Part 20

6.4K 465 22
                                    

Haloooo, apa kabar leeeeeeeeee?


















Happy reading



















~huptt....

Jaemin menghela nafas, Akhirnya pikir Jaemin.

Yaps... Sedari tadi setelah mual nya mereda haechan makan di temani Jaemin dan berakhir haechan menangis tidak ingin di tinggal Jaemin.

Entah apa? Mungkin aegi memang sayang sayang dengan Daddy nya. Mual haechan mereda dan juga nafsu makannya akan meningkat ketika menghirup aroma Jaemin suaminya.

Jadi Jaemin menyuapi haechan makan sambil memangku nya. Jaemin tidak masalah karena itu adalah bonus baginya.

Hoellll Jaemin.











...














Jaemin sudah berpesan kepada pelayan jika haechan bangun segera memanggil Hendry, untuk menjaga istrinya selama ia pergi mengunjungi bibi Yeri.

Mari kita tinggalkan haechan yang masih menyelami alam mimpi.



~Tokkk....tokkk....tokkkk

"Silahkan Masuk." Perawat langsung masuk ketika mendengar ucapan sang kepala dokter itu.

" Permisi dokter saya ingin menyampaikan bahwa, Raja Jaemin sudah sampai dan menunggu dokter di ruang pribadi." Perawat itu memberikan hormat dan langsung menyampaikan bahwa Raja mereka sudah menunggu.

"Ya. Saya akan segera kesana, sudah tidak ada lagi kan?"

"Ya dok."

"Silahkan keluar, ohh ya... Sampaikan juga kepada suamiku untuk menyusul ku keruang pribadi.. Ne."

"Siap dok... Kalau begitu saya permisi Dok."

Yeri mengangguk tanpa menjawab ucapan perawat itu.

Perawat itu menunduk hormat dan langsung keluar melaksanakan tugas dari Yeri.

















.
.
.








J

aemin, Yeri dan suami Yeri Yaitu, Lee Juno sedang membahas sesuatu yang penting. Yang membuat suasana dan raut kaku dan tegang wajah mereka sangat nampak terlihat.

"Jadi jaem kau tau kan resiko seorang manusia yang mengandung bayi immortal. Apalagi itu adalah putra mahkota." Jaemin mengangguk mendengar ucapan Sang bibi.

"Bibi apakah ada cara untuk istri ku tidak merasa sakit ketika bulan purnama?"

"Selama beberapa abad ini belum ada yang bisa lolos dari rasa sakit ketika bulan purnama itu Jaem, para pendahulu vampir masih belum bisaaa menemukan penawar nya sampai sekarang." Juno menjawab pertanyaan lirih dari Jaemin.

Mendengar ucapan suami bibinya itu Jaemin makin menunjukkan wajah kaku dan tegangnya.

Yeri tersenyum kemudian mendekati keponakan nya itu dan mengusap lembut lengan Jaemin.

"Heyyy... dimana keponakan bibi yang pantang menyerah." Jaemin menatap lekat bibinya dan dibalas senyum penyemangat untuk keponakan nya ini.

"Aku merasa tidak berguna bibi. Apa gunanya kekuatan ku jika tidak bisa menghilangkan rasa sakit istriku ketika bulan purnama itu datang."

My vampire prince | Nahyuck (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang