9

3.3K 340 8
                                    

Team dengan nyamannya menyalin tugas dari Parm di sudut perpustakan fakultas. Ia masih punya cukup waktu sampai kelas pertamanya dimulai, dan ia punya janji untuk bertemu dengan seniornya dari sekolah menengah yang kini mengambil jurusan di fakultas hukum.

"N'Team" senior Team yang ditunggunya itu tiba lalu duduk di depan Team.

"Hallo P'Dew"

"Hallo nong. Apa kau sudah lama menunggu?"

"Belum P', aku datang lebih awal karena harus menyalin tugas temanku."

"Ao...menyalin?!"

"P'Deww.. jangan mentertawakanku, otakku mendadak mati saat bertemu dengan bahasa inggris." Dew tersenyum.

Team menutup buku dan menyimpannya di tas bersama buku milik Parm.

"Nah P'.. aku sudah selesai, jadi apa yang ingin kau bicarakan denganku tentang hia?"

"Okeey.." Dew melihat sekeliling, tempat yang dipilih Team cukup sepi karena berada di sudut yang jarang orang lewat. Jadi mereka nyaman untuk berbincang.

"Nah Team, apa kau tahu alasan Win tiba-tiba pergi?" Team menggeleng.

Win adalah orang terdekatnya sedari kecil, mereka terpisah saat awal Team berada di kelas 10 dan Win di tahun ke 12 nya. Mereka tak pernah bertemu lagi setelah pertengkaran mereka di sekolah yang hingga kini Team masih tak tahu apa kesalahannya yang membuat Win marah.

Saat itu Team yang baru pulang sekolah tiba-tiba diajak pergi liburan oleh ibunya keluar negeri selama satu minggu, dan saat ia kembali Win sekeluarga yang tinggal di dekat rumahnya telah menghilang, tak seorang pun yang mau memberi tahukan padanya kemana mereka pergi.

"Ayahku adalah atasan mendiang ayah Win di kepolisian..."

"Mendiang?!" Team terkejut.

"Nong... jangan bilang kau tak tahu kalau semua keluarga Win sudah meninggal?" Dew pun terkejut dengan tanggapan Team.

Team melebarkan matanya, "Apa?!! Tidak! Tidak mungkin! Hia mom, paman, hia Wan, N'Tee...Bagaimana itu bisa?"

Seluruh tubuh Team terasa lemas, ia tidak percaya...bagaimana itu terjadi dan ia bahkan tak tahu apapun. Ia sangat dekat dengan keluarga Win, hampir bisa dibilang ia seperti keluarga mereka karena kesibukan orang tuanya ia lebih sering berada di kediaman mereka.

Team sangat senang bisa bertemu dengan Win di universitas, tapi dia tidak menyangka bahwa ia tidak akan pernah bertemu lagi dengan keluarganya. Team merasa kehilangan, ia merasa sedih untuk hia nya, bagaimana hianya bertahan selama ini? Dimana hia nya selama ini? Dulu saat Team sedih selalu ada hia yang menghiburnya, namun saat hia sedih hia nya sendirian. Apa itu yang membuat hia nya berubah? membuat hia nya tak mau lagi bicara. Rasa sedih dan sakit meremas dada Team dan membuat matanya basah.

Dew mengangsurkan tissue untuknya lalu menepuk pelan bahu Team memberinya dukungan.

"Team, tenangkan dirimu...aku akan memberi tahumu semua yang aku tahu." Team mengangguk, setelah ia menghapus airmatanya ia pun bersiap mendengarkan.

"Nong, itu terjadi sebelum Win menghilang. Win satu-satunya yang selamat dari pembunuhan itu, ia adalah saksi kunci. Pihak kepolisian sengaja menutup berita tersebut, karena kasus itu berkaitan dengan kasus besar lainnya. Kau tahu kan ayah Win bertugas di departemen investigasi kriminal, ia banyak menangani kasus besar dan selalu berhasil. Karena hal itu banyak yang mengincarnya." Dew terdiam sejenak

"Lalu bagaimana hia?" tanya Team dengan suara serak. Ia tak mengira keluarga Win yang selalu ramah dan baik itu telah tiada karena di bunuh.

"Kata ayah, Win yang berhasil melarikan diri menghubungi ayahmu, jadi kukira keluargamu lebih tahu. Keluargamu dan keluarga Win bukankah sangat dekat?"

Win ObsessionWhere stories live. Discover now