"Kekosongan hati karena tak sempat memeluk jiwa dan raga, pengakuan raga yang tak sempat tersuarakan pada sang pemilik rasa"
* * *
Kepada rasa dari raga yang tak sempat tersampaikan,
Pengakuan pengakuan hati yang tak sempat ter suarakan.
Hati kepada rasa yang tak kunjung bersama,
Raga kepada jiwa yang mustahil disatukan.
Apakah kau ingat pancaran Senja di penghujung hari di bulan Januari?
Waktu itu aku dan kamu duduk sambil menyaksikan ribuan burung - burung yang sedang menari - nari bersamaan dengan senja yang mulai perlahan pergi.
Memandang langit yang sama, berbalut indahnya Romansa.
Namun, aku sadar tampaknya hanya aku yang merindukan moment itu,
Tersisa aku yang sedang mengagumi masa lalu,
sedangkan kau telah lebih dahulu berjalan mengarungi masa depanmu.
Masih saja diriku ini berteduh pada kenangan masalalu,
Tak ada lagi kamu yang kutulis dalam aksaraku,
Kita telah berubah,
menjadi aku, kamu dan dia.
Hanya ada bayang - bayang gelap yang memenuhi setiap sudut dalam pikiranku.
Kosong itulah aku..
* * *
Manado 26 - 11 - 2020
📍Ruang Ilusi
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kamu Dan Renjana
Poetry[ ON GOING ] Atas nama Hati aku mengungkapkan, Dengan jiwa - jiwa yang mulai pudar. Pengakuan rasa yang tak mungkin untuk ku suara kan. Hanya berupa tulisan yang mampu ke bentangkan. Sambil berharap semoga dia paham. Note : Hati - hati jika sampai...
