ROYALS

By amethystsnowie

127K 15.5K 1.1K

; royals means belonging or connected to a king or queen or a member of their family Menceritakan 4 bersauda... More

-royals
- royals
- royals
- royals
- royals
- royals
- royals
happy birthday sungchan!
- royals
- royals
- royals
-royals
-royals
-royals
- royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royalss
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
extra part 1
ekstra part 2 [last]

-royals [epilog]

1.9K 174 75
By amethystsnowie

Terakhir deh bener, jangan lupa komen banyak banyak disini❤️
Happy reading!

Suara dentuman musik terdengar begitu keras memekakkan telinga. Riuh kerumunan serta banyaknya wanita wanita yang memakai pakaian minim berkeliaran di klub pada malam hari.

"Tambah lagi, dong"

Sekarang, di kursi yang berada di tengah-tengah kerumunan, empat pria tampan tengah duduk melingkar dengan botol alkohol di depannya.

"kembaran lo udah mau bungkus cewe aja" seorang pria mengejek kepada temannya yang sedang menikmati rokok miliknya. Pria bermata biru itu hanya tertawa pelan, menyaksikan kakak kembarnya sekarang tengah memangku seorang wanita entah dari mana asalnya.

"biarin aja, paling Jemi kena marah nanti sama mama" jawabnya enteng kemudian mengambil minuman untuknya. Segelas Vodka langsung ia minum dalam sekali tenggakan.

"Iyasih, Tante emang galak banget" pria itu, Noah. Hanya tertawa menanggapi.

Malam ini, mereka berempat—Noah, Jemi, Ryan, dan Kenan berkumpul di klub malam mengingat besok mereka libur. Jadi mereka bisa menghabiskan malam hari hingga pagi di klub malam. Entah dengan merokok, minum, atau menikmati malam dengan perempuan, seperti Jemi contohnya.

Noah tengah menghisap rokok miliknya, menikmati nikotin itu masuk memenuhi rongga paru-paru miliknya, Jeremiah tengah duduk dengan dua wanita di kanan dan kirinya, Noah bisa memastikan kakaknya akan tidur dengan keduanya malam ini. Ryan memilih minum sambil bermain ponsel, mencoba kabur dari ayahnya. Ia takut dipukul sapu oleh haechan, sementara Kenan, dia hanya menatap sekilas sekeliling kemudian sesekali minum. Dia tidak terlalu senang minum, jadi dia disini hanya bertugas sebagai sopir bagi saudara-saudara nya.

"gue ngamar bentar, ya" kan, benar, ini baru jam sebelas malam, Jemi sudah membungkus dua orang wanita dalam pelukannya. Entah dari mana, pria itu sekarang nampak berjalan menuju lantai atas dengan keduanya. Noah hanya menggelengkan kepalanya, terlalu terbiasa dengan kelakuan abangnya.

"Ini mama lo ngga marah ngeliat kelakuan Jemi?" Ryan bertanya penasaran. Noah menghembuskan asap rokoknya pelan.

"Ya, marah. Tapi cuma sebentar. Papa yang ngga akan marah" jawab Noah.

"Enak banget papa lo, ayah mah mukul pake sapu" keluh Ryan, Kenan tertawa pelan.

"papa nya si kembar tegas banget tau. Mereka pernah kabur dari rumah, beneran ngga dibukain pagar sampai mereka mau balik. Jadinya mereka numpang terus di rumah gue" Noah hanya tertawa.

Semakin malam, suasana klub malam semakin meriah. Banyak orang mulai berdatangan walau hanya untuk menari di dance floor, atau sekedar minum minum dengan beberapa wanita penggoda.

"Kalian ngga mau ambil satu?" Tanya Kenan. Ryan memberikan gelengan, ia terlalu takut dengan ayahnya. Ayahnya memang senang sekali membuat orang tertawa, tapi tidak dengannya. Ia sangat takut jika ayahnya pulang dengan sapu. Pantat seksi nya bisa bisa merah.

"lo mau gue di kebiri sama Aurora hah?" Inisih yang Ryan paling takutkan dari segala ketakutan, aurora, yang entah bagaimana menjadi pacarnya itu benar benar galak. Lebih menyeramkan dari ayahnya saat marah. Jika aurora mengatakan Ryan akan dikebiri, maka itu akan benar benar terjadi. ancaman Aurora bukan ancaman belaka, apalagi jika Ryan ingat calon mertuanya yang masih sensi tentang kedatangan dirinya. Bisa bisa Ryan kencing berdiri melihat ayah Aurora.

"kayanya engga deh. Males" jawab Noah. Namun ketika pandangannya melihat sudut ruangan, ia melihat sesuatu yang tidak mengenakan. Cepat cepat ia bangkit.

"gue duluan, ya. Ada temen kayanya ngga aman" ujarnya sembari mengeluarkan uang untuk membayar tagihan minum malam ini. Ryan dan Kenan saling pandang.

"Mau ke hotel?" Ryan menatap Kenan horor.

"Bang, gue masih laki, bang. Sadar" Kenan memukul kepala Ryan dengan kesal karena pikiran aneh pria itu.

"Lo aja yang mikirnya macem macem, gue ngajakin ke hotel buat istirahat sambil nunggu si kembar selesai sama urusannya. Pusing gue disini. Lo mau ikut ngga?" Ryan menganggukan kepalanya. "Boleh"

--

Pagi hari di kediaman rumah berlantai tiga ini, suasana pagi hari nampak tentram dimana ada dua pria tengah tidur berdampingan. Pakaian yang mereka pakai sangat berantakan, posisi tidurnya juga tidak benar. Yang satu kepalanya diatas perut sang kembaran, satunya lagi hampir terjatuh.

Seorang wanita berambut hitam diikat asal datang dengan tangan pada kedua pinggangnya. Menghembuskan napas melihat kelakuan kedua putranya yang entah menurun dari siapa. Padahal suaminya tidak memiliki sikap seperti mereka. Begitupula dirinya.

"Jemi, Noah, bangun. Udah siang" ujarnya sambil membenarkan posisi Jemi yang hampir terjatuh.

"ntar, mah. Masih ngantuk" ujar Jemi bergumam. Sementara adiknya, Noah masih tidak bergerak dalam tidurnya. Tubuhnya masih berbaring di atas perut Jemi.

"bangun, sekarang. Sebelum mama marah dan siram kalian pake air" mereka bukannya terbangun malam tidur semakin lelap karena semalam pulang di antar Kenan jam empat pagi.

Yeji, wanita yang kesal dengan kedua putranya itu cepat cepat mengambil gayung dan ember di kamar Jemi. Dengan segenap hati, ia menyiramkan pada tubuh dua putranya membuat keduanya terbangun dan berteriak kaget.

"MAMA DINGIN"

di lantai bawah, jeno, selaku ayah dari si kembar hanya menggelengkan kepalanya melihat ulah yang dilakukan kedua putranya hingga membuat yeji setiap hari naik pitam.

Ia menyeruput kopi panas nya sambil membaca kasus yang akan ia kerjakan.

"Abang sama kakak kenapa lagi, pa?" Seorang gadis cantik turun dari kamar nya kemudian menghampiri sang papa yang masih asik dengan bacaannya. Jeno menoleh, tersenyum singkat kepada putrinya yang baru datang semalam saat dia tidur.

"Biasa lah. Kamu kapan pulang?" Gadis cantik berambut hitam sepunggung itu menghampiri sang papa dan memeluknya.

"Semalam pa, papa lagi tidur jadi minta tolong mama. Terus mama kayanya begadang nunggu Abang sama kakak pulang" Pantas saja yeji sudah marah-marah pagi hari ini, dia pasti melihat putranya pulang pagi.

"Kamu lagi cuti? Cuti berapa hari emang?" Athena Edelweis, putri bungsunya yang sekarang menginjak usia ke dua puluh satu yang berbeda di tahun dari abangnya, adalah seorang pilot yang baru saja menyelesaikan studi nya di Australia dan bekerja pada suatu maskapai penerbangan di Dubai sehingga anaknya yang bungsu ini adalah bang Toyib. Jarang sekali pulang tapi sekalinya pulang akan manja, seperti sekarang. Athena tengah memeluk tubuh papanya dari samping.

"Satu minggu, pa. Minggu depan bakal berangkat lagi ke Dubai" jawab gadis cantik dengan paras tubuh seperti yeji. Mungkin kalian akan mengira si kembar, yang mirip dengan Jeno memiliki sifat yang sama dengan dirinya. Tapi salah, yang termirip adalah putri bungsunya.

"Jonah udah dikabarin kalau kamu pulang?" Jonah merupakan putra pertama jaemin yang sekarang berhasil menaklukkan putri bungsu jeno.  Entah bagaimana, Jeno benar benar harus berbesan dengan jaemin. Jaemin yang pertama kali mengetahui kalau putranya, Jonah, berhasil menjadikan Athena kekasihnya hanya tertawa. Menertawakan nasib jelek Jeno yang harus mengumpat karena dari sekian ratus juta umat manusia, kenapa anak jaemin lagi yang menjadi calon menantunya. KENAPA YA TUHAN, KENAPA??

"Jonah udah tahu, tapi dia lagi tugas. Dia baru pulang tiga hari lagi. Itu juga satu hari" jawab Athena. Jonah memiliki pekerjaan sama seperti jaemin. Jika jaemin menjadi mata-mata untuk urusan narkoba, Jonah menjadi jagoan untuk memberantas terorisme.

"Aduh aduh, pa, tolong, pa" cerita keduanya berhenti saat mendengar suara si kembar yang baru saja turun dengan telinga keduanya di tarik oleh yeji yang sudah teramat geram.

"makanya, jadi cowo jangan nakal" celetuk Athena yang dibalas tatapan sinis oleh Jemi. Noah mengabaikan ucapan Athena, tapi tubuhnya beranjak memeluk adiknya. "Miss you, adek" Athena memeluk kakaknya tak kalah erat. Sudah satu tahun dia tidak pulang dan dia hanya bisa libur satu Minggu. "Kangen kakak juga" berbanding dengan Jemi yang memiliki gengsi yang tinggi, Noah, dia tipe pria terlihat pendiam di luar namun clingy di dalam. Jangan tanya seperti siapa karena kalian tau sendiri itu menurun dari siapa.

"udah kalian makan dulu, mama masak kesukaan kalian. Ini buat Abang, ini buat kakak, ini buat adek, ini buat papa" ujar yeji sambil membawa empat lauk yang berbeda.

"Makasih mama" mereka bertiga serempak mengucapkan terima kasih.

Sebagai pengisi waktu luang, mumpung adek masih ada di sini. Mereka merencanakan untuk belanja bersama atau setidaknya mengisi waktu bersama Athena sebelum Athena diculik Jonah.

"aku sama mama mau ke salon, ya?" Ujar Athena.

"yaudah papa liat mobil bentar. Cuci mata sambil nunggu kalian. Uangnya udah dibawa?" Yeji menganggukan kepalanya

"iya. Udah aku bawa. Nanti kalau udah aku chat kamu. Anaknya dijagain, mas. Soalnya liat cewe cantik suka meleng" Jeno hanya tertawa kemudian menganggukkan kepalanya, mengajak kedua putranya berjalan mengunjungi pameran mobil sport.

Mereka tidak ubahnya seperti kembar tiga, wajah identik si kembar yang persis meniru sang ayah. Satu hal yang kembar sukai, jika jalan bersama ayah mereka. Pasti gratis. Mereka tidak harus repot-repot mengeluarkan uang gaji nya untuk berbelanja. Ayahnya yang menanggung semuanya, jadi mereka ayo ayo saja jika diajak Jeno jalan. Biasanya Jeno akan mengajak ke showroom atau arena untuk memacu mobil miliknya kencang.

"Kalian pulang jam berapa semalam?" Nah ini, satu hal yang paling kembar anti. Saat ayahnya sudah bertanya seperti ini. Jemi dan Noah saling pandang.

"jam empat, pa" Jeno hanya menganggukkan kepalanya. Ia berjalan menyusuri mobil mobil yang berjajar membiarkan kedua putranya saling menginjak kaki, memberi kode untuk siapa yang akan membalas ucapan Jeno.

"tau kalau mama khawatir sama kalian?" Tanya Jeno sambil membuka katalog. Dia bertanya dengan nada terlampau santai tapi sukses membuat kedua putranya ketar-ketir. Jeno tidak pernah marah, dia selalu diam ketika yeji mengomeli kedua anak nakal nya ini, tapi setelah itu Jeno akan berbicara pelan pelan. Menanyakan kepada sang anak apa yang menjadi permasalahan. Pembicaraan sesama laki-laki, lebih tepatnya. Jeno pernah muda, Jeno pernah nakal. Jadi Jeno tahu rasanya. Selama si kembar tidak berbuat kriminal, Jeno akan memaklumi. Paling dia hanya akan memberi sedikit nasihat.

Tapi menurut kembar itulah yang paling menakutkan, kenapa? Ini masih mending jeno mengajak mereka berbicara di pameran mobil. Pernah sekali, mereka ketahuan bolos sekolah tiga hari berturut-turut. Jeno mengajaknya berbicara di arena menembak. Apa tidak keringat dingin mereka melihat papanya memegang senapan? Mereka takut nanti peluru bersarang pada tubuhnya, tapi Jeno tidak setega itu tenang saja.

"tau, papa. Maaf" Jeno mengangguk-angguk.

"lain kali kalau pulang pagi, bilang ya? Biar kalian bawa kunci rumah. Kasihan mama nungguin kalian sampai pagi" ujar Jeno.

Sebenarnya, kemana si kembar ah bukan hanya si kembar, ketiga anaknya pergi ke suatu tempat, Jeno tahu. Jeno mengirimkan masing masing dua orang bodyguard yang berjaga dari jauh. Membiarkan anak anaknya beraktivitas tanpa terganggu keamanan ketat yang Jeno berikan. Bodyguard itu akan bergerak saat dalam perintah, atau jika keadaan mendesak. Saat Jemi hampir kena celurit waktu tawuran, contohnya.

Kecuali Athena, dia punya satu orang bodyguard yang menjaganya dari dekat. Siapa lagi kalau bukan Jonah. Sedikit cerita, Jonah ketika mendapat kabar bahwa keluarga Athena mengetahui jika mereka berdua berkencan, langsung berkeringat dingin. Dia bahkan langsung meminta saran dari jaemin dan minju. Jaemin hanya tertawa mendengar bahwa dia akan berbesan dengan Jeno. Omongan asalnya benar benar kesampaian.

Kemudian kata jaemin "lawan aja keluarganya. Oh iya Jonah, Daddy cuma mau bilang kalau Athena punya dua kakak posessif yang satu selalu menang ketika tawuran, satunya lagi atlet beladiri dan sering dapet emas. Dia juga punya mama yang atlet judo. Dan yang paling penting, dia punya papa yang menguasai lebih dari lima cabang beladiri. Ya kalau kamu kalah, paling mati sih, nak"

Jonah langsung ketar ketir mendengar ucapan Daddy nya. Bayang bayang Jeno ketika berolahraga membuatnya berkeringat dingin. Bahkan bergidik ngeri. Jeno itu, menyeramkan.

Jonah babak belur dihajar Jeremiah dan Noah, benar. Mereka bertiga bertanding bersamaan. Walau kemampuan Jonah bukan main, tapi jujur dua orang calon kakak iparnya benar benar membuat dirinya tumbang.

Jonah menatap Athena memelas saat Jeno mulai masuk ke dalam ring. Ia meneguk ludahnya susah payah melihat otot otot jeno yang menonjol. Dalam hati dia berkata inimah satu kali bogem gue bisa mental nyampe Antartika. Rasanya Jonah ingin kabur dari hadapan Jeno. Sungguh. Jonah pernah berkelahi dengan ayahnya untuk latihan, dia bahkan tidak bisa mengalahkan jaemin. Apalagi dia mengalahkan Jeno yang tidak pernah jaemin kalahkan?

Tapi dugaan Jonah salah besar, Jeno tidak menyerang membabi buta seperti si kembar. Jeno malah mengajak nya berbicara sambil berkelahi. Setelah puas mendengar jawaban gemetar dari Jonah. Jeno menepuk pelan bahu putra sahabatnya itu, "om titip anak cewe om satu-satunya,ya" Jonah yang sedang terkapar langsung lega mendengarnya. Wajah babak belurnya tidak sia sia. Akhirnya Jeno malah mengajak yeji untuk berkelahi satu lawan satu. Olahraga hitung-hitung.

"Iya, pa. Maaf. Besok bawa kunci sendiri kalau pergi malem" ujar Jemi selaku abang. Jeno hanya tersenyum menepuk pelan kedua putranya.

"dah sana milih salah satu" keduanya menoleh.

"Pa? Uang kita belum cukup buat beli mobil ini.  Nanti pa, uangnya belum kekumpul. Mobil yang lama masih bisa dipakai kok, tinggal tunggu diservis aja" ujar Jemi diangguki Noah.

"iya, pa. Uang Noah belum cukup. Masih buat bayar praktek sama magang soalnya. Nanti dulu, pa. Kalau Noah udah dapet gaji tetap yang banyak" Jeno hanya tertawa mendengar penolakan kedua putranya. Jeno hanya memfasilitasi satu mobil dan satu motor untuk mereka berdua. Karena bagi Jeno, jika anaknya ingin membeli barang mewah harus dengan uang sendiri. Tidak boleh pakai uang orang tua. Itupun berlaku kepada perempuan. Mereka tidak pernah meminta uang untuk berkencan atau tidur dengan perempuan. Jeno tidak memfasilitasi itu. Jadi jika ingin sesuatu, mereka harus bekerja. Entah di cafe milik jeno, menjadi joki tugas, atau bahkan jadi karyawan magang di kantor jaehyun.

Yeji lah yang khawatir melihat putra putranya bekerja saat usianya enam belas. Jeno menahan Yeji untuk mencegah putranya bekerja. Biar suruh mandiri kata Jeno. Dan terbukti. Sampai sekarang, mereka hanya dijatah bulanan dan jika kurang mereka bekerja sendiri, bahkan uangnya pun bisa dititipkan ke papanya, katanya menabung. Papa Jeno pun dengan senang hati mencatat tabungan dari anaknya, Jemi masih mengincar sebuah apartemen kalau Noah, dia masih ingin melanjutkan studi. Jadi mereka kadang bekerja hingga malam sampai semua biaya tertutup sempurna. Mempunyai ayah orang kaya tidak menutup mereka untuk bersikap mandiri.

"Ini buat kalian, papa sama Mama beliin. Kata mama biar kalian ngga harus bolak balik antar jemput. Apalagi nebeng Kenan. Sana pilih sendiri, biar papa yang bayar" keduanya bersorak gembira kemudian mencari mobil yang mereka inginkan. Jeno tidak membatasi berapa harga maksimal untuk satu mobilnya, asal putranya suka. Jeno siap membelikan. Hitung hitung hadiah karena mereka sudah bekerja keras selama ini.

Satu Ferrari dan satu Mercedes menjadi pilihan kedua putranya. Jeno dengan mengeluarkan satu kartu miliknya langsung membayar tunai kedua mobil milik putranya.

"Makasih, pa" ujar mereka saat Jeno memberikan kunci mobil kepada keduanya. Jeno hanya mengusap kepala putranya yang entah sejak kapan sekarang setinggi dirinya.

"sama-sama. Nanti bilang makasih juga ke mama, ya?" Si kembar pun menganggukkan kepalanya.

"udah yuk udah ditunggu di restoran" ujar Jeno.

"oh iya, hari ini adek yang traktir katanya. Gaji pertamanya udah turun jadi adek mau traktir kita buat ngerayain bareng-bareng. Jadi biarin aja. Jangan dibayar" peringat Jeno kepada kedua putranya yang tidak tega saat adiknya membayar. Mereka kemudian menganggukan kepalanya.

"Oke, pa" mereka bertiga lantas mengobrol dengan asik sepanjang jalan menuju restoran yang disana sudah ada Athena dan yeji menunggu.

"Pa, itu Sean bukan sih?" Noah menunjuk ke arah seorang remaja berseragam putih abu abu dengan tinggi lebih dari mereka. sudah tahu putra siapa bukan yang kelebihan kalsium? Benar, putra bapak sungchan. gen Sean bahkan lebih parah. Sungchan dan yujin menjadi satu, lihat. Sean bahkan hampir menyentuh 190 cm di usianya yang ke delapan belas. Terlalu tinggi dan itu menyebalkan bagi seluruh sepupunya. BAGAIMANA BISA SEAN ITU BUNGSU PUNYA TUBUH MENGALAHKAN EVAN SI BANGKOTAN?

"lagi pacaran kayanya, biarin aja. Ntar malah ngga nyaman. Nanti chat dia kalau mau makan bareng suruh gabung" ujar Jeno  menggiring kedua anaknya untuk tidak mengganggu Sean atau Sean akan menerobos masuk rumah dan memukuli keduanya dengan bantal.

"Udah dapet?" Tanya yeji. Jeno menganggukan kepalanya. "tuh dapet Ferrari sama Mercedes" ujar Jeno.

"adek ngga dapet?" Tanya Athena.

"emang adek bakal di rumah lama?" Athena terdiam dan menggelengkan kepalanya.

"engga. Nanti mobilnya ngga kepake, soalnya adek base nya bukan disini" ujar Athena.

"Adek boleh pake mobil kakak. Ntar kakak dianter ayah" ujar Noah. Athena menoleh. "Boleh?" Noah menganggukan kepalanya. "Punya Abang juga boleh" sahut Jemi.

"Oke, besok ya ayah, kalau uang adek udah cukup. Kalau gaji adek udah banyak, dan adek libur lama, nanti adek minta temenin ayah buat beli mobil" Jeno mengacak rambut putri bungsunya yang sekarang semakin besar saja. "iya, nanti ayah temani"

"yuk makan dulu, nanti nasi nya keburu dingin" ujar yeji menghentikan pembicaraan. Mendengar sang ibu negara sudah bersabda, mereka segera meletakkan ponsel nya masing masing dan mulai berdoa untuk makan siang.

---

Jeno, malam ini tengah berjaga malam. Namun sepertinya ada satu kasus yang membuat dirinya yang sedang tertidur langsung refleks terbangun. Anna dan Elsa sedang cekikikan melihat Jeno yang membuka mata.

"diem kalian, berisik" ujar Jeno yang hanya dibalas tawa melengking.

Jeno cepat cepat duduk saat suara ranjang berderit masuk. Seorang perawat memunculkan kepalanya. "Dok, kasus baru. Ini seorang pria ditemukan di depan rumah sakit"

"siapkan ruangan, saya kesana sebentar lagi" ujar jeno sambil terhuyung huyung. Ia menunjuk ke arah anna. "Nanti diusir ya? Inget!" Peringatnya sebelum mengganti pakaian.

"dimana dokter yang menjadi asisten?" Tanya Jeno saat melihat tidak ada dokter lain bersama nya di sini. Biasanya ada satu dokter magang paling tidak yang siap siap di sini.

"dokter magang sedang jaga di IGD, dok. Sebentar lagi datang kesini" Jeno hanya berdecih kesal.

Benar saja, kurang dari dua menit, seorang dokter muda yang sedang magang datang dengan terburu-buru. Napasnya beraturan bukan main.

"Bukankah saya selalu mengatakan, saya benci orang orang yang terlambat?" Dokter magang tadi menundukkan kepalanya sambil menghirup napas banyak banyak saat dia baru saja diberi ucapan sinis dari Jeno yang kesal.


"maafkan saya, dok. Saya sedang jaga di IGD" ujarnya sembari mengatur napas yang masih tidak beraturan karena harus berlari dari IGD sampai sini. Jeno hanya mengangkat bahu.

"saya tidak peduli" ujar jeno sembari memakai sarung tangan miliknya.

"sebelum memulai kegiatan pada dini hari ini, saya meminta kalian berdoa. Berdoa, mulai" hening, mereka semua berdoa untuk kematian pria di hadapannya. "Selesai"

Jeno melangkah mendekat, membuka kantung jenazah yang berada di depannya. Jasad yang masih penuh darah pun terlihat jelas di matanya.

"sekarang pukul berapa, dokter Noah?" Noah, dokter magang sekaligus putra dari dokter jeno menoleh ke arah jam. "Pukul 2.05, dok" Jeno mengangguk-angguk. Ia kemudian mengambil pisau bedah yang disiapkan oleh Noah

"pukul 02.05, operasi dimulai"

======================================

Dah akhirnya selesai juga buku ini, terima kasih buat support kalian yang ngga aku kira, asli deh.

Anw, aku bakal drop cerita baru nanti malam dan berkaitan dengan yejeno juga hihi. Who's excited?👀

Liat akun aku aja yaa wkwkwk, thank you thank you semuanyaa, see you❤️

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 81.3K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi 🔞🔞 Homophobic? Nagajusey...
18.3K 1.6K 13
Bagaimana rasanya punya teman sekelas yang se frekuensi? Apakah semenyenangkan seperti kata orang-orang? Ya. Mereka sangat seru, lucu, dan rusuh. Ta...
83.7K 6.9K 23
[COMPLETED] Jisung NCT DREAM & Yuna ITZY Mungkin bagi sebagian orang dua idol itu tidak saling mengenal atau mungkin tidak akrab. Tapi dibalik itu se...
25.1K 3.6K 24
Ini adalah hadiah yang sebenarnya. - (sequel of IDOL FREE)