38. Kembali

3.5K 476 84
                                    

Rumah yang semula terasa sepi, mendadak ramai sejak kedatangan Yoongi dan Jinae. Baik keluarga Jinae maupun Yoongi, rasanya seperti baru saja hidup kembali saat mereka semua berkumpul bersama. Bukan dalam artian jika selama ini mereka tidak pernah bercengkerama, melainkan kehadiran sepasang kekasih itu memang membawa angin segar yang selama ini sempat menghilang entah ke mana.

Sebenarnya malam ini bukanlah acara makan malam biasa. Ada hal penting yang harus dibicarakan oleh kedua belah pihak. Rasanya seperti baru saja menggabungkan dua keluarga besar saat mereka semua menyatu di meja makan yang berada di rumah keluarga Jinae. Dan hal itu tampaknya memang akan menjadi kenyataan sebab mereka semua akan dipersatukan melalui pernikahan kedua anak mereka.

"Ilsung, aku benar-benar tidak menyangka jika anak kita akan menikah. Selama ini terlintas dipikiranku untuk menjodohkan mereka berdua, tapi aku tidak mau menjadi orang tua kolot seperti itu. Kupikir Yoongi bisa memilih pasangan hidupnya sendiri," ucap Papa Yoongi.

IlsungㅡPapa Jineㅡ pun mengangguk setuju. Dia menatap putri satu-satunya itu dengan senyum bahagia. "Benar, Yoonsoo. Sebenarnya Papa ada niatan ingin menjodohkan kalian berdua, tapi Papa tidak ingin merusak kebahagiaan Jinae. Papa ingin kau menemukan pasangan hidupmu sendiri."

Jinae hanya bisa tersenyum lemah. Tidak tahu harus bereaksi seperti apa karena semua telah terjadi. Namun, dalam hati ia bersyukur karena kedua Papanya itu tidak merealisasikan niatan mereka. Membayangkan jika ia harus dijodohkan dengan Min Yoongi saja membuatnya merinding. Kalau sampai itu terjadi, Jinae tidak tahu apakah ia dan Yoongi bisa seperti sekarang. Bagaimana pun juga, Jinae tidak suka dipaksa.

"Jadi, kapan kalian ingin menikah?"

Pertanyaan itu lolos begitu saja dari bibir Mama Yoongi. Membuat perhatian seisi rumah langsung tertuju pada pemeran utama mereka pada malam hari ini.

Jinae yang duduk bersebrangan dengan Yoongi pun mendadak bingung. Ia tidak tahu harus menjawab apa. Rasanya seperti mereka semua ingin cepat-cepat Jinae dinikahi oleh Yoongi. Padahal Jinae sendiri masih ingin menikmati momen pacaran dengan kekasihnya itu. Bahkan mereka saja belum pergi berkencan secara resmi. Padahal Jinae ingin sekali pergi jalan-jalan hanya berdua bersama Yoongi.

Baru saja hendak membuka mulutnya, tiba-tiba ucapan Yoongi berhasil merenggut seluruh atensi rumah.

"Sekarang. Kalau bisa menikah dengan Jinae sekarang juga, aku sudah siap."

Satu sekon kemudian suara gelak tawa memenuhi ruangan itu. Yoongi nyaris saja mengumpat karena kata-katanya dianggap sebagai sebuah lelucuon. Padahal ia luar biasa serius. Memangnya apa yang harus ia tunggu lagi? Yoongi sudah memiliki segalanya.

Harta? Jangan ditanya. Biar hanya seorang produser, Yoongi juga ikut menanam saham di sana sini. Dia bukan tipe orang yang kekurangan uang tiap akhir bulan. Dia bahkan telah hidup mandiri sejak lama. Yoongi paling pintar mengatur keuangannya sendiri.

Pekerjaan? Rumah? Mobil? Yoongi memiliki semua itu. Bahkan apartemen yang saat ini ia tinggali adalah miliknya sendiri. Dan itu ia beli dengan tunai. Bukan cicilan.

Mempelai wanita? Sudah jelas ada di depan matanya. Namun, sayangnya gadis itu baru saja melotot ke arahnya sambil menggerutu kecil. Bahkan Yoongi bisa merasakan jika Jinae baru saja menendang kakinya yang berada di bawah meja.

Jangan berkata aneh-aneh, Yoongi. Setidaknya itu yang bisa Yoongi tangkap dari gerakan bibir Jinae.

Sementara Yoongi hanya mengangkat bahunya acuh tak acuh.

"Begini saja, bagaimana kalau awal musim dingin? Bukankah Jinae juga libur kuliah?" ucap Mama Jinae sambil menatap kedua anak itu secara bergantian.

Fall in Love with Sweet DevilWo Geschichten leben. Entdecke jetzt