ANTARIS [LENGKAP]

By LisdaNuraini0

459K 24.3K 1.2K

[HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA! JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA JIKA KAMU MENIKMATI CERITA INI!] "Anda datang de... More

01. PROLOG
02. Geng Adler
03. Tugas
04. Dia, Kembali
05. Murid Baru
06. Sosok Antaris di Mata Bella
07. Selamat Hari Ibu!
08. Jadi, Namanya Bella?
09. Kolor Kesayangan Antaris
10. Tips PDKT Versi Ales
11. Kenalan?
12. Pertemuan Yang Tak Terduga
13. Tante Cyrinda
14. Bella
15. Bakar-bakar
16. Bertemu kembali
17. Gosip
18. Pacaran?
19. Laporan
20. Siapa Aurora?
21. Teror?
22. Lingsir Wengi
23. Ander Ditipu?
24. Galang
25. Merasa Bersalah
26. Meminta Maaf
27. Astaghfirullah, Garrick!
28. Chat
29. Kue
30. Jadian?
32. Saling bercerita
33. Laporan (2)
34. Basket
35. Dia, Kembali (2)
36. Insiden di kantin
37. Double Apes
38. Main
39. Bikin Kesel
40. Meresahkan
41. Rencana Garrick Yang Gagal
42. Ketahuan?
43. Kelemahan Antaris
44. Terbongkar?
45. Kenapa?
46. Antaris Mabuk?
47. Aurora
48. Baikan?
49. Jadi, sebenarnya ...
50. Masalah Lagi?
51. Maaf
52. Dicek?
53. Tak Percaya!
54. Terbongkar? (2)
55. Jadi ... benar?
56. Meninggal?
57. Hubungan Yang Membaik
58. End
59. Extra Part (I)
60. Extra Part (II)
61. Extra Part (III)
62. Extra Part (IV)
63. Epilog
Cerita Baru, Lapak Baru!
Cerita Baru, Lapak Baru! (2)

31. Peje

4.1K 267 5
By LisdaNuraini0

Jangan lupa vote, ya🤗💞

Happy Reading 💞

* * *

"Besok aku jemput, ya?" tanya Antaris sambil melihat ke arah Bella yang baru saja turun dari motornya.

Bella menoleh, kemudian mengangguk dan tersenyum manis. "Iya."

"Ya udah, aku masuk duluan, ya?" tanya Bella sambil mulai melangkah. Tapi, baru saja ia melangkahkan kakinya, tiba-tiba pergelangan tangannya dicekal oleh Antaris membuat ia menoleh ke arah Antaris.

"Kenapa, Ris?" tanya Bella heran sambil melihat ke tangan Antaris yang sedang mencekalnya.

Antaris tersenyum, lalu tangannya terangkat untuk mengelus rambut Bella lembut. "Kamu jadi lebih cantik, kalau pake kalung itu, Bel."

Bella menunduk, menyembunyikan rona merah diwajahnya. Antaris yang melihat kelakuan Bella pun, hanya bisa mengulum senyumnya. Tangan Antaris terangkat untuk mengangkat wajah Bella.

"Eh, kok pipi kamu biru, Bel? Kenapa?" tanya Antaris dengan raut wajah pura-pura terkejut.

Bella menepis tangan Antaris pelan. "Mana ada pipi aku biru! Emangnya aku habis ditonjok, apa?!"

Antaris terkekeh pelan. "Ya udah sana masuk. Anak perawan gak baik masih di luar malam-malam."

"Ya udah, aku masuk duluan, ya? Kamu hati-hati di jalan. Jangan ngebut-ngebut!" peringat Bella sebelum ia masuk ke dalam rumahnya.

"AAA ABANGGGG! BELLA SENENG BANGET HARI INI!" teriak Bella saat dirinya baru saja masuk ke dalam rumahnya.

Arka yang sedang santai menonton televisi pun, langsung menutup kedua telinganya saat mendengar suara teriakan Bella yang mampu membuat telinganya jadi sakit.

"Diem, Dek! Gak usah teriak-teriak! Sakit telinga Abang dengernya," ujar Arka sambil menatap tajam Bella.

Bella hanya nyengir lebar. Kemudian, ia menghampiri Arka dan langsung mendudukkan dirinya di samping Arka.

"Bang, hari ini Bella seneng banget tahu, Bang," beritahu Bella sambil tersenyum lebar.

Arka menoleh tanpa minat. "Gue gak nanya."

"Bang ih, kok balasnya gitu, sih?" Bella mengerucutkan bibirnya kesal. "Yakin Bang, Abang gak mau dengerin omongan Bella nih? Pasti Abang bakalan nyesel deh, kalau gak mau dengerin omongan Bella mah."

"Mau ngomong apa emang?" tanya Arka yang mulai penasaran.

Bella tersenyum lebih lebar lagi ke arah Arka. "Hari ini, aku jadian Bang, sama Antaris!"

Arka membulatkan matanya terkejut. "Hah? Beneran lo, Dek? Sumpah? Demi apa? Lo gak bohong 'kan? Lo gak lagi nge-prank aing, 'kan?"

"Beneran lah, Bang! Masa Bella bohong, sih? Abang gak percaya?" Arka menggelengkan kepalanya, membalas pertanyaan Bella.

"Lihat kalung ini, Bang." Bella menunjuk kalung yang terpasang di lehernya. "Ini pemberian dari Antaris, Bang. Bagus 'kan?"

Arka mengangguk. "Kalungnya bagus, sih. Tapi, jadi gak bagus kalau lo yang makenya."

Bella cemberut. "Abang nyebelin banget, sih!"

Arka cengengesan gak jelas. "Peje buat Abang mana, Dek?"

Bella menggerakkan jari telunjuknya ke kanan dan ke kiri di hadapan Arka. "Gak ada peje-peje an!"

Arka mendengkus. "Pelit banget sama Abang sendiri, heran gue."

"Emang elo Abang gue?" tanya Bella.

"Bukan. Tapi, gue saudara lo," jawab Arka.

"Ogeb!"

"Dahlah, lo mending ke kamar aja sana. Ganggu orang lagi nonton televisi aja, lo!" usir Arka sambil melihat kembali tayangan televisi di hadapannya.

Bella mendelik. "Rese banget lo kalau hidup! Mati aja gimana?"

Arka menatap tajam. "Durhaka banget lo jadi Adek!"

* * *

Antaris mulai membuka pintu rumahnya pelan. Kemudian, ia mulai melangkah masuk ke dalamnya. Cyrinda yang berada di dapur, tak sengaja melihat Antaris yang baru saja pulang pukul 19:00 malam.

"Dari mana aja kamu Bang?" tanya Cyrinda dari arah dapur.

Antaris menoleh, kemudian ia nyengir. "Habis nganterin Bella pulang, Mah."

Cyrinda mengangguk-angguk. "Gimana, Bang? Diterima atau enggak?"

Antaris tersenyum lebar. "Diterima dong, Mah! Emang, siapa sih yang bakal nolak pesona seorang Antaris?"

Cyrinda bertanya. "Emang kamu ganteng, Bang?"

"Gak usah diragukan lagi, Mah."

"Gantengan juga Papa kamu, Bang," ujar Cyrinda.

"Gantengan aku lah, Mah. Papa 'kan udah tu---"

"Tu? Tu apa, Bang?" tanya Vano, memotong ucapan Antaris. Antaris menoleh dengan raut gugupnya sambil nyengir.

"Tu, tu, tunggu! Nah, iya tunggu, Pah!" jawab Antaris sambil tersenyum kikuk.

Saat Vano ingin membalas ucapan Antaris, Cyrinda terlebih dahulu mengeluarkan suaranya.

"Sana tidur Bang, udah malem. Kamu 'kan besok harus sekolah," perintah Cyrinda yang dibalas anggukan oleh Antaris.

"Good night Mah, Pah." setelah mengatakan itu, Antaris langsung pergi meninggalkan Cyrinda dan Vano.

Vano menoleh ke arah Cyrinda. "Dia habis dari mana, Mah? Habis ngumpul-ngumpul?"

Cyrinda menoleh kemudian terkekeh pelan. "Dia habis nembak cewek, Pah."

"Yang namanya Bella-Bella itu, ya?" tanya Vano. Cyrinda mengangguk.

"Iya Pah, yang itu."

Vano mengangguk, kemudian tangannya melingkar di pinggang sang istri. "Ayok, kita ke kamar."

Cyrinda mengangguk kemudian tersenyum. Vano menelusupkan wajahnya ke leher Cyrinda sambil berucap pelan. "Pengen ..."

* * *

"Jadi, beneran lo berdua udah jadian?" tanya Garrick.

Kini, Antaris, Bella, dan kawan-kawan, sedang berada di kantin.

