Unwanted (End)

By Dhe_lacious

526K 35.7K 2K

Sanji adalah seorang omega yang tak di inginkan. Di jual oleh ayahnya sendiri. Di siksa oleh saudara-saudar... More

Prolog
satu
dua
tiga
empat
lima
enam
tujuh
delapan
sembilan
sepuluh
sebelas
duabelas
tigabelas 🔞⚠
empatbelas 🔞⚠
limabelas
enambelas
tujuhbelas
delapanbelas 🔞
sembilanbelas
duapuluh
duapuluh satu
duapuluh dua
duapuluh tiga
duapuluh empat
duapuluh enam
duapuluh tujuh
duapuluh delapan
duapuluh sembilan
tigapuluh
tigapuluh satu
tigapuluh dua
tigapuluh tiga
tigapuluh empat
tigapuluh lima 🔞
tigapuluh enam
tigapuluh tujuh
tigapuluh delapan
tigapuluh sembilan
empatpuluh
empatpuluh satu
empatpuluh dua
empatpuluh tiga
empatpuluh empat
empatpuluh lima
empatpuluh enam
empatpuluh tujuh ⚠🔞
empatpuluh delapan
empatpuluh sembilan
limapuluh
limapuluh satu
limapuluh dua
limapuluh tiga
limapuluh empat
limapuluh lima
limapuluh enam
limapuluh tujuh
End 🔞

duapuluh lima

8.9K 620 51
By Dhe_lacious

Pudding pov

"Sial sial sial... semua rencanaku gagal" Aku menggerutu sambil melempar gelas yang sedang ku pegang.

Terdegar suara pecahan yang cukup keras namun aku tak peduli.

Saat ini mood ku sedang kacau.

Rencanaku untuk menghabisi si jalang itu gagal.

Aku baru saja mendapat telpon kalau orang bayaran yang ku suruh untuk memperkosa Pria itu gagal.

Mereka berkata bahwa Sanji di bawa oleh pria berhidung panjang.

Dasar, dari dulu aku sudah tak suka melihatnya.

Amarahku masih memuncak namun tiba-tiba handphone ku bergetar.

"Zoro? " Gumanku senang karena akhirnya dia menghubungiku.

Aku menekan tombol jawab dan berkata " Sayang... Kau kemana saja?"

......

"Sekarang? Baiklah "

.......

"Oke, ditempat biasa?"

......

"Love u too" Aku mengakhiri panggilan dengan wajah sumringah.

Ahh akhirnya, aku akan berdandan secantik dan sesexy mungkin.

Dan setelah itu aku bergegas ke kamar untuk bersiap.

--------------
Di tempat lain.

Zoro pov

Aku menghubungi Pudding dan menyuruhnya untuk menemuiku di tempat biasa kami bertemu.

Kali ini aku menemuinya bukan untuk mengajaknya berkencan, tapi untuk membalaskan perbuatan yang dia lakukan kepada Sanji.

Tentu saja aku tidak tinggal diam saat istriku dicelakai. Walaupun dia seorang wanita dan aku pernah sangat mencintainya. Namun perbuatan yang dia lakukan terhadap Sanji tidak bisa dimaafkan.

Aku tak menyangka dirinya akan berbuat sampai sejauh itu.

Syukurlah tuhan membuka mataku untuk tidak jatuh ke perangkap wanita jahat itu.

Aku menegak secangkir kopi di restoran yang berada di salah satu hotel yang kumiliki.

Biasanya kami memang menghabiskan waktu meminum kopi dan setelah itu memesan salah satu kamar untuk bercinta.

Tapi kali ini aku memesan kamar untuk maksud yang lain. Tentu saja aku tak bisa memberi pelajaran padanya di ruangan terbuka. Jadi aku akan melancarkan rencanaku secara tertutup.

Suara heels terdengar mendekat dan aku mengalihkan pandanganku kesana. Jelas kulihat Pudding menggunakan dress berwarna merah yang terbuka dan rambutnya di gerai dengan pita diatasnya.

Dirinya tampak menawan. Mungkin itu yang akan aku ucapkan dulu, tapi sekarang aku tak merasakan apa-apa saat melihatnya.

Selama apapun aku menatapnya, rasa gejolak cinta yang lama sudah tak ada lagi di hatiku.

Malahan aku berpikir, jika Sanji yang mengenakan baju merah seperti itu mungkin Pria pirang itu tampak sangat sexy dan menggairahkan.

"Ehmm... Maaf membuatmu menunggu sayang"

Suara yang di keluarkan Pudding sukses membuyarkan khayalanku.

"Ah tidak. Ayok duduk" Aku tersenyum sambil mempersilahkannya untuk duduk di hadapanku.

Namun bukannya duduk di tempat yang ku tunjuk, wanita ini malah berjalan semakin dekat dan tiba-tiba saja duduk di pangkuanku.

"Ahh kau sudah makan sayang?" Tanyanya sesensual mungkin sambil mengelus pundakku.

Melihat tingkahnya ini membuat rasa kaget dan kesal langsung menjalar ke ubun-ubunku.

Namun aku mencoba menahan semuanya agar aku tak menghancurkan rencanaku.

"Belum, kau pesan saja. Aku ke toilet sebentar" Ujarku seraya bangkit dari kursi.

Dirinya hampir terjatuh karena gerakanku yang tiba-tiba. Aku tak peduli, dan terus melajukan langkahku menuju toilet.

---------
Author pov

Zoro kembali dan melihat Pudding sedang berbicara dengan pelayan.

"Sepertinya dia sedang memesan." Guman Zoro seraya berjalan mendekati meja.

Pudding tampak tersenyum saat melihat kedatangan Zoro.

"Aku sudah memesankan makanan favoritemu" Pudding berkata dengan nada riang.

Sementara Zoro hanya tersenyum dan mengangguk.

"Kau terlihat tidak senang? Ada masalah apa sayang ? " Tanya pudding yang dapat merasakan aura tidak senang dari kekasihnya itu.

"Tak ada. Mungkin karena masalah perusahaan" Zoro menjawab datar.

"Ahh aku mengerti. Memimpin perusaan bukan hal yang mudah. Kau sangat hebat"

Tampak sekali Pudding tengah membangun suasana yang baik. Tapi mau bagaimanapun dicoba, Zoro tak akan terlena, tekadnya sudah bulat.

Mereka mengobrol sampai makanan datang dan disajikan.

Zoro makan dengan khidmat sementara Pudding masih berusaha sekeras mungkin mencairkan suasana.

Namun gerakan tangan Zoro yang sedang memegang garpu tiba-tiba terhenti saat pudding ber celetuk.
"Sayang?! Kau kenapa? Kau berubah. Apa karena si jalang itu? Apa kau mulai menyukainya? "

Kalimat tersebut jelas sekali memancing api kemarahan di tubuh Zoro.

Dari tadi dia mencoba tenang dan menaggapi permain pudding yang seolah-olah tak tau apapun.

Namun mendengar kalimat tersebut keluar dari mulut berbisa wanita ini membuatnya naik darah.

"Apa kau bilang? " Tanyanya dengan rahang yang sudah di keraskan.

"Jujur saja. Kau menyukainya kan!!! Kau akan memutuskanku?! Jadi gara-gara pria murahan itu, kau mengingkari semua janji-janjimu!!! " Pudding berkata dengan mata yang berkaca-kaca dan suara yang di naikkan. Sepertinya kesabatan wanita itu telah habis.

Karena tak mendengar tanggapan dari Zoro, pudding pun segera berdiri dan mengambil ancang-ancang untuk pergi.

"Sial... Dia tak boleh pergi" Batin Zoro.

"Tunggu" Ujar sang pria sambil menggengam tangan sang wanita.

"Maafkan aku. Bagaimana kalau kita selesaikan makannya kemudian kita naik ke kamar. Aku sudah memesankannya untukmu" Zoro berujar semanis mungkin agar sang wanita percaya.

Pudding nampak tersenyum senang. Dalam hatinya dia telah berhasil mengambil hati Zoro kembali.

"Baiklah"

Setelah itu mereka kembali makan. Dan saat selesai Zoro menggandeng pudding untuk membawanya ke lantai atas.

Wanita itu tak tau apa yang akan terjadi padanya disana.

---------

Mereka menyelesaikan makan malam kemudian berjalan bergandengan ke lantai atas, menuju kamar hotel. Setelah sampai, pudding akan membuka pintu, namun Zoro menahannya.

"Tunggu. Kenakan ini. Karena aku sudah membuat kejutan untukmu" Zoro menyodorkan sebuah kain hitam penutup mata.

Pudding tampak senang dan langsung menyambar kain itu. Dirinya tak menaruh rasa curiga sama sekali.

Setelah pudding memakainya, Zoro kembali menggandeng tangannya dan menuntunnya memasuki kamar.

Saat berada di dalam Zoro melepaskan tangannya dan membuka penutup mata yang di kenakan Pudding.

Senyum yang sedari tadi setia bertengger di wajah wanita itu seketika lenyap, tergantikan oleh pemandangan horror yang berada di depannya.

"Sa-sayang apa-apaan ini" Pudding terbata.

"Kau tak mengenal mereka? " Tanya Zoro santai.

"A-aku... " Wanita itu tak sanggup melanjutkan perkataannya.

"Tenanglah. Mereka belum mati. Tentu saja, karena mereka punya tugas yang lebih penting" Zoro menjentikkan jarinya dan munculah dua orang pria membawa dua ember air.

"Byurr... "

Siraman air itu berhasil membuat sekumpulan pria yang tadinya tergeletak menjadi terbangun.

"Wokey dokey para gentleman" Zoro berucap santai.

Pria-pria itu hanya menatap horor ke arah Zoro, tanpa bisa berteriak atau mengatakan apapun.

Terlihat mereka tak dapat bersuara karena tentu saja lidah mereka telah di potong atas suruhan Zoro. Dan keadaan mereka masih baik-baik saja karena Zoro menginginkannya begitu.

"Kalian mengenal wanita ini? "

Semua pria itu mengangguk, sementara pudding telah menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"Ti-tidak, aku tidak mengenal mereka"

"Benarkah? Tapi mereka mengenalmu sayang" Zoro berkata sambil berjalan dan merangkul pudding dari belakang.

"Hai kalian.. Apakah wanita ini cantik? " Tanyanya.

Para lelaki itu serentak menganggukkan kepalanya walau masih dengan wajah ketakutan.

"Ya benar, dia sangat cantik. Sampai-sampai aku terlena akan kecantikannya" Jari jemari Zoro bergerak mengelus dagu milik pudding.

"Hemm tapi sayang, di balik kencantikannya ini, ada hati yang sangat BUSUK" Zoro mencengkram dagu itu membuat Pudding menjerit kesakitan.

"Akh"

"Aku tau kalian semua alpha. Sementata wanita ini hanya seorang beta. "

Zoro melepaskan rangkulannya dan berjalan mundur.

"Tapi.... Kalian tau, Rasanya sangat nikmat. Percayalah" Zoro terseyum miring.

"Zo-zoro" Pudding sudah berbalik dan menatap Zoro dengan wajah memelas.

"Ada apa sayang? Bukannya kau sangat menyukai sex"

Pudding mulai panik saat melihat mata para lelaki di hadapannya tiba-tiba berubah berwarna emas.

"Zo-zoro ku-kumohon. Maafkan aku" Pudding telah menangis sesenggukan dan sekarang dirinya sudah berada di bawah kaki Zoro untuk meminta pengampunan.

Dirinya tau apa yang akan Zoro lakukan dan itu membuatnya takut.

"Kau minta maaf?"

"Sungguh aku minta maaf. Aku menyesal. Aku tak bermaksud.... "

"Tak bermaksud? TAK BERMAKSUD KATAMU!!!!" Zoro menendang pudding sehingga wanita itu tersungkur di lantai.

"KAU TAK BERMAKSUD TAPI KAU HAMPIR SAJA MEMBUNUH ANAK-ANAKKU" Zoro berteriak meluapkan amarahnya yang sempat terpendam.

Pudding tampak kebingungan dan tetap menangis. "Anak?"

Zoro berjalan mendekat dan berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan posisi wanita itu.

"You..You almost kill my fucking pregnant mate bitch!!!" Zoro mencengkram rambut pudding kasar dan membuat wanita itu meringis kesakitan.

" Zo-zoro... "

Zoro tak ambil pusing dan bangkit.

"Kalian... " Zoro berujar pada para lelaki disana.

"Aku persilahkan kalian untuk menikmati wanita ini"

Dan dengan itu Zoro membalikkan tubuhnya dan berjalan menuju pintu keluar.

Namun langkahnya tertahan saat pudding berteriak "ZORO LIHAT INI LIHAT" tangannya sudah bergetar dan memegang erat handphonenya dengan layar di hadapkan oleh Zoro.

"LIHAT KELAKUAN JALANG ISTRIMU" Pudding masih berteriak untuk menarik perhatian dari Pria itu dan terjyata aksinya berhasil.

Zoro berbalik dan menatap apa yang di tunjukkan oleh Pudding.

Dirinya berjalan mendekat untuk memastikan apa yang iya lihat tidak salah.

"Darimana kau dapat foto itu?" Nada suara yang terkesan dingin keluar dari bibir Zoro.

"Aku memergoki istrimu itu bercumbu dengan pria lain. Apa kau masih ingin bersamanya? He's a bitch" Pudding berusaha meyakinkan pria itu.

Zoro menatap puding lekat dan menyambar handphone yang ada di tangan wanita itu.

"Lanjutkan" Ujarnya kepada para pria yang ada disana.

Tentu saja pudding melotot tak percaya, setelah memberikan bukti perselingkuhan istrinya, Zoro masih tak percaya padanya.

"ZORO HEI, KAU TAK MEMPERCAYAIKU.... LEPASKAN BAJINGAN... HEY ZORO" puding masih berusaha berteriak sambil menghalau para lelaki yang mulai memeganginya.

Namun Zoro sama sekali tak peduli dan terus berjalan. Tampak dari ujung matanya, pudding berusah bangkit dan menjauhkan diri dari para Alpha yang sedang Rut.

Ya, kalian tak salah baca. Karena Zoro telah menyuntikkan obat perangsang Rut pada mereka.

"Mata di balas mata" Itulah yang ada di benak Zoro sebelum dirinya berjalan pergi dan menutup pintu tersebut.

Rahangnya mengeras, dia juga harus memastikan kebenaran Foto itu kepada Sanji.

.
.
.
.
.
.

Tbc

.........

Wes sadisss ya.

Ngeri nih Zoro. Maen gangbang aja. Tapi masih untung sih dia gk
langsung percaya sama foto itu.

Kira-kira nasib puding gmana ya?

Mari kita liat di chap berikutnya 😉

Continue Reading

You'll Also Like

30.9K 707 28
Balik kenegara asal gara-gara om kaiden !! "Kamu harus tinggal dirumah saya" "OGAH! , udah si !!! ngapainsih lu nawarin gw harus tinggal dirumah lu...
13.1K 1K 22
Eren Jaeger seorang Kaisar Naga nomor satu di Tiantang Gu harus mengalami masa terberatnya yaitu kehilangan nyawa permaisurinya. Setelah menunggu dal...
2.1K 88 17
Giving Birth in a Supernatural Game Penulis : The Way Back (路归途) Penerjemah : Shu Update : Setiap Kamis, jam 20.00 WIB ...
132K 12.9K 19
[COMPLETE] Terinspirasi dr film " Rabb Nee Bana di Jodi " Levi Dan Eren . Terikat Dalam Sebuah Janji Pernikahan yang Tak Diinginkan oleh keduanya . ...