Mr. Black - Kim Taehyung

By Kimberiess

207K 21.2K 1.5K

Hyeso adalah seorang reporter yang memiliki ambisi tinggi. Dia tidak pernah merasa menyesal akan suatu hal se... More

Hallo mau cek ombak dulu
Prolog
Bab 1 - De Javu
Bab 2 - Again
Bab 3 - Drunk
Bab 4 - Target
Bab 5 - Burn
Bab 6 - Mariano
Bab 7 - Choice
Bab 8 - Kidnapped
Bab 9 - Signore
Bab 10 - Rain
Bab 11 - One More
Bab 12 - Strange
Bab 14 - The Game
Bab 15 - News
Bab 16 - New York
Bab 17 - Brooklyn Bridge
Bab 18 - Jealous
Bab 19 - The Spy
Bab 20 - Fact
Bab 21 - Past
Bab 22 - Injured
Bab 23 - Idea
Bab 24 - Caught
Bab 25 - Kim Family
Bab 26 - Feeling
Bab 27 - Dinner
Bab 28 - The Gift
Bab 29 - Terror
Bab 30 - Hide
Bab 31 - Crash
Bab 32 - Someone
Bab 33 - Wake Up
Bab 34 - He Knows
INFO TERBIT
PRE ORDER
GIVEAWAY MR. BLACK

Bab 13 - Masquerade

4.5K 616 30
By Kimberiess

Taehyung mengajak Hyeso datang ke sebuah pesta topeng yang diadakan di salah satu museum ternama internasional. Lebih tepatnya bukan sekedar berpesta, tapi akan ada acara lelang.

Pesta itu dihadiri oleh orang-orang dari kalangan elit. Setidaknya itu yang Hyeso pikirkan ketika melihat pakaian maupun aksesoris yang mereka kenakan merupakan produk milik brand ternama sebelum Taehyung memberitahunya kalau beberapa diantara tamu yang datang merupakan anggota mafia.

Taehyung mengamit lengan Hyeso ketika mereka baru turun dari mobil. Tentu saja Hyeso sempat berniat menarik tangannya namun urung ketika Taehyung melemparkan tatapan tajam penuh ancaman padanya.

Mereka berdua masuk ke dalam museum diikuti oleh Yoongi yang kakinya sudah sedikit membaik dan beberapa anak buah tak jauh dibelakangnya. Hyeso sedikit heran bagaimana Yoongi bisa terlihat berjalan normal seperti tidak terjadi apa-apa dengan kakinya.

"Woah Black! Senang bertemu denganmu!" Seru seorang laki-laki dengan tubuh tinggi bahkan melebihi Taehyung yang kini berada di hadapan mereka.

Sekejap Hyeso menyimpulkan orang ini merupakan anggota mafia mendengar panggilannya untuk Taehyung.

"Oh Paolo? Bagaimana kabarmu?"

Taehyung dan laki-laki bernama Paolo itu lantas berpelukan singkat. Mereka terlihat seperti teman lama yang baru bertemu setelah sekian lama.

"Seperti yang kau lihat! Dan siapa gadis cantik ini?"

Paolo mengulurkan tangannya pada Hyeso yang langsung disambut oleh gadis itu.

"Hyeso."

"Paolo. Senang bertemu denganmu nona Hyeso. Apakah kau kekasih Black?" Tanya Paolo sembari tersenyum menggoda.

"Buk-"

"Iya dia kekasihku." Potong Taehyung membuat Hyeso mendelik. Laki-laki itu lantas memindahkan tangannya beralih merengkuh pinggang Hyeso dan menariknya lebih dekat seraya tersenyum manis.

"Wah kukira kau benar-benar akan melajang sampai tua." Paolo tertawa kencang membuat Taehyung mendengus.

"Well semoga kau betah dengannya nona." Hyeso tersenyum paksa mendengar ucapan Paolo.

Laki-laki itu lantas berpamitan untuk mencari kekasihnya yang katanya tadi sedang ke toilet tapi tidak kunjung kembali.

"Dia sungguh perhatian dengan kekasihnya." Gumam Hyeso tanpa sadar memuji Paolo yang berjalan menjauh mencari kekasihnya.

"Jangan iri, aku kan sudah memperhatikanmu." Taehyung mengambil gelas berisi minuman berwarna kuning dari pramusaji yang lewat.

"Siapa yang iri? Dan buat apa kau memperhatikanku? Aku bukan kekasihmu Mister Black..." Ujar Hyeso membuat Taehyung mengangkat sebelah alisnya ketika mendengar panggilan baru dari bibir gadis itu.

"Kau kekasihku."

Taehyung kembali fokus menyesap minuman ditangannya mengabaikan Hyeso yang tengah tersenyum sinis.

"Berhenti melucu- eh apa sih aku juga ingin minum!"

Hyeso merengut kesal ketika Taehyung menepis tangannya yang hendak mengambil minuman sama dengan Taehyung dari pramusaji disampingnya.

"Aku tidak ingin kau mabuk bahkan saat acara belum dimulai. Minum ini saja!"

Taehyung menyodorkan segelas jus stroberi pada Hyeso yang mana membuat gadis itu mencebik tapi tetap menerimanya.

Hyeso mengedarkan pandangannya. Meneliti orang-orang disekitarnya. Pandangan gadis itu kemudian jatuh pada seorang laki-laki yang tengah tertawa lepas tak jauh dari mereka. Melihat tawa itu, Hyeso seakan mengingat seseorang. Tapi apakah mungkin orang itu ada disini?

Hyeso tersentak saat merasakan rematan di pinggangnya. Gadis itu memicing pada Taehyung.

"Apa yang kau lihat?"

"Bukan apa-apa. Bisa tidak singkirkan tanganmu dari pinggangku?" Hyeso menggeliat tidak nyaman berniat terlepas dari tangan Taehyung dipinggangnya namun gagal.

"Tidak bisa. Tanganku gatal kalau dianggurkan manis..."

Hyeso akhirnya mengalah. Hyeso kembali mengalihkan atensinya ke tempat sosok laki-laki tadi berada. Namun nihil. Laki-laki itu sudah tidak berada disana.

Acara lelang berjalan dengan lancar. Hyeso sempat ternganga dengan nominal-nominal yang diajukan saat acara berlangsung. Bahkan Taehyung sendiri sudah menghabiskan uang sebesar 90 juta won atau setara dengan 1.2 miliar rupiah hanya untuk 2 buah lukisan. Hyeso baru tau kalau Taehyung ternyata pecinta seni.

Saat pelelangan selesai Taehyung langsung menarik Hyeso pergi dari kerumunan.

"Sebentar.." Hyeso menahan langkahnya.

"Kita mau kemana? Acaranya belum selesai."

"Kita akan bersenang-senang ayo!"

Taehyung kembali menarik Hyeso masuk ke salah satu bilik toilet dan mengunci pintunya. Hyeso memandang Taehyung was-was terlebih saat laki-laki itu membuka jasnya.

"H-hei mau apa?!"

Hyeso hendak menjerit namun urung saat Taehyung melemparkan jas padanya membuat Hyeso mengeryit bingung. Taehyung lalu memakai sebuah earphone di telinga kanannya.

"Bagaimana?" Ucap Taehyung pada orang yang terhubung dengan earphone ditelinganya. Wajahnya terlihat serius dengan tangan yang sibuk memasang sebuah benda kecil lebih kecil daripada kancing baju pada kerah kemejanya. Hyeso tau itu kamera pengintai seperti yang dimiliki teman detektifnya, Jungkook.

"Aman bos! Ruang kurator sudah kami kosongkan."

"Bagus! Kau awasi terus disana. Aku akan masuk ke ruangan."

Taehyung menoleh pada Hyeso dan mendapati tatapan curiga dari gadis yang tengah membawa jas miliknya itu.

"Kenapa manis? Aku hanya memintamu membawakan jasku saja. Ah sepertinya akan terlihat natural kalau kau memakainya saja." Hyeso beringsut saat Taehyung mendekat. Laki-laki itu menyahut jasnya lalu mamakaikan pada Hyeso. Kedua alis gadis itu tampak hampir menyatu.

Masih dengan topeng pesta yang melekat, Taehyung menarik Hyeso keluar dari bilik toilet. Taehyung mengamit lengan Hyeso dan berjalan menuju ruang kurator.

"Kalau kau tidak menganggapku kekasihmu, setidaknya beraktinglah sedikit. Aku butuh bantuanmu kali ini." Bisik Taehyung sambil terus berjalan.

Hyeso mulai mengerti maksud kata Taehyung 'bersenang-senang'. Kesenangan bagi kriminal kaya raya ini adalah membuat suatu keributan. Oleh karena itu Hyeso yakin saat ini sedang ada sesuatu yang menunggu mereka. Dia hanya perlu mengikuti permainan Taehyung.

Mereka berjalan layaknya sepasang kekasih dengan sang gadis yang bergelayut manja di lengan sang pria. Membuat siapapun yang melihat tidak akan curiga bahwa keduanya sedang bersandiwara.

