Halo teman-teman hari ini aku back lagi dengan cerita Arthur nih!
Untuk bisa nyambung membaca cerita ini kalian bisa baca dulu "Married to my ex-twins" "Auristela" "Samira Wilkins" dan "Kalea Chalondra" Tapi kalau kalian mau kalian bisa baca ini langsung kok!
Cerita ini masih banyak kekurangan terutama Typo yang bertebaran, bantu aku ingatkan ya, bisa dengan cara comment di bawah
Happy Reading!!!
Gak di komen gak aku lanjutin ah ceritanya ☹️
Flora harus mencari cara bagaimana agar Arthur bosnya ini pergi dari apartemennya
Tidak mungkin bukan kalau Flora lantas mengusir dengan semena-mena Arthur dari apartemennya?
"Pak-"Arthur menatap wajah Flora dengan mengerutkan dahinya
"Apa?"Tanya Arthur
"Sudah makan?"Tanya Flora dengan spontan
Arthur tampak berfikir makan terkahirnha bersama Arki tadi sore itu pun makannya tidak banyak hanya steak
"Belum"Ucap Arthur pada Flora
Akhirnya otak cerdas Flora mengeluarkan ide cemerlang bagaimana cara untuk mengusir secara halus dan transparan Arthur dari apartemennya
"Mau makan Pak? Biar saya pesankan restaurant yang anda inginkan dan akan say-"Arthur mengangkat tangannya didepan wajah Flora untuk menghentikan ucapan Flora yang tidak berujung
"Ngusir saya?"Tanya Arthur dengan penuh penyelidikan
Flora membelalakan kedua matanya dan menggelengkan kepalanya, "Enggak ada niatan ngusir kok Pak, serius"Ucap Flora dengan mengangkat jari telunjuk dan tengahnya berbentuk 'pis'
Arthur tertawa dan menganggukan kepalanya, "Saya bercanda"Ucapnya
Flora menghela nafasnya lega, "Tapi saya beneran lapar"Ucap Arthur menatap Flora
Flora harus mencari akal kali ini, "Tapi saya mau makan yang dekat sini, yang biasa kamu makan aja"Ucap Arthur
Flora benar-benar tidak habis pikir dengan jalan fikiran Arthur saat ini, entah ia habis kesambet setan apa atau kepalanya habis terbentuk apa jadi memiliki sikap seperti ini
"Yakin Pak?"Tanya Flora ragu
Arthur menganggukan kepalanya dan beridiri, "Ayo"Ucap Arthur menarik tangan Flora
"Ehh-"Flora yang tertarik itu mengikuti langkah besar Arthur setelah menutup pintu apartemennya
Arthur beralih mengambil jaketnya yang berada di mobil sedangkan Flora menaikan salah satu alisnya menatap mobil yang dikendarai oleh Arthur berbeda dari biasanya
"Nih, pakai"Ucap Arthur melilitkan jaketnya di pinggang Flora menutupi bagian pahanya karena pemakaian hotpants
"Makasih, Pak"Ucap Flora membenarkan ikatan jaket yang berada di pinggangnya
Arthur menganggukan kepalanya, ia meletakan kedua tangannya di saku celana dan berjalan bersebelahan dengan Flora
"Pak, baru beli mobil? Lamborghini aventador yang kemarin?"Tanya Flora menaikan salah satu alisnya
Arthur tersenyum dan mengidikan bahunya, "Soal mobil di bahas nanti aja, saya sudah lapar"Ucap Arthur pada Flora
Flora melangkahkan kakinya, ia terdiam menatap Arthur yang berjalan didepannya
'Pak Arthur hari ini kenapa dah?'Batin Flora menggaruk kepalanya bingung
"Flora, ayo. Saya sudah lapar ini"Teriak Arthur pada Flora yang masih diam tak bergeming sama sekali
Flora mengerjapkan matanya dan sedikit berlari mendekati Arthur, "Iya, Pak"Ucapnya mensejajarkan langkahnya dengan Arthur
"Sampai"Ucap Flora pada Arthur
Arthur mengerutkan keningnya menatap Flora dengan tatapan tidak percayanya
"Disini?"Tanya Arthur pada Flora
Flora tersenyum dan menganggukan kepalanya, mereka telah sampai di salah satu gerobak jalan nasi goreng yang sekarang sedang mengetem di pinggir jalan
"Duduk, Pak"Ucap Flora seraya memberikan sebuah kursi plastik untuk Arthur
Arthur memandangi Flora yang memberikannya sebuah kursi plastik, "Ayo duduk"Ucap Flora menatap Arthur
"Pakai ini?"Tanya Arthur menunjuk kursi plastik di sebelah Flora
Flora menganggukan kepalanya, "Iya dong Pak"Ucap Flora
"Kenapa? Katanya tadi mau makan makanan yang biasa saya makan, ya ini makanan yang biasa saya makan kalau malam"Ucap Flora pada Arthur seraya tertawa
Dari kebanyakan perempuan yang Arthur kencani hanya Flora dengan kesederhanaan yang ia miliki mengajak Arthur untuk makan sebuah nasi goreng dipinggiran jalan dengan pemandangan ibukota Jakarta pada malan hari
Kebanyakan para model atau teman kencan yang mendekati Arthur akan memanjakan Arthur layaknya Raja, mereka akan mengajak Arthur ketempat makanan mewah dengan harga yang menjulang
Berbeda dengan Flora yang mengajak makan di emperan kota Jakarta tanpa adanya meja makan, bahkan hanya sebuah kursi plastik
"Kenapa? Belum pernah makan di tempat kaya gini ya pak?"Tebak Flora pada Arthur
Arthur tertawa dan menganggukan kepalanya, "Belum"Balas Arthur
Flora membalas tawa Arthur, "Saya jamin, makanan disini enak dan gak bakalan buat sakit perut kok Pak"Ucap Flora memberanikan diri untuj menjamin
Arthur menganggukan kepalanya, "Kamu sering makan di sini?"Flora langsung mengangguk pertanyaan Arthur
"Sama siapa?"Tanya Arthur
Flora yang masih melihat kendaraan yang berlalu-lalang dihadapannya dan mengalihkan pandangannya menatap Arthur
"Sendirian"Lirih Flora
"Berani?"Tanya Arthur lagi
Flora menganggukan kepalanya, "Dulu, ayah saya sering banget ngajak saya kesini Pak. Tapi setelah Ayah meninggal saya hanya sendiri, karena kakak juga sibuk bekerja"Ucap Flora tersenyum menatap Arthur
Arthur menaikan salah satu alisnya, "Kakak?"Flora menganggukan kepalanya
"Iya, kakak"Ucap Flora membenarkan
"Neng, nasi gorengnya"Ucap sang abang penjual nasi goreng memberikan dua piring nasi goreng pada Flora
"Satu buat Pak Arthur, dan satu untuk saya"Ucap Flora memberikan sebuah piring nasi goreng pada Arthur
"Kamu yakin kan, kalau saya makan ini tidak akan kenapa-napa?"Tanya Arthur memastikan
Flora tergelak tawa mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Bosnya
"Ya gak mungkin kan Pak, ada orang makan nasi goreng terus mati?"Tanya Flora sembari menyuapkan nasi goreng kedakan mulutnya
"Cobain"Ucap Flora
Arthur menganggukan kepalanya dan menyendokan nasi goreng itu kedalam mulutnya, mencoba mengunyah dan merasakannya
"Gimana?"Tanya Flora
Arthur membelalakan matanya menatap Flora, "Enak"Ucap Arthur pada Flora
Flora tersenyum dan menganggukan kepalanya, "Kan sudah saya bilang, enak"Balas Flora
Arthur tertawa dan menganggukan kepalanya, "Selera mu unik ya"Ucap Arthur pada Flora
Flora menggelengkan kepalanya, "Ini bukan unik atau enggaknya Pak, tapi saya memang harus menghemat pengeluaran"Balas Flora
"Kenapa begitu?"Tanya Arthur yang menyuapkan kembali nasi goreng kedalam mulutnya
Flora mengidikan bahunya, "Saya harus bayar sewa apartemen, saya harus belanja bulanan dan menabung untuk masa depan"Ucap Flora menjelaskan
Baru kali ini pula Arthur menemukan perempuan yang memiliki hidup terperinci
"Jadi kalau boleh saya tahu alasan kamu mau resign apa?"Tanya Arthur menghentikan kunyahannya
Flora dengan susah payah menelan nasi goreng yang berada dimulutnya dan menatap Arthur
Ia menghela nafasnya kasar, "Alasan yang cukup simpel sebenarnya Pak"Ucap Flora menenggak air putih yang berada di sebelahnya
"Alasan apa?"Tanya Arthur menaikan salah satu alisnya
"Saya ingin hidup normal seperti perempuan pada umumnya"Ucap Flora memberhentikan kunyahannya
"Memang kehidupan mu selama ini tidak mencerminkan kehidupan perempuan normal pada umumnya?"Tanya Arthur bingung
Flora tertawa dan menatap wajah Arthur yang menunggu jawaban, "Kehidupan yang saya maksud adalah menikah, memiliki anak, memiliki keluarga. Kalau saya harus terus bekerja, saya tidak akan memiliki keluarga Pak, setinggi apapun karier yang saya gapai nantinya, saya masih bermimpi memiliki pendamping dan pasangan hidup"Ucap Flora seraya tersenyum
Kenapa rasanya Arthur sangat amat tidak rela kalau Flora memutuskan berhenti bekerja sebagai sekretarisnya hanya karena alasan ingin memiliki hidup normal
"Memang kamu sudah ada calon untuk mewujudkan itu semua?"Tanya Arthur
Flora tertawa dan menggelengkan kepalanya, "Belum sih"Ucap Flora
Arthur menghembuskan nafasnya lega, "Bagus deh-"Lirihnya
"Ha? Apa Pak?"Tanya Flora menatap Arthur
Arthur menggelengkan kepalanya, "Enggak, bukan apa-apa"Jawabnya yang diangguki oleh Flora
Jangan lupa like, comment, follow and share sama teman seperjuangan wattpad kalian untuk ikutan baca juga yaa
See you all!