1. Sindrom Anak Tengah

Comenzar desde el principio
                                    

Sudah hampir satu tahun ini, Adinda menjalani program masternya di Austin, Texas. Beberapa kali dalam sebulan, ia akan menghubungi orangtua dan saudaranya. Namun, bahkan meskipun ia sudah pergi sejauh ini, mereka seperti tidak kehilangan dirinya. Tidak banyak yang mereka tanyakan setiap kali dirinya menelepon.

Yeah, seperti itulah risiko menjadi seorang anak tengah. Kalian tentu pasti pernah mendengar istilah Middle Child Syndrome atau sindrom anak tengah. Anak kedua akan merasa tertekan, terasing dan dibedakan dari saudara-saudaranya yang lain. Anak tengah tidak pernah menjadi favorit anggota keluarga yang lain dan cenderung diabaikan. Itulah, yang Adinda rasakan selama ini.

Kadang, ia bermimpi menjadi satu-satunya. Ia bermimpi Papa dan Mama selalu memperhatikannya. Ia bermimpi bisa memiliki semua kasih sayang yang Ananda dan Aidan miliki. Akan tetapi, bahkan dalam mimpi pun, ia tidak bisa memiliki semua itu. Karena pada kenyataannya, ia tetap membutuhkan Ananda dan Aidan dalam hidupnya.

Ananda selalu menjadi kakak terbaik yang pernah ia miliki. Gadis itu selalu membagi apa yang dia punya pada Adinda. Mereka juga menjadi teman yang sangat dekat sebelum ada Ameera dan Ananda menjadi sangat dekat dengan kekasih Aidan itu.

Aidan juga selalu melindunginya meskipun anak itu adalah bungsu dalam keluarga. Aidan selalu bersikap bahwa ia adalah 'kakak' hanya karena ia anak laki-laki satu-satunya. Aidan kecil juga selalu berkata jika anak itu menyayangi kakak Inda, panggilan Aidan dulu padanya.

Tidak bisa dipungkiri, bahwa meskipun ia adalah bukanlah si istimewa dalam keluarga, Adinda bahagia memiliki Ananda dan Aidan sebagai saudara. Tanpa mereka, Adinda tidak akan seperti ini.

Dan meskipun selamanya ia hanya akan menjadi si tengah yang tidak pernah menjadi pusat perhatian, Adinda bersyukur atas hidup yang dimilikinya selama ini. Ia bahagia menjalani apa yang ia miliki sekarang. Dan sekarang, ia hanya akan bahagia untuk dirinya sendiri.

....

"Kita akan berangkat ke peternakan besookk!!"

Teriakan riang langsung terdengar begitu Clara memekikkan kata-kata itu. Sekarang, sudah mulai liburan musim panas dan mereka akan menghabiskan waktu liburan ini bersama. Oh, 'mereka' yang Adinda maksud adalah dirinya dan ketiga cewek sahabatnya, Clara, Brittany, dan Victoria.

Yeah, sekarang ia memiliki sahabatnya sendiri. Orang-orang yang satu frekuensi dengannnya dan yang mengerti akan dirinya. Yang menghabiskan waktu bersama dengan hal-hal yang mereka sukai. Ke salon, belanja, makan coklat tengah malam, dan begadang menonton serial televise ketika akhir pekan tiba.

Sejujurnya, Adinda merasa agak menyesal tidak keluar dari rumah sejak ia baru saja lulus sekolah menengah. Seandainya ia juga menjalani kuliah sarjananya di luar negeri, hidupnya pasti akan jauh lebih ceria dengan teman-teman yang ia miliki.

Di kampus, mereka berempat menjadi mahasiswa S2 yang paling muda dan seumuran. Teman-teman yang lain rata-rata berusia di atas mereka. Hal itu menjadikan mereka berempat cepat akrab dan kini menjadi sahabat. Adinda tinggal bersama Clara sementara Brittany dan Victoria berbagi kamar di sebelah apartemen yang Adinda huni.