Antaris tak menjawab pertanyaan Garrick, membuat Garrick merasa kesal karena pertanyaannya tidak dijawab oleh Antaris. Padahal 'kan, dirinya kepo!

"Kasian dikacangin." setelah mengatakan itu, Alfio langsung tertawa keras, membuat Garrick lagi-lagi merasa kesal.

"Diem Yo, gue lagi serius nih pengen tahu," ujar Garrick sambil menatap malas ke arah Alfio.

"Dari pada elo ngepoin kehidupan Antaris terus, mending elo tembak tuh si Eca biar gak digantungin terus," sahut Arrion membuat Garrick melebarkan matanya tak santai.

"Iya Rik, tembak gih. Emang si Eca jemuran apa? Digantungin terus," timpal Ander. Garrick menoleh sinis.

"Dari pada elo ngomelin gue terus, mending elo fokus perjuangin Grisel, biar dia balas perasaan elo," balas Garrick sambil menatap sinis Ander.

"Kok, lo pada malah berantem, sih?" tanya Ales. Alfio menoleh.

"Siapa yang berantem, Les?" tanya balik Alfio heran.

"Lo pada lah."

"Kita mah gak berantem kali, Les. Berantem 'kan tonjok-tonjok 'kan, sedangkan kita enggak. Berarti, kita engga berantem atuh," balas Alfio menjelaskan.

"Ekhem-ekhem. Ternyata sekarang Ales lagi deket sama Alfio, ya," ujar Meta sambil tersenyum jahil.

"Enggak!" Alfio dan Ales berucap kompak.

"Cie ... pada kompak," ucap Eca sambil bertepuk tangan heboh.

"Apaan, sih!" lagi-lagi, Alfio dan Ales berucap kompak.

"Fiks, lo berdua jodoh," timpal Bella sambil tertawa.

"Bel, Ris, gue masih kepo nih. Lo berdua udah jadian?" tanya Garrick yang sudah merasa kepo akan hubungan antara Antaris dan Bella.

Antaris mengangguk santai, membuat Garrick melebarkan matanya tak percaya.

"HAH? SERIUS?! TERUS, PEJE BUAT GUE MANA, ANJIR?!" Garrick bertanya sambil berteriak, karena ia masih tak percaya bahwa Antaris dan Bella sudah jadian.

"Berisik." Grisel menatap tajam Garrick, karena dirinya merasa terganggu akan suara Garrick.

"Jajan aja, nanti gue yang bayarin," ucap Antaris santai.

Garrick mengangguk, kemudian berdehem pelan. "PENGUMUMAN! PENGUMUMAN! BUAT SEMUA SISWA-SISWI YANG BERADA DI KANTIN, SILAHKAN JAJAN SEPUAS KALIAN, KARENA HARI INI, ANTARIS SI SULTAN AKAN MENTRAKTIR KITA!"

Setelah mendengar pengumuman Garrick barusan, Antaris melebarkan matanya tak terima. Sudah ditraktir, malah ngelunjak! Dasar Garrick!

"Ngelunjak banget lo, Rik. Udah baik gue traktirin, eh malah kek gini jadinya." Antaris menghembuskan nafasnya pelan.

Garrick cengengesan gak jelas. "Kalau mau sedekah teh, jangan setengah-setengah atuh, Ris."

Bella menoleh ke arah Antaris. "Entar aku bantu bayarin."

Antaris menoleh, kemudian tersenyum tipis. "Gak usah, Bel."

Bella hanya mengangguk pasrah, kemudian, ia dan Antaris mulai memakan makanannya dengan tenang tanpa ada gangguan. Sedangkan yang lainnya, sedang memesan makanan. Dan, tentu saja Antaris yang akan membayar semuanya.

* * *

-To Be Continued-

Ditunggu krisannya, kak:)

Tolong komen ya, kalau ada yang typo :)

Continue Reading

You'll Also Like

443K 50.8K 33
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
3.5M 287K 48
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...
3.9M 232K 59
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...
2.3M 148K 45
‼️ NEW VERSI ‼️ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!! "𝓚𝓪𝓶𝓾 𝓪𝓭𝓪𝓵𝓪𝓱 𝓽𝓲𝓽𝓲𝓴 𝓪𝓴𝓾 𝓫𝓮𝓻𝓱𝓮𝓷𝓽𝓲, 𝓭𝓲𝓶𝓪𝓷𝓪 𝓼𝓮𝓶𝓮𝓼𝓽𝓪𝓴𝓾 𝓫𝓮𝓻𝓹𝓸𝓻...