Second Life Changes Everything

By NinsJo

9.8M 1.1M 48.7K

🔥 belum sempat revisi dan cerita ini termasuk cerita pertama saya. Mohon dimaklumi kalau ada banyak kesalaha... More

Prologue
The Beginning
Part 1
Part 2
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Part 46
Part 47
Part 48
Part 49
Part 50
Part 51
Part 52
Part 53
Part 54
Part 55
Extra Chapter I
Extra Chapter II
Extra Chapter III

Part 3

200K 22.1K 638
By NinsJo

"Hai sayang." Sapa Anson kepada Putrinya.

"Papa." Jillian melangkah lebar dan memeluk Anson yang masih duduk di kursi kerjanya.

"Kau menangis Jill? Apa Liam menyakitimu?" Panik Anson melihat Jillian menangis.

"Tidak, aku menangis karena merindukan papa." Jillian tidak mungkin mengatakan alasan dirinya menangis, ingatan saat papanya bersedih dan kecewa membuat hatinya lemah, saat itu papanya juga berkata tidak ingin menemuinya kembali.

"Ayo duduk di sofa." Anson menggandeng Jillian untuk duduk. "Belum ada satu minggu kita bertemu dan kau menangis karena merindukan papa?" Anson menghapus air mata yang menetes di pipi Jillian.

"Aku selalu merindukan papa." Hatinya menghangat bisa berbincang dan bertemu papanya, ia bersumpah akan menggunakan kesempatan kedua ini dengan sebaik-baiknya.

Anson menatap teduh putri kandungnya yang ia besarkan sendirian setelah mama Jillian meninggal.
"Kau boleh menemui papa kapan saja, Jill." 

"Bagaimana kabar mama Rosa dan Gabby, Pa?"

"Mereka baik, berkunjunglah ke rumah jika merindukan mereka." Jawab Anson.

"Merindukan? Cih. Aku bahkan sangat ingin menjambak rambut mereka jika bertemu." Batin Jillian dalam hati.

"Kapan-kapan saja, Pa."

"Apa proyek suamimu belum selesai, Jill?" Tanya Anson yang memang mengetahui kesibukan menantunya.

"Mungkin 2-3 bulan lagi, Pa."
Liam memang tidak pernah memberitahu tetapi menurut ingatan Jillian di masa lalu, tidak sampai 3 bulan dari sekarang Liam akan menyelesaikan proyeknya dan kembali ke rumah.

"Jika Liam sudah tidak sibuk luangkanlah untuk berbulan madu, papa ingin segera memiliki cucu." Anson tersenyum membayangkan dirinya menimang cucu.

Jillian tersenyum kaku. "Ah, ya...aku akan membicarakannya dengan Liam, Pa."
Bagaimana mungkin Jillian mengandung, mereka tidak saling mencintai apalagi melakukan hubungan suami istri. 

"Papa sudah tidak sabar, semoga Tuhan mendengar keinginan papa."

Jillian mengusap punggung tangan Anson dan tersenyum tidak tau harus menanggapi papanya seperti apa karena ia tidak bisa menjanjikan apapun kepada papanya.

"Bagaimana jika kita makan siang di luar, Pa?" Ajak Jillian pada papanya.

"Ide bagus, ayo." Anson menyetujui permintaan Jillian.

Anson dan Jillian memutuskan untuk makan siang bersama dan menghabiskan waktu mereka siang itu.

Hari berganti begitu cepat, tidak terasa sudah dua bulan Jillian menjalani segala aktivitas barunya untuk mengubah fisiknya yang sebelumnya kurang menarik. Sejauh ini, perubahan terlihat begitu signifikan. Tubuhnya yang sedari awal memang sudah tinggi, kini menjadi lebih ideal setelah rutin berolahraga, termasuk melakukan yoga.

Sementara wajahnya, setelah rutin mendatangi klinik kecantikan, wajah Jillian yang dulunya breakout kini menjadi lebih sehat dan terasa lembut serta halus bila disentuh. Bukan ingin menyombongkan diri sendiri, tapi Jillian berpendapat bahwa sebenarnya ia memiliki struktur wajah tergolong cantik. Alisnya terukir sempurna tanpa repot-repot sulam alis. Lalu bulu matanya juga panjang dan lentik tanpa menggunakan maskara sekalipun. Hidungnya juga mancung, tapi mancung yang tidak berlebihan. Sementara bibirnya juga memiliki bentuk indah. Cukup sempurna, bukan? Tapi kecantikannya dulu tak nampak karena kulit wajahnya terkontaminasi oleh krim abal-abal. 

Demi mendapatkan perubahan wajahnya seperti sekarang, Jillian merogoh kocek yang banyak untuk melakukan segala treatment di wajah, kini hasilnya membuat orang lain menganga tidak percaya.

Tidak lupa Jillian juga melakukan perawatan pada keseluruhan tubuhnya selama dua bulan ini, kini kulitnya terlihat mulus dan putih bak pualam. Yang terlihat kini adalah Jillian yang memukau dengan tubuh seksi serta berwajah cantik bagai dewi Aphrodite yang begitu menarik dan menggoda.

