Holaaaaa ☺️
Happy reading
Kini baby Yoo sudah berumur 3 bulan, semakin kesini semakin terlihat duplikat seorang Na Jaemin. Haechan kadang kesal, padahal dirinya yang mengandung dan membawa Baby Yoo kemanapun itu tetapi kenapa anaknya itu mewarisi ayahnya saja.
.
.
.
Pagi ini seperti biasanya Jaemin dan Haechan sudah selesai dengan kegiatan berjemur sang pangeran mahkota, kegiatan pagi itu harus wajib bagi na Jaemin karena ia tidak ingin istri nya di tatap para pelayan dominan di sini.
Selesai memandikan baby yoo kini adalah kegiatan wajib bagi haechan, yaitu menyusui kegiatan ini adalah salah satu kegiatan menyenangkan bagi seorang Na Jaemin karena ia bisa dengan gratis melihat aset nya.
Seharusnya punya baby yoo, tapi kan sebelum baby yoo jadi kan itu milik Jaemin. Itulah salah satu pemikiran seorang Na Jaemin, pabbo memang.
...
Setelah selesai memberikan asupan untuk anaknya, sekarang giliran haechan yang makan. Setelah ia mempunyai baby Yoo rasa lapar haechan dan ingin makan trus adalah keadaan yang di alami nya saat ini.
"Sayang... Ayo makan." Jaemin sedang menggendong baby Yoo.
"Dad ikut?" Tanya haechan.
"Iya biarkan baby tidur di gendongan ku saja... Ayo." Jaemin melingkar kan tangan nya di pinggang ramping istrinya.
Setelah sampai di meja makan, pelayan menyiapkan makanan untuk ratu mereka dan darah segar untuk Jaemin.
Haechan tersenyum sambil makan ketika melihat suaminya yang asik menggendong anak mereka yang tertidur. Oh betapa beruntungnya haechan memiliki mereka.
Baby Yoo sangat gembul, itu pikiran setiap orang yang bertemu dengan.
Hari ini adalah jadwal baby Yoo bermain dengan, kakek Jo dan nenek Ten.
"Haechan sayang..." Panggil Ten.
"Oehh... Ibu? Habis dari mana bu..?" Tanya haechan.
Ten mendekati menantu dan cucunya. Mengusap lembut pipi baby Yoo yang tertidur di gendongan Jaemin.
"Tadi ibu dan ayah mu mengurus sedikit persiapan untuk rapat besok." Ten menjawab pertanyaan haechan sambil mengusap-usap lembut pipi baby yoo yang tertidur nyenyak digendong Jaemin.
Beberapa saat kemudian Johhny datang, "Aigooo... Satu bayi sedang tertidur dan bayi satunya baru selesai makan oehhhh." Johnny mendekati haechan dan mengecup lembut pipi anaknya kemudian duduk di samping istrinya yang asik memandangi baby yoo.
"Aaa... Ayah haechan-ie bukan bayi.." Haechan sangat kesal dengan sang ayah. Ayahnya masih menganggap nya bayi? Padahal haechan kan sudah mempunyai bayi, yaitu baby yoo.
Ini ingin dibilang bukan bayi? Oehhh kasian sekali haechan-ie di bilang bayi padahal kan ia sudah dewasa dan mempunyai bayi.(•‿•)
Jaemin yang tidak tahan akan kegemasan anaknya pun mencubit-cubit kecil pipi sang anak
"Dad..." Haechan menatap Jaemin dengan ancaman, karena sang anak akan susah kembali jika di ganggu tidurnya.
"Hehehehe... Lucu sayang baby yoo gaya tertidur nya..." Jaemin agak was-was jika istri akan marah.
Ten dan Johhny terkekeh geli melihat interaksi Jaemin dan Haechan, bagaimana takut nya Jaemin jika haechan marah.
"Oh tuhan sayang lihat baby Yoo tertawa sambil tertidur..." Jaemin begitu antusias melihat eskpresi sang anak.
Johhny dan Ten pun takjub dengan cucu mereka ini, lucu sekali pikir mereka.
Karena suara Jaemin yang begitu excited dan Jaemin tidak sadar bahwa suara itu akan membuat baby Yoo terkejut. Akhirnya baby Yoo pun terbangun dan langsung menangis
Haechan berdecak kesal melihat kelakuan suaminya ini.
"Dad lebih baik kamu urus pekerjaan yang sedang menumpuk itu, daripada mengganggu anakmu tidur." Haechan mengambil anaknya dan langsung menyusui.
Jaemin memberi perintah dengan mengkode para pelayan yang berjaga untuk meninggalkan ruang makan. Karena ia tidak ingin aset nya terlihat.
"Huh... Baiklah, aku akan mengurus sesuatu dengan Kim dan hendry..." Jaemin mendekat ke arah haechan. Mencium pelipis, bibir, pipi dan puncak kepala sang istri. Yang terakhir ia mencium pipi anaknya yang tengah asik menyusu dengan istrinya.
"Daddy pergi sebentar baby." Setelah itu Jaemin langsung melesat pergi.
Setelah Jaemin pergi, entah kenapa baby yoo tidak mau tidur lagi. Matanya seakan tidak ada rasa kantuk sama sekali. Mengerjap lucu sekali baby yoo, Padahal ini jam tidur baby yoo pikir haechan. Seharusnya kalau sudah kenyang menyusu baby yoo langsung tertidur nyenyak.
"Aigooo... Lucunya cucu kakek.." Johhny mendekat dan mengusap-usap lembut pipi baby Yoo.
"Haechan-ie baby biar bersama ibu dan ayah hari ini oke..." Ten mengambil alih cucunya dan menimang-nimang sayang Baby Yoo.
"Apa tidak merepotkan ibu?"
"Tidak sayang... Hari ini ayah sedang tidak ada pekerjaan kerajaan..." Johnny menimpali pertanyaan anaknya.
"Baiklah... Biar haechan-ie ambil kan botol susu baby... Cadangan jika ia haus." Haechan berdiri menuju ke kamar untuk mengambil botol susu sang anak.
.
.
.
"Kim apakah ada sesuatu yang ingin kau sampaikan..?" Jaemin berceletuk, yang mana membuat pengawal Kim sedikit tersentak.
"Ekheemm... Begini tuan, kerajaan crown ingin mengadakan perayaan, karena telah mengalahkan klan musuh di Utara. Dan mereka mengundang tuan dan ratu serta para petinggi kerajaan kita..." Ucap Kim.
Handry mendekat ke arah Jaemin dan memberikan sebuah undangan.
"Undangan khusus untuk kerajaan kita? Padahal kita tidak ada membantu kerajaan nya dalam penyerangan kemarin.." Ucap Jaemin bingung.
"Mengenai itu... Saya kurang tahu tuan." Ucap Kim kembali.
"Acara masih satu bulan lagi, ya?"
"Ya tuan..."
"Emm baiklah... Kita akan pergi.." Ucap Jaemin
.
.
.
Johhny dan Ten Tengah asik duduk di balkon kamar mereka sambil bermain dengan sang cucu
"Astaga Tampan sekali baby yoo sayang..." Ten gemas dan trus saja menciumi wajah cucunya.
"Sayang jangan terlalu seperti itu, kasihan cucuku.." Ucap Johhny.
Johhny mencoba untuk mengambil alih cucunya dari sang istri.
"Biar baby Yoo dengan kakek ya, " Johhny menimang-nimang sayang cucunya.
"Astaga John, cucu kita sangat menggemaskan huhuhuh... Kakek nenek sangat sayang dengan Yoo..."
Seakan mengerti baby Yoo tersenyum melihat ke arah nenek dan kakeknya.
"Ya ampun tampan sekali, anak siapa hmm... Anak daddy Jaem dan mommy echan ne... Benar kan nenek..." Ten dan Johhny sangat bahagia. Melihat cucu mereka yang tumbuh dengan baik.
.
.
.
Haechan Tenga asik berjalan-jalan di taman bunga belakang mansion istana. Sambil melihat-lihat dan menyentuh bunga-bunga yang tengah bermekaran.
"Bunga yang indah, hmm dan juga harum... Tumbuh dengan baik ne..." Haechan menyentuh-nyentuh bunga-bunga tersebut tanpa tahu dia sedari tadi sudah di intai oleh seseorang.
***
"Sangat indah dan memikat..." Seringai dan tatapan tajam seolah ingin menerkam haechan saat ini juga keluar dari pria ini.
...
Rembulan malam menemani haechan dan Jaemin yang tengah asik bermesraan di balkon kamar mereka. Setelah baby Yoo tertidur waktu nya orang tua muda ini menikmati waktu luang berdua mereka.
"Cantik..."
Haechan tersenyum dan menatap bulan, "Ya bulan nya cantik.."
"No... " Haechan menyerngit bingung?
"Cantik sekali mommy baby Yoo..." Haechan tertawa karena mendengar pujian suaminya.
Setelah mengentikan tawanya, " berhenti menggombal dad.." kemudian haechan membalikkan badannya dan masuk ke dalam pelukan hangat suaminya.
Jaemin dengan senang hati memberikan pelukan hangat dan aman untuk istri nya.
"Kapan seorang Na Jaemin menggombal hmmm?"
"Hmmm baiklah-baiklah... Aku mencintaimu na Jaemin... Ayah dari anakku..."
Cup..
Haechan mengecup kilat bibir sang suami.
Jaemin tersenyum menatap istrinya, " aku lebih mencintaimu na haechan..."
Kemudian mereka kembali berpelukan saling berbagi cinta, saling berbagi kehangatan dan rasa aman.
.
.
.
Annyeong baby ☺️
Kalian apa kabar?
TBC..