Jangan lupa vote🙏
***
Antaris yang baru saja keluar dari kamar mandi, dikejutkan dengan keberadaan bocah laknat di kamarnya yang sedang mengambil kolor hitam miliknya, kemudian bocah itu langsung melarikan diri setelah melihat Antaris.
Antaris membulatkan matanya sempurna saat mengingat warna kolor yang dibawa oleh bocah laknat itu. Warna hitam. Dan, kolor itu adalah kolor ... kesayangannya! Antaris langsung saja berlari secepat kilat untuk menyusul Adiknya.
"HEH BOCAH LAKNAT, KEMBALIIN KOLOR KESAYANGAN GUE, WOY!" teriak Antaris sambil terus berlari.
Ananta yang baru saja mendengar teriakan Abangnya, langsung saja berlari ke arah kamar mandi, kemudian memasukkan kolor Abangnya ke dalam closet. Setelahnya, Ananta langsung berjalan santai menghampiri Antaris yang tampak ngos-ngosan di depan kamarnya.
"Heh, bocah! Kolor gue mana?" tanya Antaris sambil mengatur nafasnya, dengan tatapan kesal yang menatap Ananta.
"Udah Nanta masukkin ke dalam closet, Bang," jawab Ananta dengan tampang polosnya.
Antaris mengacak rambutnya frustasi. "Kenapa kolor gue lo masukkin ke dalam closet, bambanggg?!"
"Habisnya, kolol Abang bau, sih. Jadi, Nanta masukkin deh ke dalam closet bial gak bau lagi. Baik banget 'kan, Nanta?"
"Heh, kolor gue gak pernah bau, ya!" elak Antaris merasa tak terima jika kolor kesayangannya dihina oleh bocah di hadapannya.
"Kolol Abang, bau!" ejek Ananta dengan raut wajah yang menyebalkan dimata Antaris.
"Diem lo. Sana bawa," perintah Antaris.
Ananta menggeleng. "Gak mau! Ambil aja sendili!"
"MAMAAAA!" teriak Antaris.
Cyrinda yang baru saja ingin meminum air putih, langsung tersedak akibat teriakan Antaris yang cukup menggelegar. Kemudian, Cyrinda langsung berlari menaiki tangga untuk menghampiri Antaris.
"Kenapa, Bang?" tanya Cyrinda ketika sudah berada di hadapan Antaris.
"Itu Mah, kolor aku dicemplungin ke closet sama si bocil," adu Antaris. Ananta hanya memonyong-monyongkan bibirnya, membuat Antaris geram ingin membunuh Ananta.
"Tinggal ambil aja Bang, ribet banget," ucap Cyrinda.
"Nggak mau, Mah! Jorok!" seru Antaris sambil berlagak ingin muntah.
"Ya udah, kalau gitu ikhlasin aja, Bang."
"Gak bisa, Mah. Itu 'kan kolor kesayangan Antaris!"
"Gak usah ribet deh, Bang. Langsung beli aja, beres 'kan?"
"Tap---"
"Kalau kamu masih gak mau juga, pakai aja kolor Adekmu," setelah mengatakan itu, Cyrinda langsung pergi meninggalkan Antaris yang sedang menganga lebar.
"GAK BAKAL MUAT LAH, MAH!" teriak Antaris kesal.
"MUATIN AJA LAH, BANG!" teriak balik Cyrinda dari bawah.
"Muat kagak, robek iya," gumam Antaris. Kemudian, pandangannya kembali fokus ke arah Ananta yang kebetulan juga sedang melihat ke arahnya.
"Apa lihat-lihat? Gue tau kok kalau gue itu ganteng," ujar Antaris, kelewat pede.
"Gantengan Nanta, lah!" kata Ananta sambil menyugar rambutnya ke belakang.
"So ganteng banget dah ni bocah," batin Antaris.
"Lo itu masih kecil, belum keliatan gantengnya!" tandas Antaris.
"Pokoknya tetep gantengan Nanta dali pada Abang!" keukeuh Ananta, tak mau kalah.
"Gantengan gue, lah!"
"Nanta!"
"Gue!"
"Nanta!"
"Gue!"
"AAAA MAMAAAA!" teriak Ananta menggelegar.
Tangan Cyrinda yang ingin memasukkan cemilannya ke dalam mulutnya, tiba-tiba terpeleset akibat teriakan Ananta, dan berakhir di masukkan ke dalam hidungnya, membuat hidungnya sedikit perih dan terasa gatal.
"Astaghfirullah!" pekik Cyrinda kaget, sambil memegang dadanya.
"Punya anak dua-duanya pada rese, heran gue," celoteh Cyrinda, sambil berjalan menghampiri Ananta dan Antaris.
"Apa lagi, sih? Abang, kamu apain Adik kamu, hah?" tanya Cyrinda. Saat Antaris ingin membuka mulutnya, Ananta terlebih dahulu menyela.
"Hiks, Mah. Tadi Nanta ditendang sama Abang Alis, sampai badan aku telbang mah ke atas, hiks," adu Ananta. Mulut Antaris terbuka lebar saat mendengar ucapan Ananta.
"Arek siapa sih ini berani-beraninya mitnah gue, gue jadiin sate baru tau rasa lo, bocah," batin Antaris.
"Ulululu cupcupcup, ya udah yuk ah kita ke bawah." Cyrinda langsung menggendong Ananta kemudian berbalik arah meninggalkan Antaris yang masih mangap.
"Mah, Papah belum pulang, ya?" tanya Ananta pada Cyrinda namun masih bisa didengar oleh Antaris.
"Belum sayang, hari ini Papah lembur," jawab Cyrinda membuat Ananta mengangguk di dalam gendongannya.
Ananta menengok ke belakang, tepatnya ke arah Antaris yang masih mangap, kemudian menjulurkan lidahnya mengejek Antaris. Antaris membulatkan matanya.
"Dasar bocah laknat! Kenapa sih, gue harus punya Adik kayak dia?" gerutu Antaris sambil melangkah ke arah kamarnya.
* * *
"Ih, bosen banget sih, gue," ujar Bella. Kemudian ia mengambil ponselnya dan mulai memainkannya.
Anti Menye-menye Club (5)
Bella
Woyyyy! Koar napa, ih:(
Meta
Iya, Bebel? Kenapa?
Eca
Gue bacanya bebek, dong😭
Meta
Katarak Ca mata, lo?
Ales
Kenapa, Bel?
Gisel
Apa, Bel?
Eca
Kagak lah, Met. Mana ada mata gue katarak😭
Meta
Trs apa dong?
Ales
Karatan yg bnr mah. Yoi g, Ca?
Eca
Bengek hyungg😭🤲
Bella
Apaan dah hyang hyung hyang hyung pala bapak kau kek gayung🙏
Gisel
Pd gl smua, cmn w doang emg yg msh wrs
Meta
Tolong dong, itu si Gisel ngetik apaan sih? G paham gue😭🙏
Bella
Si Gisel ngetik, katanya kalo gue itu cantekkk:)
Ales
Halu Bel
Eca
Oh iya Bel, tadi lo mo ngapain manggil kita²?
Bella
Bosen banget gue ih:(
Ales
Iya, sama anjir gue juga
Eca
Yaudah, kita main aja, yuk?!
Gisel
G blh main mlm²
Meta
Dikira kita ini tuyul, apa? Mainnya malem²?😭
Ales
Kita? Lo aja kali
Eca
2in
Gisel
3
Bella
4in
Meta
Jahat bgt lo ca, g belain gue
Eca
Tadi mah cuman kelepasan, Met. Jari gue nya nakal:)
Terlalu banyak bacot di dunia maya~
Ales
Seranganmu tak berbobot~
Eca
Njir, malah pada nyanyi
Ales
Mon maaf aja ye, gue sama Meta lgi ngetik bukan lgi nyanyi☺️
Bella
Gue bacanya malah jadi nyanyi anjir😭👍🏻
Eca
2in Bel
Gisel
Bsk l pd mo sklh g?
Meta
Kalo ngetik jgn singkat²napa Sel😭
Gisel
Srh w dng
Ales
Positif thinking aja, mungkin keyboard di hp Gisel lagi eror kek otaknya si Memet ☺️
Meta
Plis deh gosah panggil gue Memet anjir😭🙏
Bella
Sklh atuh Sel
Eca
Good night sayang²ku😘
Gue tidur duluan ya
Bye👋
Gisel
Tu
Bella
Too
Meta
Too
Gue juga mo nyusul
Babay👋
Ales
Too
* * *
TBC ...
Sedikit informasi: Jadi, sebenarnya sikap asli Antaris itu ramah dan lumayan bobrok juga. Tapi, jika sedang di luar rumah, sikap Antaris berubah jadi cuek dan dingin, apalagi sama kaum perempuan, terkecuali sahabat dan orang terdekatnya.
Jangan lupa vote dan komennya guys🙏
Terimakasih buat readers yang telah menyempatkan waktunya untuk membaca cerita saya🤗🙏
Jangan lupa kritik dan sarannya juga🤗
Komen bila ada typo.
Revisi: 19 Maret 2022