ROYALS

By amethystsnowie

127K 15.5K 1.1K

; royals means belonging or connected to a king or queen or a member of their family Menceritakan 4 bersauda... More

-royals
- royals
- royals
- royals
- royals
- royals
- royals
happy birthday sungchan!
- royals
- royals
- royals
-royals
-royals
-royals
- royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royalss
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals
-royals [epilog]
extra part 1
ekstra part 2 [last]

-royals

1.4K 170 8
By amethystsnowie

Happy reading!

"masih mual?" Jeno memijat tengkuk milik yeji, membantu istrinya mengeluarkan isi perutnya. Ini pukul 4 pagi, jeno baru saja selesai memasukkan sarapan untuknya ke dalam kulkas tapi yeji kemudian terbangun secara tiba-tiba karena mual yang menderanya. Tapi tidak ada yang keluar dari perutnya, hanya sebuah cairan.


"Mas, lemes" yeji mengeluh. Kakinya rasanya sudah tidak bisa menapak dengan sempurna. Tubuhnya rasanya melayang dan hampir jatuh jika jeno tidak memegangi dirinya.



"Mau muntah lagi ngga?" Yeji menggelengkan kepalanya. Jeno mengangguk mengerti kemudian berjalan menggendong yeji keluar dari kamar mandi dan merebahkan dirinya di ranjang.



"Tidur lagi, sayang. Masih pagi banget ini" yeji mengangguk, menarik selimut hingga sebatas dada. Memejamkan matanya menikmati elusan jeno yang memeluk perutnya dari belakang.



"Jangan bikin mama mu sakit, sayang" gumam Jeno. Yeji tersenyum dengan mata terpejam.



"Jangan khawatir, mas. Ini udah biasa bagi ibu hamil. Malah aku seneng ngalamin ini semua" jeno mengecup kening isterinya penuh kasih sayang.



"Tidur ya, besok aku mau ngabarin abang sama kakak kalau kamu hamil. Kamu istirahat yang banyak" yeji mengangguk kemudian terlelap begitu pula dengan jeno.



--

Sepulang bekerja, jeno nampak mendatangi agensi milik sang abang. Karena sudah pasti ada mereka bertiga di sana. Jaehyun juga sepertinya sedang mengadakan kunjungan kesini begitupun sungchan yang sedang ada pemotretan di agensi.


"Mba, abang ada?" Tanya nya pada resepsionis.


"Ada mas, di ruangannya. Ada tuan besar juga di atas" jeno mengangguk kemudian melangkah menuju lift. Oh iya, tuan besar yang dimaksud adalah tuan besar jung jaehyun, kakaknya.


Jeno nampak sedikit berdesakan dengan karyawan lain yang naik lift karena dia memilih tidak menggunakan lift khusus petinggi.


"Halo bang Doy" sapanya kepads doyoung yang nampak tengah memakan pizza miliknya di kursi sekretaris mark, Arin. Tapi tak nampak keberadaan Arin disini, hanya ada Doyoung yang sedang duduk di kursi sambil menaikkan kakinya menoleh namun tidak merubah posisinya.


"Hai jen, tumben dateng. Mau pizza?" Jeno menggelengkan kepalanya.


"Mau ketemu abang. Abisin aja buat bang doyoung" doyoung hanya mengangguk. Dedikasi bertahun-tahun dirinya di perusahaan ini sudah tidak lagi diragukan. Gajinya juga cukup besar sebagai tangan kanan taeyong dan jaehyun membuat dia enggan untuk resign dari tempat ini. Mau makan apa anak isterinya nanti jika gaji seharga mobil per bulan miliknya hilang.


"Di dalem tuh. Lagi manjain sungchan, biasa" Jeno mengangguk mengerti.


"Jeno duluan bang" doyoung hanya mengangguk memakan potongan pizza berikutnya untuk mengisi perutnya agar tetap kenyang, hari ini jadwal jaehyun penuh makanya dia harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk mengisi perut. Karena dia akan sibuk hari ini mengikuti aktivitas bos nya. Sebenarnya jaehyun punya sekretaris satu lagi, tapi dia lebih sering membawa doyoung kemana-mana. Selain karena lebih berpengalaman, membawa doyoung itu bisa mengatasi kecemburuan sang istri jika dia pergi bersama wanita lain keluar kota maupun keluar negeri.



"Lagi ngapain kalian?" Sapa Jeno saat melihat ketiga saudaranya tengah berbincang. Sungchan merebahkan kepalanya di paha jaehyun sementara badan tingginya telentang bahkan hingga menyentuh lantai. Mark tertawa terbahak bahak di single sofa menanggapi guyonan sang adik.


"Weits pak dokter baru dateng. Tumben amat" jeno hanya membalas ucapan sungchan dengan toyoran di kepala.


"Kakak, mas nya nih" adu sungchan kepada jaehyun



"Mas" tegur jaehyun pura pura.


"Oh iya mas, tadi katanya mau ngomong sesuatu. Tumben banget. Biasanya adek yang mau ngomong begituan. Adek juga katanya mau ngomong. Siapa dulu yang mau ngomong nih?" ujar jaehyun langsung mengingat jam makan siang tinggal sebentar lagi dan mereka harus bekerja kembali.



"Adek dulu aja. Bang bagi makanan dong" ujar jeno kemudian mengambil beberapa snack yang ada di kursi kemudian duduk di sofa sambil memangku toples berisi kue kering.


"Kenapa ngga mas aja? Mas duluan aja lah" sungchan menolak.



"Ya lo dulu lah. Kan lo adek" jeno menyela


"Yang ada abang dulu. Adek terakhiran" sungchan membalas ucapan sang kakak. Mark terbahak melihatnya. Ia menggelengkan kepalanya melihat perdebatan kedua adiknya.


"Kalian mau ngomong atau ribut nih? Keburu bapak presiden kita pergi lagi" mark menengahi.



"Kakak denger loh bang" mark lagi lagi tertawa mendengar ucapan jaehyun.



"Ya udah deh dek, kamu duluan" putus jaehyun.


"Iya adek duluan deh" sungchan memperbaiki posisi tidurnya. Tangan jaehyun tetap mengelus elus rambut sang bungsu. Memanjakan sang bayi yang kini hampir berusia tiga puluh itu.


"Adek mau ngelamar yujin setelah film yang adek garap sekarang selesai" jaehyun menghentikan elusan di rambut sungchan, mark yang sedari tawa menghentikan tawanya, Jeno yang sedang mengunyan pun tersedak. Mereka saling pandang dengan wajah terkejut. Yang benar? Sungchan benar serius?

Adiknya mau melamar perempuan?


"AKHIRNYA YA TUHAN" Jeno yang berujar kesenangan disusul Mark. Mereka berdua melakukan tos kesenangan merayakan sang adik yang kini sudah siap melangkah ke pelaminan. Berbeda dengan reaksi dua Abang nya, jaehyun tampak diam.



"Kakak ngga setuju?" Sungchan bertanya dengan pelan kepada jaehyun. Jaehyun tersenyum tipis kemudian menggelengkan kepalanya.



"Kakak masih speechless dek, bayinya kakak udah gede aja. Udah minta izin nikah juga" suasana tiba tiba mellow saat jaehyun berujar. Mark merangkul jeno sambil tersenyum mengerti kalau sang kakak sedang dalam fase emo hour. Sungchan bangkit dan memeluk jaehyun dari samping.



"Kan adek udah gede" ujar sungchan. Jaehyun menepuk nepuk kepala sang bungsu dengan pelan.


"Udah izin ke bubu?" Sungchan mengangguk.


"Kemarin pulang syuting adek izin ke sana" jawab sungchan. Jaehyun mengangguk.


"Persiapan nikahnya udah sampai mana emangnya, dek? Syuting kamu udah ngga lama lagi kan?" Ujar Mark yang mengetahui kegiatan sang adik.



"Kalau untuk lamarannya adek udah siapin semua, tinggal beli cincin terus minta izin abang abang buat nemenin adek ngelamar yujin secara resmi ke keluarga besar nya. Kalau untuk pernikahan, adek udah beli rumah. Rumah sebentar lagi jadi tinggal proses finishing aja dan kemungkinan besar adek dan yujin nikah setelah yujin lulus. Loh kakak jangan nangis dong" sungchan panik melihat sang kakak menangis sambil memeluknya. Bukan rahasia lagi kalau jaehyun itu orang yang paling sering menangis di keluarga mereka. Tertua dari empat bersaudara itu sangat mudah terharu hingga menangis.



"Adek kakak udah sukses aja. Kakak ngga bisa kasih apa apa ke adek lagi. Udah ngga bisa jajanin adek lagi, ngga bisa manjain adek lagi karena udah ada yujin yang bakal gantiin posisi kakak" sungchan memeluk jaehyun sambil menepuk punggung jaehyun. Ah kenapa dia juga ingin menangis melihat kakaknya seperti ini.


"Ngga bakal ada yang bisa ngalahin posisi kakak. Besok pun kalau adek udah nikah adek mau minta jajan banyak ke kakak sama abang. Kalau sama mas mah pelit, ngga bakal dikasih kecuali adek suruh bantu ngurutin map" ujar sungchan.




