••~~••
"Kenapa presiden disebutnya orang nomor satu di Indonesia? Karena kalau kamu orang nomor satu di hati aku"
-Arlan-
••~~••
Aku lagi kerasukan jin rajin :D
Happy reading!
-
"Lo jahat Ay. Fix lo orang paling jahat! " ucap Indy.
"Gue tau" lirih Ayana.
"Kalau lo tau, lo berubah dong sistah. Bukan gini gini aja" gemas Acel.
"Gue kalau jadi Jayden udah benci lo Ay" ucap Indy.
"Jahat" balas Ayana.
"Lo yang jahat. Perasaan orang bukan mainan Ayana. Lo kalau gak suka sama Jayden, mending bilang dari sekarang. Jangan tarik ulur" nasihat Indy.
"Tapi dia juga mainin perasaan gue" ucap Ayana.
"Gini nih kalau bayi bukan nya di kasih imunisasi. Malah di kasih amer. Bego sampe gede" kesal Acel.
"Gini ya anak nya pak Fajri. Lo kalau mau balas dendam, ya balas nya ke dia lah, jangan ke Jayden yang gak tau apa apa" kesal Indy.
"Kok bisa gue betah temenan sama orang bego binti tolol kayak lo Ay" dramatis Indy.
"Karena gue cantik" asal Ayana.
"Gue nikahin sama bekantan juga lo Ay" gemas Acel.
"Terus gue harus gimana? " frustrasi Ayana. Dia mengacak ngacak rambut nya. Biarin aja biar kaya gembel perempatan jalan.
"Tanya hati lo" ucap Indy.
"Tapi sih gue yakin lo suka sama Jayden. Keliatan soalnya" ucap Acel.
"Ih, lo sok tau" sahut Ayana menyebalkan.
Acel mendengus. Dia udah nahan diri buat gak numpahin jus mangga nya ke kepala Ayana. Biar dingin otak kecil Ayana.
"Sayang!" panggil seseorang yang baru saja sampai di meja para cewek. Perlu kalian ketahui, ketiga cewek rempong itu sedang asik duduk di kafe dari pulang sekolah.
"Loh, kamu kok di sini? " tanya Indy.
Oce mencium kening Indy "Iya, mau nongkrong"
"Anjing" umpat Ayana.
"Kasar goblok! " sahut Acel.
"Emang lo gak kasar? Lo pikir tadi lo istigfar apa? " kesal Ayana setelah menoyor kepala bestai nya itu.
Bestie sahabat.
"Ganggu aja jomblo" kesal Indy.
"Lo gak liat papan di dinding itu. 'hormati kaum jomblo' makanya bisa baca! " sewot Acel.
"Gue bisa baca ya tante" sewot.
"Iyakah lonte? " balas Acel.
"BANGKE LO ACEL! " teriak Indy. Untung kafe nya sepi.
"Sayang" tegur Oce.
"Nyebelin habisnya, minta di sunat" kesal Indy.
"Cewek sunat apanya, Dy? " tanya Ayana.
"Bahasan cewek serem ya bro" celetuk Galang yang tiba-tiba duduk di depan Acel.
"Apa lo, mau di sunat juga?! " sensi Indy.
"Abis yang gue nanti!" balas Galang.
"Enak Lang, banyak yang kasih uang nanti" sahut Arlan yang baru datang.
"Astagfirullah bukan temen gue" ucap Bagas.
"Gas, Jayden mana? " tanya Ayana.
"Apa? " sahut orang yang baru saja sampai dan duduk tepat di samping Ayana.
"Ah, enggak" sumpah setelah percakapan tadi Ayana jadi gak enak sendiri sama Jayden. Meskipun Jayden nya biasa aja.
Iyalah biasa aja, orang gak tau.
"Tanya hati lo"
Ucapan Indy terus terngiang ngiang di benak Ayana. Dia juga bingung, dia suka sama Jayden?.
Menurut sahabat bagaimana?
"Kok ada lo? " tanya Acel saat melihat Relan yang baru saja duduk di hadapan Ayana.
"Emang kenapa? Tempat umum kan?" tanya Relan santai.
"Dia mem baru kita" balas Vernon.
"Gaya lo member" ucap Ayana.
"Ada masalah monkey? " tanya Galang.
"BANYAK! " sewot Ayana. Dia udah bersiap buat jambak rambut lebat Galang, tapi aksi nya di tahan sama Jayden.
"Jangan brutal jadi cewek" bisik Jayden.
"KENAPA? LO GAK SUKA CEWEK BRUTAL? GAPAPA TINGGALIN AJA GUE! " emosi Ayana.
"Buna kok sensi. Lagi palang merah ya?" tanya Jayden.
"IYA!"
"Jangan marah marah buna" bujuk Jayden.
"Berisik monkey. Kaya di hutan aja lo. Kangen kampung halaman ya? " pancing Galang.
