Syasha (Sudah Terbit)

By putriang06

741K 70.8K 8.4K

(Follow because private) Saran, mumpung masih lengkap, mending baca. Sebelum di hapus untuk terbit. *** Syak... More

PROLOG
01. Games
03. Syasha?
04. Soon
05. How?
06. Konferensi Pers
07. A Big family
08. Sick
09. Princess
10. Protective
11. Amer
12. Who?
13. What?!
14. Daddy late, dear
15. There are many thinks
16. Dewa
17. Lose
18. Worried
19. Only Onigiri
20. No way?
21. Vidio call in grup
22. Who's Dinda?
23. Why not?
24. Not Different
25. What are you doing?
26. Today is?
27. Hah?
28. Caring
29. Not easy for them
30. Flashback
31. Good night
32. Practice
33. Sorry daddy
34. Briefing
35. Bathroom
36. Help her
37. Cry
38. Apartemen
39. Tom & Jerry
40. Swim
41. Good night
42. Short story
43. Boston
44. Shut up
45. Drunk or Drinking milk?
46. Try
47. Happy New Year
48. Dinda's plan
49. Important
50. Her?
51. Died
52. Peace
53. Long time
54. Find
55. Katrina
56. Cursed
57. The reason
58. Lies
59. Security
60. End.
Ekstra part
Nabar!
PO SYASHA!!!
3 HARI SEBELUM TUTUP PO!
HARI TERAKHIR PO!

02. Morning routine

24.7K 1.6K 66
By putriang06

"Seragam Syasha kemarin di cuciiiii,"

"Dasi juga non?"

Syasha melotot. "IYA," ucap Syasha cepat. "Gimana iniii? Syasha lupa bangettt," rengek nya.

Hani diam, tepat nya berfikir. Mungkin bagus kemarin nona nya belajar mandiri, bukan belajar juga, tepat nya tak ingin banyak bicara akibat sakit di bibir nya kala itu, dan Syasha menjadi lebih melakukan hal sendiri, tanpa bertanya pada nya.

"Beli di koperasi?"

"Syasha juga mikir nya gitu, tapi emang boleh Syasha dateng sekolah nya pake baju biasa dulu?" ungkap nya ragu, Nany nya jadi ikut bimbang kali ini.

"Mending non pake baju biasa dulu aja, non baru aja mandi, masih pake handuk nanti sakit gimana?" Hani memutuskan mengambil baju asal di wardrobe nona nya.

"Nanti Syasha telattt," rengek nya seraya duduk di sofa kecil.

"Masih lama non, masuk jam 7 kan? Sekarang masih jam 6 lewat, non yang terlalu pagi bangun nya." Hani menenangkan nona nya.

"Itu gara-gara bang Io yang ngga bangunin Syasha kemarin," keluh Syasha.

Hani berdiri di depan Syasha dengan tangan yang sudah memegang dress untuk nya. "Sebenarnya, kemarin itu den El bangunin non, cuma non Syasha aja yang susah di bangunin, den El gak tega bangunin lagi, terus nyuruh saya nungguin non bangun sendiri aja," beritahu nya panjang lebar.

Sambil membesarkan mata, Syasha kembali berdiri. "Emang iya?"

"Iya non," balas Hani. "Tapi gapapa, sekarang pake baju ini dulu ya, nanti masuk angin loh."

"Ngga! Syasha mau ke abang aja!" Syasha berlari keluar kamar, Hani sontak melotot lalu ikut berlari mengikuti nona nya.

"Non tapi pake baju dulu!"

"NGGA MAUUU!!"

Syasha tetap berlari ke arah kamar El yang tak jauh dari kamar nya, memakai handuk, rambut basah, dan kaki yang tidak terselimuti sendal atau pun kaos kaki itu terus saja berlari.

Di belakang, Hani yang masih mengejar nona nya, ikut panik, nafas nya memburu dan jantung nya berdetak kencang melihat nona nya dalam keadaan terbuka seperti itu, dia benar-benar khawatir sekarang.

Brukh.

Hani sontak berhenti berlari, pintu kamar El baru saja di buka dengan keras dan Syasha yang menjadi pelaku, tengah jatuh telungkup. Kekerasan mendorong membuat Syasha kehilangan keseimbangan, dan sungguh, ini bukan lagi bencana bagi Hani, tapi benar-benar kiamat!

Hani bisa melihat El yang tengah berdiri di depan pintu walk in closet-nya. Menatap Syasha dengan pandangan bercampur.

Hani segera menghampiri nona nya, Syasha berdiri dan wajah nya sudah banjir air mata.

"Apa yang sakit non?" tanya nya khawatir.

Syasha hanya menggeleng, sambil sesegukan, ia berjalan mendekati abang nya yang sudah rapih dengan seragam sekolah.

"Abang Io, hiks." Syasha memeluk tubuh abang nya, menutupi tangisan nya di dada bidang milik El.

"Abangggg," panggil Syasha lagi, walau El menahan emosi nya kuat-kuat, dengan lembut ia membawa adik nya ke ranjang.

El lagi-lagi menghela nafas panjang, bersabar dengan kelakuan adik nya yang selalu saja bikin onar di pagi hari.

"Seragam."

Hani berjalan pelan. "M-maaf den, seragam non Syasha basah, kemarin dia naro di tempat pakaian kotor tanpa sepengetahuan saya."

Sempurna.

El kembali harus bersabar, ia duduk di samping adik nya yang semakin menangis keras.

"Apa yang sakit?" tanya nya lembut.

Syasha memegang lutut nya. "Ini sakitt, tadi lantai abang keras banget," beritahu nya di sela ia menangis.

Tentu saja sejak tadi El juga khawatir, "Ngga berdarah, nanti di obatin yaa. Sekarang pake baju dulu."

Hani segera mendekati nona nya. "Ayo non, pake baju dulu di kamar mandi."

"Walk in closet, aja," titah El dan Hani mengangguk.

Setelah beberapa menit menunggu, pintu depan nya terbuka, adik nya sudah cantik dengan dress biru walau wajah nya merah karena menangis tadi.

"Sini," titah El membuat Syasha menurut sedangkan Hani segera pamit keluar dari kamar tersebut.

"Syasha gak mau sekolahh," rengek Syasha setelah duduk di pangkuan El.

El mengangguk. Dia menyisir rambut panjang adik nya dengan lembut.

"Abang juga gak boleh sekolah."

"Iya," balas El singkat.

Syasha diam, lebih anteng dan sudah tidak menangis lagi.

"Ayo turun."

"Ngapain?" tanya Syasha seraya mendongak, bersamaan dengan itu El mencium pipi adik nya.

"Sarapan."

***

"Sayang?"

Beby bergumam, masih dengan keadaan mata tertutup dan baju tidur yang sudah tak berbentuk membuat Raka ingin melepaskan nya saja ... Eh?

"Semalam kamu tidur jam berapa?"

Lagi-lagi Beby bergumam tak jelas.

"Beby..." Raka melepas pelukan istri nya, ia kembali duduk, jas kerja miliknya sudah kusut karena Beby yang menarik ia tidur kembali saat akan membangun kan nya tadi.

"Ihh kenapa di lepas? Dingin tau," kesal Beby membuka mata sebentar, setelah itu menutup nya kembali.

Raka terkekeh geli.
"Ayo bangun."

Bukan nya bangun, justru Beby menaikan selimut hingga menutupi setengah wajah. "Nanti deh kak, Beby absen dulu jadi Mommy nya..."

Raka lagi-lagi tertawa.

"Kenapa?"

"Cape, mau tidur aja."

"Yaudah aku ke kamar Syasha dulu," ucap Raka lembut, membuka selimut di wajah istri nya. "Jangan di tutup, nanti sesek."

Beby berdehem lalu kembali tidur dengan nyenyak.

Melihat itu, Raka mengecup bibir istrinya singkat, lalu beranjak keluar seraya merapihkan jas nya yang sedikit kusut.

"Selamat pagi, tuan."

Raka mengangguk, ia tetap berjalan menuju kamar putri nya yang berada di lantai berbeda.

"Maaf tuan, non Syasha dan den El sudah ada di meja makan," beritahu Maid tersebut, membuat Raka membalikkan tubuh dan berjalan ke arah lift.

Setelah sampai, sapaan ceria putri nya terdengar, Raka mencium pucuk kepala Syasha sebelum duduk di samping nya.

"Daddy, Syasha mau absen sekolah hari ini," seru Syasha ceria.

Raka mengernyitkan kening, merasa deja-vu dengan kata-kata yang di ucapan putri nya.

"Kenapa, hm?" tanya Raka, mengelus kepala putri nya lembut.

"Seragam Syasha basah, Dad," keluh nya.

Raka terkekeh. "Daddy bisa nyuruh orang ngirim seragam kamu, sayang."

Kepala Syasha menggeleng kuat, wajah nya berubah melas dan merubah kursi nya agar bisa berhadapan dengan Raka. "Lutut Syasha sakit, Dad. Tadi Syasha jatuh di kamar bang io."

El yang tengah makan bisa merasakan ada mata yang memandang nya tajam, dia yang sadar bahwa itu tatapan dari Daddy nya langsung mendongak dan menatap balik.

"Buka pintu kamar El kekencengan," ucap El menjelaskan.

"Sya..." tegur Raka.

Bibir Syasha mengerucut. "Sorry Dad..."

"it's okay, but next time be careful ok?"

"Yes Daddy," jawab Syasha tersenyum lucu.

Setelah itu, Raka meminta maid di dekat nya untuk mengompres kulit bagian putri nya jatuh tadi, maid itu mengangguk dan mereka pergi untuk menyiapkan nya.

"Dad, Syasha mau ikut Daddy ke kantor ya."

Raka mengangguk, namun tak berselang lama El bersuara.

"Abang di larang sekolah, terus Syasha pergi?" celetuk El tiba-tiba.

Mata Syasha membesar, dan membalikkan tubuh nya menatap El.

"Abang ikut juga gapapa kok, " ujar Syasha, merasa tak enak.

"Ngga."

"Tapi abang gak marah kan?"

"Marah."

"Abanggg.." rengek nya manja dan memutuskan untuk memeluk abang nya. "Maafin Syashaaa, kalo abang mau sekolah gapapa kok."

El mendengus. "Udah telat."

Syasha tercengir lugu, kali ini membuat Raka yang melihat kelakuan dia jadi terkekeh, beda dengan El yang masih mengunyah makanan tanpa memperdulikan Syasha yang berada di pelukanya.

"Abang," panggil Syasha namun El tak menjawab.

"Abang!"

Raka hanya berdehem.

Syasha menghela nafas dan menoleh ke arah Raka. "Daddy kayak nya Syasha gak bi- hmmpp"

El membuka kembali mulut Syasha. "Diem, Abang mau makan."

"Tapi bang--"

"Abang becanda," potong El menatap adik nya. "Gapapa, abang di mansion."

Syasha mengangguk lucu. Namun saat ia akan berdiri, El justru mengeratkan pelukan nya. "Tapi harus makan sama abang."

"Oke," seru Syasha.

"Pake sayur," lanjut El.

1 detik.

2 detik.

3 detik.

Mata Syasha melotot. "GAK MAUUU!" teriak nya heboh.

"El," tegur Raka.

El hanya terkekeh. "Canda sayanggg," ucap El seraya mencium gemes pipi kanan Syasha.

TO BE CONTINUED...

Yang mau nanyain kabar Beby, atau perihal update kapan, atau ngga cuma mau temenan sama author.
Kalian bisa banget, ke instagram @ptri.angrni

Atau yang mau gabung sama grup keluarga story wattpad ku, bisa banget dm dan kirim no, di grup biasanya aku akan ngirim link update-an cerita aku.

Juga tentang novel Bebynia, bisa banget pesan lewat Shopee, dan WA, info lebih ada di story Beby, atau mau nanya langsung juga bisa di ig.

Pokok nyaa kalo udah jadi pembaca di ceritaku jangan sungkan, aku menganggap kalian tuhhhh bukan lagi pembaca tapi keluarga, walaupun kalian ga anggap, tapi bodo amat! yg penting aku merasakan kekeluargaan disini. Kalian udah antusias baca saat ada notif, udah support aku nulis, kayak vote, coment.. Aku anggap, family!

Terimakasih, jangan lupa vote dan coment^^

Semoga pembaca ku sehat terus.

See guys!

Continue Reading

You'll Also Like

87.2K 5.8K 59
Sebelum baca cerita ini aku saranin baca cerita aku yang Daimmer dulu, karena semua konflik dan awal mula cerita ini berawal dari Daimmer! Kenyataan...
DANDELION By Caramel

Teen Fiction

1.5M 89.5K 56
Sedari kecil tinggal di panti asuhan tak membuat Caramel Malaika Princessa atau yang biasa disapa Kara ini tak bahagia.... Buktinya, ia selalu bisa t...
637K 23.4K 67
PART MASIH LENGKAP!!!! HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!! "Ayas lo udah mati!" "Kamu gak pernah mati Ayas, kamu tetap dihatiku. Hidup. Dan akan slalu se...
21.5K 1.3K 33
"Key, kok kamu punya pacar sih?" tanya Elsha dengan wajah yang menandakan kalau dia, merajuk mungkin? "Lah emang kenapa?" bukannya menjawab, Keynan...