[ALENIA -21]

106 11 4
                                    

Hari ini alenia pulang lebih awal karna ia merasakan badan nya begitu lemas. Ia sudah izin dengan guru piket, devi mengantar alenia hingga gerbang depan.

"Serius nih gak mau gue temenin?" Tanya devi. Lalu alenia mengangguk.

"Gue bisa pulang sendiri" ucap alenia dengan senyum yang terbit di bibir nya.

"Al!" Panggil aldi dari belakang. Ia berlari menghampiri devi dan alenia.

"Gue anter ya" tawar aldi.

"Gak usah, gue bisa sendiri" balas alenia.

"Nggak! Lo lagi lemes kalo kenapa kenapa di jalan gimana?" Ucap aldi.

Alenia hanya memegangi pelipis nya lalu ia mengangguk.

"Oke tunggu bentar" aldi langsung berlari ia mengambil motor nya di parkiran.

"Al, lo sampe rumah harus istirahat. Kalo perlu besok jangan sekolah dulu biar lo bisa istirahat lebih banyak di rumah" ucap devi.

Alenia langsung memegang kedua tangan devi dan tersenyum "gue cuma lemes dev, nanti malem juga udah mendingan jadi besok gue bisa sekolah" ucap alenia.

Breumm

"Gue duluan ya" ucap alenia lalu ia menaiki motor aldi. Devi mengangguk "hati hati al, woy kak! Bawa nya jangan ngebut!" Ucap devi.

Aldi langsung menjalankan motor nya dan meninggalkan kawasan sekolah.

Selama di jalan alenia hanya diam ia melihat ke arah jalan menikmati semilir angin yang menerpan wajah nya, ia sedikit tersenyum. Miris sekali.

Aldi fokus menyetir entah mengapa perasaan nya sangat khawatir pada alenia.

****
"Aldi mana?" Tanya fajar yang mulai duduk di atas meja guru.

"Tadi gue liat dia lari keluar" ucap miko.

Sean hanya diam dengan memainkan pena di atas meja. Lalu sesil tiba tiba masuk membuat mereka menatap ke arah sesil.

Terutama sean menatap nya datar.

"Sean.." panggil sesil.

"Aku gak salah, tadi itu dia duluan yang mulai" ucap sesil dengan wajah sedih nya.

Brak!

Aldi masuk dengan menggebrak pintu membuat semua terkejut menatap ke arah pintu, sesil mencoba menatap aldi yang menahan marah.

"Nah ini anak nya" ucap fajar.

"Dari mana lo?" Tanya fajar ysng mulai mendekat ke arah aldi.

Namun, tatapan aldi tetap pada sesil. Membuat sesil canggung, ia berusaha bersikap santai agar rasa takut nya hilang.

Aldi berjalan mengarah pada sesil, membuat sesil mengernyitkan dahi nya.

"Ngapain lo disini? Mau carper sama pacar lo buat pembelaan?" Sarkas aldi.

"Loh gue kan cuma mau ngejelasin kalo gue emang gak salah" jelas sesil.

Aldi langsung menatap sean, sean hanya menatap kosong ke arah papan tulis.

Kringg... kringg..

Bel berbunyi membuat sebagian siswa masuk, sesil langsung pergi keluar. Aldi menatap sesil tajam, ia langsung duduk di tempat nya saat seorang guru masuk.

Ditempat lain alenia sedang berdiri di depan pintu, ia sudah mengangkat tangan nya bersiap untuk mengetuk pintu namun ia tarik kembali.

Ia menarik napas lalu menghembuskan secara pelan.

ALENIA [On Going]Where stories live. Discover now