"Sudah terlalu banyak aksara yang ku suarakan namun sama saja semesta tak akan pernah mendengarnya"
* * *
Aku tak pernah mengerti alasan keberadaanku didunia ini,
Sudah beberapa kali aku bertanya pada semesta, namun percuma saja dia hanya bungkam.
Siapa aku?
Mengapa aku disini?
Kenapa aku hidup?
Semua bungkam, seperti terbungkus kabut dan kemudian pergi terbawa angin lalu.
Mengapa semesta selalu menahan bahagiaku?
Sebenarnya untuk apa aku hidup?
Jika pada akhirnya semua akan memberikan luka.Apakah kehadiranku di dunia ini hanya untuk sekedar menjadi percobaan menyakitkan semesta?
Kini tak ada lagi aksara yang dapat suara kan, jemariku bergetar, sembari membayangkan betapa menyedihkan nya hidup ini.
Mengapa dunia ini terlalu kejam?
Untuk orang lemah sepertiku, jujur saja aku tak sanggup.
Senyum palsu selalu ku drama kan setiap hari, semenyedihkan kah hidup ini?
Lagi dan lagi mengapa harus aku?
Sebenarnya saja diri ini sudah kebal, untuk takdir yang tak pernah memberi bahagia.
Sudahlah percuma, semesta sedang menutup telinga sekarang.
* * *
Gak mood nulis, jadi absurd gini deh_-
Manado 10 - 12 - 2020
📍Ruang Ilusi
YOU ARE READING
Tentang Kamu Dan Renjana
Poetry[ ON GOING ] Atas nama Hati aku mengungkapkan, Dengan jiwa - jiwa yang mulai pudar. Pengakuan rasa yang tak mungkin untuk ku suara kan. Hanya berupa tulisan yang mampu ke bentangkan. Sambil berharap semoga dia paham. Note : Hati - hati jika sampai...