About Time (End)

By SitiNurlela_

1.8K 1.1K 400

SUDAH DIREVISI! JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK VOTE DAN FOLLOW AKUN INI. SEKIAN TERIMA JAEMIN! Biar waktu yan... More

Pertemuan awal
Before I meet with Riyana
Pelarian
Sosok Gatara
Pelindung Riyana
Remember this story when we were young
Bima Mandu
Ardi si manusia kulkas
Nenek lampir
Barista ganteng
Dibalik dinginnya sikap Ardi
Pacar bohongan
Kedekatan Riyana & Gatara
Cemburu?
Insiden kecelakaan Nadine
Sisi lemah Nadine
Ibra Maella
Double date?
Nadine dan Barabas
Just friend?
Rencana menyingkirkan Gatara
Rencana Bima
Perasaan aneh Ardi
Nenek lampir berulah
Jadian
Gatara tidak baik-baik saja
More than friend
Spekulasi Barabas mengenai Ardi
Trouble
Luka lama Nadine dan Ardi
Hilangnya Riyana-surat ancaman
Dibalik sikap dingin Abraham
Surat ancaman ke-2
Titik terang masalah Tariana
Sekarat-Kebenaran dibalik tragedi Bunga
Kritis
Rasa bersalah Nugraha
Abraham dan Ambara
Happy birthday Riyana
Penyelesaian
About Time
Tamat

Donor darah

18 9 2
By SitiNurlela_

Mata Riyana mengerjap secara perlahan untuk menetralisir cahaya yang masuk ke retina nya, Nadine yang memang sedang menjaga Riyana langsung menghampiri Riyana dan melihat kondisinya.

"Apa yang lo rasain sekarang?" tanya Nadine sambil meneliti seluruh tubuh Riyana.

Riyana memejamkan matanya sejenak untuk mengingat apa yang terjadi, saat ini otaknya masih loading karena nyawanya yang masih belum terkumpul.

"Gata, Ga-Gata gimana keadaannya tolong Nad bawa gue ke tempat Gata," Riyana langsung bangun dari tidurnya disaat dia sudah tahu betul apa yang terjadi.

"Lo tenang dulu, Ga..ta baik-baik aja kok," elak Nadine ketika melihat bagaimana Riyana begitu sangat khawatir dengan kondisi Gatara.

"Lo bohong Nadine! Kalau lo nggak mau anterin gue ke sana, oke gue bisa sendiri," setelah mengatakan itu Riyana memaksakan dirinya untuk berdiri, namun baru beberapa langkah tubuhnya sudah terhuyung.

"Keras kepala banget sih lo," desis Nadine yang membantu Riyana menopang tubuhnya.

Nadine langsung mengambil kursi roda yang ada disudut ruangan, dia tidak ingin Riyana pergi sendiri karena takut jika tiba-tiba saja tubuhnya ambruk di tengah jalan.

Nadine membantu Riyana untuk duduk di kursi roda dengan begitu dia langsung mendorong kursi roda itu menuju ruangan Gatara.

Nugraha yang memang sedang dilanda rasa khawatir dia terus saja berlari di lobby rumah sakit tanpa mengindahkan tatapan para pengunjung yang menatap nya marah.

Nugraha selama ini salah menilai Gatara, kenapa selalu saja penyesalan yang Nugraha terima, mengapa hal seperti ini selalu saja terulang dalam hidupnya.

Nugraha merasakan sesak di dadanya, dia gagal jadi papah yang baik untuk Gatara, dia gagal menjaga Gatara.

"Firman," ujar Nugraha dengan napas tersengal-sengal ketika melihat Firman dari kejauhan.

"Gimana keadaannya?" tanya Nugraha dengan raut wajah khawatir yang membuat Firman menghela napas panjang.

Firman mempersilahkan Nugraha untuk masuk keruangan dimana Gatara dirawat, Nugraha menatap Gatara yang terbaring lemah di brangkar rumah sakit, wajah Gatara penuh dengan lebam. Nugraha mengusap rambut Gatara pelan.

"Dia kritis dan butuh donor darah sekarang juga, tapi darah yang dimiliki Gatara sangat langka," jelas Firman yang membuat kaki Nugraha melemas mendengarnya.

"Bagaimana ini bisa terjadi?" tanya Nugraha dengan lirih sambil terus memperhatikan raut wajah Gatara yang pucat pasi.

