24

672 99 5
                                    

Happy reading~~~

Renjun keluar dari kamar kamu, dia turun ke bawah dan melihat ayah dan bunda kamu lagi nonton TV.

Sejujurnya, dia masih agak canggung sama kedua orang tua kamu. Segan aja, karna bisa di bilang kedua orang tua kamu bukan orang sembarangan di Korea ini.

"Eh, sini Renjun. Nonton bareng bareng. Lah (Y/N) mana?" Bunda kamu santai aja gitu sama Renjun.

"(Y/N) lagi di kamar Tan, saya di suruh keluar duluan." Renjun menggaruk tengkuknya.

"Jangan sungkan sama kami. Kami gak gigit kok." Canda ayah kamu sambil tertawa.

Renjun ikut tertawa, tapi lagi lagi tawa canggung yang keluar. Renjun duduk di sebelah ayah kamu.

Mereka mengobrol santai, "Jun, om beneran titip anak om ke kamu ya. Om gak bisa sama dia terus. Baru baru ini aja om bisa bagi waktu antara kerjaan dan buat keluarga. Tapi yang jelas (Y/N) butuh perhatian dan om sadar kalo om belum bisa kasih dia perhatian. Om lalai. Jadi om berharap jangan jadiin (Y/N) beban ya. Om titip dia." Ayah kamu menepuk bahu Renjun.

"Om gak usah khawatir, saya pasti jagain (Y/N) dan tentunya dia bukan beban bagi saya om. Malah sebaliknya karena dia beban saya berkurang."

Bunda kamu senyum, akhirnya ada orang yang tulus sayang sama kamu.

"Ayah berlebihan deh..." Kamu turun dan duduk di sebelah bunda kamu, "ayah perhatian kok sama aku... Udah aaaahh.. (Y/N) gak suka ayah kaya gini. Mending kita nonton aja." Kamu mengambil alih remote TV dan mencari acara bagus.

*Tok tok tok*

"Biii... tolong bukain pintu.." Bunda kamu berteriak.

Bibi Ahn langsung membuka pintu.

"Siapa?" Ayah kamu menoleh dan ternyata...

Somi, Lisa, Guanlin, Jaemin, Haechan, Jisung, Chenle, dan Jeno datang.

Kamu menatap malas pada Guanlin.

"Kok pada kesini sih?" Bukan kamu yang bilang, Renjun yang ngomong itu.

"Lo kira Lo doang yang khawatir sama (Y/N)? Gue juga." Ucap Guanlin yang di anggukkin sama semuanya.

Lisa mendatangi kamu, dia menempelkan tangannya ke dahi kamu.

"Gak demam kok." Kamu senyum.

"Syukurlah.. gimana tapi keadaan Lo?" Lisa duduk di sebelah kamu, di ikuti semua nya.

"Cuman masih lemes aja. Hehehehe..." Kamu nyengir tanpa dosa.

"Ryujin ga berani nemuin Lo. Dia merasa bersalah. Dia ngerasa gara gara dia Lo di gangguin, di bully." Somi bicara.

"Bukan salah dia juga sebenernya. Kok aku malah jadi gak enak ya sama Ryujin." Kamu manyun, Ryujin jadi jauhin kamu.

"Ayah penasaran, kenapa kamu di bully sih?" Ayah kamu menoleh ke kamu.

"Ini semua salahnya ayah." Ucapmu santai.

"Loh kok ayah sih??" Ayahmu gak terima.

"Iya, kan kak Yeri gangguin orang orang disana karna dia anaknya kepsek. Naah.. aku bilang aja kalo aku anak dari ayah bunda, dia ga percaya. Terus aku di gangguin. Gitu. Jadi ini semua salah ayah." Lagi lagi kamu santai.

"Ayah kok selalu salah sih dek ya Tuhan." Ayah kamu pasrah aja.

Bundamu cuman senyum, "bunda tetep pengen kamu homeschooling." Mengelus kepala kamu.

Kamu menggeleng. Tentu kamu gak mau. Kesepian kan??

"Yaudah, nanti ayah kesana kalo dia udah keterlaluan sama kamu."

Thank You - Huang Renjun And You (✔️)Where stories live. Discover now