• EPISODE#5 •

55.7K 7.6K 1.2K
                                    

Happy reading!

•••

Bella bergerak gelisah dalam tidurnya. Dengan mata yang masih terpejam, ia terus meracau-mengeluarkan kata-kata yang kurang jelas terdengar. Keringat pun mulai membasahi seluruh tubuhnya, membuatnya semakin merasa tidak nyaman.

Mimpi itu datang lagi. Menghampiri alam bawa sadarnya. Dan mengusik ketenangan dalam tidurnya.

Bella kembali melihat dirinya sedang berdiri di sebuah ruangan yang sama. Di mana dia hanya bisa terdiam kaku sambil menatap tubuh seseorang yang ada di hadapannya. Orang itu berada dalam posisi berdiri dengan kedua tangan yang di ikat di masing-masing tiang yang ada di samping kiri dan kanannya.

Dia tampak terus memberontak. Berusaha melepaskan diri dari ikatan yang membelenggu kedua tangannya. Wajahnya pun mengeras, merah dan penuh amarah. Tidak ada keindahan di sana. Dia terlihat seperti monster yang sedang mengamuk. Kedua matanya bahkan sudah menggelap-menatap semua orang dengan tatapan membunuh.

Benar-benar mengerikan.

Dan tidak ada satupun dari mereka yang berani mendekat. Kemurkaannya berhasil membuat mereka sedikit takut untuk menghentikan kegilaan yang di lakukan oleh orang itu.

Hingga ketika situasi semakin tegang. Bella memberanikan diri untuk menghampiri orang itu. Mengabaikan teriakan dari orang-orang di sekitarnya. Bahkan dia sampai menepis tangan sang ayah yang berusaha menahan dirinya.

Entah kenapa Bella terus melangkah. Kedua kakinya bergerak begitu saja. Pandangannya pun berubah kosong-hanya terpusat pada pria yang tengah terikat di depan sana.

"Mendekatlah, kemarilah, jadilah milikku.." kata-kata itu mengalun bagai nyanyian-menguasai indera pendengarannya.

Kedua matanya seakan terhipnotis membuat tubuhnya ikut di kendalikan. Bella sendiri bisa melihat jika tatapan itu semakin menggelap dan dominan dengan aura yang sangat kental.

Ketika Bella telah berada tepat di hadapan pria itu. Mendadak tubuhnya terpaku tanpa bisa ia gerakkan.

Tali yang mengekang kedua tangan pria itu pun langsung terlepas. Dia lantas bersimpuh dan tanpa pikir panjang langsung menarik tubuhnya dengan sekali hentakan-mengungkungnya sehingga pergerakannya menjadi terkunci.

"Aku butuh pelukanmu."

DEG

"PAPA!"

Bella langsung tersentak dari tidurnya dan spontan terduduk di atas ranjang. Dia menggigil hebat. Nafasnya ikut tersengal-sengal dengan keringat yang kini telah membasahi sekujur tubuhnya.

Lagi-lagi mimpi itu!

Bella lantas mengusap wajahnya dengan gusar. Ia kembali meneteskan air mata. Jantungnya pun berdebar kencang-sangat menggila hingga menimbulkan perasaan sesak di dalam dirinya.

"Sebenarnya apa yang terjadi padaku?" Bella bergumam. Ia yakin jika mimpi itu bukan hanya sekedar mimpi belaka-karena mimpi itu terjadi secara berulang-ulang. Bahkan di setiap akhir mimpi, kalimat itu selalu membangunkannya dari tidur.

Bella terdiam sejenak. Dia mengatur nafasnya yang menderu dan tidak terkontrol. Sambil memejamkan kedua mata-ia berharap mimpi buruk itu segera enyah dari tidurnya.

Ketika sudah merasa sedikit baikan. Bella lantas merenggangkan kedua otot lengannya. Sekilas ia melirik ke arah jam yang terpajang di dinding kamar.

03.40 A.M

Ternyata masih gelap.

Bella mengembuskan nafas panjang. Dia perlahan bangkit dari ranjangnya dan melangkah menuju balkon yang berada di luar kamarnya. Mungkin angin sejuk bisa membuatnya sedikit tenang.

Posesif Eldrich (S#5) Où les histoires vivent. Découvrez maintenant