Unwanted (End)

By Dhe_lacious

488K 34K 1.9K

Sanji adalah seorang omega yang tak di inginkan. Di jual oleh ayahnya sendiri. Di siksa oleh saudara-saudar... More

Prolog
satu
dua
tiga
empat
lima
enam
tujuh
delapan
sembilan
sepuluh
sebelas
duabelas
tigabelas ๐Ÿ”žโš 
empatbelas ๐Ÿ”žโš 
limabelas
enambelas
tujuhbelas
delapanbelas ๐Ÿ”ž
sembilanbelas
duapuluh satu
duapuluh dua
duapuluh tiga
duapuluh empat
duapuluh lima
duapuluh enam
duapuluh tujuh
duapuluh delapan
duapuluh sembilan
tigapuluh
tigapuluh satu
tigapuluh dua
tigapuluh tiga
tigapuluh empat
tigapuluh lima ๐Ÿ”ž
tigapuluh enam
tigapuluh tujuh
tigapuluh delapan
tigapuluh sembilan
empatpuluh
empatpuluh satu
empatpuluh dua
empatpuluh tiga
empatpuluh empat
empatpuluh lima
empatpuluh enam
empatpuluh tujuh โš ๐Ÿ”ž
empatpuluh delapan
empatpuluh sembilan
limapuluh
limapuluh satu
limapuluh dua
limapuluh tiga
limapuluh empat
limapuluh lima
limapuluh enam
limapuluh tujuh
End ๐Ÿ”ž

duapuluh

9.8K 682 21
By Dhe_lacious

Tiga minggu berlalu setelah kejadian di hokkaido.

Sekarang pasangan suami istri ini telah kembali ke kediaman mereka yang berada di kota tokyo.

Sudah tiga minggu berlalu, dan selama itu jugalah Sanji di pusingkan oleh sesuatu yang sama. Yaitu Zoro yang menjadi begitu ramah dan mengikutinya kemana-mana.

Saat memasak, mencuci, dan beres-beres rumah, Zoro selalu tiba-tiba ada di sampingnya. Bahkan saat akan tidurpun pria itu akan  mengikutinya dan bertanya hal-hal yang aneh.

Sebenarnya tidak bisa di bilang aneh sih, karena yang di tanyakan Zoro hanya hal-hal biasa seperti

"masak apa? "
"Sedang apa?"
"Kau sedang mencuci ya"
Atau
"kau sudah mau tidur?"

Hal-hal yang tidak berguna seperti itu contohnya.

Namun yang menurut Sanji aneh adalah kalimat itu keluar dari bibir seorang pria Dingin dan kasar seperti Zoro.

Kalau ditanya pendapat Sanji tentang perubahan prilaku Zoro yang sangat aneh ini. Jujur saja dia sedikit takut. Iyah, takut karena sewaktu-waktu Zoro akan kembali kesifat dingin dan kasarnya.

Menurutnya, lebih baik Zoro sama sekali tidak memperdulikannya. Dari pada pria itu tiba-tiba menjadi sangat ramah dan nantinya malah menikamnya dari belakang. Dirinya tak tau, skenario seperti apa yang sedang dimainkan oleh Pria berambut hijau itu.

Sebenarnya dirinya juga bingung, apa Zoro tidak lagi menjadi kepala perusahaan? Sehingga dirinya malah santai-santai dan leha-leha dirumah.

Atau sebenarnya ada rencana tersembunyi yang akan pria itu jalankan kedepannya.

Sanji tersentak dan pikiran-pikiran  itu buyar saat sebuah suara yang sangat familiar menyapa telingannya.

"Kau sedang masak ya? " Tanya Zoro yang tiba-tiba sudah berada di samping Sanji.

"Apa dia bodoh!! Jelas-jelas punya mata dan melihat aku sedang memasak, kenapa ditanya lagi" ujar Sanji geram, tapi kalimat ini hanya ada di kepalanya.

"Hmm" Sanji berdehem untuk menjawab pertanyaan Zoro yang sudah kesekian kalinya.

"Wah kelihatannya enak. Apa matangnya masih lama? Aku sudah lapar" tanyanya lagi.

