31

1.6K 175 18
                                    

Setelah penyerangan tempo hari, orang-orang itu masih tak jera untuk meneror Win, mereka selalu menunggu tiap kali ada kesempatan untuk menyerang, tak hanya di jalan, di bus, di perpustakaan, kemana saja Win melangkah pergi, mereka bahkan berani memasuki kampusnya. Maka dari itu Win tak bisa melepaskan kewaspadaannya, ia bisa mengenali orang-orang itu dengan cepat sehingga dapat dengan mudah mengantisipasinya. Win beruntung, tempat tinggalnya di lengkapi keamanan yang memadai sehingga orang asing tidak bisa masuk ke apartemen di mana ia tinggal. Namun satu hal yang ia selalu khawatirkan, jika orang itu mengirimkan gangguan ke nong nya.

Rencana yang ia jalankan bersama sahabatnya berjalan dengan baik, orang-orang Korn adalah penyusup terbaik, mereka bisa mendekati orang-orang yang berhubungan dan bekerjasama dengan perdana menteri melalui asistennya.

Sebelum terbongkar skandalnya, citra perdana menteri di mata rakyat sangat baik, ia sangat dermawan, selalu tampil sederhana, dekat dengan rakyat juga selalu menepati janjinya selama masa kampanye. Namun dibalik itu semua, hal buruk di lakukan asistennya untuk memuluskan jalan perdana menteri menuju kursinya. Perdana menteri hanya menerima hasil bersih dari pekerjaan kotor sang asisten. Hal itu adalah yang sangat ingin Win gali untuk menjatuhkan mereka semua.

*

Team sendirian duduk di perpustakaan tanpa gengnya, berjam-jam ia berkutat dengan banyak modul juga kamus bahasa inggris. Wajah paonya telah kusut sejak menit pertama ia datang, tugas makalah bahasa inggris membuat sebagian jiwanya melayang, meski sudah dibantu oleh Parm nyatanya tak membuat kemajuan sedikit pun, ia masih macet di paragraf yang sama.  

Intouch dan Manaow sudah menyerah mengajarinya, Parm yang biasa membantunya hari ini dibawa pergi Dean, sedangkan besok adalah tenggat waktu pengumpulan tugas, mau tak mau ia harus menyelesaikannya saat ini. Team sudah ingin menyerah, tapi ancaman hianya membuatnya urung, makalah ini satu-satunya yang terpenting selain nilai ujian semesternya yang tak dapat ia andalkan. 

Hia Winnya mengancam jika Team mendapat nilai buruk untuk bahasa inggris jangan harap untuk diizinkan datang berkunjung liburan semester depan. Win mengatakan bahwa ia tak akan kembali sampai menyelesaikan gelar masternya. Jadi jika ingin bertemu, Teamlah yang harus datang, sedangkan kunjungan liburan kemarin terlalu singkat dan membuatnya tak puas. Team ingin menghabiskan banyak waktu bersama hianya.

Team merasa kepalanya benar-benar kosong, tak bisa memikirkan apa pun untuk menyelesaikan tugas, melirik pada ponselnya yang sedari tadi ia acuhkan, sesaat ia tersenyum licik sebelum meraihnya, memasang wajah anak anjing lalu membuka ponsel untuk melakukan panggilan video.

"Hia, kepalaku rasanya mau meledak!" buka Team dengan ekspresi menyedihkan.

[Apa yang kau lakukan?] Win terlihat sedang menikmati sarapan paginya.

"Aku tidak bisa, tak ada yang membantuku."

[Kau sedang apa?]

"Makalah bahasa inggris, dikumpulkan besok. Bantu Team na hia...na na na.."

[Aku sibuk.] Win meletakkan ponsel di meja, lalu beranjak meninggalkannya.

"Hia, kau mengabaikanku lagi!" teriak Team.

[Pao, ini masih pagi, jangan merusak moodku!] jawab Win dengan masih tak terlihat di layar ponsel Team.

"Moodku bahkan sudah rusak dari kemarin, dan kau tak peduli. Kau selalu kejam padaku hia!"

Win telah kembali duduk dengan segelas susu di tangannya. 

[Cepat katakan apa yang kau inginkan! Aku sangat sibuk, hari ini aku ada presentasi juga pengajuan penelitian lanjutan.]

Win ObsessionWhere stories live. Discover now