"GALANG BEKANTAN! "
••~~••
"Masih kesel? " tanya Jayden.
"Lo pikir aja sendiri! " ketus Ayana.
"Maaf"
"Gak usah minta maaf. Gak guna"
"Kok gak guna? "
"Lo kan gak salah Jamal! Arghh gue sunat juga lo! "
"Serem ih main nya sunat sunatan"
Ayana tak membalas, dia berjalan menuju salah satu kursi yang ada di taman. Kursi yang langsung menghadap ke danau buatan. Menarik nafas dalam kemudian menghembuskan nya.
Jayden memilih untuk duduk di samping Ayana dalam diam.
"Maaf Jay" lirih Ayana.
"Kenapa buna? " heran Jayden.
"Maaf aja" balas Ayana.
"Maaf udah mainin perasaan lo"
"Oh, oke" Jayden mengangguk dalam tak paham nya.
"Kamu lagi ada masalah ya? " tanya Jayden lembut.
Perlu kalian ketahui. Kini Jayden bukan Jayden yang manja. Tapi cowok yang berusaha selalu ada dan selalu bisa menjadi apapun untuk pacar nya.
"Gak kok. Hidup aku mah santai Jay. Gak ada masalah" kekeh Ayana.
Jayden membawa kepala Ayana bersandar ke bahu nya yang lebar "Terkadang pura-pura terlihat baik baik saja itu penting"
"Tapi jangan keseringan ya? Jangan bohongin diri kamu terus. Apalagi hati kamu"
Entah mengapa perkataan Jayden kali ini masuk sekali ke hati Ayana.
"Jay, seandainya orang yang kamu suka, gak suka kamu balik gimana? " tanya Ayana iseng.
"Aku buat dia suka sama aku balik" balas Jayden santai.
Ayana mendongak menatap Jayden "Gimana caranya? "
"Ketulusan dan kesabaran. Kamu pernah denger kan kalau cinta hadir karena terbiasa? Makanya aku berusaha buat tulus kasih perasaan aku ke dia, terus aku sabar nunggu balasan perasaan dia"
Jayden tersenyum menatap Ayana yang juga menatap ke arah nya.
"Kamu lagi tanya tentang kamu sendiri ya?"
Deg.
"Gapapa, aku paham" Jayden tersenyum.
"Jay aku... "
"Pastiin aja dulu. Tapi kamu harus janji, kamu bilang ke aku apapun itu ya? "
Air mata Ayana turun melewati pipi mulus nya. Kalau gini Ayana ngerasa jahat banget tau gak sih?!
Kenapa harus ada perasaan cinta sih. Nyebelin tau gak. Datang tak terduga, kasih pengalaman yang gak terbayangkan. Tapi rasanya candu.
Jayden mengusap air mata Ayana lembut "Buna jelek kalau nangis"
Jayden berusaha mencairkan suasana yang kurang mengenakan ini.
Ayana memeluk Jayden erat "Tunggu ya, tunggu perasaan aku"
••~~••
Ayana turun dari motor Jayden. Sekarang sudah pukul 8 malam. Tadi habis dari taman mereka milih buat makan malam dulu. Makan sate yang kebetulan ada tukang sate di taman.
"Makasih ya" tulus Ayana.
Jayden tersenyum di balik helm full face nya.
"Bobo nya jangan malem malem" pesan Jayden.
"Gak janji. Drakor gue belum tamat soalnya" kekeh Ayana.
"Liat aja nanti aku teror kamu biar tidur" balas Jayden.
"Hm, serah lo"
Hening.
Angin malam berhembus menusuk kulit mereka. Ayana mengusap kedua lengan nya.
"Udah malem dingin, masuk gih" suruh Jayden.
Ayana menganggukkan kepalanya "Lo hati-hati"
Jayden tertawa "Apaan sih, orang rumah kita cuma berjarak tiga rumah doang"
Untuk sejenak Ayana terkesima. Kok dia baru nyadar ya kalau Jayden itu indah.
Apa iya dia bego?
"Yakan siapa tau motor lo keseleo di tengah jalan" ngaco Ayana.
"Aneh. Udah sana masuk" suruh Jayden.
"Gue masuk ya" pamit Ayana.
"Iya" lembut Jayden.
Ayana berbalik dia akan membuka pagar rumah nya. Tapi ia urungkan, Ayana memilih berbalik menghadap Jayden kemudian memeluk Jayden erat. Meski Jayden masih berada di atas motor besar nya.
Ayana sudah yakin dengan perasaan nya sendiri.
Ya, dia yakin.
Jika dia....
"Jay, aku cinta kamu"
••~~••
Haiiiiii
Udah tuh Ayana nya udah gak bulol. Kasih yang manis manis dulu aja yakan.
Janlup follow,vote,comment everyone
Makasii.
See you.....