ANTARIS [LENGKAP]

By LisdaNuraini0

459K 24.3K 1.2K

[HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA! JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA JIKA KAMU MENIKMATI CERITA INI!] "Anda datang de... More

01. PROLOG
02. Geng Adler
03. Tugas
04. Dia, Kembali
05. Murid Baru
06. Sosok Antaris di Mata Bella
07. Selamat Hari Ibu!
08. Jadi, Namanya Bella?
09. Kolor Kesayangan Antaris
10. Tips PDKT Versi Ales
11. Kenalan?
12. Pertemuan Yang Tak Terduga
13. Tante Cyrinda
14. Bella
15. Bakar-bakar
16. Bertemu kembali
17. Gosip
18. Pacaran?
19. Laporan
20. Siapa Aurora?
21. Teror?
22. Lingsir Wengi
24. Galang
25. Merasa Bersalah
26. Meminta Maaf
27. Astaghfirullah, Garrick!
28. Chat
29. Kue
30. Jadian?
31. Peje
32. Saling bercerita
33. Laporan (2)
34. Basket
35. Dia, Kembali (2)
36. Insiden di kantin
37. Double Apes
38. Main
39. Bikin Kesel
40. Meresahkan
41. Rencana Garrick Yang Gagal
42. Ketahuan?
43. Kelemahan Antaris
44. Terbongkar?
45. Kenapa?
46. Antaris Mabuk?
47. Aurora
48. Baikan?
49. Jadi, sebenarnya ...
50. Masalah Lagi?
51. Maaf
52. Dicek?
53. Tak Percaya!
54. Terbongkar? (2)
55. Jadi ... benar?
56. Meninggal?
57. Hubungan Yang Membaik
58. End
59. Extra Part (I)
60. Extra Part (II)
61. Extra Part (III)
62. Extra Part (IV)
63. Epilog
Cerita Baru, Lapak Baru!
Cerita Baru, Lapak Baru! (2)

23. Ander Ditipu?

4.5K 316 36
By LisdaNuraini0

Jangan lupa vote dan komennya 🤗❤️

Happy Reading ❣️

* * *

"Ah, sialan lo, Yo! Gara-gara lagu biadab itu, gue jadi susah tidur, anjim!" seru Garrick dengan tatapan kesalnya.

Garrick, Alfio, Antaris, Arrion, dan Ander. Kini mereka berlima sedang berada di parkiran sambil ngobrol-ngobrol ringan.

"Dasar penakut, lo!" cibir Alfio yang sedang duduk di atas motor sport-nya.

"Gak papa penakut juga, yang penting ganteng." Garrick menyisir rambutnya menggunakan kelima jari tangannya.

"Gik pipi pinikit jigi ying pinting ginting. Hilih." Ander mencibir dengan raut wajah yang menyebalkan.

"Lo ribet kalau hidup. Mati aja gimana?" tanya Garrick sambil mendelik tajam ke arah Ander.

"Li ribit kiliu hidip. Miti iji gimini?" Ander kembali mencibir ucapan Garrick membuat Garrick geram ingin memakan mulut Ander. Eh?

"Ri, gue boleh bunuh Ander kagak, sih?" Garrick melirik ke arah Arrion meminta jawaban.

Arrion mengangguk. "Bunuh aja, lah. Gue ikhlas lahir batin."

"Ris, mereka jahat," adu Ander pada Antaris sambil menampilkan wajah memelasnya.

"Terus? Gue harus bilang wah, gitu?" tanya Antaris dengan raut wajah datarnya.

"Kasian." setelah mengatakan itu, Alfio langsung tertawa.

"MAMAKKKK! MEREKA JAHAT, HUAAA!" Ander berteriak sambil mengayunkan kedua kakinya.

Para siswa-siswi yang berlalu-lalang sempat melihat ke arah Ander dengan tatapan yang terheran-heran. Heran karena tiba-tiba saja Ander berteriak seperti orang gila. Membuat telinga mereka berdengung sakit.

"Diem, anjim! Berisik!" ujar Alfio sambil menutup kedua telinganya menggunakan kedua tangannya.

Saat Ander ingin membalas ucapan Alfio, tiba-tiba matanya tidak sengaja melihat ke arah Grisel yang sedang berjalan menuju kelas. Ander langsung berdiri dari tempat duduknya, lalu ia langsung berlari menghampiri Grisel sambil berteriak.

"YAYANG GRISEL! YUHUUUU! BABANG ANDER DATANG!" teriak Ander disepanjang perjalanan menuju Grisel.

Grisel sempat menoleh ke arah Ander sebentar, kemudian ia langsung mempercepat langkahnya.

Sedangkan di sisi lain, Antaris melihat Bella yang baru saja datang, langsung menghampiri Bella.

"Bel," panggil Antaris membuat Bella menoleh dengan satu alis yang terangkat.

"Maaf." Antaris menundukkan kepalanya.

"Maaf untuk apa?" tanya Bella bingung.

"Maaf karena tadi gue gak jemput lo," ucap Antaris pelan sambil terus menundukkan kepalanya.

Bella tersenyum lembut. "Buat apa minta maaf? Toh, gue juga enggak nuntut lo buat selalu jemput gue, 'kan?"

Antaris mengangkat kepalanya, matanya menatap dalam mata Bella. "Lo gak marah?"

Bella tersenyum kemudian menggeleng. "Enggak. Buat apa juga gue marah?"

Antaris juga ikutan tersenyum. Kemudian, tangannya terangkat untuk mengacak-acak rambut Bella gemas. Membuat Bella cemberut.

"Ish! Kok diacak-acak, sih?" protes Bella sambil merapikan kembali rambutnya.

Antaris hanya terkekeh pelan, tanpa membalas protesan Bella.

"Ngiung ... Ngiung ... Ngiung ..." celetuk Alfio membuat Antaris dan Bella langsung menoleh ke arah Alfio.

"Dunia serasa milik berdua ya, bund," ujar Garrick sambil menatap malas ke arah Antaris dan Bella.

"Napa? Iri? Bilang bos!" seru Antaris dengan wajah yang menyebalkan.

"Korban tiktok," timpal Arrion yang sedari tadi hanya diam.

Antaris tak membalas ucapan Arrion. Ia langsung menoleh ke arah Bella kemudian tangannya terangkat untuk merangkul Bella.

"Kita ke kelas, yuk?" ajak Antaris.

Bella mengangguk. "Ayo!" setelah mengatakan itu, Bella dan Antaris langsung melangkah menuju kelas.

"Sosweet banget sih mereka. Padahal belum pacaran," ujar Eca saat melihat kepergian Bella dan Antaris. Dengan tangan Antaris yang merangkul Bella.

"Belum pacaran aja udah sosweet, apalagi pas udah pacaran," ucap Meta.

"Seketika jiwa jombloku meronta-ronta," timpal Ales.

"Dahlah. Yuk ah kita ke kelas keburu bel." Ales dan Meta mengangguk menanggapi ucapan Eca.

* * *

"Hai," sapa Ander pada Grisel yang sekarang sedang berdiri di hadapannya dengan sahabatnya, Eca.

"Hai juga." bukan Grisel yang membalas. Melainkan, Eca. Karena, ia pikir, Ander sedang menyapanya.

Ander hanya tersenyum tipis saat Eca yang membalasnya bukan Grisel.

"Boleh minta nomor What'sApp-nya gak?" tanya Ander dengan tatapan penuh harap ke Grisel.

Eca tersenyum. "Boleh."

Ander tersenyum tak enak. "Bukan lo. Tapi, sahabat lo." tunjuk Ander pada Grisel yang sedari tadi hanya diam.

Eca tersenyum malu. "O-oh." Sumpah demi apapun, Eca malu!

Ander tersenyum kecil kemudian mengangguk. Ander menolehkan kepalanya ke arah Grisel. "Boleh?"

"Gak." Grisel menjawab singkat.

"Kok gak boleh? Janji deh gak bakal disebar nomor What'sApp ayang Grisel nya." Ander berjanji sambil tangannya membentuk tanda peace.

Grisel tetap menggeleng. "Gak!"

"Boleh dong, ya? Ya? Ya? Ya?" Ander menampilkan wajah memelasnya.

"Kasih aja sih Sel. Kasian tuh anak orang lo gituin," bisik Eca pelan pada Grisel.

Grisel menghembuskan nafasnya pasrah. "Ponsel lo?"

Mata Ander berbinar, kemudian ia segera memberikan ponselnya ke Grisel. Grisel langsung mengetikkan nomornya. Setelah selesai, ia langsung mengembalikkan ponselnya ke Ander.

"Makasih yayang Grisel." Ander tersenyum manis.

Grisel tak membalas, ia segera menarik lengan Eca untuk pergi dari hadapan Ander.

Setelah melihat kepergian Grisel, Ander tiba-tiba meloncat-loncat kegirangan karena telah berhasil mendapatkan nomor What'sApp Grisel. Sang wanita pujaan hatinya.

Ander segera membuka aplikasi What'sApp-nya. Kemudian, ia mulai mengetikkan pesan ke nomor Grisel.

Yayang Grisel
online

Hai ayang🙌🏻
Save, ya Ander ganteng😎

Ander mana?

Masa lupa sih, yang? Yg tadi minta nomor wa kamu loh😟

Oh

Jangan lupa disve ya😁

Ya

Aku punya tebak-tebakan nih buat kamu

Trs?

Mau tau g?

Mau

Apa bedanya kamu sama monyet?

G tau

Kalo monyet mah hewan. Kalo kamu mah bidadari yg tinggal di hati Abang. Eaa🤣🤭

Oh

Baper g yang?

G
Lo masih normal kagak sih?

Masih atuh yang

Gue laki anjing bukan cewe😒

Hah? Mangsutnya?

Gue Abang nya Grisel bego bukan Grisel 😒

Hah? Ja-jadi ini Abang nya Grisel?😳

Iya tai
Dan tadi lo udah gombalin gue. Geli gue bacanya 😒

Ma-maaf bang. Tadi mah teman gue yg bajak😅🙏

Ya.

Ander membulatkan matanya terkejut. Jadi, dari tadi ia chatting-an dengan Abangnya Grisel?

"ANJING! GUE DITIPU, TAI!" teriak Ander kesal sambil menendang tong sampah di depannya.

Garrick yang kebetulan lewat, dan tak sengaja mendengar teriakan Ander. Ia langsung saja menghampiri Ander.

"Woi! Lo napa teriak-teriak kek orang gila? Masih waras 'kan, lo?" tanya Garrick sambil menatap heran Ander.

"Masih, lah! Masa orang ganteng kayak gue udah gila!" balas Ander sambil menatap tajam Garrick. Tiba-tiba mood-nya langsung hancur saat ia mengingat kalau Grisel telah menipunya.

"Napa, lo? Kok muka lo kusut amat?" tanya Garrick saat melihat raut muka Ander yang terlihat kusut seperti baju yang belum disetrika.

"Gak." Ander membalas singkat.

"Hilih. So-so an mau rahasia-rahasia an." Garrick mendelik. Ander tak membalas.

"Napa sih, lo?" tanya Garrick yang terlihat kepo.

"Gue ditipu, tai!" jawab Ander geram.

"Hah? Ditipu? Ditipu sama siapa anjir?" tanya Garrick, lagi.

Ander tak menjawab. Ia langsung saja memberikan ponselnya ke Garrick. Garrick menerima ponsel Ander dengan raut bingung.

"Buka What'sApp," suruh Ander.

Garrick mengangguk. Ia mulai membuka aplikasi WhatsApp. Kemudian, ia langsung membaca chat dari kontak yang Ander namai 'Yayang Grisel.'

"Pffttt ... BWAHAHAHA! KASIAN NJING DITIPU SAMA CEWE YANG LO SUKAI SENDIRI. NJING NGAKAK GUE! HAHAHA ... BWAHAHAHA ...!" Garrick tak bisa menahan tawanya, hingga akhirnya ia menyemburkan tawanya setelah membaca chat tersebut. Malang sekali nasib sahabatnya ini.

"Tawa aja terus," sindir Ander sambil melirik tajam Garrick.

Garrick menghentikan tawanya. "Kesel gak, lo?"

"Lumayan."

"Ya udah, mendingan, mulai besok lo cuekin aja dulu si Grisel. Kalau dia ngerasa bersalah, pasti dia bakalan nyamperin lo dan meminta maaf ke elo." Garrick memberi saran.

Ander mengangguk ragu. Pasalnya, ia tidak bisa bersikap cuek ke Grisel. Tapi, ia juga merasa kesal ke Grisel karena telah menipunya. Karena itu, ia mengangguk ragu menanggapi saran dari Garrick.

* * *

-To Be Continued-

Continue Reading

You'll Also Like

566K 31.2K 74
The end✓ [ Jangan lupa follow sebelum membaca!!!! ] ••• Cerita tentang seorang gadis bar-bar dan absurd yang dijodohkan oleh anak dari sahabat kedua...
3.9M 232K 59
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...
3.6M 287K 48
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

308K 15.8K 46
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...