married a childhood best frie...

By lesyeuxdaya

352K 26.5K 34.1K

(FOLLOW DULU BARU BACA BAGIAN DI PRIVATE, WARNING!) "Gesa kapan kamu berhenti melukai aku?-Anna "Sampai lo ha... More

BAGIAN 1 : NENEN
BAGIAN 2 : ROOFTOPS
BAGIAN 3 : MASALAH LAGI
BAGIAN 4 : SABAR
BAGIAN 5 : SEBULAN
BAGIAN 6 : GAK MENARIK
BAGIAN 7 : ILFIL
BAGIAN 8 : KHAWATIR
BAGIAN 9 : I HURT
BAGIAN 10 : BUKAN CEMBURU
BAGIAN 11 : UNGKAP PERASAAN
BAGIAN 12 : TOXIC
-married a childhood best friend-
BAGIAN 13 : HELP
BAGIAN 14 : HURT
BAGIAN 15 : APA SALAH ANNA?
BAGIAN 16 : BENCI
BAGIAN 17 : SELESAI!
BAGIAN 18 : PERASAAN YANG ANEH
BAGIAN 19 : CANCEL
BAGIAN 20 : TENANG
BAGIAN 21 : PARTY GINA
BAGIAN 22 : PERFECT
BAGIAN 23 : ADA APA DENGAN GESA?
BAGIAN 24 : CEMBURU PARAH!
BAGIAN 25 : I HATE U
BAGIAN 26 : ENOUGH
BAGIAN 27 : PAPA?
BAGIAN 28 : BERTEMU
BAGIAN 29 : BERSIKAP MANIS
BAGIAN 30 : TERLUKA LAGI
BAGIAN 31 : KEMARAHAN SEAN
BAGIAN 32 : RENCANA DIA
BAGIAN 33 : GINA CRAZY
BAGIAN 34 : KEHILANGAN
BAGIAN 36 : KITA BERBEDA
BAGIAN 37 : PANAS
BAGIAN 38 : KANGEN
BAGIAN 39 : PASRAH
BAGIAN 40 : TIDAK TERIMA
BAGIAN 41 : PENGAKUAN
BAGIAN 42 : AIR MATA
BAGIAN 43 : PEMBULLYAN
BAGIAN 44 : CUMA MIMPI
BAGIAN 45 : MANJA
BAGIAN 46 : HOT
BAGIAN 47 : ULAH GESA
BAGIAN 48 : KENAPA?
BAGIAN 49 : DI JAUHI
BAGIAN 50 : KEHILANGAN
BAGIAN 51 : JANGAN PERGI
BAGIAN 52 : TERBONGKAR
BAGIAN 53 : KATA AKHIR
BAGIAN 54 : -
BAGIAN 55 : THANKS YOU

BAGIAN 35 : MERASA BERSALAH

5.8K 541 641
By lesyeuxdaya

Malam ini Gesa benar-benar melakukan hal yang sudah diluar batas, lelaki itu berkali-kali menambah minuman alkohol hingga keadaannya bisa dibilang benar-benar mengenaskan, para sahabatnya hanya bisa menyuruh Gesa untuk menghentikannya tapi Gesa sama sekali tidak mendengarnya

"Ges, cukup jangan minum lagi ingat lo masih mau hidup lama kan?"Shaka mengambil botol ditangan Gesa tapi lelaki itu tidak peduli

"Hahaha, kalian kenapa gue udah biasa santai"dengan santainya Gesa menambah minum alkohol itu

Padahal keadaanya sudah tidak baik-baik, karena mereka semua tidak mau Gesa kenapa-kenapa, mereka menghentikan Gesa yang meminta nambah minuman alkohol itu

Kali ini Gesa memilih meminum Vodka, efeknya bukan main-main itu bisa membayangkan jantungnya bukan?

"Gesa cukup, kalo ada masalah cerita jangan bunuh diri"suara tegas Dino mampu buat Gesa tersenyum tipis

"Kenapa Ges, lo nelepon kita terus nyuruh kita kesini cuma mau lihat lo mabuk gitu, gue tau lo ada masalah cerita"

"G-Gue..."Gesa menumpahkan air matanya tak kuasa menahan rasa sakit hatinya mendengar kata dokter tadi, bahwa Anna hamil lalu janinnya keguguran

Mereka semua masih setia menunggu Gesa cerita, apa masalahnya kenapa sampai Gesa stress begini, kalo soal Gina pasti dia larinya bukan minum tetapi balapan, apa ini masalah keluarganya?

Gesa belum siap menceritakan bahwa ia sudah menikah dengan Anna, ia tidak mau mereka tau sebelum dirinya memberitahunya

"Kenapa jangan setengah-setengah lo cerita, bangsat"kesal Gali

Gesa tersenyum tipis, benar dirinya seorang lelaki bangsat yang tidak memiliki hati, selama ini Anna cukup menderita karenanya, lalu apa ia bisa menerima Anna membencinya? Selama ini ia dengan enaknya melakukan hal semaunya, apa Anna membencinya ia juga tidak terima?

"Gue mau minum lagi, sini"Gesa merebut botol Vodka, kembali meminumnya tanpa memikirkan keadaanya

"Bangsat, ingat bego hidup dan masa depan lo"Daffa langsung merebut botol ditangan Gesa

"Masa depan apa Daff, masa depan gue hancur!"ujarnya

Mereka semua bingung padahal masa depan Gesa membaik, lalu hancurnya dimana? Mereka cuma bisa saling tatapan tidak tega dengan keadaan Gesa yang benar-benar sangat buruk

Pertama kalinya mereka melihat Gesa seperti ini dan sebelumnya Gesa selalu terbuka dan memberitahu masalahnya, jika memang ini masalah Gina itu tidak masuk akal bukan?

"Sebenarnya kenapa sih Ges?"bingung Raga.."lo begini masalah keluarga apa Gina?"lanjutnya

"Kalo emang lo enggak mau cerita setidaknya lo jangan kaya gini"lanjut Shaka

Kenapa berat Gesa untuk mengatakan sebenarnya ia sudah menikah, ia belum siap mengatakan Anna adalah istrinya. Gesa menatap mereka semua dan kali ini mereka dikejutkan dengan Gesa, lelaki itu benar-benar menangis dihadapan mereka semua

"Gue belum siap kehilangan dia, gue belum sempat bertemu dengan dia"Gesa menumpahkan air matanya mengingat janin Anna keguguran

"Ges, gue benar-benar enggak paham tapi siapa dia?"tanya Bima

"Semua salah gue, dia pergi salah gue"semakin menumpahkan air matanya lelaki itu dan para sahabatnya semakin bingung dengan kata-katanya itu

Gesa menatap mereka semua, matanya semakin membengkak tak lama ia tersenyum tipis sangat tipis, ia benar-benar tidak kuat bertahan hidup jika anak yang Anna kandung meninggalkannya

"Bunuh gue malam ini, gue udah enggak sanggup hidup—"

"GESA!"mereka semua langsung memotong kata Gesa

"Jangan asal ngomong, apapun masalahnya lo selesain jangan kaya gini dan pastinya kita semua selalu dukung dan support lo—"

"Apa yang harus kalian dukung dari gue, gue udah kehilangan dia"Potong Gesa cepat saat Gali bicara

"Siapa dia Ges?"tanya Dino penasaran.."Gina?"lanjutnya

Malam ini mereka semua makin tidak tega dengan Gesa, mereka semua tau apa yang Gesa rasakan hari ini, pasti ada masalah dalam hidupnya yang sangat sulit ia ceritakan, mereka semua mengerti tapi tidak seperti ini mabuk dan meminta untuk mereka bunuh Gesa

Mereka sahabatan lebih dari enam tahun, mereka tidak akan pernah membiarkan selang satu dari antara mereka pergi

"Oke kita paham lo gak mau kasih tau, tapi jangan kaya gini"Daffa mengelus lembut punggung Gesa

"Kalian pasti akan sama apa yang gue rasain hari ini, gue benar-benar kehilangan seseorang dihidup gue"

Mereka mengerti tapi mereka tidak tau apa yang Gesa perbuat, apa Gesa kaya gini cuma karena Gina? Tetapi mereka tidak yakin Gesa menangis hanya karena Gina mungkin memang ada sesuatu yang tidak bisa ia jelaskan kesiapapun bukan?

Gesa kembali menghabiskan alkohol itu setelah itu ia membangunkan tubuhnya dan meninggalkan para sahabatnya

"Ges—"

"Gue cabut dulu"Gesa pamitan pada mereka lalu meninggalkan club'

Ia memasuki mobilnya menjalaninya menunju jalan rumahnya, jam empat pagi ini menunju rumahnya, setelah Garen mengusirnya itu tidak akan mempan ia akan pergi yang pastinya ia akan kembali menemui Anna

Matanya yang rabun karena malam ini ia benar-benar kehilangan sadar, ia buru-buru menjalankan mobilnya tanpa memikirkan kondisi jalanan

"ARGH MOTOR GOBLOK!"kesal Gesa ketika motor didepannya malah menghalanginya

Karena ia terburu-buru membawa mobilnya menunju jalan pulang, ia akhirnya sampai dan ia turun dari mobil dan memasuki rumahnya

"Maaf tuan, ini perintah dari tuan Garen untuk tidak membiarkan tuan Gesa masuk"kata Tomi

"Lo berani sama gue?"tanya Gesa dengan keadaan benar-benar mabuk berat

Karena Tomi tidak mau membuat masalah ia cuma bisa diam ketika Gesa mendorongnya lalu main masuk kedalam rumahnya, matanya tertuju dimana Garen belum benar-benar tidur, ia duduk di sofa sambil mengerjakan berkas-berkasnya

"Gesa!"suara berat itu mampu membuat Gesa meliriknya.."mabuk kamu anak biadab."dengan kemarahan Garen, ia langsung meninju wajah putranya itu

"BISA-BISANYA KAMU MABUK HAH, UDAH MULAI BERANI KAMU MABUK-MABUKAN HAH!"

Semakin terluka Gesa karena pukulan Garen, terdengar suara bunyi remukan dari tubuh pria itu. Gesa menjatuhkan tubuhnya lalu menatap Garen yang menarik kerah bajunya dan berkali-kali memukul wajah Gesa

"SAYA TIDAK PERNAH MENGAJARKAN KAMU TIDAK BENAR, SETAN!"semakin mengamuk lelaki itu

Tulang hidung Gesa patah dan hidungnya mengeluarkan darah, bahkan wajahnya membiru. melihat kondisi Gesa yang benar-benar mengenaskan, sama sekali Garen tidak peduli

"PAH CUKUP!"Gara tiba dan menahan Garen

"Lepasin papa Gar, kamu lihat anak ini dia sudah terlaluan mabuk-mabukan"

Semakin memukul wajah Gesa, dimana Garen menghentikan ketika Gara menahan tangan Garen. Gesa tersenyum lalu menghapus luka pada bagian hidungnya

"Kenapa berhenti pah? Bunuh Gesa dong biar puas Papa"

Garen menahan tangannya untuk tak memukul wajah Gesa tapi mendengar katanya ia malah semakin emosi. Garen meninju wajah Gesa sampai Gesa batuk-batuk darah

"MAS!"Tiara turun dari tangga berlari mendekati suaminya itu.."APA-APAAN KAMU PUKUL ANAK AKU!"bentak wanita itu tidak terima

"KAMU LIHAT! ANAK KAMU MABUK—"

