Bab 48

11.3K 611 24
                                    

"Gimana? Enak gak makanannya?"

"Enak selama bukan lo yang masak" jawab Valerie terkekeh. Kini mereka sedang makan di apartemen Lendra karena Valerie menolak untuk makan di restoran.

"Ya kali gue bisa masak. Tiap hari juga delivery, Val."

"Boros banget lo. Oh ya, Len. Gue penasaran kenapa lo gak sekolah juga kenapa lo selalu sendiri?" Tanya Valerie.

"Ya karena gue udah lulus. Tapi tenang aja kita masih seumuran kok" jawab Lendra memakan makanannya.

"Kok bisa?" Bingung Valerie.

Lendra meletakan sendok yang ada ditangannya. Menatap Valerie lurus dengan senyuman kecil diwajahnya. "Gue kecepetan masuk sekolah satu tahun. Dan gue belum lanjut kuliah karena nunggu sahabat gue lulus SMA. Terus soal gue selalu sendiri karena orang tua gue udah meninggal waktu umur gue lima tahun. Sejak saat itu gue diurus tante dan nenek gue. Tapi saat umur gue lima belas tahun mereka pindah ke Prancis. Sebenarnya gue dipaksa ikut, tapi karena gue pengen hidup mandiri jadi gue memutuskan gak ikut." Jelas Lendra.

Valerie meringis mengingat pertanyaannya yang sepertinya sudah menyinggung masa lalu Lendra. "Sorry gue gak maksud, Len" ucap Valerie tak enak hati.

Lendra terkekeh melihat wajah canggung dari Valerie  "Santai aja. Lo tanya ya gue jawab, Val"

Gadis itu mengangguk dan kembali menatap Lendra. "Tapi kenapa lo gak langsung lanjut aja sih?" Tanya Valerie lagi.

"Gue udah janji sama sahabat gue buat kuliah bareng. Lagian dia sahabat gue dari kecil. Kita pisah waktu dia lulus SMP karena harus ikut orang tuanya pindah ke Amerika.  Tapi baru kemarin dia balik kesini untuk melanjutkan sekolah SMAnya yang tinggal satu tahun. Bukan cuma itu, dia balik buat nepatin janji kita dan...."

"Dan???" Tanya Valerie penasaran karena Lendra menggantungkan penjelasannya.

"Dan untuk mendapatkan kembali cintanya" lanjut Lendra menatap Valerie lekat.

Valerie yang ditatap seperti itupun menjadi salah tingkah. 'Kenapa gue ngerasa tatapan Lendra seperti mempunyai arti. Tapi apa?' -batin Valerie.

-------

Kembali lagi pada suasanya yang sangat mencekam, Leon masih menatap tajam ketiga gadis yang ada didepannya. Ketiga gadis itu menatap Leon dengan tatapan memohon dan rasa bersalahnya. "Leon, kita minta maaf. Tapi sumpah kita gak tau kemana Valerie"

"Kita pisah waktu di mall. Setelah itu kita gak tau lagi"

"Ki-kita beneran gak tau, Le. Kalaupun kita tau, pasti kita udah bilang"

Sejak tadi Leon hanya diam tak menjawab semua penjelasan Dera, Shela dan Maya. Bukan apa, tapi Leon hanya malas menanggapi semua ocehan tak bermutu seperti itu. Bukannya malah mengurangi, ini malah menambah emosinya.

"Leon, kita bene-"

Brakkk

"-DIAM!!!" Bentak Leon setelah menggebrak meja menghentikan perkataan Shela. "Gue gak butuh penjelasan sampah kalian! Yang gue butuh dimana Valerie sekarang!" Tambah Leon masih dengan bentakannya.

"Kita udah berulang kali bilang kalo kita itu gak tau, Le!" Ucap Shela kesal. Leon seperti tuli saja.

Kemudian Leon tertawa keras mendengar ucapan Shela, "kalian ini sahabatnya! Mustahil kalian gak tau apapun!"

"Tapi emang kit-" "-Diam bodoh!" Potong Leon cepat menatap tajam Dera. "Kalian emang bodoh! Gak berguna sebagai sahabat! Kalian bodoh ngebantu sahabat kalian untuk bohong!" Marah Leon lagi.

Possessive vs Bad Girl [COMPLETED] ✔Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin