51

1K 120 25
                                    

Sebelum di baca, di sarankan buat temen temen semuanya dengerin lagu2 Ballad..
Terserah lagu apa aja.. ehehehehe..
Semoga dapet ya feel-nya..
Selamat membaca...

Happy reading~~~

Sudah seminggu kamu di vonis kritis oleh dokter.

Seminggu pula kamu enggan membuka mata kamu.

Semua orang khawatir, bahkan Haechan tidak berhenti menangis karna dia takut. Takut kehilangan kamu.

Renjun juga sama, dia masih sedikit terisak. Menyesal, marah, kecewa, perasaannya tidak bisa di ungkapkan. Karna campur aduk.

Yang jelas dia merasa takut. Dia takut kamu pergi dan tidak akan kembali.

Saat ini semua anak Dream sedang ada di taman Rumah sakit.

Tiba tiba Haechan menatap Renjun tajam.

*Bugh*

"Chan, Lo apa apaan tiba tiba mukul gue?!" Renjun tidak terima pada Haechan.

"Lo pikir gue gak tau? Kedekatan Lo sama Shuhua? Gue gak terima!! Gara gara Lo sepupu gue jadi kaya gini!! Gue diem bukan karna gue gak tau! Gue diem karna gue di paksa sama adek gue!!!" Jeno menahan Haechan yang hendak menyerang Renjun lagi.

"Chan, tenang. Lo ga boleh lupa, (Y/N) gak mau kita berantem." Jeno masih menahan Haechan.

"Gue gak terima aja. Seharusnya bukan (Y/N) yang di dalem sana. Dia yang harusnya ada disana!! Kenapa harus sepupu gue?" Haechan melemah, menangis.

"Harusnya gue yang sakit, bukan dia. Harusnya gue." Haechan terduduk, menangis lagi.

Renjun kaget, dia merasa perkataan Haechan benar.

Memang harusnya dia yang sakit, bukan kamu.

"Maaf Chan, gue salah." Renjun menunduk. Dia terlalu malu.

"Gue maafin Lo. Buat (Y/N)." Kata Haechan.

"Makasih Chan. Maafin gue." Renjun dan Haechan saling memeluk.

~~~~

Renjun ada di taman, taman dimana kamu dan dia pernah berkencan.

*Flashback*

Kalian berjalan berdua, bergandengan tangan.

Kamu menyandarkan kepala kamu pada bahu Renjun.

"Kak..."

"Hm."

"Kak.."

"Apa sih sayang..."

"Aku sayang sama kakak." Kamu mencium punggung tangan Renjun.

"Aku juga sayang kamu."

Kamu senyum.

"Kak."

"Hmm.."

"Jangan pernah ada kepikiran buat ninggalin aku ya kak. Apapun yang terjadi." Kamu memeluk Renjun dari samping.

"Iya, kamu kenapa sih? Kok lucu. Sini cium dulu."

Renjun balas memeluk kamu.

"Gak mau cium." Kamu menggeleng, menutup bibir kamu.

Thank You - Huang Renjun And You (✔️)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora