[ALENIA -5]

69 20 1
                                    

Alenia sudah selesai mandi ia keluar dengan handuk yang menggulung di kepala nya. Ia jalan menuju meja belajar nya mengambil ponsel melihat ada pesan masuk atau tidak. Namun, tidak ada notifikasi satu pun akhirnya ia menaruh kembali ponsel nya.

Ia membuka gorden itu dan dari sini ia bisa melihat ada seseorang yang sedang duduk di dalam kamar yang ada di sebrang.

Alenia bisa menebak siapa orang itu yang tidak lain adalah sean. Seolah sean sedang fokus pada buku.

Tok! Tok! Tok!

Seseorang mengetuk pintu kamar alenia. Membuat nya berhenti memperhatikan sean. Ia melepas handuk yang ada di kepala nya lalu menyisir rapih rambut nya yang basah.

"Masuk" ucap nya sambil menyisir rambut.

"Non di suruh kebawah sama nyonya" ucap mbok parmi.

"Al kan udah bilang gak ikut makan mbok"

"Bukan untuk makan non, tapi ada hal yang mau di omongin sama nyonya" jelas mbok parmi.

"Iya saya kebawah" ucap nya lalu menaruh sisir itu di atas meja. Sedangkan mbok parmi sudah kebawah.

Alenia langsung keluar dari kamar menuju ruang keluarga. Ia tidak tau mama nya akan membahas apa. Pasal nya mama maupun papa nya jarang sekali berbicara pada diri nya juga sang kakak.

"Ada apa ma?" Tanya alenia saat duduk berhadapan dengan sari.

"Jadi mama mau bilang malam ini mama sama papa akan berangkat keluar kota ada urusan bisnis disana mungkin sekitar satu minggu, mama juga tadi udah ngobrol sama tetangga depan sekalian titip kamu sama bu amira biar di awasin" jelas sari.

"Loh kok dadakan banget si, terus kenapa aku harus di titipin emang nya kakak juga pergi?" Tanya nya sambil menoleh ke arah kenan.

"Kakak kamu juga akan berangkat malam ini bantu ngurusin bisnis" jelas sari.

"Emang nya gak bisa mama sama papa aja yang urus? Kalau kalian pergi aku sama siapa disini?"

"Mama kan tadi sudah bilang kalau kamu mama titipin sama bu amira jadi kamu bisa main kerumah nya dirumah juga masih ada mbok parmi jadi kamu gak sendirian sayang" jelas bayu.

"Harus banget emang nya berangkat malam ini?" Lalu mereka mengangguk.

"Jam 8 malam nanti kami berangkat" lanjut sari.

"Aku ke atas duluan ma,pa mau packing" lalu kenan berdiri ia pergi ke lantai atas menuju kamar untuk menyiapkan barang yang ingin di bawa

Alenia melihat jam yang ada di dinding menunjukkan pukul 19.00 wib. Lalu ia izin pada kedua orang tua nya ingin menyusul kenan ke kamar.

"Kak" panggil alenia di antara pintu yang terbuka terlihat kenan sedang mengemasi baju-baju yang akan ia bawa seminggu kedepan.

"Kenapa al?"

"Kenapa gak bilang dari tadi sih kalau mau pergi, tau gitu kan aku ajak devi" keluh nya.

"Haha gimana mau bilang ke kamu orang kamu aja pulang nya sore banget" jelas kenan.

Alenia berfikir ada benar nya juga omongan kenan ia hari ini pulang telat jadi mau tidak mau alenia harus terima kenyataan bahwa ia akan ditinggal oleh kedua orang tua nya dan kakak nya untuk seminggu.

Sreet!

"Ya udah kamu telfon devi aja suruh kesini temani kamu" ucap kenan sambil menarik resleting koper.

"Iya nanti aku telfon"

"Kenan kamu sudah selesai belum packing nya" ucap sari yang sudah ada di depan kamar kenan.

ALENIA [On Going]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant