• EPISODE#4 •

56.6K 7.9K 2.4K
                                    

Happy reading!

•••

Perlahan kepala Bella mendongak, menatap wajah pria itu. Tubuh Bella seketika terpaku ketika menyadari jika dia juga ikut menatapnya dengan sangat intens.

Bella menegang. Apalagi saat jari kekar itu mengelus pipinya dengan gerakan lembut.

"I've found you.."  bisiknya lirih namun berhasil membawa getaran asing di dalam dirinya.

Spontan saja Bella menepis tangan yang berada di pipinya. Ia bersemu merah sambil beringsut mundur. Mencoba menjauh dari jangkauan pria asing itu. "Maaf," Bella tersenyum canggung. Ia benar-benar tidak mengerti apa yang di maksud oleh pria itu.

Pria di hadapannya hanya tersenyum dingin. Dia kemudian duduk di sebelahnya dan merapatkan kursi mereka, sama persis dengan apa yang di lakukan oleh Zion.

Zion yang melihat ketegangan di antara mereka lantas memecah keheningan. "Bella. Dia Eldrich, kakak aku."

Bella menyingkirkan helaian rambutnya dan tersenyum canggung. "Oh—hai. Aku Bella.." Ia mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan kakak Zion itu.

Eldrich meraih uluran tangannya dan meremasnya pelan. "Aku sudah tau." ucapnya datar kemudian mengecup tangannya membuat Bella jadi tersentak dan mencoba menarik tangannya namun tidak bisa karena dia menahannya cukup erat.

"Kakak, kau menakutinya." tegur Zion memasang raut cemas dan tidak enak pada Bella.

Eldrich masih bergeming. Pria itu malah memejamkan matanya—menghirup dalam aroma Lily dari tubuh gadis di sampingnya. Sangat wangi. Membuat Eldrich langsung mengutuk siapapun selain dirinya yang sudah menghirup aroma Bella.

Bella yang mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan itu langsung menarik tangannya sekuat tenaga. Sial! Bukan hanya Zion yang membuatnya risih. Tapi kakaknya pun ikut berperilaku yang sama.

"Kalian sudah pesan makanan?" tanya Eldrich tanpa mengubah ekspresi wajahnya, tetap datar.

Zion menggeleng. "Belum. Kami menunggumu."

Eldrich mengangguk. Kemudian dia kembali menoleh ke arah Bella. "Kamu mau makan apa?"

Bella berusaha untuk tetap santai, walau dalam hatinya sedang menjerit tidak karuan. "Sandwich dan air mineral satu." ucap Bella kikuk.

"Aku juga." sahut Zion.

Eldrich lantas meraih handphonenya dan mengetikkan sesuatu di sana. "Sebentar lagi pesanan kalian datang." ucapnya setelah meletakkan handphonenya di atas meja.

Bella hanya manggut-manggut. Dia lantas mengalihkan pandangannya ke arah lain—menatap sembarangan, yang jelas tidak pada orang di sebelahnya. Entah kenapa, kehadiran dia membuat Bella jadi merasa canggung.

Suasana di kantin masih sama, sunyi. Tidak ada yang mau membuka suara. Bahkan suara dentingan dari sendok pun terdengar begitu pelan, nyaris teredam oleh suasana—seakan malapetaka akan datang jika mereka sampai membuat kebisingan.

Lagi-lagi Bella merasakan keanehan di sekolah Franklin. Dan keanehan ini terjadi ketika orang di sebelahnya masuk ke kantin.

"Apa yang kamu pikirkan? Apa ada yang menganggumu?"

Posesif Eldrich (S#5) Où les histoires vivent. Découvrez maintenant