Firman menceritakan semua kejadian yang terjadi pada Gatara, dimulai dari pencarian Riyana, dan tentu Firman juga menceritakan bagaimana insiden ini terjadi oleh segerombolan anak SMA yaitu geng Ferrox.

"Tolong jaga Gatara, saya akan mencari Sisil ibu Gatara, dia mewarisi darah itu dari ibunya," setelah mengatakan itu Nugraha langsung berlari lagi keluar rumah sakit untuk mencari keberadaan Sisil.

"Sisil angkat panggilan telepon saya," desis Nugraha yang terus mendial nomer Sisil yang terus tidak ada tanggapan.

"Bimo, ke rumah Sisil sekarang," titah Nugraha kepada Bimo yang mengambil alih kemudi.

Riyana telah sampai didepan ruangan Gatara, di sana juga masih setia teman-teman Gatara dan Riyana yang masih di rumah sakit.

"Yan kenapa lo kesini, lo harus istirahat," ujar Ambara ketika melihat kedatangan Riyana dan Nadine.

"Gue mau tahu kondisi Gata," ujar Riyana dengan wajah khawatir yang selalu tercetak jelas di sana.

"Tapi lo juga harus istirahat," ujar Barabas melihat kondisi Riyana yang masih pucat.

Firman keluar dari ruangan dimana Gatara dirawat, dia melihat Riyana yang sedang melihat kearahnya, Firman tahu tatapan itu.

"Riyana istirahat ya, Gata baik-baik aja kok," ujar Firman sambil mensejahterakan tubuhnya dengan Riyana.

"Daddy jangan bohong, Yana tahu bagaimana keadaan Gatara terakhir kali," ujar Riyana yang entah sejak kapan air matanya sudah menetes.

Firman memeluk tubuh Riyana, sebegitu saling terikat kah mereka berdua? Dari kecil sampai sekarang Gatara selalu menjaga Riyana dengan sebaik mungkin, tapi apa yang sudah dilakukan Firman terakhir kali?

"Gata kritis, Yana doain ya supaya Gatara cepat sadar," Riyana yang mendengar itu langsung menangis sejadinya di pelukan Firman.

"Ini semua salah Yana, Gatara begini karena Yana," ujar Riyana disela tangisnya menyalahkan dirinya karena insiden kecelakaan ini.

"Nggak ada yang salah, Gata lakuin itu karena dia sayang sama lo Yan," ujar Nadine sambil mengusap rambut Riyana yang masih terisak

-------

Bima memarkirkan motornya di halaman rumahnya, Bima membantu Tariana untuk melepas helm yang ada. Kemudian Bima menggenggam tangan Tariana dan mulai melangkah memasuki rumah.

"Habis dari mana kamu?!" tanya Kamelia sedikit meninggikan suaranya ketika melihat keberadaan Bima.

"Habis dari rumah sakit, Gatara di rawat," jawab Bima dengan sekenanya yang membuat Kamelia mendekat ke arah Bima.

"Jadi kamu tahu apa yang dibutuhkan Gatara?" pertanyaan dari Kamelia membuat kedua alis Bima bertaut.

"Darah," jawab Bima singkat.

Bima tidak tahu darah apa yang dibutuhkan Gatara, dia hanya dengar jika Gatara butuh donor darah saja.

"Betul, dan sekarang kamu bakal menang dari dia," perkataan Kamelia lagi dan lagi membuat Bima diam sejenak memikirkan maksud dari perkataan Ibunya.

"Darah Gatara adalah AB'- dan itu darah langka, dengan begitu keselamatan nyawa Gatara ada pada kamu Bima," ujar Kamelia yang membuat Bima tersentak kaget mendengarnya.

AB'- darah yang sama dengan Bima, jadi Gatara membutuhkan darahnya saat ini dan Kamelia menghalangi Bima untuk menyelamatkan Gatara.


"Mamah apaan sih, ini nyawa orang Mah! Nyawa! Kenapa mamah lakuin ini sama Gatara?! Mamah tahu penyebab Gatara masuk ke rumah sakit karena siapa? Itu semua karena masalah Bima! Mah please stop lakuin ini semua," ujar Bima yang entah sejak kapan sudah mulai tidak bisa mengendalikan emosinya.

Tariana yang mendengar perkataan Bima barusan mengusap tangan Bima, dia ingin menetralisir amarah yang ada pada Bima. Bagaimanapun juga Kamelia adalah ibunya.

"Kamu nggak tahu gimana hidup menderita Bima! Mamah lakuin ini karena mamah nggak mau kamu hidup menderita kayak Mamah! Ini semua demi kebahagiaan kamu!" teriak Kamelia didepan Bima yang mencoba memberitahu Bima jika ini jalan yang terbaik.

Bima memejamkan matanya sejenak, mengapa mamahnya selalu mengungkit kebahagiannya, sedangkan sampai detik ini juga dia tidak pernah merasa bahagia, dia menderita.

"Apa mamah pernah dengar aku bilang bahagia? Apa mamah pernah lihat aku tertawa bahagia? Apa mamah pernah lihat aku tersenyum?" pertanyaan beruntun dari Bima membuat Kamelia diam sejenak.

Semenjak pertengkaran Kamelia dengan mantan suaminya hingga sampai sekarang dia tidak pernah melihat Bima tertawa dan tersenyum seperti dulu.

"Mah, Bima capek harus jadi boneka mamah, Bima sudah bahagia sejauh ini, jadi stop jadiin Bima boneka mamah," lirih Bima yang lagi dan lagi membuat Kamelia terdiam.

Saat Bima akan beranjak pergi keluar, Kamelia langsung mengeluarkan tongkat bisbol dan langsung mengarahkannya pada tengkuk Bima.

Bugh!
Tubuh Bima langsung ambruk ke lantai, Tariana yang melihat itu menjerit histeris, Tariana langsung mencoba menyadarkan Bima yang sudah kehilangan kesadaran.

"Mamah tahu harus melakukan apa Bima," Tariana yang mendengar itu langsung menatap Kamelia beringas. Adakah ibu yang seperti Kamelia?

"Tante! Seharusnya tante sadar, apa yang tante lakuin itu diluar batas," ujar Tariana yang membuat Kamelia menatap Tariana nyalang.

"Gara-gara kamu Bima jadi berubah seperti ini, dasar wanita tidak tahu diri!" sinis Kamelia yang membuat Tariana kesal, jika saja dia bukan ibu Bima sudah Tariana ajak berantem.

"Bima sadar Bim," ujar Tariana sambil terus menepuk pipi Bima guna untuk menyadarkannya.

Kamelia yang melihat Tariana berusaha membangunkan Bima pun langsung menyeret tangan Tariana untuk berdiri, Tariana mencoba melepaskan cekalan yang ada di tangannya, tapi semakin Tariana berontak semakin kencang cekalan yang ada.

"Tante lepasin," ujar Tariana sambil memberontak untuk terlepas dari cekalan Kamelia.

Kamelia menarik tangan Tariana untuk keluar dari rumahnya, "jangan macam-macam sama saya!" sinis Kamelia yang kemudian mendorong tubuh Tariana sampai terduduk dilantai.

"Gue harus ke rumah sakit sekarang," setelah itu Tariana langsung berdiri dan mencari kendaraan umum yang lewat di sana.

------

Jakunnya Gatara meresahkan.

Dear Gatara, cepet sembuh gue kangen sama lo

(Riyana)

Ada yang kangen nih anak?


Oke epribadeh, sampai disini aja dulu, aku ucapin terimakasih buat kalian yang masih stay di cerita aku🤗

Jangan lupa tinggalkan jejak ya, jika suka cerita ini silahkan share ke temen-temen kalian😍

Big luv!
Big thanks!
Bye bye!

Continue Reading

You'll Also Like

MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

4.3M 251K 54
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
Say My Name By floè

Teen Fiction

1.2M 70.1K 34
Agatha Kayshafa. Dijadikan bahan taruhan oleh sepupunya sendiri dengan seorang laki-laki yang memenangkan balapan mobil malam itu. Pradeepa Theodore...
59.2K 7.2K 32
["MARRIED" SERIES #2] Semua orang di sekitarku mengenal Byun Baekhyun. Dia tampan, kaya, dan seorang CEO. Para gadis menggilainya dengan alasan bahwa...
15.9K 2.8K 56
|COMPLETED| ❝baby, joy blossoms in the pain❞ ft. lee minhyuk-kim yerim-etc. ✧ ----- end : march 1, 2021 highrank ˚⋆. #1 let (02/1/21)...