....
Sudah seminggu haechan dan anaknya di rumah sakit, keadaan haechan pun semakin membaik dan besok sudah bisa kembali ke mansion istana kata Yeri.
Dan seminggu ini pula para orang tua berebut untuk menggendong putra mahkota yang sangat tampan ini. Ada saja perdebatan antara orang tua ini. Dan ada satu yang membuat Jaemin harus bisa mengontrol rasa emosi dan kesalnya, siapa lagi kalau bukan Huang Renjun Kaka sepupu Jaemin.
Renjun juga tidak pernah absen untuk menjenguk haechan dan anaknya.
Rasanya ingin tendang bokong renjun itu, tetapi mengingat ancaman sang istri yang harus berperilaku baik kepada renjun adalah suatu hal yang sangat menyiksa bagi Jaemin.
Bagaimana tidak emosi kalau kelakuan renjun yang terus memancing Jaemin untuk membasmi nya.
Salah satunya adalah
"Aigooo... Tampannya anak ayah, lelap sekali di pangkuan mama ya nak..?" Jaemin sudah mulai menunjukkan raut wajah kesalnya.
"Hey ingat pabbo-yaaa itu anakku, bukan anak mu. Dasar Huang pabbo renjun." Renjun menoleh kearah Jaemin yang menunjukkan wajah datar
"Lihat lah suami mu haechan-ie, tidak pernah ramah dengan ku..." Renjun pura-pura mengadu dan bergelayut manja di lengan haechan yang sedang memangku putra mahkota di ranjang rumah sakit.
Jaemin langsung berdiri dan melepaskan gelayut manja renjun dari lengan istrinya " berhenti menempeli istriku Huang pabbo.."
"Ishhh kau kasar sekali dengan kakamu." Renjun kembali bersikap mencari perhatian haechan agar Jaemin terkena amarah haechan.
"Jaem... Berhenti bersikap kasar seperti itu, dia itu kakamu." Haechan langsung menunjukkan wajah kesalnya.
mendengar ucapan istri mungil nya ini Jaemin langsung menoleh kearah renjun dengan wajah kesalnya dan menunjuk wajah renjun "Gara-gara kau istri ku marah. Yakk~~~ awas kau nanti." Jaemin pun beranjak duduk ke sofa ruangan.
Renjun hanya bersikap santai, karena ia tahu Jaemin pasti tidak akan bisa marah kalau haechan sudah menegurnya.
"Haechan-ie sepertinya aku harus segera kembali ke kerajaan..." Renjun langsung berdiri dan mendekat kearah haechan dan anaknya.
Jaemin memutar bola matanya malas melihat sikap renjun yang mencari perhatian haechan.
"Oehh.... Harus sekarang? Padahal baby masih ingin melihat uncle..." Haechan pura-pura berbicara seperti bayi
"Ayah Pulang ya, baby." Pamit renjun pada sang bayi lucu itu.
"Iyihh... Piling Yi bibii..." Jaemin kesal dan ingin memukul wajah sok tampan Huang Renjun itu.
Cups renjun mengecup pipi putra mahkota.
"Hati-hati renjun..." Ucap haechan.
Renjun mengusap lembut rambut haechan, "Yaishh~~~ jangan menyentuh istriku..." Jaemin mendekat dan ingin memukul kepala Renjun, haechan yang melihat suaminya ingin memukul kepala Renjun langsung memberi ancaman dengan memoloti sang suami.
Renjun seketika terbahak melihat Jaemin yang langsung ciut dengan ancaman haechan."Yasudah aku pulang haechan-ie, jaga kesehatan ne..." Setelah itu renjun keluar ruangan.
Huh akhirnya pengganggu tidak ada lagi pikir Jaemin.
"Akhirnya renjun pabbo itu pergi juga." Ucap jaemin dengan wajah lega nya.
"Chagiiii..." Haechan memperingati Jaemin dengan tatapan nya agar jangan mengatakan renjun pabbo.
Jaemin mendekat " Iya sayang, iyaaa."
*Cups.... cups
Jaemin mengecup singkat bibir haechan dan pipi bayi mereka.
Jaemin duduk di samping ranjang sang istri.
"Chagiiii.... Baby kita akan di namai apa?" Ahh iya Jaemin baru sadar sang anak belum mempunyai nama. Ia terlalu berfokus dengan keadaan sang istri
"Hmmmm.... Tunggu, bagaimana kalau Na Yoo Joon yang artinya anak laki-laki keluarga Na yang tampan dan pemberani..." Jaemin tersenyum sambil mengusap lembut rambut anaknya dan tersenyum tampan kearah istrinya.
"Bagus sekali, aku suka chagiiii..."
*Cups
Hechan mengecup bibir suaminya, ia begitu senang akan nama pemberian suaminya.
Jaemin langsung memeluk dan mengecup kedua nya.
Wahh jarang-jarang sekali istrinya mau mengecup bibir nya duluan, Untung saja anaknya tertidur sehabis menyusu jika tidak pasti anaknya sudah melihat adegan kecup mengecup kedua orang tuanya.
Haechan tersenyum dan mengusap pipi anaknya. "Selamat datang Baby Yoo." kemudian haechan meletakkan anaknya di box bayi yang ada di ruangan karena baby Yoo sudah tertidur.
...
Skip esok harinya...
Siang ini iya sudah bisa pulang ke mansion istana, haechan dan suami sudah sampai di depan mansion dan ingin masuk. Baby Yoo Jaemin yang menggendong, karena Jaemin tak ingin istrinya kelelahan. Padahal menggendong baby Yoo itu tidak akan membuat lelah sama sekali pikir haechan.
Aura ayah sangat kentara di Jaemin, haechan tersenyum melihat sang suami.
Jaemin keluar mobil dengan menggendong sang anak, ohhh hoellll suaminya sangat tampan.
Haechan tiba-tiba memerah sekilas terbayang saat pembuatan putra mahkota
Astaga pikiran mu kotor sekali. Haechan langsung menggeleng kan kepalanya dan sedikit memukul kecil kepalanya. Jaemin langsung mendekati istrinya dan menahan tangan mungil istri untuk memukul kecil kepalanya.
"Sayang kenapa? Jangan pukul seperti itu nanti sakit kepalanya..." Jaemin menatap lekat wajah haechan
"T-tidak apa-apa hehehehe..." Haechan menjawab sambil terkekeh.
"Hmm~~~ baiklah tapi jangan dipukul lagi nanti sakit..." Haechan mengangguk.
"Yasudah ayoo kita masuk kasihan baby Yoo terkena udara dingin..." Haechan langsung merangkul tangan besar suaminya dan satunya lagi menggendong bayi mungil mereka.
Saat masuk mansion semua pelayan bersusun dan menunduk hormat
"Selamat datang yang mulia ratu, dan selamat datang juga untuk putra mahkota..." Haechan tersenyum.
"Terimakasih sudah menyambut ku dan putra mahkota..." Haechan tersenyum dan di angguki oleh para pelayan.
"Perkenalkan bayi mungil ini adalah putra mahkota. Na Yoon Joon penerus kerajaan dark moon." Jaemin berkata dengan tegas nya, setelah itu ia langsung membawa istri dan anaknya ke kamar.
...
"Chagiiii seperti nya baby Yoo tidur dikamar kita saja. Takut kalau dikamar lain aku tidak mendengar jika ia terbangun tengah malam untuk menyusu..." Jaemin tersenyum menatap istrinya.
"Apapun untuk mu sayang, sebentar lagi kepala pelayan akan mempersiapkan ranjang bayi untuk Yoo..." Haechan tersenyum mendekati suami
*Cupsss..
Haechan mengecup lembut ujung bibir suaminya.
"Trimakasih Daddy..." Jaemin langsung memeluk erat tubuh mungil sang istri dan anaknya yang ada di gendongan istrinya.
Tiba-tiba...
"Sebentar sayang seperti kepala pelayan sudah di depan kamar..." Haechan mengangguk dan Jaemin langsung membuka pintu kamar. Kepala pelayan masuk beserta pelayan lainnya yang membawa peralatan ranjang bayi.
Para pelayan pun mulai merakit ranjang bayi itu dengan cepat.
Sementara pelayan merakit ranjang bayi mereka. Jaemin membawa istrinya dan anaknya ke halaman belakang, taman bunga.
Baru saja dibangun untuk istri, selama istri nya diculik Jaemin langsung teringat keinginan istri nya untuk membuat taman bunga dan langsung pengawal Kim untuk mengurus nya.
"HAH~~~ Taman bunga? Sejak kapan..?" Tanya haechan yang terkejut melihat taman itu.
Jaemin terkekeh, "Saat kau di culik aku langsung ingat kau ingin taman bunga.... Untuk membuat mu kembali. Hmmm ya begitulah..." Kemudian Jaemin membawa anaknya dan istrinya ke tempat duduk yang ada di taman.
"Kau suka sayang?" Tanya jaemin.
"Suka sekali terimakasih Daddy." Jaemin terkekeh gemas melihat istrinya tersenyum yang menunjukkan gigi kelinci nya.
Jaemin bingung istrinya seperti anak kecil, mungkin orang akan terkejut jika istri nya ini sudah bersuami dan mempunyai anak.
"Bayi mempunyai bayi, right." Kekeh jaemin.
"Hah.... Maksudnya?" Tanya haechan bingung dengan ucapan suaminya.
"Ya kau sayang... Siapa lagi..?" Balas suaminya.
"Ishhh aku bukan bayii Daddy." Haechan langsung mempoutkan bibirnya lucu.
"Astaga gemasnya..." Jaemin langsung memeluk haechan dan anaknya
"Jangan erat-erat, anakmu sesak ishhh." Haechan memukul kecil lengan kekar suaminya.
Jaemin tertawa melihat ekspresi kesal istri mungil nya ini.
...
Jaemin masih asik berbincang dengan istri sambil mengganggu anaknya yang sedang menyusu.
"Rakus sekali baby Yoo ini..." Jaemin gemas dengan anaknya yang sedang menyusu.
"Seperti mu kan..." Jaemin langsung tertawa mendengar ucapan istrinya.
"Ekheemm permisi yang mulia, ranjang putra mahkota sudah siap.." Jaemin langsung menatap pengawal Kim yang datang. Untung saja dari arah kiri karena jika dari kanan akan terlihat istrinya yang sedang menyusui anaknya. Jadi Jaemin tenang karena badan mungil haechan tertutup badannya.
"Ya nanti aku kesana...." Ucap jaemin.
"Permisi yang mulia.." Pengawal Kim memberi hormat dan langsung beranjak dari sana.
Plop....
"Sudah selesai minum nya ya baby... Sampai terdengar seperti itu...." Jaemin tersenyum sambil mengusap lembut pipi anaknya yang tertidur kembali
"Sudah... Sudah... Ayo ke kamar aku ingin melihat ranjang nya..." Jaemin mengangguk dan mengambil alih anaknya dari gendongan sang istri dan kemudian merangkul pinggang ramping haechan.
Jaemin dan Haechan sampai di kamar mereka.
"Kau suka sayang..?"
"Wahhh bagus sekali.... Terimakasih chagiiii.."
Cups... haechan memberikan kecupan singkat di bibir.
Jaemin tersenyum Kemudian Jaemin menaruh anaknya di ranjang bayi mereka.
"Sesuai keinginan mu kan sayang..."
"Hehehehe iya... Terimakasih Daddy, mommy suka sekali." Haechan memeluk erat tubuh suaminya sambil melihat kearah anaknya yang tertidur pulas di ranjang bayi.
Kemudian Jaemin menuntun istri mungil nya ini keranjang mereka dan berbaring bersama.
Mereka beristirahat dan saling berdoa untuk selalu bersama.
Peluk online dari ai (づ￣ ³￣)づ
TBC?