Chapter 2

378 30 0
                                    

POV AUTHOR

" Dimana luthicya sekarang?" Tanya lucas menatap tajam pelayan di hadapannya

" Saya tidak tahu Yang mulia, Karena di tengah pembelajaran Tuan putri mengusir guru dansanya" Ucap pelayan di hadapan lucas dengan wajahnya yang pucat

" Mengusir? Luthicya, Papa tidak pernah mengajarkanmu bersikap jahat pada orang - orang di sekitarmu" Ucap lucas memandang beberapa bunga di vas bunga yang pernah diberikan luthicya

" Suruh para pengawal di istana ini mencari luthicya di sekitar istana" Ucap lucas menatap tajam pengawal yang di sisi kanannya

" Baiklah Yang mulia, Saya pamit Yang mulia" Ucap pengawal lucas yang langsung pergi keluar dari ruangannya

" Kamu boleh pergi dari sini" Ucap lucas menyuruh pelayan di hadapannya pergi

" Baiklah Yang mulia" Ucap pelayan itu membungkuk hormat dan langsung pergi dari ruangan lucas

" Athanasia, Bantu aku memperbaiki putri kita" Ucap lucas menatap kertas - kertas di genggamannya

Luthicya mencari burung peliharaannya di pohon, Luthicya rela menaiki pohon karena hanya untuk mencari burung kesayangannya itu. Burung gagak itu adalah hadiah pemberian dari seseorang yang dia sayangi, Yang sering dia sebut sebagai kakeknya yaitu anastacius

" Hugo, Hugo, Hugo, Hugo" Panggil luthicya yang masih sibuk memperbaiki beberapa helai rambut hitam di sekitar wajahnya

" Hugo, Hugo, Hugo" Panggil luthicya dengan wajah khawatirnya

Luthicya pun menaiki dahan yang paling tinggi di atas kepalanya, Luthicya sedikit meloncat agar bisa meraih dahan yang berada di atas kepalanya

" Demi hugo, Aku akan rela menaiki dahan yang lebih tinggi lagi" Ucap luthicya meloncat ke arah dahan yang dia ingin raih

" Ku ramal, Kau akan jatuh nona kecil jika kau terus memaksa meloncat sepeti itu" Ucap anastacius yang tiba - tiba entah darimana

" Eh?" Ucap luthicya menatap kebawah dengan wajah terkejutnya

Luthicya kehilangan keseimbangannya, Dia tidak tahu lagi harus memegang apa karena dia akan jatuh kebawah. Anastacius yang melihat itu pun langsung menangkap gadis kecil yang dia sayangi itu. Luthicha hanya bisa memejamkan matanya karena ketakutan

" Sekarang kau boleh membuka matamu, Nona kecil" Ucap anastacius dengan senyum manisnya

" Ahh, Maaf kakek.. Kakek tidak apa- apa?" Tanya luthicya menatap anastacius dengan wajah ketakutannya

" Tidak apa - apa, Lain kali jangan memanjat pohon seperti itu ya" Ucap anastacius menatap khawatir gadis kecil yang berada di tangannya

Luthicya pun meminta anastacius untuk menurunkannya, Gadis kecil itu pun mendongak ke atas dan melihat pohon yang baru saja dia panjat. Dia tetap saja tidak menemukan keberadaan burung peliharaannya

" Sedang mencari hugo?" Tanya anastacius menatap gadis kecil yang masih fokus menatap pohon di hadapan mereka

" Kakek, Dimana hugo? Aku berusaha mencarinya tapi tetap saja aku tidak menemukannya" Ucap luthicya menatap gelisah pohon di hadapannya

" Bukannya kemarin malam kau bersamanya?" Tanya anastacius balik

" Iya benar tapi aku menyuruhnya keluar karena dia terus mengangguku" Ucap luthicya dengan wajah polosnya

" Hahaha, Baiklah aku akan membantumu nona kecil" Ucap anastacius tersenyum

" Selagi aku mencari hugo, Tunggulah aku disini" Ucap anastacius membuat luthicya mengangguk

" Baiklah, Kakek pergi dulu" Ucap anastacius berlari menjauh dari luthicya yang masih menatapnya berbinar - binar

Kadang luthicya bingung dengan sikap kakeknya, Mengapa kakeknya masih bisa berlari dan bermain dengannya padahal kakeknya sudah tua. Luthicya tau kalau kakeknya itu mempunyai tubuh yang bagus bahkan saat pertama kali mereka bertemu luthicya tidak tahu kalau anastacius itu kakeknya tapi yang dia tahu anastacius adalah pangeran dari kerajaan sebelah

" Kakekku dengan tampangnya yang muda" Batin luthicya tersenyum

" Tuan putri, Selamat siang" Ucap roger menatap gadis kecil di depannya dengan tajam

" Ahh tuan roger, Apa ada yang kau ingin sampaikan lagi? Beritahu aku informasi lebih banyak lagi" Ucap luthicya memandang dingin roger

" Dengan senang hati Tuan putri" Ucap roger

" Buka semua keburukan papaku, Tuan roger" Batinku

To Be Continued


Ice Cold Heart [ SEASON 2 Crumbs Of Heart ]Where stories live. Discover now