PLAK

ruangan itu semakin ramai, semua bangun karena mendengar suara keributan. Tiara yang benar-benar sudah tertidur ia tidak sengaja mendengar suara keributan dan ternyata itu suaminya yang memukul Gesa

"Kamu mau bunuh Gesa, iya!"bentaknya

"Kalo iya kenapa!"balasnya

Tiara menumpahkan air matanya, tidak terima dengan balasan katanya. Tiara langsung menamparnya kembali karena hatinya benar-benar sakit Garen ingin membunuh anak kandungnya sendiri

"Kamu dari dulu selalu benci Gesa, apa salah dia Mas!"Tiara menangis sejadinya menyentuh dadanya yang terasa sakit

"Anak kamu berbeda dengan Gara, Gesa tidak pernah nurut sama aku dia selalu melawan sama aku, gimana aku tidak membencinya"

Gesa menyipitkan matanya, benar ia tidak pernah nurut dengan Garen beda dengan Gara, lelaki itu selalu nurut dengan Garen makah dari situ Garen lebih menyayangi Gara dibandingkan dirinya

"Gara tulus mencintai istrinya walaupun itu perjodohan sedangkan Gesa dia malah menyiksa istrinya, beda sekali bukan?"

Tiara hanya diam menahan rasa sakit hatinya, kenapa Garen selalu membandingkan Gara dan Gesa, lelaki itu selalu memuji-muji Gara dan tidak pernah sekalipun menuji Gesa

"Pah—"kata-kata Gara terputus karena Gesa

"Ini alasan gue benci sama lo Gar, lo jadi anak kebanggaan dia sedangkan gue benar-benar kaya anak tiri!"tegasnya

"Semua karena kamu terlalu egois, kamu beda dengan Gara—"

"Gue enggak pernah minta di laharin apa lagi lo ayahnya—"

BRUK

Gesa meringis menahan rasa sakit wajahnya ketika Garen benar-benar memukulnya tanpa ampun, Tiara ataupun Gara mencoba untuk menghentikannya tapi Garen sudah kesetanan

"Berani kamu melawan saya hah!"

Garen terus memukulinya tanpa ampun, ketika sudah puas melihat kondisi Gesa ia menyudahinya dan menatap anak sialan itu

"Pergi kamu!"usir Garen

"MAS STOP HIKS...GARA BAWA ADIK KAMU KEKAMAR MAMA!"suruh Tiara

Gara membantu Gesa bangun, lelaki itu tersenyum tak lama ia menatap Garen yang sangat emosi, benar-benar Gesa puas mengatakan hal-hal yang menyakitkan untuknya

Gesa seketika batuk dan memuntahkan darah. Gara merasa tidak tega dengannya, kini mereka berdua masuk dalam kamar dan Gara membantu Gesa untuk menidurkannya

Sama-sama tidak mengeluarkan suara kecuali mereka memikirkan hidup mereka yang sama sekali tidak ada kata bahagia

"Gar.."panggil Gesa yang membuat Gara menatapnya

"Kalo gue minta sesuatu sama lo, lo mau nurutin kemauan gue kan"

Gara hanya diam dan memperhatikan wajah Gesa yang benar-benar penuh dengan luka, wajahnya penuh dengan darah dan luka, malam ini Gesa tersiksa

"Mau kan lo"katanya lagi yang membuat Gara mengangguk

Gesa mengeluarkan cincin pernikahannya dengan Anna tak lama ia memandang cincin itu sampai Gara mengerutkan keningnya bingung, kenapa mereka tidak memakai cincin. pantas Garen selalu marah karena ini biang masalahnya, ia tau apa yang Gesa rasakan tapi itu sudah takdir karena mereka akan tetap bersama walaupun tidak saling mencintai

"Seandainya sesuatu saat gue mati muda, lo nikahi Anna ya"katanya sambil melirik Gara

"Ges lo ngomong apa sih, jangan ngomong gitu"ujar Gara

"Ini seandainya anjing"kesal lelaki itu sambil memasangkan cincin pernikahannya kejarinya

Gara hanya diam, entah kenapa ia jadi tidak tenang mendengar kata-kata Gesa barusan, ia tau Gesa seperti ini hanya karena ia kehilangan anaknya bukan. Gara kini menarik nafasnya duduk ditepi ranjang sambil menepuk pelan pundak adiknya itu

"Jangan sampai Ges, gue udah nikah dan gue udah cinta mati sama Citra jadi gue gak mau madu dia"katanya

Gesa mengangguk mengerti apa katanya.."gue ngomong terlintas di otak aja, tapi lo mau kan nikahi Anna kalo gue mati cepat"katanya

"Seandainya kan, gue enggak bisa janji dan gue harap tuhan kasih lo umur panjang"katanya

Gesa tersenyum lalu ia membangunkan tubuhnya, tak lama ia melirik Gara yang masih menatapnya.."lo mau kemana?"tanya Gara

"Lihat istri gue"ujarnya

"Tapi kondisi lo—"

"Gue bukan cowok lemah kaya lo, gue mau lihat kondisi Anna dulu"katanya

Gesa berjalan keluar menatap kedua orangtuanya yang ribut dibelakang halaman, Gesa sama sekali tidak peduli mereka ribut karenanya. kini ia berjalan memasuki kamarnya melihat Anna tertidur dengan nyenyak, pria itu menghapus noda darah pada hidungnya dan air matanya tertumpah

Ia melirik perut Anna, entah kenapa hatinya sakit harus kehilangan anak yang Anna kandung. Ia mengelus lembut perut Anna tak lama ia menciumnya

"Maafin papa"katanya pelan lalu ia melirik Anna yang masih tertidur

Gesa menangis sejadinya, meremas kuat selimut yang menutupi tubuh Anna, ia benar-benar ingin mengeluarkan isi hatinya yang selama ia pendam bertahun-tahun, ia tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari Garen

Ia mengelus lagi surai rambut wanita itu, ia mengelus lembut leher wanita itu tak lama Gesa mencium leher wanita itu, ia juga mencium seluruh wajah Anna

Gesa membuka matanya lalu ia menatap wajah Anna yang benar-benar cantik sekali. Ia mencium bibir Anna tak lama ia mengisap bibir bawah Anna sampai Anna meringis dan perlahan membuka matanya

"Hmppp.."Gesa langsung melepaskan ciumannya dan mengelus lembut wajah wanita itu, terlihat wanita itu tidur lagi dan memeluk tangannya

"Gue nyerah Naa, gue udah enggak sanggup berpura-pura benci lo, gue sayang sama lo"kata Gesa

Guys maaf banget ya aku ingkar janji, aku lagi berduka makanya aku belum up, ini aku udah nulis dari sebelumnya dan niatnya mau up pas udah 350 vote. Karena aku lagi berduka aku belum sempat up, ini aku usahain buat up karena banyak banget yang DM aku lewat Instagram bahkan notice email aku penuh banget buat nyuruh aku up

Komen spam next disini:

Vote 350 ya

Komen 600 ya

18 Mei 2022

Mau endingnya seperti apa tulis disini, mana tau aku suka nanti sama saran kalian hehehe

"Maaf Anna..." GESA ANTARIKSA

Continue Reading

You'll Also Like

373K 3.4K 15
Red Dangerous Series-01 Di tengah-tengah pusingnya Alyra karena memutuskan keluar dari rumah orang tuanya, Shaka datang sebagai malaikat sekaligus i...
3.3M 271K 46
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...
400K 42.1K 46
Rasa sakit menjadi alarm atau penanda bagi kita bahwa tubuh sedang tidak baik-baik saja. Ia memberikan sinyal kepada kita untuk lebih peduli atau mul...
11.8M 737K 55
Sejak orang tuanya meninggal, Asya hanya tinggal berdua bersama Alga, kakak tirinya. Asya selalu di manja sejak kecil, Asya harus mendapat pelukan se...