"Peternakan milik siapa?" tanya Adinda sambil memakan kacang almondnya. Mereka berempat sedang berkumpul di apartemennya. Ngemil, bergosip, dan mempercantik diri. Itu adalah rutinitas wajib setiap mereka mulai liburan.

"Kakekku punya peternakan kecil di Kentucky dan ia selalu memintaku untuk berlibur di sana. Yeah, kesepian yang mulai dirasakan pria tua seumurannya selalu membuat kesal anak-anaknya. Aku tidak ingin pergi sendiri. Kalian mau ikut 'kan?"

Britt dan Vic berseru dengan riang dan sangat setuju dengan usul itu. Namun, ketika tidak mendengar jawaban apapun dari Adinda, mereka bertiga menoleh padanya.

"Kau juga harus ikut! Tidak ada alasan bekerja atau semacamnya," kata Clara sambil melotot.

Selain kuliah, Adinda juga bekerja paruh waktu di sebuah biro hukum. Selama ini ia sering absen liburan atau berakhir pekan bersama sahabatnya karena ia harus bekerja. Ia menyukai pekerjaannya sebagai asisten pengacara itu sehingga jarang mengambil libur.

Akan tetapi, musim panas ini, Rebecca, atasannya, mengambil cuti dan akan pulang ke negara asalnya di Kanada, sehingga semua pegawai biro kecil itu libur. Jika ia tidak ikut, jelas ini akan menjadi tiga bulan terpanjang tanpa kegiatan yang akan ia alami. Tentu saja Adinda bisa pulang ke Jakarta, tetapi ia tidak ingin pulang. Tidak ada yang terlalu dirindukannya di rumah. Lagipula, pasti juga tidak ada yang merindukannya juga.

"Aku tidak akan bekerja, tetapi apa kalian benar-benar ingin pergi ke sana? Itu peternakan! Di sana pasti panas, bau, dan kotor. Apa yang akan terjadi pada kukuku nanti?" Adinda memandangi kukunya yang sudah di kuteks warna-warni dengan cantik.

Gagasan menghabiskan liburan di luar negara bagian ini memang terdengar menggiurkan, tetapi untuk berada di peternakan, oohh, Adinda tidak bisa membayangkan jika ia harus membersihkan kotoran hewan, memberi makan kuda, atau mengumpulkan jerami. Tidak, ia tidak suka itu.

Jika Ananda yang ditawari, gadis itu pasti langsung berbinar dan mengangguk tanpa berpikir dua kali. Ananda selalu suka berada di tempat yang panas, kotor, dan bau seperti itu.

Clara kembali melotot. "Kita tidak akan bekerja di sana. Hanya berlibur dan bersenang-senang. Oh, dan melihat koboi-koboi seksi bekerja."

Koor riang kembali terdengar dari Britt dan Vic. Para pria seksi selalu menarik wanita muda seperti mereka berdua. Salah, mereka berempat. Baiklah, ia bisa tahan dengan kotoran dan bau itu. Asalkan, ada koboi seksi bersamanya!

"Aku ikut! Aku akan menjadi rodeo girl di sana!" ucap Adinda yang disambut pekikan riang para gadis-gadis lainnya.

Nah,kau tahu 'kan, hidup sendirian jauh dari keluargamu tidak selalu buruk. Dankadang, kalian perlu mengangkat pantat kalian dari rumah untuk melihat dunia diluar jendela rumah. Percayalah, itu sebanding dengan pengorbananmu!

=====TBC=====

Mungkin, beberapa dari kalian sadar jika Abimanyu yang satu ini sangat jarang Mamak colek. Emang sengaja sih...wkwk... 😎😎

Tadinya, mamak pikir juga klean ga bakal tertarik sama kisah Dinda, tetapi pas buka vote di IG, ternyata banyak juga yang mau. Ya udah, mamak penuhin mau klean! 😋😋

Makasih yang selalu setia sama cerita gaje mamak ya! Mamak sayang klean!❤❤

Big hugs and kisses,
🤗🤗😘😘

Mamak Nik

#010221#

Sorry, I Love Your Daddy! (TAMAT)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora