35
36.
37.
38.
39.
40.
JSKTC SEASON II
⚠️Pengumuman⚠️

1.

17.7K 706 69
By LadyHong_

Cerita baru guys!!!

lagi pengen aja bikin cerita yang ringan hehe, tapi pastinya ttep banyak drama juga wkwk.

Ah pokoknya gamau panjang lebar, Enjoyyyy!!!
.
.
.

Sephia menenggelamkan telapak tangannya ke dalam saku celana olahraga untuk mencari ponselnya, setelah ia menyadari sedari tadi ponselnya tak ia genggam.

"Kayaknya handphone gue ketinggalan di ruangan Theater deh," gumam Sephia pada teman di sebelahnya bernama Joly.

"Ah yang bener Lo! Yaudah Ayo balik lagi."

Langkah mereka memutar arah secara bersamaan untuk kembali ke ruangan Theater, tempat mereka baru saja mengikuti eskul theater beberapa jam lalu.

"Sorry, Joly." Sephia merasa bersalah saat melihat Joly kelelahan karena jarak antara gerbang sekolah ke rungan itu cukup jauh.

"Demi hape Lo," jawab Joly sambil berjalan dengan langkah yang lebar agar cepat sampai.

****

"Dimana ya," bisik Sephia ketika mereka berdua belum juga menemukan benda ajaib itu setelah mencarinya beberapa menit.

"Terakhir Lo taroh dimana?" tanya Joly masih sibuk mencari ke setiap bangku di ruangan itu.

"Terakhir gue duduk disini, tapi gaada?"

"Cari apa?" tiba-tiba suara berat itu mengagetkan mereka berdua.

Sephia ingat betul dengan pertemuan pertama itu, ketika ia menoleh ke sumber suara, ia melihat seorang pria berambut seleher dengan kulit putih dan tinggi, memakai seragam taekwondo tengah memperhatikan pergerakan keduanya.

"Cantik," gumam Sephia melongo melihat pria berjarak tidak lebih dari lima meter itu.

"Hah? Lo bilang gue cantik!" omel pria itu.

"Gue laki," tambahnya dengan suara berat, sementara Joly tertawa terbahak-bahak.

Sephia tersentak sambil mengusap wajahnya, "gue pikir Lo cewek, abis rambut Lo panjang."

"Lo cewek pertama yang bilang gue cantik disaat semua cewek memuji kegantengan gue!" komentarnya dengan mengibaskan Rambut gondrongnya.

"Ahahaha," tawa Joly masih terdengar tanpa jeda.

"Heh diem Lo Jely!" sentaknya pada Joly sambil meledek.

"Nama gue Joly! Lo gak bisa ngeja ya!" Joly menjawab dengan suara tinggi.

"Eh udah udah," lerai Sephia yang merasa suasana semakin memanas.

"Maaf ya, gue lagi cari handphone gue ketinggalan." Sephia menjelaskan tujuan keberadaannya.

"Lo liat ga!" tanya Joly tapi dengan nada ngegas.

"Oh handphone dengan case monokurobo dan ada stiker love itu punya Lo? gue tadi nemu disana, gue simpen karena takut ada yang ambil. Jadi gue nunggu disini siapa tahu ada pemiliknya Dateng, taunya bener." Pria itu merogoh tasnya untuk mengembalikan Ponsel Sephia.

"Oh gitu, makasih ya. " Sephia menerima ponsel yang pria itu berikan.

"Sama-sama."

Namun setelah Sephia dan Joly berniat mengakhiri pertemuan itu, terasa sesuatu menahan tas gendong Sephia karena terasa berat.

"Tunggu."

Laki-laki gondrong itu ternyata yang menarik tas Sephia, sehingga gadis itu menoleh untuk memastikan.

"Kayaknya rugi deh kalo kita gak kenalan," ucap Pria itu dengan senyumnya yang membuat ia semakin tampan.

"Hah?" Sephia mencerna kalimat itu.

"Heh dia anak baru nih, jangan digodain lah." Joly tampak kesal dan juga kaget.

"Oh anak baru itu Lo," tunjuknya.

"I...iya."

"Gue Musa, Musa Mahesa." Anak laki-laki bernama Musa itu segera memberikan tangannya tanda perkenalan.

Sephia masih melihat tangan yang menggantung itu, kemudian melihat ke sisi Joly tanda keraguan.

"Kenalan doang."

Akhirnya Sephia menjabat tangan itu setelah melihat Joly mengangguk pertanda aman, "Gesma Sephia, Lo boleh panggil gue Sephia."

"Sephia? atau Sepi ya?" Reaksi tak terduga dari Musa benar-benar sangat menyebalkan.

"Disatuin, bukan dipisah." Sephia membalas dengan sedikit kesal.

"Oke oke gue cuma bercanda."

"Udah kan kenalannya? keburu ujan nih, kita mau pulang," sewot Joly.

"Hati-hati," bisik Musa tepat di telinga sebelah kanan Sephia membuat ia merinding.

Akibatnya membuat ia menerima pukulan khas Joly yang lumayan keras, "jangan digodain, tar dia gak betah sekolah disini."

"Sakit!" rintih Musa sambil mengusap tangan bagian atasnya bekas pukulan Joly.

"Tapi makasih ya, udah nemuin handphone gue."

Pria itu hanya mengangguk dengan manis, Sephia ingat sekali hari itu ia benar-benar terkesima dengan pria cantik Bernama Musa. Apalagi jika ia berada di jarak terdekat, terlihat sekali bagaimana tuhan menciptakannya secara sempurna.

****

Satu Minggu kemudian..

"Pia, ke kantin Yuu." Joly merayu dengan nada suara yang dibuat-buat.

Ia sudah berulang kali mengajak Sephia untuk makan di kantin, tapi gadis itu masih saja sibuk dengan buku dongeng bergambar yang sering ia baca.

"Yaudah Ayo," ucap Sephia mengaku kalah karena merasa kasihan melihat sahabat sebangkunya kelaparan.

Setelah memesan makanan, mereka berdua duduk di sebuah bangku bekas gerombolan pria yang baru saja selesai untuk makan, namun salah satu dari mereka terlihat kembali dan seperti berniat menggoda Sephia.

"Hay, boleh kenalan?" Tanyanya dengan senyuman yang tak terlalu menarik.

"Sana deh mending pergi, ganggu tau gak! kita mau makan," usir Joly dengan suara cemprengnya.

Kemudian teman pria itu ikut juga menghampiri sambil menepuk pundaknya, "jangan digangguin, incerannya Musa."

"Hah? jadi ini Sephia?" tunjuk anak laki-laki bertubuh gempal itu.

"Iya, gue Sephia."

"Yaudah deh ga jadi kenalannya, udah ada yang booking." Kedua pria tadi melangkah menjauh tanpa ada penjelasan lebih lanjut.

"Maksud mereka apa? gue incerannya siapa?" Sephia mengulang pembicaraan.

"Musa, Lo incerannya Musa, Pia," jawab Joly.

"Musa siapa?"

"Musa Mahesa, Lo lupa? kelas Theater," ucap Joly dengan mata membulat.

"Oh, yang gue bilang cantik?"

Joly hanya berdehem membenarkan.

"Ia, tuh anak kok gak keliatan lagi semenjak seminggu lalu?" tanya Sephia sambil mengaduk mie ayam yang baru saja tiba.

"Dia di skors satu Minggu, karena ketahuan berantem di luar sekolah Sambil bawa-bawa almamater." Joly mode ghibah.

"Ih berarti dia nakal?" Sephia bergidik.

"Gak nakal sih, mungkin lebih tepatnya apes kali ya. Dia tuh gak pernah berantem sebelumnya, sekalinya berantem, ketahuan. Bahkan dia sebenarnya adalah kebanggaan sekolah karena sering menjuarai olimpiade matematika dari kelas sepuluh."

"Oh ya?"

"Iya, dia tuh terkenal murid yang tergila-gila sama matematika. Karena kalo udah lagi ngerjain soal, gak bisa diganggu. Selain itu, dia juga jadi makin hits karena kegantengannya sama semenjak jadi ketua taekwondo." Joly masih menjelaskan.

"Tapi katanya pas kemarin dia ketahuan berantem, dia berantemnya kayak orang kesurupan. Dan ada juga yang bilang dia dijebak," tambahnya dengan suara sedikit dipelankan kali ini.

"Dijebak kenapa?"

Joly mengangkat kedua bahu tanda ketidaktahuan.

"Udah ganteng, pinter, jago bela diri. Pasti ceweknya banyak," gumam Sephia meringkas.

"No no, Sephia. Meskipun para cewek banyak ngejar dia, seperti yang gue bilang, karena dia kegilaan sama matematika dan sibuk di taekwondo. Dia gak pernah keliatan pacaran, apalagi ngajak kenalan. Cuma sama Lo doang dia ngajak kenalan, mangkanya waktu itu gue kaget."

Sephia menyeruput minuman rasa jeruknya dengan santai, "iseng doang kali dia."

"Lo gak denger kata cowok gendut tadi? dia bilang Lo inceran Musa. Kayaknya Musa serius sama Lo," ucap Joly berpendapat.

"Joly, gue baru ketemu dia sekali itu pun seminggu lalu dan gak ngobrol. Mana mungkin orang tiba-tiba suka di pertemuan pertama," sanggah Sephia sambil mengelap mulutnya yang baru selesai makan.

"Kita liat aja nanti," ucap Joly seperti nada menantang.

Selain itu, penjelasan Joly mengenai Musa adalah tentang kelemahannya. Meskipun dilihat dari sisi luarnya ia begitu sempurna, tapi kesempurnaannya cukup sampai disitu. Nyatanya, ia lemah dari segala bidang pelajaran kecuali olahraga dan matematika. Nilai fisika, kimia dan bahasanya benar-benar rendah tak tertolong. Satu-satunya nilai yang membawa dia untuk naik kelas adalah matematika dan olahraga, selain itu ia termasuk kategori pria yang pendiam dan tak banyak teman. Namun, semenjak ia menjadi ketua taekwondo dan diskors gara-gara berantem, para siswa pria di sekolah itu jadi sedikit segan terhadapnya.

Terimakasih sudah membaca Jktc, dukung aku dengan voted juga komen nya ya guys.

Ig: acha.nuralbi

Musa Mahesa, pria yang dibilang cantik oleh Sephia pada pandangan pertama🤭

Continue Reading

You'll Also Like

1.6M 126K 34
©Copyright by Jlyexile, January 2019 Dark Romance Series ALERT! - Dark Romance +18 - Adegan kekerasan/perkelahian ________ Start : 7/01/2019 Finish...
3.2K 260 7
"rokok?" . "Kissing burns 6.4 calories a minute. Wanna workout?" . "Don't bite your lip, I want to do that." "Ok then fuck me." . Mature content, kis...
18.8K 794 33
Dante yang awalnya hanya berniat menghancurkan kehidupan Isabel, seiring berjalannya waktu malah membuatnya terobsesi untuk memilikinya. Apa yang har...
719K 3.1K 12
Hts dengan om-om? bukan hanya sekedar chatan pada malam hari, namun mereka sampai tinggal bersama tanpa ada hubungan yang jelas. 🔛🔝 my storys by m...