30. Bertukar Cerita With Kekasih Halal

4.2K 328 2
                                    

Happy reading💕


Kantin//10:15

"Lo udah izin sama kak Kiki?" tanya Rena disela-sela makan mereka.

"Udah," jawab Nisa.

"Diizinin, Nis?" tanya Rena lagi yang dijawab anggukan oleh Nisa.

"Jadi kita kemana nih?" tanya Nathan yang sedari tadi menyimak.

"Biasa, ke mall," jawab Putri.

"Kenapa sih cewek itu hobby banget ke mall? Gak ada tempat lain apa?" heran Nathan.

"Ada sih, hanya lebih enak ke mall," jawab Nisa.

"Kita mau nonton juga sekalian, udah itu belanja, ke gramed bentar, makan, baru pulang deh," Putri mengucapkan list yang akan mereka lakukan nanti.

"Gak kemaleman apa?" tanya Nathan lagi, "kalian kan anak cewe, ngak baik pulang kemaleman. Apalagi Nisa udah bersuami," nasihat Nathan.

Nisa, Putri, Rena menggeleng serempak. "Gakpapa, udah biasa," jawab Rena yang diangguki kedua teman perempuannya.

"Ya udah deh, terserah kalian," finish Nathan mengalah.

"Tapi gue dikasih izin sebelum magrib udah di rumah." Nisa teringat sama ucapan Rifki tadi.

"Tuhkan," ujar Nathan. "jadi gimana?" tanyanya lagi.

"Gampang, nanti bisa kita atur lagi waktunya. Kan pulang sekolah jam tiga. Dan lo Nath, kenapa kayak gak mau ikut gitu?" tanya Rena.

"Bukan gak mau, tapi aku memikirkan kalian aja," jawab Nathan.

"Sweet deh lo," puji Putri tersenyum manis.

"Jangan baper, Put," kata Nisa.

Putri mendengus. "Dih, siapa yang baper. Gak ya kita kan temen," ujar Putri.

"Awas aja lo sampe suka sama Nathan, traktir kita," ancam Rena bercanda.

"Oke, siapa takut. Tapi kalo gak, kalian yang traktir gue," balas Putri.

"Udah-udah, kenapa jadi kalian rebutin aku sih. Aku tau kalo aku ganteng," narsis Nathan.

Ketiga teman perempuannya langsung memasang muka mual. "Gak akan, gue udah punya suami kalo lo lupa," ujar Nisa.

"hehe ... becanda kok," cengir Nathan yang diabaikan Nisa, Putri, dan Rena.

***

"Halo bro," sapa seorang lelaki menyalami Rifki ala pria.

Kini keduanya lagi di ruangan kerja Rifki, mereka bertemu untuk membahas kontrak kerjasama yang dilakukan perusahaan Rifki dan orang tersebut.

"Wets, udah kelar kayaknya sekolah lo?" tanya lelaki itu menepuk-nepuk lengan Rifki beberapa kali.

"Tinggal nunggu lulus aja," jawab Rifki dan lelaki tersebut hanya manggut-manggut mengerti.

"Radit mana?" tanya Rifki.

"Dia lagi otw ke sini, tadi ke toilet bentar," jawab Liam—rekan kerja Rifki—mereka sudah lama berteman.

Tak lama pintu terbuka menampilkan sosok lelaki berpakaian jas formal. Dia tersenyum, mendekat dan bersaliman ke Rifki sama halnya yang dilakukan Liam tadi.

"Maaf ya nunggu lama," ucap Radit.

"Santai aja," jawab Liam yang diangguki oleh Rifki.

"Jadi?" tanya Rifki yang membuat kedua manusia di dalam ruangan itu mengernyit.

The Gray Love✔Where stories live. Discover now