4

3.8K 356 9
                                    

"Ayo cepat! Cepatlah! Aku laparrrrr!!" teriak Team setelah dosen keluar dari kelas mereka.

Parm tertawa melihatnya, "Kau ini Team, soal makan aja cepet banget."

"Kau seperti tak tahu bagaimana si gembul ini."

"Hey Manaow kau pun sama!" balas Team.

"Oooh tidak! Aku harus ke toilet dulu. Parm pesankan aku seperti biasa!" Kata Team sebelum kabur.

"Ao Team! Aku akan ke perpustakaan dulu!"

"Percuma Parm, anak itu tak akan dengar, dia sudah kabur."

"Manaow tolong ya... Sekalian pesankan untukku, samakan aja dengan Team." mohon Parm.

"Okey! Ayo In kita cabut duluan!"

"Makasih Manaow, In, sampai ketemu di kantin."

"Oke. "

##

Di depan toilet pria, Team melihat Win yang baru saja keluar dari sana. Ia ingin sembunyi namun tak ada lagi tempat, ia akhirnya berbalik lalu jongkok pura-pura membenahi tali sepatunya sampai Win melewatinya.

"Huffftt selamatttttt!" ujarnya lega.

"Ao... Kenapa juga aku sembunyi dari Hia? Aih bodoh kau Team! Tapi.... Apakah Hia masih marah padaku? Tidak Team...kenapa juga hia marah padaku, aku yang seharusnya marah pada Hia, hia pergi bahkan tanpa mengatakan apapun padaku." monolognya.

"Oiiii aku harus segera ke toilet, aku tak tahan lagiiiii ..... " ia pun bergegas.

Di depan pintu kantin, seorang gadis menghampirinya, "N'Team! Apa itu kau?"

"Ya, aku Team. Kamu siapa? Kamu mengenalku? " Gadis itu tersenyum.

"Oh aku seniormu dari tahun ketujuh sampai tahun kesepuluhmu."

"Oh maaf P'aku tak mengenalimu." Team tersenyum malu.

"Tak apa Nong, kita memang tak saling kenal, tapi aku tahu kamu karena sering bersama Win, aku teman seangkatannya."

"Ohhh, iya P'. "

"Nong apa kau sudah tahu kalo Win juga kuliah disini? Kau sudah bertemu dengannya?"

"Iya P', tapi hia tak seperti hia yang dulu."

"Nah itulah, bisakah aku membicarakannya denganmu? "

"Tak apa P', tapi jangan sekarang ya, aku sangat lapar dan temanku sudah menunggu."

Gadis itu tersenyum, "Baiklah kita bisa bertukar id line kan? "

Team mengangguk lalu bertukar id line dengan gadis itu.

"Ok P' aku pergi dulu, nanti aku Hubungi P'"

"ya, sampai jumpa Nong."

"Sampai jumpa P'"

"Oeyyy bodohnya kau Team, kenapa tak tanya namanya?" ia melihat P' itu sudah jalan menjauh.

"Aishhh.. Biarlah aku kan sudah punya id line nya. Huhhh lapar... Laparrrr.. Perut sabarlah, aku akan memanjakanmu... Ayo makan. " monolog Team sebelum bergegas mencari teman-temannya.

###

Parm tengah berjalan menuju perpustakaan, ia terhenti di tangga disebabkan kehadiran over the moon Dean.

Parm melihat ada seorang lelaki yang cantik menurut Parm berdiri di depan Dean tengah membuat pengakuan padanya. Parm pun menyembunyikan dirinya di tikungan dan memasang pendengarannya kuat-kuat.

"P'Dean aku menyukaimu, maukah P' jadi pacarku?"

'Aku pikir hanya In yang punya keberanian seperti itu' pikir Parm.

"Maaf Nong, tapi aku lebih suka perempuan." jawab Dean.

"Mmmm.... baik P', maaf mengganggu waktumu." Anak lelaki itu segera balik ke bawah dan ia terkejut melihat Parm ada disana. Parm tersenyum canggung lalu melanjutkan perjalanannya ke perpustakaan.

Dean nampak menuju ke arah yang sama dengan Parm, maka Parm menjaga jarak dengannya.

Setelah mendapatkan buku yang diinginkan, Parm keluar menuju kantin. Namun kembali terhenti di tangga saat ia melihat Dean tengah berhadapan dengan seorang gadis. Parm yang menghentikan langkah, kali ini tidak lagi bersembunyi.

"P'Dean aku menyukaimu, maukah kau jadi pacarku?"

Parm merasa dejavu, ia berfikir betapa mudahnya pria tampan itu mendapat pengakuan.

"Maaf Nong, aku menyukai pria." jawab Dean yang membuat gadis itu berbalik dan lari.

"Ck.. Benar kata Manaow mulut P'Dean jahat."

Dean berbalik, "Apa yang baru saja kau katakan Nong?"

"Hah?!!" kaget Parm.

Dean bergerak mendekati Parm sampai mereka berhadapan, ia mendekatkan wajahnya hingga jarak mereka tinggal sejengkal.

"Kudengar tadi kau bilang mulut P'Dean jahat Nong?" tatapan Dean mengintimidasi.

Wajah Parm memerah dengan mulut terbuka, ia sangat gugup dan takut.

'Bodoh Parm! Apa mulutku baru saja mengatakan isi pikiranku? Bagaimana ini?' pikir Parm.

"Eh eeehhhh ti.. tidak P'.. " gagap Parm karena tatapan tajam Dean.

Setelah beberapa saat Dean menatap Parm, ia merasa wajahnya memanas, ia segera menarik diri dan pergi meninggalkan Parm sambil mengutuk dengan tangan memukul dadanya agar tak lagi berdetak terlalu kencang.

"Siahhhh kau Korn!!"

Butuh beberapa detik bagi Parm untuk pulih dari rasa terkejutnya.

Wajah Parm masih memerah, ia memegang dadanya, "Apa ini? Kenapa jantungku berdegup kencang? Apa aku sakit jantung karena ketakutan pada P'Dean?" ia menggelengkan kepalanya

"Ahhhhh entahlah.. " Parm mencoba mengabaikan apa yang dirasakannya, ia lalu melanjutkan langkahnya menjumpai teman-temannya.

###

Win ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang