Part 18

7.2K 536 18
                                    


Haloooo semua ☺️















Happy reading




















.
.
.
.





















"Eughhhh... Jaem." Haechan bergerak kecil, sambil memijat kepalanya kala pusing itu masih menderanya.

"Sayang masih pusing?" Jaemin langsung melayangkan pertanyaan kepada haechan, dengan nada khawatir nya.

"Emmm... Sedikit, tapi sudah tidak terlalu sakit..." Jaemin langsung merengkuh sang istri, kala mendengar istrinya sudah merasa lebih baik.

"Emm... Jaem, tadi aku pingsan? " Haechan bertanya kepada Jaemin, tentang kejadian sebelum dia merasa penglihatan gelap.

"Ya sayang, aku sangat khawatir melihat mu pingsan. Rasanya aku bisa gila, jangan lakukan itu lagi nee. Oh iya, ada berita bahagia untuk kita sayang..." Ucap Jaemin dengan antusias, dengan masih merengkuh istrinya jaemin mengusap lembut pipi haechan.

"Emm... apa itu, chagiiii... Apa ada hal buruk?" Haechan penasaran berita bahagia apa yang akan disampaikan Jaemin.

Sebelum berbicara Jaemin menatap penuh puja kepada sang istri dan berkata "Sayang sebentar lagi kita akan menjadi orang tua." Ucapan Jaemin membuat haechan terkejut, dan langsung menutup mulutnya air mata mengalir di mata indah haechan.

Haechan berpikir pantas saja akhir-akhir ini ia merasa aneh dengan badannya. Ternyata ia sudah membawa buah hatinya dengan sang suami.

Jaemin memeluk erat tubuh mungil sang istri sambil mengecup lembut puncak kepala istrinya.

"Emmm Jaem.." Gumam haechan.

"Ya sayang kenapa? Oh ya tunggu sebentar aku akan memanggil pelayan untuk menyiapkan makanan mu, kau belum makan sama sekali dari pagi kan.." Jaemin melepaskan pelukan mereka, kemudian beranjak dari ranjang mereka menuju ke pintu kamar.

Tetapi haechan langsung menahan tangan kekar suaminya itu dan berkata "Noo jaem... Emm, aku ingin makan tetapi bukan nasi... Eung bolehkah?" Haechan mengeluarkan aegyo andalan nya dan Yap Jaemin luluh dengan cepat.

"Huh... Baiklah, jadi kau ingin apa sayang?" Ucap Jaemin sambil mengusap lembut rambut haechan.

"Emm, chagiiii... Aku ingin makan apel yang rasanya asam, dan di harus dipetik dari pohonnya langsung. boleh kan chagiiii?" Jaemin menghela nafas mendengar ucapan istrinya, ia sebenarnya khawatir karena istrinya belum makan sama sekali. Tetapi ia juga tidak ingin membuat istrinya ini marah karena permintaan tadi tidak terpenuhi.

"Emmm baiklah... Ohh apa ini namanya calon mommy sedang mengidam..." Ucap Jaemin sambil tersenyum tampan kepada sang istri

"Hihihi mungkin chagiiii..."
Tolong Jaemin rasanya ia ingin menenggelamkan diri ke laut, karena saking gemasnya dengan istri mungil nya ini.

"Tetapi setelah itu kau harus makan bubur atau Nasi, okey sayang?" Jaemin memberikan tawaran agar istrinya itu makan.

"Nee chagiiii... Hihihi telimakacihh Daddy.." Jaemin merasa kupu-kupu bertebaran di perut nya karena terlalu senang mendengar istrinya memanggil dia Daddy... Ya karena ia sebentar lagi akan menjadi seorang ayah.

"Emm baiklah.. Sayang tunggu disini aku akan menyuruh pelayan untuk memetik apel okeyy... Tunggu disini nee.." ucap Jaemin sambil mengusap lembut pipi haechan.

"Noo chagiiii, aku ingin Jaemin-ie yang memetik langsung dan aku harus ikut... Baby yang meminta... Bolehkan Daddy... Eunggg." Haechan melakukan aegyo andalan nya dan Jaemin harus meruntuki dirinya yang selalu lemah akan apapun yang bersangkutan dengan istri mungil nya ini.

"Huh... Oke tapi kau harus ku gendong... Tidak ada bantahan jika ingin apel.." Jaemin tidak ingin istri nanti kelelahan karena kebun apel di belakang mansion istana cukup jauh jika berjalan kaki, kebun apel itu adalah permintaan ibunya Yoona dulu karena ya hanya ingin melihat buah langsung dari pohon nya saja jadi Yoona meminta pelayan menanamkan nya, memang serendom itu ibunya Jaemin.

Hoelll memang beda mommy Yoona.

"Emm... Baiklah, ayo cepat sekarang ne Daddy.. baby na sudah tidak sabar ingin makan apel yang Daddy petik... Eungg" hoell bisakah istrinya ini tidak menggemaskan... Dia jengkel karena nanti pelayan akan melihat ke imutan istrinya ini. Pabbo-yaaa Jaem bulol sekali raja na ini.

"Emm... Baiklah sayang, emmm... Tapi boleh kan aku meminta sesuatu sayang?" Ucap Jaemin sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Haechan mengernyit heran menatap aneh suaminya ini.

"Emm.. ya ada chagiiii.." oke baiklah haechan setuju agar ia bisa makan apel itu. Rasanya liur haechan akan menetas membayangkan apel itu. Hoell Jaemin suaminya ini memperlambat nya saja.

"Bisakah nanti kau menyembunyikan wajahmu di dadaku saja  bila kita keluar kamar.."
Ucapan Jaemin membuat haechan terkejut.

"Hah, untuk apa chagiiii.." Heran satu kata untuk haechan saat mendengar permintaan suami nya ini.

"Uhhh, baiklah aku jujur... Aku tidak ingin wajah cantik mu diliat orang lain selain aku sayangggg..." Hoelll Jaemin merengek kepada istri mungil nya ini.

"YAK... Apa-apaan kau Na Jaemin..
Permintaan aneh apa ini.."
Haechan sangat kesal mendengar perkataan Jaemin.

"Sayanggg please..." Merengek kembali raja na ini.

"Tidak... Pokoknya aku tidak mau Apa-apaan itu chagiiii, itu permintaan teraneh... Aku tidak mau." Kekeh haechan tidak menuruti kemauan suami tampan nya ini.

Lagi-lagi Jaemin kalah dengan istrinya. Daebak Na Jaemin kalah hihihi

"Huh... Baiklah.. tapi kau janji akan selalu menatap dan mencintai ku kan sayang..." Hoelll Jaemin memang sudah kumat sepertinya.

"Astaga na Jaemin. Aku sudah mengandung anakmu mana mungkin aku berpaling. Yang harusnya takut itu aku, kau bisa saja mencari yang lain karena aku akan bertambah gemuk saat mengandung anak kita" haechan berkata sambil memandang sinis suami bulol nya ini.

"YAK... Mana mungkin aku berpaling jika duniaku saja ada padamu Na haechan..." Jaemin langsung memeluk erat tubuh mungil sang istri.

"Ishh iya iya sudah, kapan kita memetik apelnya Daddy. Baby sangat ingin makan apel...eungg." haechan menatap suaminya dengan wajah menggemaskan nya.

"Astaga maafkan Daddy ne... Daddy lupa baby." Jaemin mengusap lembut perut mulus haechan yang masih rata.

" Hihihi tidak papa Daddy... Ayooo Daddy gendong sekarang..." Jaemin yang melihat istrinya ini rasanya tidak ingin keluar dan membagi keindahan istrinya ini.

Jaemin pun melepaskan pelukannya dan langsung menggendong haechan ala bridal style dan berjalan keluar kamar mereka. Pelayan dan pengawal yang melihat Raja dan ratu mereka keluar kamar dan melesat menuju halaman belakang mansion istana pun langsung menyusul pasangan raja dan ratu itu.

Sedangkan Handry tidak muncul karena jika haechan sudah dengan suaminya atau Na Jaemin karena haechan akan aman dengan Jaemin... Jadi Hendry tidak perlu ada di sekitar haechan, itu adalah perintah langsung dari Na Jaemin

Sebetulnya itu alasan saja karena yang sebenarnya adalah Jaemin tidak ingin cemburu dengan Handry.

Hoell pabbo-yaaa Na Jaemin memang cemburu buta.






















....
















Anyoengggg kesayangan ai gimana kabar kalian semua nya....

Gimana update an kali ini suka enggak?

Pai Pai leeeeeeeee ketemu nanti lagi yaaa

TBC...

My vampire prince | Nahyuck (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang