Haloooo leeeeeeeeee ☺️
Happy reading
.
.
.
Pagi ini renjun mengunjungi kerajaan sepupu, ya siapa lagi kalau bukan Na Jaemin. Ia sudah mendengar berita tentang kehamilan haechan dan sang rembulan nya koma.
Renjun baru sempat sekarang mengunjungi kerabat nya itu, karena banyak masalah kerajaan juga yang harus ditangani nya.
Saat sudah memasuki mansion istana renjun langsung disambut oleh pengawal Kim dan juga Hendry.
Kemana Johnny dan Ten? Mereka berdua mengurus pekerjaan Jaemin, yaps mereka diberi amanat dari Siwon untuk sementara menggantikan pekerjaan Jaemin, karena keadaan mental Jaemin yang tidak memungkinkan.
Back to renjun.
"Selamat datang tuan renjun, apakah anda ingin menemui tuan Jaemin?" Tanya pengawal Kim kepada renjun.
"Ya Kim, aku ingin berbicara dengan adik sepupu ku itu. Apakah bisa?" Ucap renjun, ia juga tidak ingin memaksa adik sepupu nya itu untuk menemui nya ia paham dengan keadaan Jaemin sekarang.
"Tuan silahkan menunggu di ruang tengah, saya akan sampaikan kepada tuan Jaemin jika tuan ingin berbicara..." Ucap pengawal kim
Renjun mengangguk dan dibalas tunduk kan hormat Kim dan Hendry.
....
Jaemin kin sedang menyendiri diruang kerjanya.
Pengawal Kim yang tau Jaemin sedang diruang kerja pun langsung menuju kesana bersama Hendry.
~tokkk...tokkk....tokkkk....
"Masuk..." Ucap Jaemin dari dalam
~cklekkkk....
"Permisi tuan." Pengawal kim dan hendry memberi salam hormat kepada Jaemin.
"Ya, kenapa Kim?" Ucap Jaemin.
"Tuan renjun bertamu, beliau ingin berbicara dengan yang mulia." Ucap pengawal Kim.
"Hmmm... Suruh dia langsung kesini Kim." ucap Jaemin dingin.
Kim dan Hendry pun mengangguk, dan memberi salam hormat kepada Jaemin. Setelah itu langsung memanggil renjun yang ada diruang tengah mansion istana.
Kim dan Hendry langsung melesat keruang tengah untuk menyampaikan ucapan Jaemin.
"Permisi tuan renjun." Panggil pengawal Kim.
"Yaa Kim." Balas renjun.
"Tuan Jaemin menyuruh tuan langsung menuju keruang kerja yang mulia." Ucap pengawal Kim.
"Ya baiklah. Tidak perlu di antar aku bisa sendiri, kau bisa lanjutkan pekerjaan kalian..neee." Ucap renjun.
"Baik... Kami permisi tuan renjun." Ucap pengawal Kim dan langsung menunduk hormat bersama Hendry, kemudian langsung bergegas pergi dari sana.
Renjun pun langsung bergegas keruang kerja Jaemin.
Tanpa mengetuk pintu renjun langsung masuk dan dibalas decakan oleh Jaemin. Ia biasa dengan renjun yang langsung masuk tanpa mengetuk pintu.
"Hmm... Ada apa kau kemari, kan tidak ada urusan kerajaan..." Ucap Jaemin to the poin.
"Haishhh... Memang tidak boleh mengunjungi adik sepupuku" ucap renjun dengan gaya pongahnya.
Jaemin hanya memutar bola matanya malas mendengar balasan renjun.
"To the poin saja ren..." Ucap Jaemin, ciri khas Jaemin sekali pikir renjun.
Beda jika dengan haechan...bulol deteksi.
"Tidak ada aku hanya ingin melihat keadaan mu dan Haechan juga..." Ucap renjun menunjukkan wajah santai nya.
Jaemin diam dan tak membalas ucapan renjun.
"Jaem... Bagaimana keadaan haechan-ie?" Ucap renjun, tidak ada lagi renjun yang tengil. Yang sering mengejek Jaemin, tidak ada. Yang ada hanya seorang Kaka yang menanyakan keadaan sang adik.
"Hmmm... Tidak ada perubahan ren." ucap Jaemin dengan wajah datar tetapi masih menunjukkan raut sendu.
Renjun pun menghela nafas panjang mendengar jawaban Jaemin.
Renjun kemudian mendekati Jaemin, dan menepuk pelan pundak adik sepupunya itu. Sambil berkata
"Jaem... Aku tau kau kuat, jadi berikan kekuatan untuk istrimu nee~ Berikan cinta tulus mu untuk istri dan anakmu. " Ucap renjun dengan wajah tulusnya memandang adik sepupu nya itu.
Jaemin mengangguk mendengar ucapan Kaka sepupu nya itu.
"Jaem..." panggil renjun kembali.
"Hmmmm...." Balas Jaemin...masih dingin raja dark moon ini.
"Bolehkah aku menjenguk haechan-ie." Ucap renjun dengan tampang memelasnya.
Jaemin memutar bola matanya malas. Renjun ya memang renjun jiwa pencari lelaki mungil dan manis masih melekat ditubuhnya.
"Hmmm... Sebentar saja " Ucap Jaemin dingin.
"Yess.... Thanks Jaem. Akhirnya mataku segar lagi, aku akan melihat jelmaan Dewi kecantikan lagi." ucapkan sambil membayangkan wajah cantik dan menggemaskan dari istri adik sepupunya ini.
"Yakkk dasar maniak wajah Haechan. Ingat renjun pabbo dia istri ku ibu dari anak-anakku." ujar Jaemin kesal.
"Heyyy itu bukan maniak, tetapi mataku ini tidak bisa berbohong untuk lelaki manis, cantik, mungil dan indah seperti istrimu itu jaem." Ucap renjun dengan wajah tengilnya.
Yakkk rasanya ingin Jaemin tendang wajahnya itu dengan sepatu mahal nya ini pikir nya, Sangat menyebalkan kakak sepupunya ini. Dasar renjun pabbo-yaaa.
"YAKK... Cepat Jaemin pabbo aku sudah tidak sabar ingin segera melihat haechan-ie kuu." Ucap renjun berbunga-bunga.
"Yaishhh sabar bodoh..." Jaemin pun beranjak dari ruang kerja dan menuju ke kamar mereka diikuti renjun dibelakang.
"Aishhhh... jaem cepat sedikit aku sudah tidak sabar untuk bertemu jodoh ku." Ujar renjun. Jahilnya kembali lagi dasar pangeran kerajaan rose ini.
~TUK...
"Aduhhh..." Keluh renjun.
Jaemin menggplakk kepala renjun dengan tidak manusiawi... Ohh vampir awi=_=
"Brengsek kenapa kau pukul kepala ku." Ujar renjun emosi.
"YAKK... Harusnya aku yang marah, kau menyebut istri ku jodoh mu. Aissshhh dasar tidak tau diri sekali." ujar Jaemin emosi juga.
Renjun memutar bola matanya malas. "Kan aku berharap siapa tau di kabulkan tuhan. Bisa saja kau tiba-tiba mati... Aku dengan senang hati menikahi haechan-ie." Ujar renjun dengan wajah sumringah nya.
Jaemin sangat ingin menampar wajah tengil Kaka sepupu nya ini, Tidak tau diri sekali pikir Jaemin.
"Sekali lagi kau berbicara seperti itu, aku tidak akan membiarkan mu melihat wajah istriku SELAMA NYA...." Ujar Jaemin menekankan kata selamanya.
Renjun membulat kan matanya mendengar ucapan Jaemin. Pabbo-yaaa renjun kau akan gila jika tidak melihat wajah pujaan hatinya. Memang tidak tau diri sekali putra mahkota kerajaan rose ini hoellll.
"Hmmm... Baiklah aku tidak akan mengulangi nya lagi."
Mungkin nanti, pikir renjun>.<
"Baiklah cepat pabbo-yaaa kau tidak lihat kita di jadikan tontonan para pengawal dan pelayan ku. Aku terlihat bodoh jika berdekatan dengan mu." Ujar Jaemin sinis kepada renjun, yang hanya dibalas dengusan oleh renjun.
.
.
.
~Cklekkk.....
Jaemin dan renjun memasuki kamar raja dan ratu dark moon dengan tenang.
Arggghh rasanya hati jaemin teriris lagi, ketika melihat istrinya masih belum mau bangun dari tidur indahnya.
Renjun pun merasakan sesak di dadanya melihat orang yang membuat ia merasakan indahnya dunia.
Haechan adalah matahari bagi renjun, sebelum ia mendapatkan mate haechan akan tetap menjadi matahari nya.
Walaupun renjun mendapatkan mate, haechan akan tetap di hati renjun. Memiliki ruang khusus untuk dunia haechan dihati renjun.
"Jaem.... Apakah masih tidak ada perkembangan penelitian dari para pendahulu vampir dan bibi Yeri?" Ujar renjun sendu melihat haechan-ie nya terbaring lemah dengan infus darah yang mengalir.
Jaemin menggeleng lemah menjawab ucapan renjun, ia lemah, pecundang dan tidak berguna untuk istrinya.
Semuanya kekuatan Jaemin tidak ada gunanya jika tidak bisa membuat bangun istri cantik nya ini. Jaemin terus menyalahkan dirinya atas apa yang menimpa haechan saat ini.
~pukkk...
Renjun menepuk bahu Jaemin dengan pelan, ia melihat Jaemin yang melamun dengan wajah sendu.
" Semua yang menimpa haechan-ie adalah takdir, jadi jangan menyalahkan dirimu terus Jaem" ujar renjun bijak.
Walaupun tengil renjun masih ada bijaknya hihihi. Kan penerus kerajaan rose.
"Aku merasa tidak berguna ren... Aku mempunyai kekuatan yang besar tetapi membuat istri ku bangun saja tidak bisa." Ujar Jaemin sendu.
"Bersabarlah Jaem. Haechan-ie pasti bangun, para dokter dan pendahulu vampir masih berkerja keras untuk menemukan cara untuk membuat istri mu bangun. Ingat ini tidak ada hubungannya dengan haechan, semua yang terjadi pada haechan adalah takdir nya." Ujar renjun agar bisa mengurangi rasa bersalah Jaemin
Jaemin hanya bisa mengangguk lemah mendengar ucapan kakak sepupunya ini.
Renjun tersenyum tulus memandang adik sepupu nya yang terlihat rapuh saat ini.
" Baiklah aku pamit Jaem, tolong jaga haechan-ie neee... Aku hanya ingin menjenguk nya saja." Ujar renjun kepada Jaemin.
"Ya, itu sudah menjadi kewajiban ku. Hati-hati." Renjun mengangguk mendengar ucapan Jaemin dan berlalu pergi dari kamar haechan dan Jaemin.
Malam datang... Seperti sebulan terakhir ini. Ia ditemani kesunyian malam, tidak ada lagi celotehan manja istrinya sebelum tidur yang meminta untuk dipeluk sepanjang malam. Tidak ada lagi yang meminta untuk digendong keluar mansion istana untuk melihat bintang.
Akhhh rasa sakit ini kembali datang semakin menyesakkan bagi Jaemin, siapa lagi kalau bukan istri mungil, cantik, manis dan indah nya itu.
Tuhan tolong dengar doaku sekali saja. Aku hanya ingin istri dan anak-anak ku selalu ada di samping ku sampai kematian menjemput ku. Jaemin berdoa sambil melihat bintang malam itu.
....
Juceyoooooooo hihihihi
ai sayang kalian hihihihi
Gimana part kali ini manteman?
TBC lagi kan ya??