ROYALS

By amethystsnowie

135K 15.9K 1.1K

; royals means belonging or connected to a king or queen or a member of their family Menceritakan 4 bersauda... More

-royals
- royals
- royals
- royals
- royals
- royals
- royals
happy birthday sungchan!
- royals
- royals
- royals
-royals
-royals
-royals
- royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royalss
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals [epilog]
extra part 1
ekstra part 2 [last]

-royals

1.2K 167 10
By amethystsnowie

Happy reading

Hari ini. Tepat mana keadilan atas kematian taeyong ditegakkan. Jeno, jaehyun, sungchan, dan mark yang masih memakai kursi roda sudah nampak duduk dengan raut wajah datar.

Semuanya akan berakhir hari ini.

Jam menunjukkan pukul sebelas di siang hari saat Kenzo datang bersama suho. Irene tidak sanggup untuk menghadiri persidangan ini. Irene dan Suho kemarin bertengkar hebat namun keduanya kembali damai, tapi Irene masih belum siap untuk persidangan ini dan memilih untuk menyerahkan semua pada suaminya

Mata Kenzo nampak kosong, terlihat jelas kantung mata nya yang besar dan menghitam.

"Kalau ngga kuat, ngga usah ikut, Ken. Jaga mama aja" ujar jaehyun kepada keponakannya. Kenzo menggelengkan kepalanya. Suho hanya tersenyum sembari menepuk bahu putra tirinya yang juga putra dari saja sahabatnya itu.

"Yang kuat, ya, nak. Ayah dibelakang Kenzo. Ayah siap melindungi Kenzo kapanpun Kenzo butuh. Jangan takut" ujar Suho sembari meremas bahu kiri Kenzo yang hanya tersenyum.

Renjun yang sudah mempelajari kasus ini selama berhari-hari dan ikut dalam penyelidikan pun sekarang sudah berdiri dari tempatnya, ia bangkit menuju tempat seharusnya dia berada. Pertanda persidangan akan segera dimulai.

Mereka kemudian berdiri begitu hakim sidang sudah menempati tempat duduknya disusul oleh Yamamoto Kamagura yang dikawal ketat oleh jaemin yang sekarang membawa Laras panjang miliknya. Wajahnya tidak terlihat karena ia memakai penutup wajah yang menutup hampir seluruh wajahnya kecuali mata.

Jeno mengira, ada lebih dari delapan pistol yang mengarah ke arah Yamamoto Kamagura sekarang, sebagai antisipasi dia berulah. Tidak usah diberi tahu dimana, karena Jeno saja baru melihat dua titik yang terlihat samar dari kejauhan.

Mereka kemudian terdiam begitu sidang dimulai. Mendengarkan dengan khidmat tuntutan yang diberikan.

"Tersangka Yamamoto Kamagura, anda dituduh melakukan tindakan kekerasan seksual terhadap tuan taeyong dan pembunuhan berencana terhadap empat orang" ujar hakim membacakan laporan. Mereka kemudian dengan diam mendengarkan dakwaan dakwaan yang dibacakan.

"Kami akan memanggil saksi. Untuk saksi yang pertama, saya membawa tuan Mark selaku korban selamat yang berada di saat saat terakhir dengan korban terakhir"

Mark lalu dipanggil untuk maju dan memberikan kesaksian perihal kecelakaan yang dia alami. Dengan dibantu oleh renjun, dia sekarang duduk dihadapan hakim serta yang lain dan disumpah.

"Selamat siang, tuan Mark" Mark hanya tersenyum.

"Selamat siang"

"Boleh diceritakan kronologi kecelakaan yang dialami oleh tuan Mark?"

"Tentu saja" Mark nampak mengambil nafas panjang. Mark kemudian menceritakan apa yang telah terjadi dengannya, dari dia yang berniat lembur hingga kejadian menyeramkan di mobil yang ia alami akibat supirnya yang hilang kemudi.

"Apakah anda pernah bertemu tersangka?" Mark menganggukan kepalanya. "Dia salah satu rekan kerjaku dan berada di perusahaan karena kami rapat sebelumnya" jelas Mark.

Setelah mendengar pernyataan dari Mark, Mark kemudian kembali ke tempat duduknya. Kini giliran Suho yang dipanggil untuk memberi kesaksian.

Suho dengan langkah tegas duduk di kursi saksi. Sebelum itu, ia menoleh ke arah pria paruh baya yang duduk menatapnya dengan tegang. Suho tersenyum sinis. Lama tidak bertemu, pak tua. Ujarnya dalam hati.

"Saya bertemu dengan taeyong dua puluh tujuh tahun yang lalu. setelah adik bungsu taeyong lahir. Saya pertama kali melihatnya ketika dia sedang les menari. Lalu pertemuan kedua, aku bertemu dengannya yang kabur dari rumah dengan kondisi bagian belakang yang terus mengeluarkan darah. Karena ayahku dokter, aku meminta nya untuk masuk dan diobati. Lalu aku menganggapnya adik sampai sekarang. Dia mengaku kalau pria itu melecehkan dirinya bersama teman-temannya sehingga membuatnya ketakutan" jelas Suho.

"Lalu mengapa anda tidak melaporkan kejadian ini?" Suho tersenyum sinis.

"Sudah. Tapi kepolisian tidak merespon laporan kami karena pengaruh uang yang dia berikan. Dan mirisnya lagi polisi yang menolak laporan kami, menghentikan penyelidikan taeyong, serta kepala kepolisian adalah orang yang sama. Lalu apa yang harus kami lakukan disaat keadilan tidak lagi dipentingkan? Sejujurnya saya bisa menjatuhkan dia dan Kepala polisi yang terhormat, tapi adik saya, taeyong, menahan saya untuk tidak meledak dan bertindak kejahatan" jelas Suho.

"Lalu apa yang anda lakukan selama ini?"

"Aku hanya mengawasi dia dari jauh selama hampir sepuluh tahun terakhir. Tapi tugas utamaku adalah melindungi putra satu-satunya dari Taeyong agar tidak bisa bertemu dengan dia. Dan dia bahkan tidak tahu, kalau taeyong memiliki seorang putra yang sudah remaja" ujar Suho sambil menunjuk Kenzo yang duduk dengan tangan terlipat. Pandangannya lurus kedepan dengan kaki kanan menimpa kaki kiri. Posisi duduk yang sangat mirip dengan sang papa.

"Apakah kau yakin kalau dia yang melakukan tindakan pembunuhan?" Suho mengangguk.

"Iya. Taeyong dikejar ketakutan karena dirinya. Kalaupun dia bukan pelaku pembunuhan. Dia sudah membunuh mental taeyong sejak kecil. Aku hanya ingin dia diadili seadil-adilnya, yang mulia" jawab Suho terang-terangan.

Setelah Suho selesai dipanggil, kini giliran Jeno sebagai saksi ahli yang menyelidiki kasus ini. Dengan membawa satu buah map, Jeno berjalan maju. Ia melirik sebentar ke arah pria paruh baya yang menatapnya remeh. Dibelakang Yamamoto ada jaemin yang menatapnya datar sekilas kemudian memfokuskan pandangannya pada tersangka di hadapannya.

"Kematian keempat orang itu diakibatkan hal yang sama, yang mulia" ujar Jeno membuka pernyataan nya. Ia telah memberikan hasil lab dari kematian korban.

"Bisa yang mulia lihat, saya masih bisa menemukan sisa racun yang berada pada tulang rusuk korban. Baik korban terbaru atau korban terlama. Saya dan tim menemukan zat yang sama disana" tambah Jeno.

"Apakah ini sianida?" Jeno tersenyum tipis.

"Sayangnya saya tidak menemukan benda yang anda maksud itu di rumah nya" mereka mulai berbisik bisik saat Jeno mengatakan hal itu.

"Tapi saya menemukan ini" Jeno mengeluarkan satu buah plastik kecil dengan benda yang terduga di dalamnya.

"Apa itu?"

"Potongan Amanita muscaria. Benda yang digunakan sebagai alat pembunuhan"

"Amanita muscaria adalah benda yang dapat saya simpulkan sebagai alat pembunuhan orang orang ini. Benda ini adalah jamur yang sangat beracun. Jamur ini identik dengan bercak bercak putih pada bagian payung nya. Jamur ini dapat memakan korban dalam waktu 2-3 jam jika terhirup. Korban yang menghirupnya bisa mengalami berbagai macam efek samping seperti diare, vertigo, muntah muntah, atau bahkan hingga koma. Karena pada jamur ini terdapat senyawa ibotenat dan muscimol yang bersifat psikoaktif dan halusinogen yang dapat mengganggu sistem syaraf. Jika jamur itu hanya terhirup dapat mengakibatkan efek sedahsyat itu, apalagi jika disuntikan dan dipaksa masuk ke dalam tubuh manusia?" Sambung Jeno menjelaskan tentang barang bukti yang dia bawa. Sebuah benda kecil yang sangat amat berbahaya bagi siapapun yang berada di dekat dengannya. Jeno akui Yamamoto Kamagura adalah orang jenius yang memilih membunuh dengan cara seperti ini. Membunuh tanpa diketahui jejaknya. Bahkan di tergolong cerdas memilih bahan sebagai  sarana pembunuhan.

"Jika yang mulia tidak percaya, silakan buka hasil pemeriksaan yang saya bawa. Terdapat tanda tangan Professor Lewis, seorang profesor dari New York Hospital, yang saya minta waktunya untuk meneliti jamur ini secara khusus"

"Dan saya sudah menemukan bukti tentang transaksi tersangka dengan beberapa oknum yang menjual benda ini. Dan saya juga sudah menangkap cctv yang menunjukkan bagaimana cara dia membunuh yang sempat dia curi untuk menutupi jejak" tutup renjun memberikan sebuah flashdisk kepada hakim.

Jeno kembali ke tempatnya, membiarkan hakim berdiskusi untuk memutuskan perkara tentang Yamamoto Kamagura yang sudah dipastikan bersalah disini karena renjun, dia secara diam diam mengambil semua bukti. Dengan segala koneksi dan uang yang dia punya, dia bisa mengambil alih semua bukti yang sebelumnya hampir saja menghilang. Sudah dibilang, walau kecil kecil begitu, renjun tidak pernah bermain main dengan suatu kasus apalagi menyangkut teman-temannya. Dia bisa menghalalkan segala cara untuk mendapatkan bukti yang dia mau.

"Baiklah, dengan semua fakta yang ada. Kami memutuskan bahwa tersangka pembunuhan berantai dengan nama Yamamoto Kamagura, kami nyatakan bersalah dan berhak mendapat hukuman mati"

Palu diketuk, persidangan selesai dengan keadilan yang berhasil mereka tegakkan.

Jaehyun menunduk, mengusap wajahnya yang berkaca-kaca. Ia lega. Akhirnya ini selesai. Akhirnya ya Tuhan. Ia kemudian memeluk adik adiknya. Sungchan menangis karena penyebab kematian bubunya sudah mendapatkan hukuman yang setimpal. Keadilan sekarang benar benar ada.

"Akhirnya"  ujar jaehyun memeluk Jeno yang tersenyum dengan mata yang berkaca-kaca. Kematian taeyong kini sudah tuntas. Pembunuh nya sudah tertangkap. Bahkan hukuman mati untuknya sudah dijatuhkan.

"Ken, selamat" Kenzo memeluk Suho yang menepuk bahunya. "Ayah, terimakasih" ujarnya. Dia sempat kesal dengan Suho yang menyembunyikan fakta yang ada. Tapi dia bukankah harusnya berterimakasih kepada Suho yang menyembunyikan identitasnya agar Yamamoto si bajingan tidak mengejarnya.

Begitu mereka keluar dari pengadilan, jaemin dengan pasukannya berbesar hati membiarkan mereka bertemu dengan tersangka untuk meluapkan emosinya. Memang sebenarnya tidak boleh, tapi kata jaemin selagi orangnya masih hidup, luapkan emosi saja.

Yang langsung maju mendekat adalah Kenzo, dengan segenap kekuatan dia meninju lagi wajah pria yang sudah pernah ia buat babak belur.

"Ini untuk kematian papa"

Tinjuan kedua kembali terdengar.

"Ini untuk kesedihan mama"

Tinjuan terakhir kembali terdengar. Kenzo kali ini meninjunya dengan keras hingga pria paruh baya yang dihadapannya terhuyung dan hampir jatuh.

"Dan ini, untukmu yang membiarkanku besar tanpa kasih sayang papa" ujarnya keras. Mereka semua membiarkan Kenzo meluapkan emosi yang sudah tertahan selama ia hidup.

Belum berakhir, datang sebuah tamparan tidak terduga. Seulgi datang.

"Berani-beraninya kau membunuh suami serta anakku" dengan keras tamparan yang diberikan oleh seulgi bahkan membuat bibir Yamamoto Kamagura berdarah, seulgi yang harus kehilangan dua orang yang berharga pada hidupnya. Taeyong, suaminya serta calon putranya yang harus meninggalkan dirinya menyusul taeyong satu Minggu kemudian karena dirinya mengalami stress berat namun harus tetap menguatkan Irene.

"Demi tuhan, apa salah taeyong sehingga kau membunuh dia?" Lirih seulgi sambil menangis. Bukannya meringis dan kesakitan. Pria bajingan itu hanya tertawa sinis.

"Aku tidak suka ada yang mengambil taeyong dariku. Taeyong hanya milikku. Dan jika dia tidak mau, maka tidak ada yang bisa memilikinya juga" kini, seseorang yang bertubuh tinggi besar tidak tanggung memukul pria dihadapannya.

"James Dean" lirih Yamamoto Kamagura. Pria dipanggil James hanya tersenyum sinis.

"Kupastikan keluarga mu tidak akan layak untuk hidup dan akan mati dengan sendirinya karena kekurangan. Ini janjiku karena kau membuat wanitaku menangis" James, suami seulgi menarik seulgi sambil memeluk istrinya. Dia paham semua permasalahan taeyong dan seulgi. James memang sering cemburu dengan taeyong, tapi apa yang harus dicemburukan oleh nya jika seulgi sudah tidak lagi mencintai mantan suaminya? Seulgi hanya emosi karena dua orang yang dia anggap penting meninggalkannya begitu saja. James lantas mengusap usap seulgi. "Kita menang, sayang. Taeyong mendapatkan hak nya yang layak"

Jeno menatap pemandangan dihadapannya dengan terharu. Ia menghapus air matanya. Tugasnya selesai. Kematian taeyong, terbalaskan.

======================================

Terima kasih telah membaca, jangan lupa untuk tinggalkan jejak disini ❤️

Continue Reading

You'll Also Like

111K 7.9K 61
🌼Love Story 🌼 ....... "Emmm...kamu tau kan, sebelum pelajaran olahraga dimulai kita ngapain dulu agar tidak cidera?", tanya April mencoba memberika...
45K 3K 19
Warning! Hanya cerita Fiksi yang diambil dari perkejaan asli mereka, yakni idol. Niat awal mereka hanya ingin berteman. Namun, ternyata mereka malah...
70.3K 7.6K 29
Haechan nyaris sempurna. Namun yang semua orang tahu, Haechan mempunyai kelemahan terhadap satu hal, yaitu Shin Eunbi. Β©2019 by SOPH - Started: 20 Ma...
87.6K 12.6K 25
𝘈𝘡 𝘧π˜ͺ𝘳𝘴𝘡, π˜ͺ𝘡 𝘸𝘒𝘴 π˜›π˜°π˜° 𝘠𝘰𝘢𝘯𝘨. π˜‰π˜Άπ˜΅ 𝘯𝘰𝘸, π˜ͺ𝘡 π˜ͺ𝘴 𝘠𝘰𝘢𝘯𝘨 𝘌𝘯𝘰𝘢𝘨𝘩. Cover by @grapicvii