Di hadapan mereka, mark nampak masih menarik jeno dalam rangkulannya. Sementara Jeno masih asik mengunyah kue yang ada di toples. Menyaksikan dua orang dihadapannya sedang acara tangis menangis. Mark dan jeno lebih mudah menutupi emosinya, terutama jeno. Dia tidak tertebak.


"Udah dong nangis nya, jeno mau ngomong nih" potong Jeno.


"Jangan bilang lo mau minta izin ke kita buat nikah juga? Lo beneran mau nikah lagi?" Jeno menatap mark horor. Ia mendorong kepala sang abang mendengar ucapan ngawur mark. Bagaimana bisa dia menikah lagi jika dia masih punya isteri seperti yeji. Bisa bisa isteri baru nya sudah jadi pasien di kamar jenazah akibat ulah yeji atau bahkan dirinya sendiri. Nanti berita viral muncul berjudul 'seorang pasangan suami isteri dibunuh isteri lama karena tidak setuju menikah lagi'



"Lo mau gue mati dibunuh istri sendiri?" Mark hanya menyengir. Sungchan tertawa sementara jaehyun menghapus air matanya sambil tersenyum.



"Nih" jeno mengeluarkan surat pemberitahuan bahwa yeji hamil dari dokter dan langsung dibaca oleh jaehyun.


Jaehyun membaca dengan teliti apa yang ada di dalam surat itu, takut takut adiknya minta saham miliknya yang jelas saja ia akan berikan nanti.


"Dek? Kamu bakal jadi ayah?" Jaehyun membuka mulutnya tak percaya. Sebagai ayah dari dua orang putra-putri , dia mengerti apa yang tertulis di surat itu. Ia tentu saja tidak asing dengan ini.


"Hah?" Mark merebut surat itu dari jaehyun. Ia juga seorang ayah kalau kalian lupa.


"Jen?" Jeno mengangguk sambil tersenyum. Mark memeluknya erat. Mereka berdua bahkan berpelukan sambil melompat lompat. Jaehyun mengusap wajahnya sambil tersenyum. Dua berita baik datang beruntun di hari ini. Pernikahan si bungsu dan datangnya calon keponakan dari pria yang sering diejek tidak mau mempunyai anak dulu.




"Gila gue ngga nyangka lo bakal nyusul jadi bapak. Ah anjir gue seneng banget" mark berteriak dipelukan Jeno. Jeno tertawa sambil menepuk punggung mark. Ia sangat senang dengan respon keluarga nya. Ketika Jeno mengatakan kalau dia belum siap jadi ayah, mereka mendukungnya, sementara ketika Jeno benar benar akan menjadi ayah, mereka juga orang pertama yang memeluknya sambil berteriak bahagia.



"Adek mau ikut pelukan" tubuh bongsor sungchan berlari menubruk kedua kakaknya yang sedang berpelukan membuat ketiganya jatuh ke lantai dengan posisi tertindih. Mark yang paling bawah, diatasnya ada jeno dan sungchan paling bawah. Jaehyun tertawa melihat ketiga adiknya yang sedang berteriak-teriak untuk meminta bantuannya.



"Udah udah, ayo kakak traktir kalian makan buat ngerayain dua kabar bahagia hari ini. Bebas kalian mau makan apa aja, yang mahal juga kakak bayarin" mendengar traktiran, mereka bertiga lantas cepat cepat bangun dan merapikan pakaiannya.




Sungchan, jaehyun, jeno, dan mark berjalan beriringan keluar dari ruangan mark. Tentu saja pemandangan yang menjadi pusat perhatian siapapun yang melihatnya. Ada empat orang sukses yang tengah berjalan sambil berangkulan, satu orang menjadi presiden di perusahaan besar, satu menjadi direktur umum sebuah agensi nomor satu,  satu menjadi dokter hebat, sementara satunya menjadi aktor kenamaan.



Ah tak lupa ada satu orang yang mengikuti mereka yang tidak bisa dilihat secara langsung, berdiri dan berjalan di belakang empat orang hebat ini. Sang sulung.

===============================

terma kasih telah membaca, jangan lupa untuk tinggalkan jejak disini ❤️

Continue Reading

You'll Also Like

10.2K 1.5K 42
Mark x Ningning "sial kenapa tidak ada yang memberitahuku gadis pengatur ini sudah kembali!" -Malvin Arkana Satya "Oh, apa dia marah?" -batin Naira ...
458K 4.8K 85
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
120K 11.7K 51
Kisah tentang Winter si driver ojol gr*b yang sering digodain sama janda beranak 1
28.7K 3.9K 23
WARNINGâť—âť— MAAF CHAP TER ACAK HARAP PERHATIKAN DAFTAR ISI SAAT MEMBACA:) Hwang Yeji, mantan leader ITZY yang memilih hengkang dari dunia entertainmen...