Before Wedding [END]

By wulankenanga

491K 43.5K 2.5K

Lentera selalu ragu akan pernikahan, ajakan untuk menikah berkali-kali dari sang pacar-Raka-tidak mampu mengu... More

Kata Pengantar
Prolog
BAB 1: Lelaki Pemilik Lentera
BAB 2: Catatan di Tepi Buku
BAB 3: Tetes Air Hujan yang Jatuh Pada Pundakmu
BAB 4: Aku Akan Mencintaimu; Kalau Itu Memang Perlu
BAB 5: Secangkir Kopi Tak Bertuan
BAB 6: Ampas Kopi yang Tersisa Pada Sudut Bibir
BAB 7: Lekuk Lelah Pada Lengan Kemeja
BAB 8: Keraguan
Bab 9 : Secangkir Lemon Hangat
BAB 10: Pertemuan
BAB 11: Nadin di Kala Kemarau
BAB 12: Dua Piring Salad di Pagi Hari
BAB 13: Kau Mau Menjadi Kekasihku?
BAB 14: Sepucuk Cerita Masa Lalu
BAB 15: Kopi Dingin dan Mi yang Mengembang
BAB 16: Lelaki yang Mendengkur
BAB 17: Lelaki di Bawah Rintik Hujan
BAB 18: Menguatkan
BAB 19 : Merenggang
BAB 20: Ingkar Janji
BAB 21: Rahasia Lentera
BAB 22: Desau
BAB 23: Jemari yang Saling Bertaut
BAB 24: Untuk Waktu yang Telah Berlalu
BAB 25 : Secangkir Teh Melati tanpa Gula
BAB 26: Kau Tahu, Aku tak Suka Hujan
BAB 27: Trauma
BAB 28: Aroma Cemara pada Lantai Rumah Sakit
BAB 29: Awal Kulminasi
BAB 30: Ada Berapa Jenis Cinta Buta?
BAB 31: Kopi Kedua
BAB 32: Menunda
BAB 33: Ketika Lelaki Membutuhkan Waktu
BAB 35: Rahasia, Rahasia, dan Rahasia
BAB 36: Menjadi Manusia Seutuhnya
BAB 37: Sebelum Pernikahan
BAB 38: Akuisisi (FINAL)

BAB 34: Kulminasi

5.8K 877 46
By wulankenanga

Dua hari berlalu, selama itu pula Gilang tak memberi kabar apa pun kepada Lentera. Sampai sore tiba, ketika langit berwarna jingga di hari kedua, pesan Gilang masuk. Sekadar pesan singkat saja, sudah membuat jantung Lentera berdegub begitu cepat.

Seperti permintaan Gilang, Lentera datang ke rumah Gilang. Seperti sedang menunggu kedatangan Lentera, Gilang sudah duduk di kursi roda di ruang tamu. Pak Adi membukakan pintu gerbang, kemudian Lentera berjalan melewati halaman rumah, kemudian langsung menuju ruang tamu. Di sana sudah ada Gilang.

Wajah Gilang kusut. Kantung matanya semakin menonjol dan menghitam, pipinya semakin tirus, dan dia terlihat lelah. Hati Lentera terenyuh. Dua hari saja tak bertemu dengan Gilang dan berinteraksi dengan lelaki itu, membuat rindu Lentera membuncah. Dia meletakkan sekantung jeruk di atas meja.

"Ibu ke mana?" tanya Lentera. Dia melihat Gilang menggosok tengkuknya, tak segera menjawab pertanyaan Lentera. "Gatal?"

"Sedikit," sahut Gilang. "Aku lelah sekali."

BAB 34 dibaca di KARYAKARSA

https://karyakarsa.com/wulankenanga/before-wedding-bab-34

Continue Reading

You'll Also Like

1.1M 9K 5
~Family Series Session Four~ Arviello Surya Zanuar. 26 tahun. Dokter. Tampan, mapan, kaya, dan semua kesempurnaan ada padanya. Hanya satu hal yang...
3.7M 75.4K 14
Bagaimana rasanya menikah dengan upacara pedang pora?
311K 16.9K 37
Jangan pernah kembali, kepada apapun yang telah menghancurkanmu, bila tak ingin hancur berkali-kali. [ Beralur Campuran, ku ajak kau selami kisah pem...
4.1K 469 7
Sakura masih mencintai Uchiha Sasuke. Tapi pemuda yang Sakura kenal tidak seperti dulu lagi. Angkuh dan menyeramkan itu tidak ada lagi di kehidupan...