Akhirnya mereka sampai di depan pintu ruangan kurator, Taehyung menolehkan kepalanya kekanan dan kiri memastikan kondisi aman sebelum dirinya dan Hyeso memasuki ruangan itu.

"Woahh.." Hyeso takjub dengan apa yang disuguhkan didepan matanya.

Ruang kurator ini lebih terlihat seperti museum mini. Beberapa lukisan tampak berdempetan didindingnya. Hyeso kemudian memusatkan atensinya pada sebuah pahatan yang berada di dekat meja kerja kurator.

"Kita bisa membawanya pulang kalau kau mau." Ujar Taehyung tanpa menoleh.

Taehyung berhenti didepan sebuah lukisan perang yang berukuran besar.

"Benar ini lukisannya?" Tanya Taehyung pada sosok diseberang melalui earphonenya.

"Benar bos. Bendanya ada didalam brankas dibalik lukisan itu."

Taehyung mengangkat lukisan besar itu dan menaruhnya dilantai dengan mudah seakan lukisan itu ringan. Taehyung mendapati sebuah brankas disana. Dia merogoh benda dari saku celananya lalu menempelkan benda tersebut yang mirip dengan alat penghitung waktu di bagian kunci.

Klik!

Sudut bibir Taehyung tertarik saat kunci brankas itu terbuka. Sedangkan Hyeso membelalak tidak percaya. Semudah itukah cara membobol brankas dengan alat yang menurutnya lebih mirip sebuah stopwatch?

Taehyung membuka brankas tersebut dan menemukan benda yang dia cari. Sebuah patung kucing yang terbuat dari emas. Sebenarnya yang ia cari ada didalam patung itu.

"Apa kubawa langsung saja dengan kucingnya? Cukup lucu bukan?"

Sembari menggoyang-goyangkan emas itu, Taehyung bertanya kepada Hyeso yang mulutnya masih menganga tidak percaya. Taehyung terkekeh, berjalan mendekat lalu menyelipkan pantung itu ke saku dalam jas yang dipakai Hyeso.

"Apakah ini emas asli?" Bisik Hyeso.

Taehyung mengangguk dengan senyum tipis dibibirnya.

"Jinja?! Woahh..."

Hyeso membelalak dan sontak menutup mulutnya dengan kedua telapak tangan lalu melirik emas kucing itu yang sedikit mencuat dari saku jas.

Taehyung menarik Hyeso, bergegas keluar dari ruangan tersebut setelah membereskan jejak.

"Taehyung..." Hyeso memanggil Taehyung dengan nada separuh berbisik saat baru keluar dari ruangan itu.

"Hm?"

"Untuk apa kucing imut ini?"

Taehyung tertawa geli mendengar sebutan Hyeso pada emas berbentuk kucing tadi.

"Kenapa? Kau mau memilikinya? Ambil saja kalau mau, tapi setelah aku mengambil isinya." Hyeso mengeryit penasaran.

"Memangnya isinya apa?"

"Isinya itu-"

"BERHENTI KALIAN!"

Taehyung dan Hyeso berhenti melangkah. Mereka berdua berbalik.

"Berikan chip itu selagi aku masih berbaik hati pada kalian!" Ujar seseorang perempuan dengan dress hitam satin dan topeng senada yang sedang menodongkan pistol.

"Bos! Kami sedang menangani kelompok mafia lain yang datang menyerang. Ternyata mereka juga mengetahui keberadaan chip itu."

Taehyung menyeringai sembari memainkan lidahnya setelah mendengar kabar dari Yoongi itu.

"Waktunya bersenang-senang..." Taehyung menoleh sembari mengedipkan sebelah matanya pada Hyeso.







------

Buat kalian yang nonton vincenzo, mungkin beberapa scene ada yang ngga asing karena aku emang terinspirasi dari drakor suami aku yang ke sekian itu hehe

Jangan lupa tinggalin jejak🤗



Tbc.

Continue Reading

You'll Also Like

222K 25.9K 39
Min Ji won harus mengahadapi nasibnya malam itu, dikejar oleh seorang pembunuh dan mempertemukan dirinya dengan seorang sosiopat. Hingga takdir memak...
175K 16.2K 29
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
4.4K 861 11
[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] [REVISI SETELAH TAMAT] Warning! Bagi yang Y/n phobic silahkan di skip atau cari cerita lain karena ini bukan bacaan yang t...
1.4M 120K 63
Ziel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka."...