ANTARIS [LENGKAP]

By LisdaNuraini0

459K 24.3K 1.2K

[HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA! JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA JIKA KAMU MENIKMATI CERITA INI!] "Anda datang de... More

01. PROLOG
02. Geng Adler
03. Tugas
04. Dia, Kembali
05. Murid Baru
06. Sosok Antaris di Mata Bella
07. Selamat Hari Ibu!
08. Jadi, Namanya Bella?
09. Kolor Kesayangan Antaris
10. Tips PDKT Versi Ales
11. Kenalan?
12. Pertemuan Yang Tak Terduga
13. Tante Cyrinda
14. Bella
15. Bakar-bakar
16. Bertemu kembali
17. Gosip
18. Pacaran?
19. Laporan
20. Siapa Aurora?
21. Teror?
22. Lingsir Wengi
23. Ander Ditipu?
24. Galang
25. Merasa Bersalah
26. Meminta Maaf
27. Astaghfirullah, Garrick!
28. Chat
29. Kue
31. Peje
32. Saling bercerita
33. Laporan (2)
34. Basket
35. Dia, Kembali (2)
36. Insiden di kantin
37. Double Apes
38. Main
39. Bikin Kesel
40. Meresahkan
41. Rencana Garrick Yang Gagal
42. Ketahuan?
43. Kelemahan Antaris
44. Terbongkar?
45. Kenapa?
46. Antaris Mabuk?
47. Aurora
48. Baikan?
49. Jadi, sebenarnya ...
50. Masalah Lagi?
51. Maaf
52. Dicek?
53. Tak Percaya!
54. Terbongkar? (2)
55. Jadi ... benar?
56. Meninggal?
57. Hubungan Yang Membaik
58. End
59. Extra Part (I)
60. Extra Part (II)
61. Extra Part (III)
62. Extra Part (IV)
63. Epilog
Cerita Baru, Lapak Baru!
Cerita Baru, Lapak Baru! (2)

30. Jadian?

4.8K 266 7
By LisdaNuraini0

Jangan lupa vote, ya😁

Happy Reading ❣️

Revisi^

* * *

"Bang," panggil Cyrinda pada Antaris yang sedang bermain game online di ponselnya.

Antaris menoleh. "Iya? Apa Mah?"

"Kamu beneran cinta sama Bella?" tanya Cyrinda memastikan.

Antaris mematikan ponselnya. "Kenapa emangnya Mah?"

Cyrinda menghembuskan nafasnya pelan. "Kalau kamu beneran cinta sama Bella, cepet tembak atuh, Bang. Takut keduluan sama orang lain, Bang."

Antaris memgangguk, kemudian berpikir sebentar. "Mama bener juga."

"Ingat, Bang! Meskipun cewek suka dikasih eskrim, coklat, atau apa. Tapi, cewek lebih suka dikasih kepastian," ujar Cyrinda memberitahu Antaris.

Antaris mengangguk, lagi. "Iya, Mah."

"Ya udah, Mama mau ke dapur dulu." Cyrinda mulai melangkah ke arah dapur, meninggalkan Antaris yang sedang berpikir.

Tak mau kebanyakan berpikir, Antaris langsung saja menyalakan ponselnya. Kemudian, ia membuka aplikasi What'sApp, lalu ia mulai men-chat kontak yang bernama Bella.

Bella
online

Bel

Kenapa Ris?

Makasih ya buat kemarin

Iya Ris santai aja

Jago juga lo buat kue

Iyalah, siapa dulu dong? Bella gitu loh😎

Udah cocok Bel

Cocok jadi apa?

Jadi calon istri gue🤣

Anak kita di masa depan nanti

Gaje lo

Kaged anjim

Kakak lo, Bel

Bengek anjir liat giginya, kek mau keluar😭

Bel

Naon?

Entar sore lo sibuk g?

G. Kenapa emg nya Ris?

Entar gue mau ajak jalan, mau g?

Klo diajak mah mau lah🤣

Entar gue jemput

Sip

Antaris hanya melihat balasan pesan dari Bella, tanpa berniat untuk membalasnya. Setelahnya, Antaris mematikan ponselnya. Kemudian, ia berjalan ke kamarnya untuk mandi dan bersiap-siap.

Jam menunjukkan pukul 16:30. Antaris sudah memakai pakaiannya dengan rapih. Tinggal menjemput Bella, dan ia akan mengajak Bella ke suatu tempat.

Antaris memegang dadanya yang berdetak kencang. "Anjing, kok gue deg-degan gini, sih?"

Antaris menghembuskan nafasnya berulang kali. "Tenang Ris, tenang. Lo itu cuman mau nembak Bella, bukan mau melamar Bella."

"Tapi ... gue takut ditolak, anying!" seru Antaris sambil memasang muka sedih. Ia tidak bisa membayangkan betapa malunya dirinya saat ditolak oleh Bella.

Cyrinda yang tak sengaja mendengar celotehan Antaris di kamarnya pun langsung menghampiri Antaris.

"Kamu harus percaya diri, Bang. Masalah diterima atau enggaknya, itu urusan belakangan. Yang penting, kamu udah berani untuk mengungkapkan perasaan kamu." Cyrinda menepuk pundak Antaris pelan, berusaha memberi semangat pada sang putra.

Antaris mengangguk semangat setelah mendengar ucapan Cyrinda. "Iya, Mah, siap. Do'ain ya, semoga Bella nerima aku."

Cyrinda terkekeh melihat kelakuan putranya ini. "Iya Bang iya, semangat."

Antaris mengangguk kemudian tersenyum tipis.

* * *

"Mau kemana, Dek?" tanya Arka saat melihat Bella yang sudah terlihat rapih.

Bella menoleh. "Mau jalan sama Antaris, Bang."

"Nge-deat nih ceritanya?" tanya Arka sambil tersenyum jahil.

Bella tak menjawab. Ia hanya tersenyum tipis menanggapi pertanyaan Arka.

"Bang, alasan aku ngedeketin Antaris itu cuman untuk mencari kelemahannya doang 'kan Bang?" tanya Bella sambil menatap Arka. Arka mengangguk.

"Tapi Bang, gimana kalau aku malah jatuh cinta beneran sama Antaris?" tanya Bella lagi.

"Bella jadi takut, bang."

"Takut kenapa, Dek?"

"Gimana kalau Antaris tahu bahwa aku ngedeketin dia itu hanya untuk mencari kelemahannya doang, Bang? Bella takut kalau Antaris malah ngejauh dari Bella, Bang. Bella gak mau," papar Bella dengan raut wajahnya yang terlihat sendu.

"Emang kamu sudah jatuh cinta sama Antaris, Dek?" tanya Arka sekedar memastikan.

Bella menggeleng. "Bella gak tahu, Bang. Tapi, setiap Bella berdekatan sama Antaris, jantung Bella suka deg-degan mulu."

Arka mengangguk-angguk. "Gini aja, Dek. Kalau kamu cinta sama Antaris, perjuangin dia. Tapi, kalau suatu hari nanti Antaris tahu, Abang yang bakal ngejelasinnya langsung ke dia."

Bella tersenyum, kemudian langsung memeluk Arka. "Makasih, Bang."

Arka membalas pelukan Bella sambil tersenyum. "Ya udah, sana katanya mau jalan sama Antaris."

"Antarisnya juga belum jemput Bella, Bang," ujar Bella sambil cemberut.

Arka terkekeh pelan. "Tungguin aja sana di depan siapa tahu Antaris lagi di jalan, 'kan?"

"Ya udah, Bella ke depan dulu, ya," ucap Bella. Arka mengangguk. Bella mulai melangkah keluar dari rumahnya.

Satu detik kemudian, Antaris datang dengan motor sport hitamnya. Antaris melihat ke arah Bella, kemudian ia tersenyum di balik helm full face-nya.

Antaris mulai menyuruh Bella untuk menaiki motornya. Setelahnya, ia melajukan motornya ke arah danau. Iya, Antaris akan membawa Bella ke danau.

Setelah sampai di tepi danau, Antaris dan Bella mulai turun dari motor. Bella melihat sekelilingnya dengan mata yang berbinar-binar.

"Wah ... pemandangannya bagus banget, Ris. Eh, ada ayunan." Bella berlari kecil ke arah ayunan yang tersedia di sana.

Antaris hanya tersenyum melihat kelakuan Bella. Ia mulai mendekat ke arah Bella, kemudian ia duduk di samping Bella.

Antaris menoleh ke arah Bella. "Lo suka, Bel?"

Bella menoleh kemudian mengangguk cepat. "Suka bangettt."

Antaris tersenyum, lagi. "Syukurlah, kalau lo suka."

Bella tak menjawab. Ia sibuk melihat pemandangan yang bisa menyejukkan mata.

"Bel," panggil Antaris tanpa melihat ke arah Bella.

Bella menoleh. "Iya, Ris? Kenapa?"

"Lo tahu, 'kan kalau sikap gue suka dingin ke cewek?"

Bella mengangguk. "Iya, gue tahu. Tapi ... gue heran deh, Ris."

Antaris menoleh. "Heran kenapa Bel?"

"Katanya, sikap lo itu dingin 'kan kalau ke cewek? Tapi ... kenapa ke gue enggak? Gue 'kan cewek," balas Bella merasa heran.

Antaris tersenyum tipis, sambil menatap dalam manik mata Bella. "Karena, gue cinta sama elo, Bel. Itu alasannya."

Setelah mendengar ucapan Antaris barusan, jantung Bella langsung berdetak tak karuan.

"Iya, Bel. Gue cinta sama lo. Gue juga gak tahu, kenapa gue bisa cinta sama lo. Padahal, elo 'kan jelek."

Bella langsung mencubit pinggang Antaris, saat mendengar ucapan terakhir Antaris. Membuat Antaris tertawa, saat melihat raut wajah cemberut Bella.

"Lo nyebelin banget, sih." Bella cemberut. Sudah diterbangkan ke langit ke tujuh, lalu dengan mudahnya ia dijatuhkan lagi. Sangat menyebalkan, bukan?

Antaris tertawa. "Canda, Bel."

Antaris menghentikan tawanya. Kemudian, ia mulai menatap serius Bella. Membuat Bella menjadi gugup.

"Bel, apa elo cinta sama gue?" tanya Antaris serius. Bella langsung gugup, saat ditatap seperti itu oleh Antaris.

"Gue gak tahu, Ris," jawab Bella. Sungguh, ia tidak tahu apakah ia mencintai Antaris?

"Kalau gue nembak elo, apa elo mau nerima gue, Bel?" tanya Antaris.

"M-maksudnya?" sungguh, saat ini keadaan jantung Bella sedang berdetak kencang, seperti sehabis maraton.

Antaris mulai menunjukkan kalung yang sedari tadi ia bawa ke hadapan Bella.

"Will you be mine?"

"Kalau lo mau nerima gue, ambil kalung ini. Tapi, kalau lo nolak gue, buang kalung ini," ujar Antaris sambil menunjukkan kalung tersebut.

Tanpa berpikir lebih panjang lagi, Bella langsung mengambil kalung yang berada di lengan Antaris. Antaris sempat terkejut melihatnya. Ia kira, Bella akan membuang kalung tersebut. Tapi, perkiraannya salah.

"Jadi ... lo nerima gue?" tanya Antaris tak percaya. Bella mengangguk, sambil tersenyum.

"Gue boleh peluk lo gak?" Antaris meminta izin pada Bella, membuat Bella terkekeh geli.

"Boleh."

Antaris langsung saja memeluk Bella begitu erat, seolah tidak mau kehilangan Bella.

"Makasih, udah nerima aku, Bel," ujar Antaris sambil terus memeluk Bella.

Bella mengangguk, kemudian ia membalas pelukan Antaris dengan matanya yang mulai berkaca-kaca.

"Maafin aku, Ris. Jika suatu saat kamu tahu, tolong, kamu jangan pergi," batin Bella.

Antaris tersenyum, kemudian ia mulai melepaskan pelukannya. Ia melihat ke arah Bella.

"Siniin kalungnya, biar aku pakein," pinta Antaris.

Bella memberikan kalung tersebut ke Antaris. Tanpa banyak bicara, Antaris langsung memakaikan kalung itu ke leher Bella. Antaris tersenyum melihatnya.

"Cantik," gumam Antaris, tetapi, masih bisa didengar oleh Bella.

"Siapa yang cantik?" tanya Bella.

"Kalungnya," jawab Antaris kemudian cengengesan.

Bella tersenyum, kemudian ia melihat ke arah kalung yang terpasang di lehernya. "Iya cantik."

"Tapi lebih cantikkan yang makenya," sahut Antaris, membuat Bella mengulum senyumnya.

Bella menyandarkan kepalanya di bahu Antaris sambil terus tersenyum. Sedangkan Antaris, tangannya terangkat untuk mengelus rambut Bella pelan. Keduanya sama-sama tersenyum, sambil menikmati pemandangan senja pada sore hari.

* * *

-To Be Continued-

Continue Reading

You'll Also Like

5.2M 350K 67
#FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA⚠️ Kisah Arthur Renaldi Agatha sang malaikat berkedok iblis, Raja legendaris dalam mitologi Britania Raya. Berawal dari t...
3.6M 287K 48
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...
229K 30.5K 62
Lift yang Caine naiki tiba tiba jatuh, dan ia masuk ke portal dunia lain. Apa yang harus Caine lakukan.... CERITA INI 100 % HANYA KHAYALAN. JANGAN C...
4.8M 255K 57
Dia, gadis culun yang dibully oleh salah satu teman seangkatannya sampai hamil karena sebuah taruhan. Keluarganya yang tahu pun langsung mengusirnya...