POV AUTHOR
Luthicya menatap taman bunganya yang berada di hadapannya dengan tajam, Dia masih memikirkan bagaimana caranya dia tahu siapa orang yang terus menerus memberi ayahnya bunga lily berwarna putih itu. Apalagi ayah bukanlah orang yang menyukai bunga, Dia sangat membenci bunga karena bunga itu menganehkan
" Hugo" Panggil luthicya menatap burungnya yang mendarat di lengannya
" Tolong cari tahu, Siapa orang yang mengirim bunga lily kepada ayah, Secepatnya" Ucap luthicya memberi bunga lily itu kepada hugo
" Ku tunggu malam ini, Carilah" Ucap luthicya menatap bunga lily yang terdapat di kaki burungnya itu, Dia sedikit tersenyum melihat kepergian burungnya itu untuk mencari informasi siapa dibalik pemberi bunga lilynya itu
" Cih, Manusia - manusia yang sangat bodoh" Ucap luthicya berbalik dengan anggunya
Semua para pelayan menatap luthicya dengan tatapan yang tak bisa diartikan, Mereka terlalu tercengang melihat gaun yang dipakai luthicya malam ini, Luthicya terlihat sangat anggun dan cantik menggunakan gaun hitamnya itu, Apalagi renda - renda di atas lututnya yang semakin membuat kesan dewasa
" Selamat malam Tuan putri, Apa hari ini anda menikmati jalan - jalan di tamannya?" Tanya salah satu pelayan pria dengan wajah bertanya - tanya
" Menurutmu? Bagaimana? Apa aku seperti meniknatinya? Kau bisa membaca ekspresiku kan?" Tanya luthicya dnegan nada dinginnya
" Sa..Say rasa anda menikamtinya tuan putri" Ucap pelayan pria di sisi kanan luthicya
" Ahaa kau benar sekali, Tolong siapkan makan malamku" Ucap luthicya menepuk tangannya membuat semua pelayan di situ terkejut
" Hari ini anda ingin makan apa Tuan putri?" Tanya salah satu pelayan pria di sisi kiri luthicya
" Manusia" Ucap luthicya tersenyum licik dan menatap lapar pelayan - pelayan di dekatnya dengan tajam
●
●
●
To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Cold Heart [ SEASON 2 Crumbs Of Heart ]
Fantasi[ Season 2 Crumbs Of Heart ] [ Untuk mengetahui alur ceritanya dengan baik, Disarankan membaca Season 1 nya ( Crumbs Of Heart ) ] " Kita cerai, Thicya" Ucap elios menatap istrinya yang bersedekap dengan wajah datarnya " Oh, Baiklah" Ucap luthicya ma...