"Udah ma"

"Ya sudah ayo langsung ke bawah"

Alenia juga kenan kebawah dengan membawa koper juga tas kecil yang akan di gunakan nya.

Tin! Tin!

"Nah itu jemputan kebandara sudah di depan, ayo kita berangkat" ucap bayu.

"Sayang mama papa sama kak kenan berangkat dulu ya" ucap sari sambil mencium kening alenia.

"Iya ma"

"Hati-hati ya, kalau sudah sampai jangan lupa kasih kabar" ucap alenia memeluk sari.

"Iya sayang pasti" sari melerai pelukan mereka berdua dan berjalan keluar menuju jemputan mereka.

Mobil yang ditumpangi oleh kedua orang tua nya mulai berjalan meninggalkan pekarangan. Dan sekarang alenia sendiri ia berbalik dan mulai masuk kedalam.

"Nak al.." panggil seseorang menghentikan langkah alenia membuat nya berbalik.

"Loh tante amira"

"Orang tua kamu sudah berangkat?" Tanya nya.

"Iya tan baru aja jalan"

"Kamu gak mau tidur dirumah tante aja al" tawar amira.

"Eh Ng-ngga usah tante, dirumah juga masih ada mbok parmi" tolak alenia halus.

"Ya sudah kalau kamu butuh sesuatu kamu ke rumah tante aja ya, main main kesana nanti biar tante suruh sean temani kamu"

"Iya tante terima kasih"

Breumm!

Suara deru motor yang memasuki komplek mengalihkan pandangan alenia juga amira yang sedang berdiri.

Motor itu berhenti di depan halaman rumah alenia dan membuka kaca helm full face nya.

"Bunda kenapa diluar?" Tanya sean.

"Harus nya bunda yang tanya kamu dari mana tau-tau udah gak ada dirumah" ucap amira.

"Abis dari rumah miko"

"Oo, ini loh dek bunda abis ngobrol sama al dia kan dirumah sendiri jadi bunda minta sama kamu besok berangkat nya bareng sama dia ya" ucapan amira membuat alenia kaget dan berhasil mendelik. Ia tidak menyangka bunda amira akan berkata seperti itu.

"Eh ng-ngga usah tante gak usah" ucap alenia cepat sambil menggerakkan tangan nya tanda menolak.

"Besok al bisa naik yang lain"

"Ngga ada penolakan al, mama kamu sudah titipin kamu sama tante jadi untuk seminggu kedepan kamu tanggung jawab tante, dan untuk besok biar sean berangkat bareng kamu, ingat! Tidak ada penolakan." Ucap bunda amira sambil melipat kedua tangan.

"Em- "

"Sst! Udah sana tidur sudah malam dan besok kalian akan sekolah, sean ayo pulang" ucap amira sambil menempelkan jari telunjuk di bibir alenia. Tidak ada penolakan dari sean tentang ia akan berangkat bareng dengan alenia.

Sean dan bunda amira sudah pulang. Sedangkan alenia masoh mematung namun sedetik kemudian ia cepat-cepat masuk kedalam rumah dan mengunci pintu. Lalu ia berlari cepat menaiki tangga memasuki kamar.

Bruk!

Tubuh nya ia hantam ke kasur yang empuk. Dengan menenggelamkan wajah nya pada bantal ia ingin menangis juga berteriak.

"Ini pasti mimpi"

Plak!

"Awws! Sakit" ucap nya sambil memegang pipi nya.

ALENIA [On Going]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu