42. A new chapter begins

ابدأ من البداية
                                    

Awalnya Jimin memang berencana untuk menyukai Jinae. Bahkan dia sempat berpikir jika pertemuannya dengan Jinae adalah sebuah takdir yang akan membawa mereka pada akhir bahagia. Jika saja dia bersama Jinae, Jimin kira itulah yang terbaik untuk semuanya.

Namun, dia salah besar. Dia tidak pernah tahu bagaimana hati seseorang. Buktinya dia salah tentang perasaan Yoongi yang dia kira masih mencintai kakak sepupunya itu. Jimin sadar jika dulu posisinya juga membawa salah paham di antara mereka. Maka dari itu dia tidak akan melakukannya lagi.

Dia tidak ingin terjebak pada masalah orang lain lagi.

"Kalau menyukai seseorang bisa direncakan, tidak akan ada sakit hati. Dunia pasti akan membosankan karena kau bisa menyukai seseorang ataupun berhenti menyukainya sesuai keinginanmu," sahut Yoongi dengan tenang.

Saking tenangnya, sampai-sampai membuat Jimin tertegun untuk beberapa saat. Berusaha mencerna baik-baik seluruh ucapan Yoongi barusan.

Jimin tak ingin berkomentar apa pun lagi. Rasanya dia sudah kalah telak. Lagi pula dia sudah mengutarakan maksudnya datang menemui Yoongi. Dan Jimin rasa, semuanya sudah selesai. Dia hanya berharap jika Yoongi dan Jinae benar-benar akan menemukan kebahagiaan mereka bersama.

"Kalau begitu aku kembali ke aula ya, Hyung." Jimin memutar tubuhnya menghadap Yoongi. Lalu menepuk bahu pemuda itu sebanyak dua kali. "Oh iya, Hyera Noona menitipkan salam. Dia bilang, selamat atas pernikahan kalian."

Yoongi tersenyum kecil. Menerima ucapan selamat itu dengan senang hati. "Terima kasih, Jimin. Sampaikan juga salamku untuknya."

Ada satu titik yang menjadi fokus semua pasang mata di ruangan ituㅡruangan yang sengaja di desain dengan nuansa putih serta merah muda yang akan menjadi saksi dua insan yang tak lama lagi akan mengucapkan janji suci pernikahan. Titik itu adalah awal dimana Jinae akan melangkahkan kakinya menuju Yoongi yang tengah menunggunya dengan senyum lebar di ujung altar.

Ketika pintu dibuka dan menampilkan Jinae dengan balutan gaun pernikahan yang begitu indah, semua orang tidak bisa menyembunyikan rasa kagum mereka.

Baik itu Ibu Jinae, serta Ayah dan Ibu Yoongi di kursi paling depan. Sampai barisan anak muda seperti Jimin, Hoseok, serta Kim bersaudara yang bersorak di barisan tengah. Sebenarnya mereka itu sempat menarik perhatian gadis muda di sana, terlebih lagi ada si tampan Taehyung yang siap memberikan penampilan khusus di acara pernikahan Yoongi dan Jinae.

Dengan diiringi denting piano yang mengalun indah, serta sang ayah yang berada di sampingnya, tungkai kaki Jinae bergerak maju dengan perlahan. Menepis perasaan gugupnya yang tiba-tiba saja datang saat menatap Yoongi di ujung sana.

"Cantik," gumam Yoongi tanpa sadar.

Sekalipun Yoongi sudah pernah melihat Jinae mengenakan gaun pernikahan itu, tetapi rasanya kali ini sungguh berbeda. Gadis itu mampu membuat Yoongi merasa gugup hingga jantungnya berdebar tak karuan. Dia berani sumpah, hanya Jinae satu-satunya orang yang bisa membuatnya seperti ini.

Ketika pandangan mereka bertemu satu sama lain setelah Ayah Jinae menyerahkan putrinya itu kepada Yoongi, keduanya tak sanggup untuk menyembunyikan tatapan bahagia mereka. Kepada Yoongi, Jinae menyiratkan jika dia adalah gadis yang paling bahagia di muka bumi. Sementara Yoongi berkata jika dia adalah orang paling beruntung sebab dia bisa memiliki gadis yang paling bahagia ini.

"Cantik sekali sih, jadi ingin cium," bisik Yoongi disusul dengan kekehan kecil.

Jinae pun sedikit melotot ke arahnya sebab Yoongi berhasil menggoda calon istrinya itu di depan pendeta yang akan menuntun mereka untuk mengucapkan janji sehidup semati.

Fall in Love with Sweet Devilحيث تعيش القصص. اكتشف الآن