Unwanted (End)

By Dhe_lacious

526K 35.7K 2K

Sanji adalah seorang omega yang tak di inginkan. Di jual oleh ayahnya sendiri. Di siksa oleh saudara-saudar... More

Prolog
satu
dua
tiga
empat
lima
enam
tujuh
delapan
sembilan
sepuluh
sebelas
duabelas
tigabelas 🔞⚠
empatbelas 🔞⚠
limabelas
enambelas
tujuhbelas
delapanbelas 🔞
duapuluh
duapuluh satu
duapuluh dua
duapuluh tiga
duapuluh empat
duapuluh lima
duapuluh enam
duapuluh tujuh
duapuluh delapan
duapuluh sembilan
tigapuluh
tigapuluh satu
tigapuluh dua
tigapuluh tiga
tigapuluh empat
tigapuluh lima 🔞
tigapuluh enam
tigapuluh tujuh
tigapuluh delapan
tigapuluh sembilan
empatpuluh
empatpuluh satu
empatpuluh dua
empatpuluh tiga
empatpuluh empat
empatpuluh lima
empatpuluh enam
empatpuluh tujuh ⚠🔞
empatpuluh delapan
empatpuluh sembilan
limapuluh
limapuluh satu
limapuluh dua
limapuluh tiga
limapuluh empat
limapuluh lima
limapuluh enam
limapuluh tujuh
End 🔞

sembilanbelas

11.9K 791 44
By Dhe_lacious

Heat yang dialami oleh Sanji, berlangsung selama 3 hari.

Dan selama 3 hari itu jugalah yang mereka lakukan hanya bercinta dan medesah di kamar hotel.

Tak ada jeda sekalipun. Mereka terkadang terlelap kelelahan, dan saat terbangun mereka akan kembali bercinta.

Sanji mengerjapkan matanya saat sebuah cahaya matahari menyinari wajahnya.

"Eungh" Eluhnya sambil menutup matanya dengan tangannya.

Tak beberapa lama Kesadarannya kembali dan akhirnya dia membuka matanya untuk melihat sekitarnya.

Yang ada dihadapannya sekarang adalah sebuah langit-langit yang sangat Asing baginya.

"Dimana? " Gumannya pelan.

Sanji akan beranjak, namun tubuhnya tertahan oleh sesuatu. Dapat dilihatnya Sebuah tangan terulur dan merangkul tubuhnya.

Dirinya sedikit berbalik dan mendapati Zoro sedang tertidur di sebelahnya.

"Zoro!!!" ujarnya kaget.

Ternyata suara terkejutnya, berhasil membangunkan sang pria bersurai hijau dari tidurnya.

"Eunghh... Tidurlah lagi. Aku masih lelah" Guman Zoro lalu kembali menutup matanya.

Mendengar suara berat Zoro membuat Sanji tersadar.

"Lepaskan" Ujar Sanji dan menghempas kasar tangan Zoro yang berada di perutnya.

"Apa yang kau lakukan padaku?!!"

Sanji melihat sekitar dan baru tersadar bahwa mereka berdua sama sekali tak berbusana.

"KAU MEMPERKOSAKU LAGI?!" Teriak Sanji dengan nada marah.

"Lagi??" Zoro bangkit dan duduk di hadapan Sanji.

"Kau yang menggodaku dengan Menyebarkan Pheromonemu kemana-mana. Apa kau tidak ingat tingkah jalangmu itu" Dirinya mencoba membela diri.

"Jalang" Sanji tidak terima. Rasanya sangat sakit saat seseorang mengataimu jalang, apalagi ini adalah suaminya sendiri. seolah-olah apa yang dilakukannya sangat buruk dan kotor. Sanji merasa harga dirinya terluka.

Sanji sama sekali tak bisa mengontrol tubuhnya saat Heatnya datang. Dirinya tau kalau yang dikatakan Zoro mungkin saja benar.

Tapi apa kalimat itu tidak terlalu kejam untuknya?

Dia sama sekali tak bisa mengontrol, bukan kemauannya melakukan semua itu. Dirinya berusaha mencegah situasi ini terjadi. Namun keadaanlah yang membuatnya berada di situasi ini.

Sanji hanya diam. Lidahnya kelu.
Akhirnya dirinya berbalik dan berusaha untuk pergi.

Namun lagi dan lagi dirinya harus di permainkan oleh keadaan.

Sanji terjatuh saat akan berjalan, kakinya seakan mati rasa dan tak memiliki tenaga. Badannya bergetar, namun dirinya masih berusaha bangkit dengan berpegangan oleh sisi ranjang.

"Kau tak apa? "

Melihat Sanji terjatuh, membuat Zoro langsung beranjak dan sekarang Pria itu sudah berada di hadapannya dan mencoba membantu nya berdiri.

Saat melihat ekspresi terluka Sanji, membuat Zoro ingin memeluk pria itu. Jujur saja dirinya merasa bersalah.

"Aku tak apa" Ujar Sanji pelan, seraya berdiri tanpa menanggapi bantuan dari Zoro.

"Aku minta maaf" Zoro berkata lembut. Rasa bersalah akhirnya mengalahkan egonya.

"Tak seharusnya aku berkata seperti itu. Aku juga salah, aku.... " Lanjutnya.

Namun sanji tak mendengarnya, dan malah berlalu begitu saja menuju kamar mandi.

Zoro dapat memperhatikan Sanji yang berjalan sedikit pincang dan itu Membuat hatinya sakit. Dirinya bermain terlalu kasar semalam.

Sanji memasuki kamar mandi dan segera mengunci pintu. Dirinya berjalan kearah Shower dan menghidupkannya.

Setelah itu dia berjongkok dan merangkul kedua kakinya. Air mata mengalir bersamaan dengan kucuran air yang membasahi tubuhnya.

Punggung Sanji bergetar menahan isakan. Dirinya berusaha kuat untuk tidak menangis. Namun mengingat semua yang telah dialaminya  membuatnya sulit untuk menahan itu semua.

Akhirnya dirinya hanya Pasrah dan melepaskan segalanya. Dirinya berharap air yang mengguyur kepalanya dapat sedikit menghilangkan beban dihatinya.

----------
Zoro berjalan mundar-mandir menunggu pintu kamar mandi terbuka.

Sudah satu jam berlalu dan Sanji tak kunjung keluar dari sana. Dapat dia dengar kucuran air dan isakan tangis dari dalam.

Tapi itu berlangsung 30 menit yang lalu. Dan sekarang dia tak mendengar apapun.

Dia mencoba tenang dan kembali duduk di atas ranjang. Dirinya masih menatap intens kearah pintu kamar mandi dan berharap pintu itu segera terbuka dan menampilkan sosok yang dikhawatirkannya.

15 menit berlalu dan masih tidak ada tanda-tanda Sanji akan keluar.

Dengan inisiatif, akhirnya dia mencoba beranjak dan mengetuk pintu tersebut.

"Tok... Tok.. Tokk Sanji" Ujarnya pelan.

Hening.

Tak ada jawaban.

Dia mengulanginya lagi sampai tiga kali, namun masih tidak ada jawaban.

Zoro mulai panik.

"Jika kau tak keluar, aku akan mendobrak pintunya" ujar Zoro yang sudah mengambil ancang-ancang.

1.....2.....3...brak

Dengan sekali gebrakan, pintu itu terbuka dengan Zoro yang sedikit terhuyung kedalam.

"Sanji?" Matanya mengedar mencari sosok Pria pirang itu.

Zoro bergegas menghampiri Sanji Saat menemukannya sedang terduduk Sambil memegangi lututnya,

"Sanji" Zoro mencoba mengguncang pundaknya perlahan namun tak ada jawaban.

Matanya mengedar mencari handuk, dan setelah menemukannya, dirinya langsung mengambil handuk tersebut dan menyematkannya di tubuh Sanji.

Sanji hanya diam, tapi saat Zoro mulai merangkulnya, akhirnya dirinya berkata.

"Untuk apa? "

Zoro bingung dan sedikit terkesiap saat Sanji membuka suara.

"Maksudmu? "

"Untuk apa melakukan ini. Bukannya kau sangat membenciku? " ujar Sanji dengan nada yang sangat datar. Seolah-olah dirinya sudah sangat lelah.

Sorot matanyapun hanya memancarkan kekosongan, seakan jiwanya sedang tak ada disini. Apalagi matanya yang sedikit merah, menandakan dirinya telah menangis.

"Sanji" Zoro berujar pelan lalu berhenti sejenak.

"Aku minta maaf" Lanjutnya.

Sanji tidak menjawab dan hanya tersenyum kecut.

"Aku benar-benar minta maaf" ulangnya lagi. Dan Sanji hanya menatapnya saja.

"Aku tak perlu kata maaf" Setelah mengatakan itu, Sanji mencoba bangkit dan berjalan meninggalkan Zoro.

"Tunggu" Zoro menggenggam tangan Sanji dan mencoba menahannya.

"Ayo kita ulang semuanya. Ayo kita mulai dari awal"

" Ulang?! Bahkan kita belum pernah memulai. Bukannya kau pernah bilang ini semua kesalahan" Sanji sengaja menekan kalimat terakhirnya .

"Aku tau. Tapi sekarang semua sudah tak sama. Aku rasaa.... Mungkin a-aku menyuka...imu? " Ujar Zoro, namun ada nada keraguan disana.

"Hahaha" Sanji sedikit tertawa, lalu berbalik dan menatap Zoro intens.

"Itu bukan suka Zoro. Itu hanya nafsu."

"Kau tau, tanpa sengaja inner-gender kita melakukan bond. Dan itu yang membuatmu tertarik padaku" Ujarnya.

"Kau mungkin akan merasakan itu juga, jika tidur dengan omega yang lain" Setelah itu Sanji berlalu dan meninggalkan Zoro sendirian di kamar mandi.

"Mungkin dia benar" batinnya.

Namun ada sedikit rasa yang mengganjal di hatinya. Saat Sanji mengatakan bahwa itu hanya nafsu, entah mengapa hatinya tak terima.

"Aku harus membuktikannya, aku harus mengetahui perasaan apa ini" Ujarnya pelan dan penuh semangat.

Akhirnya dia memutuskan, dia harus mengetahui perasaannya yang sesungguhnya. Dia akan berusaha mendekati Sanji dan berusaha menarik perhatiannya.

Jika ini semua hanya nafsu, kedekatannya dengan Sanji tak akan berarti apa-apa. Lalu dia akan mundur dan menjauhinya. Sama seperti dirinya dulu.

Tapi....

Bagaimana dengan sebaliknya?

Apa yang akan dilakukannya jika dirinya benar-benar menyukai Sanji?

Bukankah itu bagus?

Dan saat ini, dirinya sama sekali tak mengingat kalau dirinya telah mempunyai kekasih.

Tentu saja pudding tak akan tinggal diam.

.
.
.
.
.
.
Tbc

-------
Serius, ini chap jelek bgt. Jadi maklumim aja ya 🙃

Continue Reading

You'll Also Like

30.9K 707 28
Balik kenegara asal gara-gara om kaiden !! "Kamu harus tinggal dirumah saya" "OGAH! , udah si !!! ngapainsih lu nawarin gw harus tinggal dirumah lu...
671 49 15
Kisah cinta antara seorang Alpha yang membenci Omega dan Omega yang membenci Alpha tetapi seperti pepatah tak kenal maka tak cinta, sebuah kisah roma...
71.4K 4.8K 16
YIZHAN! Gong, Wang Yibo adalah polisi yang memiliki kisah dibalik wajahnya yang tampan dan tubuh bagusnya. Dia ternyata seorang Gay. Tidak pernah me...
176K 16K 24
Apa yang kalian pikirkan jika suami kalian justru digosipkan menjalin hubungan dengan wanita lain? Marah? Kesal? Sayangnya aku tidak seperti itu....