Tidak hanya fisik yang mengalami perubahan, Jillian sekarang juga lebih percaya diri. Jika dulu ia sedikit menunduk pada lawan bicaranya karena tidak PD dengan kondisi wajahnya, sekarang ia berani menatap lawan bicaranya.

Jillian juga berkonsultasi kepada fashion stylist sebagai penunjang penampilan barunya, ia mendapat banyak masukan tentang bagaimana memadu-padankan pakaian yang cocok untuk dirinya dan memilih pakaian sesuai dengan trend yang berkembang saat ini.

"Nona Jill begitu cantik dan seksi sekarang, aku tidak menyangka perubahannya begitu drastis."
Ana bertopang dagu di jendela memperhatikan Jill yang sedang berenang tidak jauh darinya.

Mila melempar kain lap hingga mengenai kepala Ana. "Jangan-jangan kau tidak normal? Setiap hari kerjaanmu hanya memelototi Nona Jill."

Ana mendelik ke arah Mila, "aku masih normal! Apa kau tidak bisa melihat kecantikan Nona Jill? Sebagai wanita saja aku begitu iri dan mengaguminya."

"Nona Jill memang sudah cantik hanya saja kemarin dia tidak memperhatikan penampilannya." Mila ikut bertopang dagu di jendela seperti apa yang Ana lakukan.

"Selain baik hati sekarang Nona Jill terlihat sempurna dengan kecantikan yang ia miliki." Ucap Ana, selama Jillian tinggal disana majikannya tersebut terlihat ramah dan baik hati tidak seperti orang kaya kebanyakan yang angkuh dan semena-mena pada bawahannya.

"Tapi aku menyayangkan hubungan pernikahan Tuan Liam dan Nona Jill, mereka sepasang suami istri tapi tidak terlihat seperti pasangan yang lain, Tuan Liam dua bulan ini juga tidak pernah pulang." Ucap Mila menggosipkan majikan mereka.

"Tuan Liam tidak pulang karena pekerjaannya di luar kota, kau seperti baru mengenalnya saja." Jawab Ana, ia sudah 7 tahun bekerja disana dan Tuannya adalah tipe pria yang pekerja keras.

"Tidak menutup kemungkinan jika Tuan Liam jarang pulang untuk menemui istrinya karena mempunyai selingkuhan di luar bukan?" Bisik Mila kepada Ana.

"Tidak mungkin! Tuan Liam bukan pria yang mudah terpikat oleh wanita, setelah pekerjaannya disana selesai Tuan Liam juga akan kembali. Lagipula pernikahan mereka belum berjalan satu tahun, mungkin masih dalam tahap mengenal satu sama lain ." Jawab Ana tidak menyetujui ucapan Mila yang mengatakan Liam berselingkuh.

"Ah, kau benar juga. Tuan Liam kan pria dingin dan kaku, sepanjang aku menjadi pelayan di rumah ini dia selalu bekerja dan bekerja sampai tidak sempat mencari kekasih lalu pada akhirnya dia di jodohkan dengan Nona Jillian." Mila tertawa kecil atas ucapannya.

"Padahal dia sangat tampan dan kaya, wanita manapun bisa dengan mudah di dapatkan oleh Tuan Liam. Betul tidak?"

"Untuk apa? Istrinya begitu seksi dan cantik pasti sebentar lagi Tuan Liam akan jatuh cinta pada Nona Jill." Sahut Mila menanggapi.

"Kau benar juga." Keduanya saling tertawa menggosipkan majikan mereka.

Jillian menatap bingung pada kedua pelayannya yang bertopang dagu di jendela.
"Apa yang membuat kalian tertawa?" Tanya Jillian pada keduanya."

Ana dan Mila terhenyak karena tidak menyadari Jillian di dekat mereka. Keduanya saling menyenggol terlihat salah tingkah. "Emm, kami sedang membicarakan anjing tetangga, Nona Jill." Bohong Mila.

"Ya..ya itu benar, anjing tersebut sangat lucu, Nona." Sahut Ana.

"Ada-ada saja kalian." Jillian tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepalanya. "Kalian bersiaplah, temani aku berbelanja." Pinta Jillian pada keduanya.

"Baik, Nona." Jawab Ana dan Mila.

***

Before-after Jillian.

Continue Reading

You'll Also Like

Segalanya💞 By xwayyyy

General Fiction

62.6K 9.7K 33
hanya fiksi! baca aja!
1.9K 305 30
FOLLOW SEBELUM MEMBACA 💕 Andrea harus menahan rasa kesalnya setiap kali sang kakak menjahilinya. Bahkan semua perlakuan Andrew membuat Andrea semaki...
10.1K 765 3
Kakashi harus menerima kenyataan yang tak terduga setelah Perang berakhir. Disclaimer : Naruto belong to MK-sensei. 🙏
2.7M 289K 55
[ SELESAI ] Selamat membaca. sorry if there is a typo(s) Dia, Lorraina Vabella. Dia gadis cantik yang angkuh. Dia gadis manis yang sombong. Dia sehar...