"Sebentar lagi, kau tunggu saja disana" Ujar Sanji sambil menunjuk kearah meja makan.

Sebenarnya dia tidak suka di ganggu saat sedang memasak, karena akan memecah konsentrasinya.

"Lagian ngapain sih si lumut ini dekat-dekat membuat fokusku buyar saja karena aroma tubuhnya" Batin Sanji.

"Ah..Baiklah" Zoro langsung berjalan dan menunggu di meja makan.

Sanji melirik sedikit dan melihat Zoro yang tersenyum kepadanya dari tempatnya berada.

Melihat itu Sanji cepat-cepat mengalihkan pandangannya "Hihh... Bulu kudukku merinding melihat tingkahnya" ujar Sanji pelan Sambil mengusap lengannya.

Dan tingkah Zoro tidak berakhir sampai disitu saja.

Saat Sanji sedang menjemur pakaian, Tiba-tiba dia muncul lagi entah dari mana.

"Hai... Kau sedang apa? " Sapanya dengan nada ceria.

Sementara Sanji hanya melanjutkan pekerjaannya seolah-olah tak melihat Zoro.

"Sini kubantu" Tiba-tiba Zoro menawarkan diri.

Sanji hanya diam dan tak merespon.

"Kau harus memerasnya begini, agar lebih cepat ker..... Krak" Sebuah bunyi sobekan terdengar setelah itu.

Ternyata Zoro sudah mengambil salah satu baju dan memerasnya dengan kencang.

Dipikirnya tenaganya kurang kuat karena tak ada air yang mengalir dari baju tersebut. Namun yang tidak dia tau adalah baju itu sudah hampir kering dengan mesin pengering jadi dengan tenaga yang begitu kuat, membuat baju itu malahan menjadi sobek.

Sanji hanya melihat sobekan baju yang ada di tangan Zoro dengan tatapan bengong dan tidak percaya. karena pasalnya, baju malang itu adalah miliknya.

Dan dalam beberapa detik saja tatapan bengong Sanji telah berubah jadi tatapan amarah.

"Dasar Marimo BODOH, apa yang kau lakukan!!! " teriak Sanji dengan keras.

"A-aku tak ber... " Belum sempat Zoro membela diri, baju yang berada di tangannya telah di rampas oleh Sanji.

"Kesinikan. Kau malah menambah pekerjaanku" Ujarnya lalu mengamati baju tersebut. Melihat apakah masih bisa di jahit atau tidak.

"Sanji aku minta maaf. Sini akan aku beli yang baru" Zoro mulai menarik kembali baju tersebut.

"Tak usah" Sanji menahannya.

"Aku akan membelikan yang baru. Ini dibuang Saja" Zoro masih menarik dan tak mau kalah.

"Kubilang tak u..."krak".....Sahh" Dan akhirnya baju itu benar-benar terbelah menjadi dua.

Sanji menatap nanar setengah baju yang berada di tangannya. Sementara Zoro melotot dan terkejut.

"Sa-sanji" Ujarnya takut-takut Sambil melirik kearah Sanji.

"Plak" Dan akhirnya sebuah pukulan mendarat dikepala Zoro.

"KAU MARIMO BODOH, TAK TAU DIRI, TAK PUNYA HATI, BERENGSEK, BAJINGAN, KURANG AJAR:28{¢÷¥×¢'}£℅©##" Dan semua nama hewan kebun binatang keluar dari mulut Sanji sampai dia lelah.

Zoro tak membalas dan hanya memperhatikan bagaimana bibir Sanji mengumpat Kata-kata kotor yang ditujukan padanya.

"Hah... Kau membuat kepalaku Sakit. Jemur semua pakaian itu. Aku mau istirahat" setelah itu Sanji meninggalkan Zoro dan berlalu kekamarnya.

Saat tersadar dengan lamunannya Zoro berkata "lah...Kenapa jadi aku yang mengerjakan semua ini"

Dirinya bingung, padahal dia suami dan dirinya seorang Bos besar. Kenapa jadi dia yang mengerjakan pekerjaan rumah.

Namun dirinya tak merasa kesal sedikitpun. Baru kali ini dia di bentak dan di suruh-suruh oleh seseorang selain Ayahnya. Tapi dirinya malah merasa senang.

Dia senang dengan keberanian Sanji.

"Ahh kenapa ini " Ujarnya saat merasakan jantungnya berdebar kencang.

_____________
Di dalam kamar.

"Ahh brengsek... Membuat ku kesal saja" Sanji berteriak sambil menendang-nendang angin sampai amarahnya mereda.

Ketika telah tenang dia berguman.
"kenapa ya akhir-akhir ini aku jadi gampang emosi. Apa lagi dengan tingkah menyebalkan si lumut itu" Ujarnya.

Setelah itu Dirinya berjalan ke sisi ranjang dan duduk disana.

"Ahh..kepalaku jadi benar-benar sakit. Sebaiknya aku ti...hummph... " Sanji cepat-cepat menutup mulutnya saat merasakan sesuatu yang mau keluar.

"Huekk..." Dan dengan segera Sanji berlari ke dalam kamar mandi.

"Huekk~ huekkk~ akhhh... Huekk~ " Sanji memuntahkan isi perutnya ke wastafel.

Semua sarapan yang dia makan tadi telah keluar bersamaan dengan tenaganya yang mulai terkuras.

"Huekk~ ahhh... Sst.. Perutku sakit" Ujarnya pelan setelah merasa bahwa dirinya tidak akan muntah lagi.

Setelah beberapa saat, akhirnya dia mencuci tangan dan berkumur-kumur untuk menghilanglkan rasa pahit yang tertinggal di kerongkongannya.

Sanji berjalan sedikit gontai memasuki kamarnya. Dirinya duduk di tepi ranjang lalu mengambil handphonenya yang berada di meja nakas.

Dirinya mengetik beberapa pesan kepada Ace lalu setelah itu meletakkan benda pipih itu kembali.

Pesannya hanya berisikan bahwa dia membutuhkan obat dan berharap Ace segera datang dan membawanya.

Sudah seminggu lebih Sanji merasakan mual dan pusing. Tapi dirinya selalu menyangkal bahwa tubuhnya hanya masuk angin dan kalau di oles oleh minyak angin atau balsem, penyakit itu akan hilang dengan sendirinya. Tapi ternyata penyakit itu tak kunjung pergi.

Awalnya dia mengira jika dirinya memakan sesuatu yang salah, sehingga membuat perutya sakit.

Namun bertahun-tahun dia memasak, dirinya belum pernah sekalipun mendapatkan sakit perut karena masakannya.

"Ahh kepalaku tambah pusing. Aku istirahat saja sampai Ace datang" Monolognya.

Dan setelah mengucapkan itu, dirinya  mulai berbaring dan dalam sekejap dunia mimpi telah mendatanginya.

.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

Continue Reading

You'll Also Like

4.4K 598 27
Ketemu baru sekali, tatap muka baru sekali, tiba-tiba udah nikah aja?!! Zaman sekarang ternyata masih ada aja ya 'jodoh-jodohan' antar keluarga oran...
59K 4.6K 138
[ BL TERJEMAHAN ] RAW TRANSLATE!! NO EDIT!! di terjemahkan dengan Google Translate Judul Asli : ๅฐ็–ฏๅญ่ฃ…ไน–ๆŒ‡ๅ—[้‡็”Ÿ] Penulis: ๆŽๆธฉ้…’ Status: Complete (112+24 Ext...
228K 7.6K 39
Cerita tentang gadis manis yang dulu selalu dipandang rendah oleh orang. Gadis sederhana yang terlahir dari keluarga sederhana namun berhasil mengang...
93.7K 6K 72
'๐ฌ๐ข๐ง๐ ๐ค๐š๐ญ ๐ฌ๐š๐ฃ๐š ๐ข๐ง๐ข ๐š๐๐š๐ฅ๐š๐ก ๐ค๐ข๐ฌ๐š๐ก ๐ฒ๐š๐ง๐  ๐›๐ž๐ซ๐š๐ฐ๐š๐ฅ ๐๐š๐ซ๐ข ๐ค๐ž๐ฉ๐ฎ๐ซ๐š-๐ฉ๐ฎ๐ซ๐š๐š๐ง' Sebuah bukti nyata bahwa tidak ad...