04. Pertemuan Pertama Versi Remaja

5.8K 454 5
                                    

'First impression yang unik.'

_si pemilik muka tembok_


-happy reading-


🌸🌸🌸

Suasana masih sangat pagi membuat jalanan tengah lenggang, hingga sebagian pengguna jalan banyak mengemudi dengan kecepatan rata-rata, sekalian memanfaatkan moment sebelum mereka terjebak macet ketika semua pekerja dan pelajar keluar memenuhi jalanan. Hal itu juga tentunya dimanfaatkan oleh motor yang dikemudi Rifki, ia sedang buru-buru ke kantornya untuk menandatangani berkas sebelum menuju ke sekolah.

Lampu merah di salah satu persimpangan jalan raya mengharuskan pengendara yang melewati jalan tersebut berhenti, sayangnya di waktu yang bersamaan motor yang dikendarai Rifki dengan kecepatan penuh mendadak berhenti. Dan na'asnya bagian depan motor Rifki menabrak bagian belakang mobil pengendara yang diketahui adalah seorang gadis.

Gadis yang asik menghitung berkurangnya detik di dekat lampu merah tersebut mengernyit saat ada pergerakan dari belakang mobilnya, ia melihat sebentar detik lampu merah tersebut dan memilih turun dari mobil untuk mengecek apa yang terjadi. Dan matanya melotot tanpa sengaja melihat bagian belakang mobilnya yang lecet.

"Mobil gue." Nisa menutup mulut melihat belakang mobilnya. "eh lo turun! Ganti rugi," ucap nisa jutek setelah matanya menangkap seorang pria yang bagian depan motornya masih mencium indah pada bagian belakang mobilnya. Pria itu duduk di atas motor dengan santainya dan menatap Nisa datar.

'Kok mukanya kayak pernah gue lihat ya?' batin Rifki.

Tin... Tin...

Bunyi klakson kendaraan lain mulai bersahut-sahutan, membuat Rifki tertarik kembali ke alam sadarnya ketika pikirannya mengingat siapa gadis yang seperti tidak asing baginya. Ternyata lampu merah sudah kembali hijau, Rifki mengabaikan Nisa yang menatapnya tajam, ia lanjut mengendarai motornya dengan tampang tanpa dosa meninggalkan Nisa yang sudah tersulut kesal.

Tin... Tin...

Nisa meringis mendengar bunyi klakson pengendara lain di belakang mobilnya. Ia menatap ke arah motor yang tadi menabrak mobilnya dan nihil, motor itu sudah menghilang. Karena sedang di jalan raya, Nisa menahan diri untuk tidak berteriak dan menyumpah serapahi pria itu.

"Heh mbak! Kalo mau berhenti jangan di tengah jalan!" pekik salah satu pengendara mobil yang tepat di belakang mobil Nisa.

"Ck, iya iya! Sabar!" Nisa masuk kembali ke dalam mobil.

'Awas aja lo kalo ketemu! Untung gue hafal nomor plat motornya, sabar Nisa sabar,' batin Nisa mengerutu sambil mengelus dadanya.

🌸🌸🌸

XI IPA 3

"Woy Nis! Udah pr fisika belom lo?" tanya Rena-sahabat Nisa.

"Udah! Kenapa? Mau nyontek?" tanya Nisa ketus.

Rena pun menyengir pepsodent "Wets ... selow dong, ketus amat ah. Napa lu? PMS?" Rena menabok pelan lengan Nisa karena tidak mendapat respon sama sekali dari Nisa. "kemarin malem gue udah kerjain ... tapi gak tau kenapa gak dapet-dapet jawabannya ... gue lihat punya lo aja ya ... secara kan lo pinter gitu," puji Rena dengan maksud terselubung.

Nisa mendengus dan memutar bola matanya jengah melihat alasan sahabatnya yang satu ini, tinggal bilang ' mau nyontek' aja kok ribet banget sampe mau ngasih alasan yang muter-muter segala.

The Gray Love✔Where stories live. Discover now