Part 25

6.1K 449 46
                                    


Haloooo hehehe...










Happy reading


.
.
.
.



















Kicauan burung yang berbunyi merdu menandakan sang matahari telah terbit.

Jaemin sudah bangun sejak tadi, ia melamun dan memikirkan keadaan istrinya. Ada sedikit rasa lega mendengar ucapan bibi Yeri kemarin, rasanya ia sudah tidak sabar menunggu istri mungil nya ini bangun.

Tanpa Jaemin Sadari sejak Jaemin melamun haechan ternyata sudah bangun. Saking asiknya melamun Jaemin tidak sadar istri cantik nya ini bangun dan meringis kecil karena baru saja sadar dari tidur panjangnya.

*DEG.....

Jaemin terkejut kala tangan halus dan mungil mengelus lembut wajahnya, Jaemin langsung menoleh dan terkejut. Saat melihat istrinya sudah bangun dan tersenyum cantik ke arahnya. Dan jangan lupakan tangan haechan yang masih setia di wajah Jaemin.

Tiba-tiba saja

*Tes....tes....tes...

Jaemin langsung memeluk haechan dan terisak di bahu sempit istrinya.

"Hikss... S-sayang... Aku sangat bahagia akhirnya kau sadar.." Jaemin terisak-isak sambil berkata dan membuat haechan terkekeh sambil memeluk suaminya ini.

Didepan orang lain saja sok arogan, tetapi didepan haechan sangat cengeng.

Memang na Jaemin bucin pabbo.

"C-chagiiii..." Ucap Haechan terbata memanggil suaminya yang masih memeluk nya erat.

"Ne sayang... Ada yang sakit? " Ucap Jaemin khawatir mendengar suara terbata istri cantik nya.

"A-aku h-haus... T-tolong a-ambil k-kan a-airhh..." Ucap Haechan dengan susah payah karena tenggorokan nya yang masih sakit jika berbicara terlalu banyak sehabis koma.

"Tunggu sayang aku akan segera kembali." Ucap Jaemin sambil memberikan kecupan lembut di dahi sang istri.

Haechan hanya mengangguk menjawab ucapan suaminya, setelah itu Jaemin keluar kamar dan memerintahkan pelayan untuk menyiapkan minuman dan memanggil bibinya untuk memeriksa kembali keadaan istrinya.




.
.
.






Kamar Jaemin dan Haechan kini ramai, ya karena untuk memeriksa keadaan haechan. Para orang tua dan serta Yeri dan suaminya pun ada untuk memastikan haechan baik-baik saja. Satu yang belum dan Jaemin sangat berharap dia tidak datang sama sekali. Hmm siapa lagi kalau bukan Huang Renjun.

Tapi sepertinya harapan Jaemin hanya sekedar harapan. Karena tiba-tiba renjun masuk dan langsung mendorong Jaemin yang berada di samping ranjang mereka untuk menjauh, ohhhh pabbo.

Jaemin tidak bisa berkata apa-apa karena disini ada ibunya dan ia akan kena semprot ibunya kalau melakukan kekerasan terhadap renjun. Yang mana renjun akan melakukan akting yang sangat apik agar Jaemin kelihatan sangat bersalah.

.
.
.

"YAK..... Menyingkir pabbo... Kau menganggu ku saja." Ucap renjun sinis memandang Jaemin.

"Apa hak mu untuk menyuruh ku menjauh dari sini, haechan itu istriku wajar saja bila aku terus berada disisinya kau saja yang tidak tahu diri." Jaemin memebalasa sarkas ucapan renjun tadi.

Orang-orang yang ada di dalam kamar tersebut hanya geleng-geleng kepala melihat renjun dan Jaemin berdebat karena haechan.

"Aissshhh Aku adalah tamu di sini, kau harus ingat peribahasa tamu adalah raja. Jadi kau harus memperlakukanku hormat seperti raja." Ucap renjun yang membuat Jaemin menjedod kan kepala renjun ke dinding kamarnya.

My vampire prince | Nahyuck (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang